Anda di halaman 1dari 14

Kelompok 2

Disusun Oleh :
Amanda Pasca Amaliyah
Aliyyah Putri
Dini Kurniawati
Solusio Placenta Yola Anastasya
Zulfitriyah

POLTEKKES KEMENKES PALEMBANG


PRODI DIII KEBIDANAN
SOLUSIO PLACENTA
Definisi

Solusio plasenta adalah terlepasnya plasenta


yang letaknya normal pada korpus uteri sebelum
janin lahir pada kehamilan dengan masa gestasi
di atas 22 minggu atau berat janin di atas 500
gram.

Nama lain : Abrupsio placenta, ablasio placenta


accidental Haemorarrhge dan prematuree
separation of the normally implanted placenta.
Klasifikasi

1. Menurut derajat lepasnya plasenta :


a. Solusio plasenta Marginalis,
sebagian kecil pinggir placenta
yang terlepas.
b. Solusio Placenta Parsialis,
placenta terlepas sebagian
c. Solusio plasenta totalis, placenta
terlepas seluruhnya
2. Berdasarkan tingkat klinisnya dibagi menjadi :
a. Solusio plasenta ringan
Perdarahan kurang 100-200 cc, uterus tidak
tegang, belum ada tanda renjatan, janin hidup,
pelepasan placenta kurang 1/6 bagian
permukaan, kadar fibrinogen plasma >150 mg
%.
b. Solusio plasenta sedang
Perdarahan lebih 200 cc, uterus tegang,
terdapat tanda pre renjatan, gawat janin atau
Lanjutan :

janin telah mati, pelepasan placenta 1/4-2/3


bagian permukaan, kadar fibrinogen plasma
120-150 mg%.

c. Solusio Placenta Berat


Uterus tegang dan berkontraksi tetanik,
terdapat renjatan, janin mati, pelepasan
placenta dapat terjadi lebih 2/3 bagian atau
keseluruhan.
3. Berdasarkan bentuk perdarahan:

a. Solusio plasenta dengan


perdarahan keluar

b. Solusio plasenta dengan


perdarahan tersembunyi,
yang membentuk
hematoma retroplacenter

c. Solusio plasenta yang


perdarahannya masuk ke
dalam kantong amnion
Tanda dan Gejala

1. Sakit Perut Terus Menerus


2. Perdarahan Pervaginam
3. Shock
4. Bunyi DJJ tidak terdengar
5. Air ketuban berwarna kemerahan
bercampur darah
ETIOLOGI

Sampai saat ini etiologi belum diketahui


dengan jelas, keadaan tertentu dapat
menyertai seperti umur ibu yang tua,
multiparitas, penyakit hipertensi menahun,
preeklamsia, trauma, pre-eklamsia, tali
pusat pendek, tekanan pada vena kava
inferior dan defisiensi asam folik. 
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Pemeriksaan laboratorium darah :
Hemoglobin, hematokrit, trombosit,
waktu perdarahan, elkektrolit plasma.
2. Cardiotokografi untuk menilai
kesejahteraan janin
3. USG untuk menilai letak plasenta, usia
gestasi dan keadaan janin.
KOMPLIKASI

1. Secara Langsung (Immediate)


a. Perdarahan
b. Infeksi
c. Emboli dan syok obstetrik
2. Tidak langsung (delayed)
a. Couvelair uterus, sehingga kontraksi tak baik,
menyebabkan perdarahan post partum.
b. Hipofibrinogenamia dengan perdarahan post
partum.
c. Nekrosis korteks renalis, menyebabkan
anuria dan uremia.
d. Kerusakan-kerusakan organ seperti hati,
hipofisis.
PENATALAKSANAAN

Pembukaan > 6 cm
1. Pecahkan Ketuban
2. Infus Oksitosin
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai