Anda di halaman 1dari 11

KONSEP-KONSEP DASAR

TERMODINAMIKA
KONSEP-KONSEP DASAR TERMODINAMIKA

• Termodinamika mempelajari hubungan antara panas, kerja dan


energi serta perubahan-perbahan yang diakibatkannya terhadap
sistem
• Sistem kesetimbangan dalam termodinamika
1. Kesetimbangan termal
2. Kesetimbangan mekanik
3. Kesetimbangan material

Istilah – istilah penting dalam termodinamika kimia :


• sistem : bagian dari alam semesta yang kita amati atau yang
dipelajari
• lingkungan : bagian diluar sistem yang yang masih berpengaruh
atau dipengaruhi oleh sistem
• Batas (boundary) : bagian yang memisahkan sistem dengan
lingkungan.
INTERAKSI SISTEM DAN LINGKUNGAN

• Berdasarkan sifat interaksi antara sistem dan


lingkungan, sistem dibedakan :
– Sistem terbuka, antara sistem dan lingkungan
masih terjadi pertukaran energi dan materi
( dq ≠ 0 ; dm ≠ 0)
– Sistem tertutup; hanya dimungkinkan adanya
perpindahan energi antara sistem dan
lingkungan (dq ≠ 0 ; dm = 0)
– Sistem terisolasi / tersekat ; tidak dimungkin-
kan adanya perubahan materi atau energi
(dq = 0 ; dm = 0)
Variabel Termodinamika

• Variabel intensif : variabel termodinamika yg tidak


tergantung pada jumlah materi.
 Contoh: Temperatur, tekanan, massa jenis, titik
didih, pH, Tegangan muka, Indeks bias,
kekentalan, panas spesifik
• Variabel ekstensif : variabel termodinamika yg
tergantung pada jumlah materi.
 Contoh: massa, Volume, Energi Dalam, Entalpi,
entropi
Proses Termodinamika

Proses termodinamika
Operasi yang menyebabkan keadaan sistem berubah

Ada beberapa jenis proses termodinamika :


Proses Isotermis , dT = 0, tidak ada perubahan temperatur sistem
Proses Adiabatik, dq = 0, tidak ada pertukaran panas antara sistem dengan
lingkungan
Proses Isobaris , dP = 0, tekanan sistem konstan
Proses Isokoris, dV = 0, tidak ada perubahan volume sistem
Proses Siklis, dU = 0, dH = 0, Sistem melakukan beberapa proses yang
berbeda tetapi akhirnya kembali pada keadaan semula
Proses reversibel (Proses dapat balik ) : suatu proses yang berlangsung
sedemikian hingga setiap bagian yang mengalami perubahan dikembalikan
pada keadaan semula tanpa menyebabkan suatu perubahan lain.
Proses irreversibel (proses tak dapat balik) : proses yang berlangsung
dalam satu tahap, arahnya tak dapat dibalik kecuali dengan tambahan
energi luar
Fungsi Keadaan dan Fungsi Proses

• Suatu variabel termodinamika dikatakan sebagai fungsi


keadaan jika hanya tergantung pada keadaan awal dan akhir
saja, tidak tergantung pada jalannya proses.
Contoh : entalpi (H), energi dalam (U)
• Suatu variabel termodinamika dikatakan sebagai fungsi proses
jika besarnya tergantung pada jalannya proses.
contoh : kerja (w) dan Kalor (q)
• Suatu variabel termodinamika dapat dibuktikan sebagai fungsi
keadaan jika differensialnya bersifat eksak. Sehingga jika
differensialnya tidak eksak maka variabel tersebut merupakan
fungsi proses.
Differensial eksak
• jika z = f(x,y), perubahan kecil z sebesar dx pada y konstan
dinyatakan sebagai dz = (∂z/∂x)y dx
• jika z = f(x,y), perubahan kecil z sebesar dy pada x konstan dinya-
takan sebagai dz = (∂z/∂y)x dy
Perubahan z dengan merubah secara serentak dx dan dy dinyatakan:
dz = (∂z/∂x)y dx + (∂z/∂y)x dy (1.1)
Jika : (∂z/∂y)y = M(x,y)
(∂z/∂y)x = N(x,y)
Maka persamaan (1.1) menjadi :
dz = M(x, y) dx + N(x,y) dy (1.2)
Differensial tersebut dikatakan eksak jika dipenuhi :
(∂M/∂y)x = (∂N/∂x)y atau (1.3)
(∂2z/∂ydx) = (∂2z/∂x∂y) (1.4)
Persamaan (1.3) dan (1.4) ditafsirkan sebagai : variabel z sebagai
fungsi x dan y jika berubah sebesar dz sebagai akibat perubahan dx
dan dy akan mempunyai harga yang sama jika diubah dengan cara :
- dx dulu (pada y konstan) , kemudian dy (pada x konstan) atau
- dy dulu (pada x konstan), kemudian dx (pada y konstan)
Aturan Rantai Siklis

Dari persamaan (1.1):


dz = (∂z/∂x)y dx + (∂z/∂y)x dy
Pada perubahan yang sangat kecil pada y konstan (dy = 0)
menjadi :
dzy = (∂z/∂x)y dxy (1.5)
Bila dibagi dengan dzy didapat :
1 = (∂z/∂x)y∂xy/∂zy = (∂z/∂x)y(∂x/∂z)y
Sehingga :
(∂z/∂x)y = 1 / (∂x/∂z)y (1.6)
Dari persamaan (1.1) pada z konstan (dz=0) diperoleh :
0 = (∂z/∂x)y dx + (∂z/∂y)x dy
Bila dibagi dengan dyz didapat :
0 = (∂z/∂x)y (∂x/∂y)z + (∂z/∂y)x (1.7)
(∂z/∂x)y (∂x/∂y)z = -(∂z/∂y)x = -1 (∂z/∂y)x = -1 / (∂y/∂z)x
Atau :
(∂z/∂x)y(∂x/∂y)z (∂y/∂z)x = -1
Persamaan 1.8 disebut aturan siklis yang banyak berguna dalam penye-
lesaian termodinamika :

- (∂z/∂y)x = - (∂z/∂x)y (∂x/∂y)z

- (∂z/∂y)x = -(∂z/∂x)y / (∂y/∂x)z

- (∂z/∂y)x = - (∂x/∂y)z (∂x/∂z)y


Koefisien Ekspansifitas () dan
Koefisien kompresibiltas ()

• Koefisien ekspansifitas didefinisikan sebagai laju


perubahan volume sistem karena pengaruh suhu
pada tekanan konstan, dirumuskan:
 = 1/V (∂V/∂T)p
• Koefisien kompresibilitas didefinisikan sebagai laju
perubahan volume sistem yang disebabkan pengaruh
tekakan temperatur konstan, dirumuskan:
K = -1/V (∂V/∂p)T
• Hubungan antara  dan K dinyatakan:
/K = (∂p/∂T)V (buktikan!!!)
Soal-soal
1. Dengan menggunakan perumusan diferensial eksak
dan non eksak, tentukan apakah fungsi berikut
termasuk diferensial eksak atau non eksak
z = xy3 dengan z = f (x,y)
z = 2y3 + 3x2 dengan z = f(x,y)
V =  r2h dengan V = f (r,h)
2. Diketahui P = RT/(V-b) dengan V = f(p,T).
Buktikan bahwa P, T, V merupakan fungsi keadaan
3. Tunjukkan bahwa kerja dan kalor adalah fungsi

Anda mungkin juga menyukai