Kelompok 3 :
Bayyin Alhasani (21171055)
Dina Tria Rindana (21171058)
Eva Ayu Noorbakti (21171061)
Hardianti Baso M (21171064)
Ikhsan Permana (21171067)
Indah Nopitasari (21171069)
Lalu Muh Ilham (21171072)
Mike widya Astuti (21171077)
Nisa Arisanti (21171080)
Rendi Sumarna (21171083)
Rosenta Saragih (21171085)
Theodora Laras W (21171090)
Ummu Arifah Z (21171093)
Wiwit Gumilarsari (21171097)
Yogi gustiaman S (21171100)
Yulia Rosalia (21171101)
DEFINISI
Asma adalah gangguan pernafasan kompleks dan telah
dikenal sebagai ”penyakit heterogen”, dan biasanya
ditandai dengan peradangan saluran napas kronis.
EPIDEMIOLOGI
Asma adalah penyakit kronis yang paling umum dialami
anak-anak, dan hal itu menyebabkan morbiditas dan
mortalitas yang signifikan pada orang dewasa dan anak-
anak.
Sekitar 235 juta orang dewasa dan anak-anak di seluruh
dunia menderita asma.
Di Amerika Serikat, asma menyerang 8% orang dewasa
(18,7 juta) dan 9,3% dari anak-anak (6,8 juta).
Asma adalah diagnosis utama untuk 14,2 juta kunjungan
dokter, 1,8 juta kunjungan gawat darurat, dan 3345
kematian setiap tahunnya.
ETIOLOGI
Interaksi yang kompleks dari faktor genetik dan
lingkungan
Faktor Keturunan
Faktor lingkungan (seperti paparan asap rokok pada
bayi baru lahir meningkatkan risiko asma pada anak).
Hipersensitivitas
PATOFISIOL
OGI
Paparan
allergen/pencetus
Inflamasi Fase
Awal serangan Inflamasi Fase
Akhir
Aktivasi IgE yg
Pengeluaran mediator
menempel pada sel
inflamasi: Aktivasi
mast
PAF
eosino
Degradasi sel mast Histami
fil
n Neutro
Leukotri
fil
Makrof
en
Prostaglan ag
din alveola
r
Limfosi
Induksi kontriksi tT
otot polos & Sel T helper
tipe 2 (TH2)
bronkospasme,
Pengeluaran
Bronkokonstriksi, Sitokin
sekresi mucus,
permeabilitas Inflamasi
mikrovaskular, Alergik
edema jalan udara
Faktor Resiko
Faktor Keturunan
Faktor lingkungan (seperti alergen, asap rokok)
Riwayat Hipersensitifitas (Atopy)
Ras/Etnik
Infeksi Pernapasan
TANDA DAN GEJALA
TANDA GEJALA
1. Pasien mengeluh mengi, sesak
1. Tanda – tanda vital nafas, batuk (biasanya lebih parah
- Takipenia dimalam hari) dan sesak dada.
2. Pasien mungkin cemas dan gelisah.
- Takikardia 3. Pada asma akut pasien tidak dapat
- Hipoksia berkomunikasi dengan kalimat
2. Mengi sepanjang inspirasi lengkap.
4. Perubahan status mental (misalnya:
3. Bradikardia kebingungan, mudah tersingung,
4. Pada asma akut terdapat agitasi) dapat mengindikasi
kegagalan pernafasan yang akan
pulsus paradoxus, terjadi.
diaphoresis, dan sianosis. 5. Adanya faktor pemicu (seperti :
asap, jamur, serbuksari, dll)
KLASIFIKASI ASMA
Komponen Intermiten Ringan Sedang Parah
keparahan
Gejala 2 hari/minggu >2 hari / minggu Setiap hari Sepanjang hari
atau kurang tapi tidak setiap
hari
Gejala Malam
0-4 tahun - 1-2 kali/ bulan 3-4 kali/ bulan >1 kali perminggu
>5 tahun 2 kali/bulan atau 3-4 kali/ bulan >1 kali/ minggu Setiap
kurang tapi tidak setiap malam/minggu
malam
Gangguan - Sedikit Mengganggu Sangat
aktivitas mempengaruhi aktivitas Mengganggu
normal
Fungsi Paru
5-11 tahun FEV1>80 %, FEV1>80 %, FEV160-80 %, FEV1<60 %,
FEV1/FVC >85% FEV1/FVC >80% FEV1/FVC 75- FEV1/FVC <75%
80%
>12 tahun FEV1>80 %, FEV1>80 %, FEV1 60-80 %, FEV1< 60%,
FEV1/FVC >85% FEV1/FVC FEV1/FVC <5% FEV1/FVC < 5 %
normal
Terapi Nonfarmakologi
Terapi nonfarmakologi dilakukan pada setiap tahapan
pengobatan asma, berupa pemberian edukasi kepada
pasien seperti :
Identifikasi dan mengontrol pemicu asma dengan cara
mengurangi paparan alergen, untuk mengurangi gejala
asma.
Peningkatan kepatuhan pengobatan, self management,
dan penggunaan layanan kesehatan
Golongan Obat Mekanisme Kerja Nama Obat 0-11 tahun >12 tahun
Agonis β2-adrenergik
Short-Acting Albuterol 90-180 mcg 180 mcg setiap 4-
Relaksasi otot polos setiap 4-6 jam 6 jam
pada saluran nafas Levabuterol 90 mcg setiap 4-6 90 mcg setiap 4-6
dengan merangsang jam jam
Long-Acting reseptor β2-adrenergik Salmeterol 4-11 thn : 50 mcg 50 mcg setiap 12
setiap 12 jam jam
Formoterol 12 mcg setiap 12 12 mcg setiap 12
jam jam
Kortikosteroid Menghambat alergen Sehari 1 kali 1-2
yang masuk melalui IgE Methylprednisolon mg/kg BB, Sehari 1 kali 40-
Terapi sehingga meningkatkan Prednisolone
kepekaan reseptor β2- Prednisone
maksimum
60mg/hari (3-10
60 mg (3-10 hari)
Farmakologi Antikolinergik
adrenergik
Menghambat efek dari Ipatropium
asetilkolin pada reseptor
hari)
18-36 mcg setiap
6 jam
36-54 mcg setiap
6 jam
muskarinik di saluran
nafas
Leukotrien modifiers Menghambat 5- Montelukast 1-5 thn : 4 mg 12-14 thn : 5 mg
lipoxygenase (Zileuton) sebelum tidur sebelum tidur
atau sebagai antagonis 6-11 thn : 5 mg >15 thn : 10 mg
kompetitif terhadap efek sebelum tidur sebelum tidur
dari leukotrien Zileutron - Sehari 4 kali 600
mg
Methylxantines Kompetitif selektif Theophylline 10mg/kg BB 300mg/hari
pospodiester inhibitor sampai 300 mg
yang meningkatkan
CAMP intraselular,
mengaktifkan PKA
immunomodulator Menghambat ikatan dari Omalizumab - 150-3mcg SC
IgE dan reseptor didalam setiap 2-4 minggu
sel mast dan basofil
MONITORING
Kaji onset, durasi, dan waktu gejala subjektif seperti : mengi,
sesak nafas, sesak dada, batuk, terbangun dimalam hari dan
tingkat aktivitas.
Pantau penggunaan SABA.
Tentukan Frekuensi eksaserbasi pasien.
Mengukur fungsi paru menggunakan spirometri setiap tahun
atau setelah perubahan terapeutik.
Identifikasi faktor lingkungan yang memicu eksaserbasi asma.
Lakukan rekonsiliasi obat.
Kaji teknik inhaler pasien.
Tentukan kepatuhan terhadap obat atau pengontrol jangka
panjang.
Tinjau dan perbaharui rencana tindakan asma pasien .
Perbaharui status imunisasi pasien dan berikan vaksin
influenza tahunan.
Evaluasi dan outcome
Pemantauan dilakukan dengan
menggunakan parameter FEV1/FVC atau
PEF dari hasil spirometer atau peak flow
meter
Evaluasi terapi dilakukan dalam 1-2
minggu sampai 1-6 bulan
Jika terkontrol baik step down, sebaliknya
jika tidak terkontrol step up
Sebelum memutuskan untuk step up,
harus diperhatikan dahulu apakah teknik
penggunaan obat (inhaler) sudah benar
dan apakah ada paparan alergen
Asma dikatakan terkontrol bila :
Gejala asma yang minimal (sebaiknya tidak ada), termasuk gejala
malam
Tidak ada keterbatasan aktivitas termasuk latihan
Kebutuhan bronkodilator (agonis β2 kerja singkat) minimal (idealnya
tidak diperlukan)
Variasi harian APE kurang dari 20 %
Nilai APE normal atau mendekati normal
Efek samping obat minimal (tidak ada)
Tidak ada kunjungan ke unit darurat gawat