DISUSUN OLEH :
Karmila Missy
(2010-83-007)
PEMBIMBING:
Beberapa macam bencana yang telah terjadi antara lain bencana alam,
kecelakaan lalu lintas darat, udara dan laut serta bom semuanya mengakibatkan
banyak korban yang meninggal. Identifikasi Korban Massal sangat penting
mengingat kepastian seseorang hidup dan mati sangat diperlukan untuk
kepentingan hukum yang berkaitan dengan Asuransi, Pensiun, Warisan, dan
lain-lain.
Selain itu terbatasnya sumber daya manusia yang menangani korban mati
baik dalam kuantitas maupun kualitas memerlukan perhatian khusus agar dapat
memenuhi kebutuhan saat ini.
Adanya korban penderita masal dari semua kejadian diatas, mulai dari
yang ringan sampai kepada yang terberat yakni korban meninggal membawa
dampak yang tidak ringan terhadap rumah sakit sebagai unsur kesehatan yang
akan memberikan pertolongan medik kepada korban. Karena biasanya terdapat
ketidak seimbangan antara kejadian dan fasilitas pertolongan, serta kapasitas
daya tampung rumah sakit saat ini yang serba terbatas..
1.3 Tujuan
2.2 Penyebab
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Indonesia adalah super market bencana. Semua petugas medis bisa terlibat
dalam pengelolaan bencana. Semua petugas wajib melaksanakan Sistim
Komando Bencana dan berpegang pada SPGDT-S/B pada semua keadaan
gawat darurat medis baik dalam keadaan bencana atau sehari-hari. Semua
petugas harus waspada dan memiliki pengetahuan sempurna dalam peran
khusus dan pertanggung-jawabannya dalam usaha penyelamatan pasien.
Karena banyak keadaan bencana yang kompleks, dianjurkan bahwa
semua petugas harus berperan-serta dan menerima pelatihan tambahan dalam
pengelolaan bencana agar lebih terampil dan mampu saat bencana sebenarnya.
3.2 Saran
Pada saat terjadinya bencana biasanya begitu banyak pihak yang menaruh
perhatian dan mengulurkan tangan memberikan bantuan tenaga, moril maupun
material. Banyaknya bantuan yang datang sebenarnya merupakan sebuah
keuntungan yang harus dikelola dengan baik, agar setiap bantuan yang masuk
dapat tepat guna, tepat sasaran, tepat manfaat, dan terjadi efisiensi. Dengan
demikian diharapkan pelaksanaan manajemen logistik dan peralatan dapat
berjalan secara efektif dan efisien dan terkoordinasi dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
Dirjen Bina Yanmed Depkes RI. 2006. Sistem Penanggulangan Gawat Darurat
Terpadu