Anda di halaman 1dari 9

DISASTER PLANNING

Disusun oleh kelompok 5:

1. Riski Eka Pradana 1733006


2. Maria Anita Tri Rahmawati 1733010
3. Chyntia Rahmadayani 1733036
4. F. Mita Sihombing 1733058
5. Okta Herine 1733060

Dosen Pembimbing : Ns. Sanny Frisca, M. Kep

UNIVERSITAS KATOLIK MUSI CHARITAS

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

2020/2021
Kasus V

Anda ditugaskan menjadi penanggungjawab di posko kesehatan paska bencana


tanah longsor. Pada posko yang anda pimpin terdapat 30 masyarakat korban
bencana yang terdiri dari 10 wanita dewasa, 10 laki-laki dewasa, 2 remaja putra, 2
remaja putri, dan 6 balita. Anda memiliki anggota tim yang terdiri 2 orang
perawat freshgraduate, 2 orang relawan mahasiswa fakultas keguruan. Korban
yang ada terdiri dari 2 pasien fraktur pada cruris kiri dengan luas luka 10 x 5cm, 2
pasien luka di tangan kanan dengan luas luka 5 x 7cm, 1 orang mengalami
dislokasi.

1. Tentukan coordination yang akan dilakukan


Jawab
a. Kelurahan mengabarkan ke-Kecamatan bahwa telah terjadi bencana
tanah lonsor, kemudian melaporkan jumlah korban ada 30 (10 wanita
dewasa, 10 laki-laki dewasa, 2 remaja putra, 2 remaja putri, serta 6
balita) dan keadaan terkini ditempat kejadian bencana (2 korban
mengalami fraktur cruris kiri, 2 korban dengan luka ditangan kanan,
dan juga 1 korban mengalami dislokasi)
b. Kemudian dari kecamatan mengabarkan kepada
1) Pihak Kepolisian, TNI, Pemadam Kebakaran, atau Tim SAR untuk
datang kelokasi guna membantu proses evakuasi warga serta
2) Pihak kecamatan juga melaporkan ke-walikota atau bupati bahwa
telah terjadi bencana tanah longsor dan melaporkan kejadian
terkini serta jumlah korban (10 wanita dewasa, 10 laki-laki
dewasa, 2 remaja putra, 2 remaja putri, serta 6 balita. Dengan
kondisi terkini 2 korban mengalami fraktur cruris kiri, 2 korban
dengan luka ditangan kanan, dan juga 1 korban mengalami
dislokasi)
c. Setelah menerima informasi dari kecamatan pihak walikota atau
kabupaten mengabarkan informasi ke
1) Pihak rumah sakit untuk meminta tenaga medis guna membantu
menangani dan mengobati korban dari bencana tersebut
2) Pihak LSM atau komunitas kemanusiaan untuk mengirimkan
sukarelawan untuk membantu mengevakuasi dan menangani
kebutuhan dari para korban (Sandang, Pangan)
3) Pihak pusat (BNPB) untuk membantu mengobservasi akan
terjadinya bencana susulan sehingga dapat dilakukan
penanggulangan atau pencegahan dari bencana susulan
a) Dari BNPB meminta komunitas-komunitas yang bergerak
dibidang kemanusian untuk membantu korban-korban bencana
(Sandang, Pangan). (Disini pihak LSM atau komunitas
kemanusiaan mengirimkan 2 mahasiswa dari fakultas
keguruan kelokasi bencana).
b) Dari BNPB juga meminta pihak TNI untuk menyiapkan posko-
posko bagi masyarakat korban bencana.
c) Dari BNPB juga melakukan kerjasama dengan pihak Rumah
Sakit untuk membantu menangani korban-korban dari bencana
yang terluka, baik dari tindakan keperawatan maupun obat-
obatan.
d. Pihak RS setelah menerima informasi dari pihak walikota atau
kabupaten segera mengirimkan tenaga medis untuk membantu
menangani dan mengobati korban dari bencana. (Disini pihak Rumah
Sakit mengirimkan 2 perawat yang baru lulus dari akademi).
e. Pihak Kepolisian dan TNI membantu menyiapkan posko untuk korban
bencana tanah longsor serta membantu evakuasi para korban ketempat
yang lebih aman.

2. Tentukan control yang akan dilakukan


Jawab
Kontrol yang dilakukan dibencana tanah longsor ini lebih difokuskan
untuk melihat apakah bantuan untuk para korban sudah semuanya terpenuhi
atau masih kurang, seperti sandang apakah semua korban sudah
mendapatkan pakaian ganti dan juga selimut terutama pada balita dan anak
kecil yang ditakutkan nantinta kedinginan jika tidak berselimut. Serta pada
kebutuhan pangan apakah sudah ada pasokan logistik untuk korban
bencana, terutama makanan bubur instan dan susu untuk balita dari para
korban bencana.
Kemudian kontrol yang dilakukan pada lokasi posko, posko korban
bencana tanah longsor ini lebih diarahkan untuk menghindari dari tebing
atau jurang untuk menghindari korban tambahan jika misalnya terjadi tanah
longsor susulan, dan juga posko ini lebih baik dekat dengan akses jalan
karena untuk memudahkan transportasi membawa pasien yang gawat dan
harus dibawa ke Rumah Sakit, serta memudahkan transportasi-an pasokan
logistik

3. Tentukan komunikasi yang akan dilakukan


Jawab
Komunikasi paska bencana :
 Fasilitas komunikasi : sinyal, wifi, listrik
Bencana tanah longsor menyebabkan terjadinya kerusakan
infrastruktur dan sarana komunikasi, serta terputusnya saluran-
saluran komunikasi yang menyebabkan sumber-sumber komunikasi
menjadi minim sehingga tidak dapat memberikan informasi
mengenai situasi terkini di lokasi bencana tanah longsor, informasi
tentang wilayah-wilayah terparah yang hancur, lokasi pengungsian,
tempat-tempat yang masih aman, informasi tentang situasi darurat
bencana dan jumlah korban bencana. Akibatnya korban bencana
tidak tertangani dengan baik, tidak dapat memberikan informasi
kepada keluarga korban bencana atau kepada warga lainnya dengan
tepat menyebabkan keluarga korban menjadi mencemaskan
keselamatan anggota keluarganya (korban), dan tidak dapat
memberikan informasi yang pasti kepada Badan Penanggulangan
Bencana sehingga terjadi kesalahan dalam prosedur dan koordinasi
dalam mengatasi bencana tanah longsor tersebut.
 Arti komunikasi : sepakati dan sosialisasikan dalam tahapan
komando
Komunikasi penting dilakukan dalam pemulihan situasi pada saat
bencana, komunikasi digunakan untuk menyampaikan informasi
tentang bencana kepada pemerintah, media, donatur, lembaga
swadaya masyarakat, keluarga korban, atau masyarakat lain agar
dapat melakukan penyelamatan dan penanganan korban bencana
dengan efektif dan efisien., dan agar dapat menanggulangi dampak
dari bencana yang terjadi. Hal yang dilakukan oleh tim
penanggulangan bencana agar komunikasi dalam bencana dapat
berjalan dengan efektif, yaitu :
- Memahami informasi apa yang dibutuhkan oleh masyarakat dan
relawan, dan membangun mekanisme komunikasi agar informasi
yang disampaikan dapat tepat dan akurat.
- Media komunikasi yang digunakan (TV, surat kabar, radio,
telepon atau yang lainnya), karena penggunaan alat komunikasi
sangat penting untuk menyampaikan informasi dengan tepat.
Semakin banyak informasi dan semakin tepat informasi disampaikan
maka akan mencipatakan komunikasi yang baik antara semua tim
penanggulangan bencana. Ketepatan dan kecepatan penyampaian
informasi penting dan berpengaruh pada tindakan yang akan
dilakukan dalam penanggulangan bencana.
 Bahasa komunikasi : korban gawat dan tidak tertolong, keluarga
korban
Sistem informasi penanggulangan bencana menggunakan triage
START yaitu tindakan memilah korban berdasarkan tingkat
kegawatannya lalu korban diberi label warna sesuai hasil triagenya,
tindakan ini dilakukan agar tim medis dapat menangani korban
bencana dengan cepat. Korban di beri label :
- Label merah untuk korban kritis (mengancam nyawa)
- Label kuning untuk korban yang perlu dirujuk segera ke Rumah
Sakit, dengan RR > 30 x/menit, Nadi radialis tidak teraba, tidak
sadar, TD menurun.
- Label hijau untuk korban yang mengalami cedera ringan dan
penatalaksanaan serta rujukannnya dapat menunggu/ditunda
dengan RR < 30 x/menit, Nadi teraba, status mental normal,
korban terluka tetapi masih bisa berjalan.
- Label hitam untuk korban meninggal.

4. Berikan contoh komando pada salah satu pemenuhan kebutuhan


Jawab
Perhatian semua tim medis, hari ini kita akan melakukan tindakan
keperawatan di daerah paska bencana tanah longsor. Terdapat 30
masyarakat korban bencana, dengan 2 pasien fraktur pada cruris kiri, 2
pasien luka di tangan kanan, dan 1 orang mengalami dislokasi. Kembali
diingatkan setiap orang akan memberikan tindakan keperawatan maksimal
pada jarak 3km dari titik kumpul, jika memiliki kendala dalam melakukan
tindakan keperawatan atau kekurangan alat kesehatan harap menghubungi
korlap Bpk. Eka dan sebutkan kendala yang dialami. Sekian dan terima
kasih. Selamat bekerja.

5. Buatlah struktur organisasi kelompok


Jawab
Struktur organisasi kelompok
a. Riski : Ketua & bidang evakuasi
b. Maria : Perawat Freshgraduate
c. Okta : Perawat Freshgraduate Kesehatan
d. Chyntia : Logistik & Spiritual
Relawan mahasiswa
e. F.Mita : Logistik & Spiritual
fakultas keguruan
6. Buatlah pembagian tugas kelompok
Jawab
 1 orang perawat freshgraduate diberikan tugas untuk melakukan
perawatan diposko P3K untuk merawat korban yang ada terdiri dari 2
pasien fraktur pada cruris kiri dengan luas luka 10× 5 cm.
 1 orang perawat freshgraduate diberikan tugas untuk melakukan
perawatan diposko P3K untuk merawat korban yaitu 2 pasien luka
ditangan kanan dengan luas luka 5×7 cm dan 1 orang korban yang
mengalami dislokasi.
 1 orang relawan mahasiswa fakultas keguruan ditugaskan untuk
memberikan spiritual, memberikan penyemangat, dan memberikan
edukasi bagi korban yang terkena bencana tanag langsor ini.
 1 orang relawan mahasiswa fakultas keguruan ditugaskan untuk
memenuhi kebutuhan logistrik korban misalnya kebutuhan sandang,
pangan, dan papan pasien dengan baik.

7. Buatlah daftar kebutuhan makanan dan minuman


Jawab
Kebutuhan makanan dan minuman yang diperlukan oleh 30 korban di posko
pasca bencana tanah longsor yaitu :

No Kebutuhan makanan Jumlah Harga


1 Beras 4 kg/hari Rp 40.000
2 Mie 1 dus /hari Rp 55.000
3 Susu 2 kaleng/hari Rp 20.000
4 Gula 1 Rp 7.000
kg /hari
2
5 Minyak sayur 1 Rp 8.000
kg /hari
2
6 Garam 1 Rp. 5000
kg /hari
2
7 Bubur (untuk 6 balita) 3 kotak/hari Rp 34.000

No Kebutuhan Minum Jumlah Harga


1 Air minum 4 galon aqua /hari Rp 20.000
2 Air memasak 4-5 liter/ hari Rp 3000

8. Buatlah daftar kebutuhan logistic


Jawab
 Kebutuhan sandang : membutuhkan 10 pakaian untuk wanita dewasa,
10 pakaian untuk laki-laki dewasa, 2 pakaian untuk remaja putra, 2
pakaian untuk remaja putri, 6 pakaian untuk balita dan 6 popok untuk
balita.
 Kebutuhan pangan : air bersih, makanan, susu dan bubur untuk balita
dan makanan ringan lainnya.
 Kebutuhan papan : memberikan korban tempat yang layak dengan
membuat posko yang bersih, aman, dan layak untuk dihuni.
 Kebutuhan alat kesehatan : karena diposko kesehatan paska bencana
tanah longsor ini terdapat beberapa korban yaitu : 2 pasien fraktur pada
cruris kiri dan 2 pasien luka ditangan kanan dan 1 orang korban yang
mengalami dislokasi. Maka dibutuhkan alat seperti : bengkok, kom,
gunting, dan pinset. Bahannya yaitu : alkohol, perban, kassa, plester,
betadine, dan kayu bersih untuk membidai pasien fraktur.

9. Buatlah daftar kebutuhan alkes


Jawab
Kebutuhan alkes yang diperlukan untuk melakukan tindakan keperawatan
pada korban di posko bencana tanah longsor, terutama pada korban fraktur
cruris kiri, luka ditangan tangan dan dislokasi yaitu :

No Daftar Alkes Jumlah Harga Total


1 Tensimeter 2 Rp 100.000 Rp 200.000
2 Stetoskop 2 Rp 50.000 Rp 100.000
3 Kruk 3 Rp. 120.000 Rp 360.000
4 Perban elastis 3 Rp 15.000 Rp 45.000
5 Betadin 5 Rp 20.000 Rp 100.000
6 Plester 5 Rp 10.000 Rp 50.000
7 Kapas 5 Rp 5.000 Rp 25.000
8 Bengkok 3 Rp 50.000 Rp 150.000
9 Kassa 10 Rp 10.000 Rp. 100.000
10 Pinset 3 Rp 15.000 Rp 45.000
11 Gunting verban 3 Rp. 20.000 Rp 60.000
12 Camping Bed 4 Rp 1.200.000 Rp 4.800.000
13 Obat injeksi analgetik 3 ampul Rp. 20.000 Rp 60.000
14 Gips 2 Rp 60.000 Rp 120.000

10. Tentukan pembagian sif kerja dan rasional penempatan anggota tim
Jawab
a. Sif pagi (pukul 07.00 – 14.00)
1. Riski : Mengkoordinator atau memperhatikan semua mulai dari apa
yang dibutuhkan oleh warga maupun para relawan yang ada
ditempat kejadian.
2. Maria : Merawat pasien atau warga yang terluka.
3. Chyntia : Memberikan atau memperhatikan sandang pangan para
warga dan juga memberikan waktu luang untuk berbaur atau
mendengarkan keluh kesah warga yang tertimpa bencana.
b. Sif sore (pukul 14.00 – 21.00)
1. Okta : Melanjutkan tugas dari perawat sebelumnya yaitu merawat
pasien dan sekaligus mengambil alih tugas dari koordinator.
2. F.Mita : Memberikan sandang pangan kepada para warga karena
pada pagi hari sudah diperhatikan sandang dan pangan jadi pada sif
kedua tinggal melanjutkannya dan tetap memperhatikan bagaimana
para warga dapat istirahat yang layak dan tetap menanyakan
kepada warga apa yang dibutuhkan saat ini.

Anda mungkin juga menyukai