Depan/anterio
r
Depan/anterio
r
• Fisiologi nafas :
Aktif pada waktu inspirasi
Pasif pada waktu ekspirasi
• Empat fungsinya :
Ventilasi
Distribusi
Difusi
Perfusi
Gangguan ventilasi perfusi PADA
TRAUMA TORAKS
Gangguan ventilasi perfusi (berarti juga difusi) selalu
timbul pd trauma toraks.
• Pd kondisi normal, ventilasi pd distribusi yg baik
selalu SEIMBANG dg perfusi
• Bila tdpt sejumlah rongga alveoli yg hy mdptkn
ventilasi tp tdk ikut perfusi VENTILASI TANPA
PERFUSI HIPOKSIA
• Bila tdpt sejumlah rongga alveoli yg kempis (ARDS,
atelektasis paru), alveoli tetap dialiri darah tapi tidak
ada difusi shg pd pembuluh darah eferen msh
tertumpuk CO2 PERFUSI TANPA VENTILASI
SHUNTING;
(Puruhito, Buku Ajar Ilmu Bedah Toraks Kardio Vaskular hal 22)
VENTILASI TANPA
PERFUSI
PERFUSI TANPA
VENTILASI
APA yang terjadi saat trauma ?
Secara prinsip, sekuele
patofisioloGI trauma
ditandai adanya :
• First hit – initial
traumatic impact,
diikuti cascade
sejumlah reaksi
imunologis : severe
organ injury, hypoxia,
hypovolaemia
• Second hit –
dampak kerusakan
akibat reaksi imun :
infections,
ischaemia/reperfusion
(Lenz A, Injury 2007;38)
Trauma toraks (contusio paru) memicu reaksi inflamasi eksaserbasi lung injury, ARDS, MOF
& kematian. Aktivasi makrofag alveolar dan rekrutmen netrofil ke dlm interstitial & kompartemen
alveolar diikuti pelepasan proteinase dan oksidan leakage pumonary microvasculature &
destruksi epitel alveolar.
Neher MD, Weckbach S, Flierl MA, Lang H, Stahel P. Molecular mechanism of inflammation and tissue
injury after major trauma is complement the bad guy. Journal of Biomedical Science 2011;18(1):90
Trias :
• Hipotermia
• Acidosis metabolik,
akibat hipovolemik
syok
• Koagulopati o.k.
dilusi dari resusitasi,
asidosis met, syok
hipovolemik,
hipokalsemi
• Trauma tembus
• High velocity pistol
• Low velocity pisau, benda tajam
• Penyebab : kecelakaan lalu lintas, terjatuh,
kejahatan, ledakan, dll
• Fraktur iga merupakan tanda tersering
dari trauma tumpul
• Fraktur sternum, skapula, iga 1 & 2
menandakan bahwa trauma tersebut
disebabkan gaya yang besar
• Hanya sebagian kecil trauma toraks
memerlukan tindakan operatif
(torakotomi)
• Konservatif : 59,02 %
• Pemasangan selang dada : 36,83 %
• Operatif (torakotomi) : 4,15 %
Trauma
Trauma
Tumpul
Tembus
Advance Trauma Life Support
(ATLS)
Foto toraks
CT-Scan
EKG : abnormal ST segmen, aritmia
Laboratorium : darah rutin (anemia)
Cedera Mengancam Jiwa
Segera Potensial
• Obstruksi jalan napas • Kontusio paru dan
• Tension jantung
pneumothorax • Ruptur aorta
• Pneumotoraks
• Ruptur diafragma
terbuka
“sucking chest • Cedera
wound” trakeobronkial
• Hematotoraks masif • Trauma esofagus
• Flail chest
• Tamponade
jantung
Fraktur Iga
• Kelainan tersering akibat trauma langsung
• Lebih sering terjadi pada dewasa dari pada
anak-anak
• Iga 1-3 dilindungi oleh skapula
• Fraktur paling sering terjadi pada iga 4-9
• Fraktur pada iga 10-12 dapat
menyebabkan kerusakan pada organ
padat abdomen : hati, limpa, ginjal
Fraktur Iga
Fraktur Iga
Pemeriksaan klinis :
• Nyeri terlokalisir, nyeri tekan
• Nyeri meningkat apabila batuk,
bergerak, bernapas dalam
• Instabilitas dinding dada, krepitasi
• Deformitas, diskolorasi
• Dapat disertai oleh pneumo atau
hematotoraks
Fraktur Iga
Penatalaksanaan :
• ATLS
• Kontrol nyeri analgetik
• Ventilator mekanik dan fiksasi interna jika
masalah pernapasan berat
• Anjurkan pasien untuk bernapas dalam
mencegah atelektasis
• Monitor ketat pada pasien usia tua dan PPOK
dapat terjadi retensi sekret
Flail Chest
• Terjadi jika terdapat fraktur 2 atau lebih iga yang
berdekatan pada 2 tempat ada segmen dada
yang mengambang