KD 7 (UU Pangan & BTP)
KD 7 (UU Pangan & BTP)
undang-undang
penanganan masalah pangan
dan
bahan tambahan pangan
• Sejak diberlakukannya Undang-Undang RI
No.7 tahun 1996 tentang Pangan pada tanggal
4 November 1996, pengawasan makanan
tidak hanya didasarkan pada Permenkes RI di
bidang makanan tetapi juga berdasarkan pada
UU RI tersebut terdapat pengertian Pangan
dan Pangan Olahan.
Berdasarkan UU RI No.7 tahun 1996, terdapat
pengertian :
• Pangan
adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber
hayati dan air baik yang diolah maupun tidak
diolah yang diperuntukkan sebagai makanan
atau minuman bagi konsumsi manusia, termasuk
bahan tambahan pangan,bahan baku
pangan,dan bahan lain yang digunakan dalam
proses penyiapan pengolahan dan atau
pembuatan makanan atau minuman.
• Pangan Olahan
adalah makanan atau minuman hasil proses
dengan cara atau metode tertentu dengan
atau tanpa bahan tambahan.
Persyaratan Produksi
• Untuk memenuhi persyaratan pangan yang
baik, Pemerintah menetapkan Keputusan
Menteri Kesehatan RI No.
23/Menkes/SK/I/1978, tentang Pedoman
Cara Produksi Makanan Yang Baik (CPMB),
yang merupakan penuntun bagi produsen
makanan untuk meningkatkan mutu hasil
produksinya.
Hal-hal yang harus dipenuhi oleh produsen
makanan di dalam pedoman CPMB tersebut, adalah:
• Lokasi, berada di tempat yang bebas dari
pencemaran, dan sebaliknya tidak boleh mencemari
daerah sekitarnya.
• Bangunan, harus memenuhi syarat higiene dan
sanitasi dan tidak boleh digunakan selain untuk
memproduksi makanan/minuman.
• Alat produksi, memenuhi syarat teknis dan higiene,
tidak melepaskan unsur yang membahayakan
kesehatan, terpelihara dengan baik dan hanya
digunakan untuk memproduksi makanan/minuman.
• Bahan baku, bahan tambahan dan bahan
penolong; harus memenuhi standar mutu dan
persyaratan lain yang ditetapkan
• Proses pengolahan, harus diusahakan hasil
produksi memenuhi standar mutu dan
persyaratan lain yang ditetapkan Menteri
Kesehatan tidak merugikan dan membahayakan
kesehatan.
• Karyawan, yang berhubungan dengan produksi
harus sehat, bersih dan tidak berpenyakit
menular.
Persyaratan Impor
1. Sudah didaftarkan di Depkes RI (sekarang
Badan POM), sesuai Permenkes RI No.
382/Menkes/Per/VI/1989 tentang :
Pendaftaran Makanan.
2. Harus aman dan layak dikonsumsi manusia,
yang dinyatakan dengan Sertifikat Kesehatan
yang diterbitkan oleh instansi yang
berwenang di negara asal.
• Untuk makanan tertentu, harus juga disertai
dengan Sertifikat Bebas Radiasi (Kep Menkes
RI No. 00474/B/II/1987 tentang Keharusan
Menyertakan Sertifikat Kesehatan dan
Serifikat Bebas Radiasi untuk Makanan Impor).
3. Harus dilengkapi Sertifikat Analisa, untuk
menjamin bahwa bahan baku tersebut
memenuhi standar mutu dan persyaratan lain
yang ditetapkan oleh Menteri Kesehatan
(sekarang Badan POM)
4. Untuk makanan yang berasal dari hewani
harus ada pernyataan halal.
Wadah Pembungkus dan Label
• Wadah dan pembungkus makanan harus
terbuat dari bahan yang tidak membahayakan
kesehatan, tidak merusak / menurunkan mutu
makanan, juga harus dapat melindungi dan
mempertahankan mutu isinya.
Berdasarkan PP No.69 tahun 1999 label
makanan harus memuat :
1. Bagian Utama harus mencantumkan :
• Nama Dagang
• Nama Jenis makanan
• Isi bersih / Netto
• Nama dan alamat pabrik / importir
2. Bagian lain dari label harus mencantumkan :
• Komposisi
• Nomor Pendaftaran (MD / ML )
• Kode produksi
• Tanggal kadaluarsa yang dinyatakan dengan kalima
“Baik digunakan sebelum…”
• Petunjuk Penyimpanan (untuk produk-produk
tertentu)
• Petunjuk Penggunaan
• Informasi Nilai Gizi (untuk produk-produk tertentu)
Tulisan atau persyaratan khusus misalnya :