Anda di halaman 1dari 25

“KEKURANGAN ENERGI PROTEIN (KEP)

DAN KEKURANGAN ENERGI KRONIK (KEK)”

Kelompok 3
Pengertian KEP

KEP merupakan keadaan kurang gizi yang


disebabkan oleh rendah nya konsumsi energi
dan protein dalam makanan sehari-hari
sehingga tidak memenuhi kecukupan yang
dianjurkan

Tipe kwashiorkor terjadi akibat kekurangan


protein, marasmus akibat kekurangan energi,
sedangkan marasmus-kwashiorkor merupakan
gabungan dari keduanya.
Isu Terkini

“Kelas menengah dan bawah di


Indonesia kurang protein”

Masyarakat Indonesia kelas


menengah dan bawah masih belum
mencukupi kebutuhan protein harian.
Mereka hanya mengonsumsi protein
35,5 gram sampai 61,2
gram/kapita/hari.
Tanda dan Gejala KEP

KEP berat
terdiri dari tiga
tipe

kwashiorkor

marasmus

dan marasmik-
kwashiorkor.
Tanda dan
Gejala KEP

Kwashiorkor

Kwashiorkor adalah bentuk MEP


(Malnutrisi Energi Protein) yang terjadi
ketika anak disapih/ dengan diet rendah
protein, tetapi jumlah energi dari sumber
energi karbohidrat memada
gejala klinis dari tipe KEP
kwashiorkor
Edema umumnya diseluruh tubuh,
terutama pada punggung kaki
(dorsumpedis) yang jika ditekan melekuk,
tidak sakit, dan lunak

Wajah membulat dan sembab

Pandangan mata sayu

Rambut tipis kemerahan seperti warna


rambut jagung, mudah dicabut tanpa
rasa sakit, rontok

Perubahan status mental, apatis dan


rewel

Pembesaran hati

Otot mengecil (hipotropi), lebih nyata


bila diperiksa pada posisi berdiri atau
duduk

Kelainan kulit berupa bercak merah


muda yang meluas dan berubah warna
menjadi coklat kehitaman dan terkelupas
(Crazy pavementdermatosis)

Sering disertai penyakit infeksi,


umumnya akut serta anemia dan diare.
Marasmus

Marasmus
adalah bentuk
KEP berat
akibat protein
dan energy
(kalori) yang
tidak adekuat
dalam diet
Gejala-gejala marasmus:

Tampak sangat kurus,


hingga seperti tulang
terbungkus kulit

Wajah seperti orang tua

Cengeng, rewel

Kulit keriput, jaringan


lemak subkutis sangat
sedikit sampai tidak ada
(seperti memakai celana
longgar)

Perut umumnya cekung

Iga gambang

Sering disertai penyakit


infeksi (umumnya kronis
berulang) dan diare
Marasmus-Kwashiorkor

Marasmus-Kwashiorkor (marasmic
kwashiorkor) adalah manifestasi malnutrisi
protein serius di mana baik kondisi
marasmus maupun kwashiorkor hadir,
disertai dengan edema yang tidak mencolok
Penyebab

Penyebab
langsung
Penyakit infeksi

Konsumsi makan

Kebutuhan energi

Kebutuhan protein
Penyebab tidak
langsung

Tingkat
pendidikan dan
pengetahuan ibu

Tingkat
pendapatan dan
pekerjaan
orangtua

Besar anggota
keluarga
Faktor resiko

• Berat badan lahir dibawah 2,2 kg


• Kesehatan ibu yang buruk
• Kematian ayah atau ibu, perceraian orang tua atau
bayi di luar nikah.
• Ibu yang sudah mempunyai lebih dari 5 orang anak.
• Anak kembar
• Bayi yang diberi susu buatan
• Kematian saudara sekandung sebelumnya
• Ayah yang tidak mempunyai pekerjaan
• Infeksi (misalnya diare berat, campak, tuberculosis,
batuk rejan)
• Bayi yang lahir kurang dari 3 tahun setelah bayi
terakhir.
• Kegagalan mencapai kenaikan berat badan
seharusnya.
Dampak

merosotnya
terganggunya
mutu
pertumbuhan
kehidupan

serta
merupakan
gangguan salah satu
perkembangan penyebab dari
mental anak angka
kematian yang
tinggi
Pencegahan

Mempertahankan status gizi


yang sudah baik tetap baik
dengan menggiatkan kegiatan
surveilance gizi diinstitusi
kesehatan terdepan (Puskesmas,
Puskesmas Pembantu).

Mengurangi resiko untuk


mendapat penyakit, mengkoreksi
konsumsi pangan bila ada yang
kurang, penyuluhan pemberian
makanan pendamping ASI (bagi
balita).

Meningkatkan status ekonomi


masyarakat melalui
Mengkonsumsi makanan dalam
pemberdayaan segala sektor
variasi dan jumlah yang sesuai.
ekonomi masyarakat (pertanian,
perdagangan, dan lain-lain)

Memperbaiki/mengurangi efek
Meningkatkan peran serta
penyakit infeksi yang sudah terjadi
masyarakat dalam program
supaya tidak menurunkan status
keluarga berencana.
gizi.
Penatalaksanaan

Keadaan ini memerlukan diet yang berisi


jumlah cukup protein yang kualitas
a. Marasmus
biologiknya baik. Diet tinggi kalori, protein,
mineral dan vitamin.

Penatalaksanaan segera setiap masalah


Pemberian terapi cairan dan elektrolit.
akut seperti masalah diare berat.

Pengkajian riwayat status sosial ekonomi,


kaji riwayat pola makan, pengkajian
antropometri, kaji manifestasi klinis,
monitor hasil laboratorium, timbang berat
badan, kaji tanda-tanda vital.
Kwashiorkor

Diet tinggi kalori dan protein

Infeksi harus diobati bersamaan


dengan pengobatan makanan,
sedangkan pengobatan infeksi Pemberian terapi cairan dan
parasit, kalau tidak parah dapat elektrolit
ditunda sampai kesembuhan mulai
berjalan.

Pemberian vitamin terutama


Penanganan masalah yang akut,
vitamin A, kalium dan magnesium,
seperti diare yang parah, kegagalan
besi dan asam folat biasanya dapat
ginjal dan syock.
memperbaiki anemia yang terjadi
KEKURANGAN ENERGI KRONIK

Pengertian

Kekurangan Energi Kronik (KEK) adalah salah satu keadaan


malnutrisi.

Dimana keadaan ibu menderita kekurangan makanan yang


berlangsung menahun (kronik) yang mengakibatkan
timbulnya gangguan kesehatan pada ibu secara relative atau
absolut satu atau lebih zat gizi
Isu terkini
REJANG LEBONG – Sepanjang
tahun 2017, angka kasus
kesehatan ibu dengan
Kekurangan Energi Kronis (KEK)
di Kabupaten Rejang Lebong
kembali meningkat menjadi 147
kasus.

Angka ini tidak berbeda jauh


dengan tahun sebelumnya yang
berjumlah 131 kasus.

Data ini terungkap dalam


lokakarya Cahaya Perempuan,
Women Crisis Centre (WCC)
Bengkulu tentang Pelayanan
Minimum (SPM) Permenkes
Nomor 43 tahun 2016.
Tanda dan gejala

Berat badan <40kg atau


Tanda dan gejala
tampak kurus dan LILA
terjadinya KEK yaitu :
kurang dari 23,5 cm

Ibu menderita anemia


Tinggi badan <145 cm
dengan Hb <11 gr%

Lelah, letih, lesu,


Bibir tampak pucat
lemah, lunglai

Denyut jantung
Nafas pendek
meningkat

Nafsu makan
Susah BAB
berkurang

Mudah mengantuk
Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi
Kekurangan Energi Kronik
(KEK)

Pemerkaan
Jumlah asupan Beban Pengetahuan ibu Pendapatan Kehamian
Usia ibu hamil Penyakit /infeksi
makanan kerja/Aktifitas tentang Gizi keluarga ( Perawatan Ante
Natal)
Dampak

Air susu yang


keluar setelah
melahirkan tidak
cukup untuk
Kesulitan
Dampak pada Terus menerus Muka tampak memenuhi
Kesemutan sewaktu
ibu merasa letih pucat kebutuhan bayi,
melahirkan
sehingga bayi
akan kekurangan
air susu ibu pada
waktu menyusui.
Dampak pada Persalinan

Pengaruh gizi kurang terhadap proses


persalinan dapat mengakibatkan
persalinan sulit dan lama, persalinan
premature atau sebelum waktunya,
perdarahan post partum, serta
persalinan dengan tindakan operasi
caesar cenderung meningkat.

Dampak pada Janin

Kurang gizi pada ibu hamil dapat


mempengaruhi proses pertumbuhan
janin dan dapat menimbulkan
keguguran, abortus, bayi lahir mati,
kematian neonatal, cacat bawaan dan
lahir dengan BBLR.
Pencegahan

Pemberdayaan ekonomi masyarakat.

Memberikan pengertian bagi mereka dengan


profesi yang menuntut memiliki tubuh kurus
tentang bahaya tubuh yang terlalu kurus

Makan makanan yang bervariasi dan cukup


mengandung kalori dan protein termasuk makanan
pokok seperti nasi, ubi dan kentang setiap hari dan
makanan yang mengandung protein seperti daging,
ikan, telur, kacang-kacangan atau susu sekurang-
kurangnya sehari sekali.
Penatalaksanaan KEK

Pengaturan
konsumsi
makan

Pemberian
Makanan
Tambahan
(PMT)

Mengonsumsi
tablet Fe
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai