Anda di halaman 1dari 5

Kelompok 3:

1. Aulia Safitri Hanifa – 1706105763


2. Ika Fitri Alfiani – 1706106034
3. Maratul Arifatuddina – 1706106154
4. Marcel Agusta Farras – 1706106160
5. Nasya Shafira – 1706106223

Resume Film Mexico Earthquake

1. Film Pertama
Seorang pembawa berita sedang menyiarkan siaran berita langsung dan ia
mengatakan bahwa ia merasakan getaran kecil. Ketika getaran tersebut terjadi waktu
menunjukan pukul 07:19 a.m pada tanggal 19 September 1985. Seluruh studio
bergetar, terlihat dari lampu yang bergoyang, tetapi mereka tetap melanjutkan siaran
langsung tersebut. Tak lama setelah itu siaran pada minggu pagi tersebut tidak dapat
dilanjutkan.
Beberapa menit setelah siaran ulang tidak dapat ditampilkan, mulai banyak warga
yang menjadi korban gempa. Mereka juga tejebak di reruntuhan Gedung. Dampak
dari gempa kali ini merupakan yang terbesar dari sejarah gempa di meksiko.
Kekuatan gempa mencapai 8.1 SR. berbagai Gedungpun hancur akibat gempa ini.
Seluruh bala bantuan diturunkan untuk membantu evakuasi para korban gempa, para
relawan bahkan tidak menggunakan alat pelindung saat menggali reruntuhan
bangunan.
Lebih dari 14.000 korban mendapatkan penanganan kesehatan hanya dari pos –
pos kesehatan di sekitar area pengungsian karena RS juga mengalami kerusakan
parah. Gempa ini mengakibatkan kerugian ekonomi hingga jutaan dolar. Jaringan –
jaringan telepon terputus sehingga sulit untuk meminta bala bantuan. Dalam beberapa
minggu jaringan radio digunakan untuk berkomunikasi dengan area luar.
Pada tanggal 20 september gempa kedua terjadi dengan magnitude 7.5 SR.
Korban di RS masih banyak yang belum menerima penanganan akibat gempa pertama
dan sekarang RS harus menerima lebih banyak pasien akibat gempa kedua. Kondisi
ini juga membuat sulit untuk RS tetap merawat pasien di dalam Gedung karena
khawatir akan adanya gempa lainnya. Beberapa orang dokter menyarankan untuk
mengeluarkan semua pasien dengan peralatan yang mereka butuhkan. Pasien – pasien
yang membutuhkan perawatan intensif akhirnya dikeluarkan dari rumah sakit. Semua
orang dalam keadaan panik dan dalam bahaya.
Hal serupa juga terjadi di wilayah pemukiman warga dimana para petugas
diberikan perintah untuk mengeluarkan warga dari dalam rumah mereka. Para warga
akhirnya mengungsi ke tempat pengungsian terbuka. Tim penyelamat masih
melakukan pencarian korban bahkan hingga tengah malam. Komunikasi terputus
sehingga sulit untuk mengetahui keadaan wilayah gempa.
Diluar rumah sakit, warga berbondong – bondong mencari tahu keberadaan
keluarga ataupun kerabat dekat mereka. Warga – warga tersebut meminta pihak RS
untuk mengeluarkan pernyataan terkait keluarga atau kerabat mereka. Mereka ingin
berusaha membantu walaupun tidak tahu bagaimana dan dengan cara apa. Sementara
itu, di dalam rumah sakit sekitar 750 orang pasien dan petugas kesehatan terjebak di
reruntuhan Gedung. Berbagai pihak mencoba untuk membantu dan bekerja sama
untuk mengeluarkan para korban. Sekitar 150 orang berhasil keluar dengan keadaan
masih hidup.
Seorang arsitek melakukan briefing kepada para relawan untuk dapat masuk ke
dalam reruntuhan dan mencari korban yang masih hidup. Setiap orang bekerja sama
saling bahu membahu satu sama lain untuk mencari korban yang masih hidup.
Sekitar satu minggu setelah gempa pertama, proses pencarian korban masih
berlangsung. Semua orang mencoba mencari korban yang tertimpa reruntuhan
bangunan yang masih hidup. Pengevakuasi memberi arahan pada korban yang
tertimpa reruntuhan bangunan yang kemungkinan masih hidup untuk memberi tanda,
baik dengan berbicara atau dengan membuat suara lainnya. Agar korban yang masih
hidup dapat terdengar apabila memberi tanda semua orang yang membantu evakuasi
harus tenang, tidak berisik. Kegiatan evakuasi masih terus berlangsung hingga 1
minggu setelah terjadinya gempa.
24 jam setelah terjadinya bencana pesawat dari US dan negara-negara lainnya
mulai tiba. Pesawat tersebut berisi berbagai bantuan. Sebagian besar obat-obatan yang
tidak diminta dan tidak bisa digunakan. Obat-obatan bantuan masih dalam keadaan
utuh di dalam kotak dan terklasifikasi. Relawan-relawan medis membutuhkan waktu
berjam-jam untuk membuka kotak-kotak tersebut satu per satu dan
mengklasifikasikan obat-obatan tersebut berdasarkan kandungannya, serta
mengaturnya sebaik mungkin.
Hal yang paling berat dilakukan adalah menempatkan dan mengidentifikasi
tubuh-tubuh korban. Sebuah stadium di Mexico digunakan untuk menempatkan
sebagian besar tubuh-tubuh korban bencana yang sudah tak bernyawa. Es balok
diperlukan agar memudahkan identifikasi tubuh-tubuh korban tersebut. Tubuh-tubuh
korban yang masuk ke stadium diberi label tempat ditemukannya. Banyak juga dari
tubuh korban yang membusuk sehingga sulit diidentifikasi. Setelah 3 hari, tubuh-
tubuh yang tidak teridentifikasi dikuburkan secara masal. Namun, banyak warga yang
menolak hal tersebut dan menginginkan tubuh korban (yang merupakan keluarganya).
Vaksinasi masal dilakukan pada korban bencana yang berhasil selamat untuk
melindunginya dari penyakit-penyakit yang mungkin terjadi agar tidak terjadi
epidemi. Masalah serius lainnya yang dihadapi adalah kurangnya persediaan air
bersih. Untuk merespon masalah tersebut mobil-mobil tangki air diterjunkan untuk
mendistribusikan air bersih, bahkan ada warga yang membongkar pipa saluran air
bersih untuk mendapatkan air bersih. Masalah kekurangan air bersih ini dapat
meningkatkan water borne disease. Dalam menanggulangi hal tersebut dilakukan
kampanye-kampanye mengenai personal hygiene dan perebusan air sebelum
dikonsumsi. Penyakit-penyakit yang timbul pada kondisi pasca bencana ini sebagian
besar diakibatkan oleh kurangnya higienisitas.
Krisis tersebut belum berhenti. Bagi anak-anak yang terdampak ‘mimpi buruk’
mungkin terus berlanjut, luka-luka di tubuhnya akan sembuh dengan waktu yang
relatif cepat, namun trauma psikologis yang dialami mereka akan bertahan lama.

2. Film Kedua
Punya marcel

3. Film Ketiga
Bantuan Internasional dan Keseimbangan Antara Pendonor dan Penerima
Bencana alam tidak asing lagi di beberapa subkawasan negara bagian amerika.
Pada tahun 1985 sendiri, kami mengalami gempa yang luar biasa di chille dan
meksiko. Erupsi dari gunung berapi terjadi di colombia. Bagaimana caranya mereka
layaknya menghadapi tragedi yang terjadi. Operasi bantuan selalu dilakukan setiap
hari penuh. Beberapa media mendramatisir apa yang terjadi dan menjadikan populasi
merasa kewalahan. Tapi di beberapa subkawasan negara bagian amerika mempunyai
penanganan yang baik, seperti pelayanan kesehatan yang baik untuk menangani rasio
populasi tinggi di daerahnya. Tapi juga ada beberapa daerah yang tidak memiliki itu.
Sementara untuk memberikan bantuan saja sulit melalui infrastruktur yang rusak
karena bencana. Padahal banyak yang masih mengandalkan bantuan dari komunitas
internasional selama waktu itu. Bantuan internasional bisa menjadi berkah yang
membingungkan. Memang krusial sekali mengembalikan negara-negara tersebut
untuk baik kembali. Namun banyaknya warga yang sangat mengharapkan bantuan
hingga timbulnya kerusuhan saat penerimaan bantuan. Hal itu bisa menjadi bencana
kedua.
Mari kita lihat bantuan internasional yang meliputi pelayanan kesehatan di tempat
terkena bencana alam. Setelah dunia mengetahui adanya bencana dari siaran media
yang sangat cepat dan meluas. Menunjukan betapa kasihannya korban yang ada. BBC
pernah menayangkan kejadian di Guatemalla tentang pelayanan kesehatan, hal ini
menjadi kejadian yang klasik. Hal ini mengundang dunia untuk membantu. Namun
tumpukan bantuan yang tidak terkordinasi terjadi dan hal ini menjadi tidak efektif,
lebih baik para penerima meminta hal yang spesifik kepada pendonor agar lebih
terpakai. Menklasifikasi dan melabel obat yang akan diberikan ke warga berguna
untuk memudahkan memberikan obat sesuai kebutuhan perorang. Penumpukan
barang tetap terjadi dan warga yang butuh pertolongan juga masih banyak.
Beberapa instansi-instansi internasional mulai ikut membantu mengasih bantuan,
namun seringkali telat untuk menyelamatkan. Perlu diingat, bahwa bantuan
internasional menjadi penting bila membantu apa yang benar-benar diperlukan agar
tidak ada yang tersia-sia. Donasi yang sukses adalah hasil konsultasi antara pendonor
dan penerima. Donasi yang bermakna adalah yang mengetahui kebutuhan para
penerima. Masalah kultur budaya dan bahasa bisa menjadi masalah dalam penerimaan
bantuan internasional di daerah bencana. Seringkali juga bantuan datang terlambat,
tidak dalam waktu 24 jam sehingga masih banyaknya korban jiwa dan korban luka-
luka lainnya. Namun banyak contoh sukses untuk rapid assessment yang bisa
bertanggungjawab mengidentifikasi risiko yang ada, hal tersebut akan membantu
dalam sektor pelayanan kesehatan. Perlunya tim penyelamat dan kesehatan yang ahli,
bantuan yang sesuai, bantuan secara teknis, dan bantuan lainnya seperti pengendalian
infeksi atau penyuplaian air bersih. Negara akan lebih menyadari hal ini untuk dapat
mengendalikan korban. Maka dari itu perlunya koordinasi dan komunikasi yang baik
untuk bantuan internasional. Manajemen bencana yang baik adalah need assessment
yang baik. Negara harus lebih cepat mengumpulkan data akan kebutuhan para korban.
Konsultasi kepada bantuan internasional juga dibutuhkan. Walaupun akan lebih
memakan banyak waktu dan tenaga. Keseimbangan antara pendonor dan penerima
adalah hal yang penting.
Pada tahun 1986, gempa bumi kuat mengguncang Salvador yang mengakibatkan
12.000 orang meninggal dunia, dan 20% warganya tidak memiliki rumah. Bencana ini
merupakan bencana dengan kerusakan terparah di Amerika Selatan pada 1985 sampai
dengan 1986. Bencana ini memakan banyak kerugian dan menimbulkan berbagai
macam masalah kesehatan yang serius.
Gempa pertama berdampak pada kapasitas operasi pemerintahan. Yang kedua,
besaran gempa ini menimbulkan kontroversi di kalangan komunitas gempa di dunia.
Yang ketiga, kegiatan sukarelawan dan penolong internasional ketakutan. Akhirnya
bencana ini menjadi bencana yang memiliki permasalahan serius dan memiliki waktu
yang lama dalam menangani masalah kesehatan.
Di Salvador, gempa bumi merusak seluruh sektor publik dan menghambat
evakuasi. Presiden, pegawai dan kementerian perencanaan dan pembendaharaan serta
Bank Sentral memutuskan untuk membangun fasilitas sementara untuk beroperasi.
Agar dapat membagi waktu dan ketegangan antara tugas profesional dan kepedulian
keluarga. Ini adalah semacam negara meksiko sementara dengan banyak bangunan
umum yang rusak akibat gempa 1985 dan pemerintahannya mealnjutkan fungsinya
sebagaimana mestinya.
Masalah besarnya gempa bumi yang tidak biasa ini terdapat di kalangan
komunitas internasional. Amerika berpendapat bahwa besaran gempa di Mexico
adalah 7.4 SR. Meskipun hanya 8 tempat tinggal yang runtuh, lebih dari 12.000 orang
kehilangan nyawa. Pasokan air terpengaruh and menimbukan pemasalahan kesehatan
masyarakat. Lebih dari separuh kapasitas Rumah Sakit di El Savador penuh. Karena
penuh, mereka harus dipindahkan ke rumah sakit lain. Keahlian dalam mengambil
keputusan sangat diperlukan disini. Walaupun dalam keadaan kritis, pengambilan
keputusan ini akan sangat susah untuk dilakukan. Dalam menangani bencana penting
untuk menggunakkan teknologi untuk melakukan kegiatan penyelamatan. Kita tidak
dapat memprediksi bencana kapan datangnya, kita hanya dapat belajar dari
pengalaman kita untuk mempersiapkan sebaik mungkin tantangan yang akan terjadi di
masa depan.

Anda mungkin juga menyukai