YANG TIDAK TERKENDALI, PADA JEMAAH CALON HAJI INDONESIA, 1998
Prof Dr Nasrin Kodim MPH
Guru Besar Pada Departemen Epidemiologi
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS INDONESIA LATAR BELAKANG Secara global, Hipertensi yg tidak terkendali (HTT)adalah masalah Kesmas penting yg mengundang perhatian. Peningkatan frekuensi peny kardiovaskuler (PKV), jadikan HTT penting & strategis Di Indonesia, peningkatan PKV belum diimbangi dg upaya intervensi yang serius. Asosiasi hipertensi & PKV melalui faktor prilaku, stres & akses pd Yankes. Status sosio demografi kriteria lokal spesifik upaya promosi & pencegahan hipertensi berbasis populasi. TUJUAN PENELITIAN Umum Menilai asosiasi sosiodemografi dg hipertensi, utk identifikasi determinan lokal spesifik perilaku individu berisiko tinggi. Khusus Mengetahui tingkat & variasi prevalensi hipertensi. Mengetahui pola pengaruh sosial ekomomi, penuaan populasi, tingkat urban, & luaran sosial terhadap prevalensi hipertensi. Pada calon Jemaah haji (CJH) dari berbagai provinsi di Indonesia KERANGKA KONSEP Level pengukuran Individu
Pendidikan Pekerjaan Sex Umur
Hypertensi
Socio- Outcome Penuaan
economik Dosial Population Tinkat Urban
Level pengukuran Ecology
HIPOTESIS Pada Calon Jemaah Haji Indonesia: Indonesia oSosioek tinggi berhubungan dg penurunan prev hipertensi. oPenuaan populasi yang tinggi berhub dg peningkat prevalensi hipertensi. oTk urban yg tinggi berhub dg penurunan prev hipertensi. oLuaran sosial yg tinggi berhub dg prev hipertensi. Sub hipotesis oTekanan sosial yg tinggi berhububungan dg peningkatan prevalens Hipertensi. oDukungan sosial yg tinggi berhubungan dg penurun prevalensi hipertensi METODE • Disain studi: Ekologi multilevel • Populasi : Calon Jemaah Haji Indonesia (CJH). • Sampel : CJH 1998, usia 20-60 th dari seluruh provinsi di Indonesia kecuali Tim-tim. • Sumber data : Siskohat 1998; Profil Kes Indonesia, • 1997; aporan SDKI 1997 • Metodaanalisis:Analisis kontekstual dg model regresi logistik ganda. VARIABEL LEVEL INDIVIDU
Variabel Skala Kategori
A. Variabel- Dependen hipertensiT Ordinal Hipertensi; Normotensi B. Variabel Perancu 1. Umur Ordinal 20-44 ; 45 – 60; 2. Kelamin Nominal Laki-laki ; Perempuan
3. Pekerjaan Nominal Tak bekerja; bekerja terikat;
bekerja tak terikat; Ibu rmh tangga 4. Pendidikan Ordinal Rendah;menengah;tinggi VARIABEL LEVEL EKOLOGI Variabel Indikator Skala Katagori Sosek Wilayah pertumbuhan Ordinal Lr Jawa-Bali II & II Jawa Bali Pendapatan perkapita Ordinal Rendah; Tinggi* Proporsi pend buta huruf Ordinal Rendah; Tinggii* Proporsi pend miskin Ordinal Rendah: Tinggi* Penua- Usia harapan hidup Ordinal Rendah: Tinggi* Pop Angka fertilitas total Ordinal Rendah: Tinggi* Tk urban Proporsi kelurahan kota Ordinal Rendah; Tinggi* Proporsi pend kota Ordinal Rendah: Tinggi* Tkn Sosial Pelanggan listrik Ordinal Rendah; Tinggi* Dk Sosial Wanita bekerja Ordinal Rendah: Tinggi* HASIL PENELITIAN (1) Prevalensi Hipertensi • Prevalensi hipertensi pada CJH 1998 (9%), terkecil Kalteng (4,4%) terbesar Sulut (12,6%). • Prevalensi hipertensi rendah di provinsi dg prilaku diet risiko rendah atau akses pd Yankes yg tinggi. • Prevalensi tinggi ditemukan di provinsi dg perilku diet risiko tinggi. HASIL PENELITIAN (2) (Determ Kontekstual) Kontekstual
Variabel ROP Nilai- p
1. Pertumbuhan
Luar Jawa-Bali I 0,336 0,000
Jawa-Bali 0,443 0,000
2. Pendapatan Perkapita (1) 0,732 0,000
3. Buta Hurup (1) 1,374 0,000
4. Kelurahan kota (1) 1,246 0,003
5. Proporsi wanita kerja (1) 0,897 0,000
HASIL PENELITIAN (3) (Determ interaksi) interaksi
Indikator ROP Nilai-p
1. Fertilitas * umur 0,001 Fertilitas , pd umur 20-44 th 0,721* Fertilitas , pd umur 45-60 th 0,817* 2. Proporsi penduduk kota * pendidikan 0,000 Proporsi pddk kota , pd pend rendah 1,531* Proporsi pddk kota (1), pd pend menengah 1,099* 0,000 Proporsi pddk kota , pd pend tinggi 1,205* 0,000 3. Proporsi pelanggan listrik * Seks 0,001 Proporsi pelanggan listrik , pd wanita 1,055* Proporsi pelanggan listrik, pd laki-laki 1,186* HASIL PENELITIAN (4) (Determinan individu)
Pekerjaan ROP Nilai - p
Terikat (1) 3,284 0,000
Tak terikat (2) 1,121 0,000
Ibu rumah tangga (3) 0,953 0,135
PEMBAHASAN(1) o Variasi prev hipertensiT indikasikan besar masalah hipertensiT & kemampuan deteksi kasus hipertensi yg rendah. o hipertensi yg tak terkendali berisiko tinggi alami PKV, pemantauan hipertensi pd JCH perlu diperketat. o perlu perbaikan sistem skrining & pemantauan hipertensi pd JCH PEMBAHASAN (2) (Prioritas Masalah hipertensi)
Skor SSD Prevalensi hipertensiT
Tinggi (>9%) Rendah (≤ 9%) Tinggi Sulut Sultra Maluku Kalteng (>80) Sulsel DI Yogyakarta Jambi Jabar Sulteng Kaltim Jateng DKI Jakarta Jatim Rndah (≤ Sumut Lampung Bengkulu Kalbar 80) Lampung Riau Sumsel NTT Papua Kalsel Bali NTB Sumbar PEMBAHASAN (3) (Mekanisme Hubungan) Mekanisme Kriteria Lokal spesifik Pola Pengaruh
Pola diet Proporsi penduduk kota Pola transisi nutrisi Hopkin
masarakat Status gizi Masyarakat terlihat di popinsi dg prev hipertensi yg rendah Prevalensi Hipertensi Faktor stres Proporsi pelangan listrik Tidak ada pola tertentu Proporsi wanita kerja Prevalensi hipertensiT Akses pd Rasio kunjungan poli RS Di provinsi dg rasio tinggi, Yankes prev hipertensi berhubungan Prevalensi hipertensiT dg rasio kunjungan Yankes PEMBAHASAN (4) (Cegah & kendali hipertensi)
Propinsi dg Tk Urban aspek pejamu (tinggi) Strategi Prioritas masalah hipertensiT Rendah (≤ 80) Tinggi (>80) Sasaran Pejamu luas Pejamu luas & pejamu risti Materi Ubahan perilaku Ubah perilaku, skrining & konseling Metoda PKM secara luas
Propinsi dg tk urban aspak Lingkungan (tinggi) Sasara Lingkungan luas Lingkungan luas & risti n Materi Modifi lingkungan Modifi lingkung, skrining & konseling KESIMPULAN (1) Prevalensi hipertensiT pd JCH Indonesia, 1998: 1. Tertinggi di Sulut, terendah di Kalteng. 2. Prev hipertensi pada JCH < daripada penduduk dewasa Indonesia. 3. Sosek berhubungan dg peningkatan prev hipertensi melalui perilaku diet & akses pd Yankes. 4. Penuaan populasi berhub dg peningk prev hipertensiT melalui perilaku diet, keeratan berbeda menurut umur KESIMPULAN (2) 1. Aspek lingkungan tingkat urban berhubungan dg peningkatan prevalens hipertensi melalui kondisi/ stres kerja & akses pada Yankes, 2. Aspek pejamu tingkat urban berhubungan dg peningkatan prevalensi hipertensi melalui prilaku diet, yg berbeda menurut pendidikan. 3. Tekanan sosial berhub dg peninginkatan prevalens hipertensi dg keeratan berbeda menurut Seks. 4. Dukungan sosial berhubungaan dg penurunan prevalensi hipertensiT. 5. Hubungan tekan & dukungan sosial dg hipertensi tak terlihat melalui mekanisme stres SARAN (1) Untuk Ilmuwan 1. Teliti perilaku diet masy di provinsi dg propulasi penduduk kota, status gizi masyarakat yg tinggi. 2. Teliti pengaruh kerja terikat & IRT terhadap hipertensi pada wanita. 3. Identifikasi risiko perilaku & lingkungan thd PTM, di tiap provinsi dng mengacu model determinan hipertensi yg ditemukan. 4. Identifik indikator tekanan & dukungan sosial yg berpengaruh thd hipertensi. SARAN (2) Untuk Pembuat Kebijakan 1. Kembangkan & uji coba model promosi/ pencegahan hipertensi lokal spesifik berdasar kriteria SSD & hipertensi. 2. Jadikan data Siskohat aset nasional yg memberi informasi kesehatan lokal spesifik secara lebih efisien Untuk Pengelola Program 1. Perbaiki sistem skrining/ pantauan hipertensi pd CJH 2. Jadikan CJH media pengembangan & uji coba model cegah/ kendali hipertensi berbasis populasi. Terima Kasih