Anda di halaman 1dari 20

EMPIRICAL RESEARCH : IMPLICATIONS F

OR FINANCIAL STATEMENT ANALYSIS

DOSEN PENGAMPU: Dr. Enggar Diah Puspa Arum, SE.,Ak,M.Si, CA


Magister Ilmu Akuntansi Universitas Jambi

OLEH KELOMPOK IV :
o TIARA UTAMI (P2C318005)
o WIDYA AYU CAESARIA (P2C318009)
o ATAR SATRIA FIKRI (P2C318028)
INTRODUCTION
Tujuan, metodologi, dan filosofi yang mendasari penelitian akuntansi telah banyak berubah selama
beberapa dekade terakhir. Sebagian besar perubahan ini mencerminkan pergeseran dalam teori
ekonomi keuangan. Tren dalam penelitian akuntansi saat ini berkembang dengan tiga pendekatan
utama, antara lain:
• Pendekatan klasik merupakan kerangka kerja yang mendasari banyak peraturan akuntansi yang
ada. Pendekatan ini berusaha menggunakan perspektif teoritis untuk mengembangkan
representasi akuntansi yang optimal atau "paling benar" dari beberapa kenyataan yang
sebenarnya (tetapi tidak dapat diobservasi).
• Pendekatan kedua sering disebut sebagai riset akuntansi berbasis pasar yang mengkritik
pendekatan klasik karena kurangnya testabilitas, penelitian berbasis pasar membutuhkan
perspektif yang lebih empiris dan berorientasi pengguna.
• pendekatan teori akuntansi positif yang memperluas perspektif penelitian dalam dua cara yaitu,
pasar dan keuangan, yang dipengaruhi oleh kompensasi manajemen, laporan keuangan,
perjanjian utang dengan kreditor, dan sejumlah badan pengawas yang berinteraksi dengan
perusahaan
PENDEKATAN
• PENDEKATAN KLASIK (CLASSICAL APPROACH)
• PENELITIAN BERBASIS PASAR (MARKET-BASED RESEARCH)
• PENELITIAN AKUNTANSI POSITIF (POSITIVE ACCOUNTING RESEARCH)
1 CLASSICAL APPROACH

Pendekatan klasik berkaitan dengan menyimpulkan


metode akuntansi yang benar dari serangkaian
konsep, prinsip, dan tujuan yang dinyatakan. Tersirat
dalam pendekatan ini adalah pandangan pengguna
laporan keuangan menerima (dan bereaksi terhadap)
laporan tersebut pada nilai nominal; dengan
demikian, sangat penting untuk memastikan bahwa
laporan mencerminkan status keuangan perusahaan
yang sebenarnya.
Selain itu, karena sifat reaksi pengguna terhadap
informasi keuangan dianggap dapat diprediksi, tidak
ada upaya eksplisit yang dilakukan untuk memeriksa,
secara empiris atau sebaliknya, keterkaitan antara
laporan keuangan dan motivasi pengguna dan / atau
reaksi terhadap informasi yang terkandung dalam
laporan tersebut.
2 MARKET-BASED RESEACRH

• Teori Pasar Efisien (Efficient


Market Theory)
PENELITIAN BERBASIS PASAR (MARKET-BASED RESEARCH)

TEORI EFISIENSI PASAR (EFFICIENT MARKET THEORY)

KONSEP EFISIENSI PASAR


Dalam konteks keuangan, konsep pasar yang efisien lebih ditekankan pada aspek
informasi, artinya pasar yang efisien adalah pasar dimana harga semua sekuritas yang
diperdagangkan telah mencerminkan semua informasi yang tersedia.

Informasi meliputi semua informasi yang tersedia, baik informasi di masa lalu
(misalkan laba perusahaan tahun lalu), maupun informasi saat ini (misalkan rencana
kenaikan dividen tahun ini), serta informasi yang bersifat sebagai pendapat/opini
rasional yang beredar di pasar yang bisa mempengaruhi perubahan harga.

Konsep tersebut menyiratkan adanya suatu proses penyesuaian harga sekuritas


menuju harga keseimbangan yang baru, sebagai respon atas informasi baru yang
masuk ke pasar.
3 (TIGA) BENTUK EFISIENSI PASAR
MENURUT FAMA (1970) :

EFISIENSI PASAR BENTUK LEMAH


1 (THE WEAK FORM)

EFISIENSI PASAR BENTUK SETENGAH


2 KUAT (THE SEMISTRONG FORM)

EFISIENSI PASAR BENTUK KUAT


3 (THE STRONG FORM)
EFISIENSI PASAR BENTUK LEMAH

THE WEAK FORM

 Pasar dimana harga sekuritas


sepenuhnya mencerminkan (fully
reflected) informasi masa lalu (yang
sudah terjadi).

 Pasar dikatakan efisen dalam bentuk


lemah jika informasi masa lalu tidak
dapat digunakan untuk mempredikasi
harga sekarang (random walking
theory)
EFISIENSI PASAR BENTUK SETENGAH KUAT

THE SEMISTRONG FORM

 Pasar dimana harga sekuritasnya sepenuhnya mencerminkan


(fully reflected) informasi masa lalu (yang sdh terjadi) dan
informasi yang sedang dipublikasikan, termasuk laporan
keuangan. Antara lain :
i. Informasi yang hanya mempengaruhi harga sekuritas
emiten bersangkutan: coorporat
action;deviden,merger,akuisisi,pergantian direksi,dll.
ii. Informasi yang mempengaruhi sejumlah sekuritas :
regulasi tentang reserve requirement,CAR, akan
mempengaruhi kelompok emiten perbankan.
iii. Informasi yang mempengaruhi semua sekuritas :
perubahan suku bunga BI rate, inflasi, exchange rate.
 
EFISIENSI PASAR BENTUK KUAT

THE STRONG FORM

• Pasar dimana harga sekuritasnya sepenuhnya mencerminkan (fully


reflected) informasi masa lalu (yang sdh terjadi) dan informasi
yang sudah dipublikasikan termasuk informasi privat.

• Pasar dikatakan efisien kuat jika : tidak ada investor yang dapat
menggunakan informasi privat untuk mendapatkan keuntungan
tidak normal (abnormal return)
3 POSITIVE ACCOUNTING RESEACH

• Agency Theory
• Bonus Plan Hypothesis
• Debt Convenant Hypothesis
• Political Cost Hypothesis
1. TEORI KEAGENAN (AGENCY THEORY)

KONSEP DASAR

Pemisahan pemilik dan manajemen didalam literatur akuntansi disebut Agency Theory
(teori keagenan).
Teori agensi mendasarkan hubungan kontrak antara pemegang saham/pemilik dan
manajemen/manajer. Menurut teori ini hubungan antara pemilik dan manajer pada
hakekatnya sukar tercipta karena adanya kepentingan yang saling bertentangan (conflict of
Interest).
Pertentangan dan tarik menarik kepentingan antara prinsipal dan agen dapat menimbulkan
permasalahan Agency Theory dikenal sebagai Asymmetric Information (AI) yaitu informasi
yang tidak seimbang yang disebabkan karena adanya distribusi informasi yang tidak sama
antara prinsipal dan agen.
1. TEORI KEAGENAN (AGENCY THEORY)

KONSEP DASAR….LANJUTAN

Pemilik atau pemegang saham sebagai prinsipal, sedangkan managemen sebagai agen.
Agency Theory mendasarkan hubungan kontrak agar anggota-anggota dalam perusahaan,
dimana prinsipal dan agen sebagai pelaku utama.

Prinsipal merupakan pihak yang memberikan mandat kepada agen untuk bertindak atas
nama prinsipal, sedangkan agen merupakan pihak yang diberi amanat oleh prinsipal untuk
menjalankan perusahaan. Agen berkewajiban untuk mempertanggung jawabkan apa yang
telah diamanahkan oleh prinsipal kepadanya.
1. TEORI KEAGENAN (AGENCY THEORY)

MASALAH TEORI KEAGENAN

• AGEN BERTINDAK UNTUK KEPENTINGAN DIRINYA SENDIRI


Pada teori keagenan, setiap individu, baik prinsipal ataupun manajemen
diasumsikan selalu bertindak untuk kepentingan dirinya sendiri. Mereka,
terutama manajemen menggunakan wewenang yang dimiliki sesuai dengan apa
yang menguntungkan mereka. Kepentingan prinsipal bisa terpinggirkan.
Alih alih bisa menghasilkan keuntungan yang tinggi, manajemen dengan
wewenang yang dimilikinya bisa melakukan hal hal yang merugikan seperti:
1. Mengangkat bawahan dengan nepotisme
2. Tidak memberhentikan bawahan yang tidak memiliki kemampuan yang
memadai.
3. Memalsukan laporan.
4. Boros dalam pengeluaran yang tidak berdampak banyak terhadap
kemajuan perusahaan. Bahkan agen bisa menambah fasilitas dan gaji
mereka sendiri.
1. TEORI KEAGENAN (AGENCY THEORY)

MASALAH TEORI KEAGENAN

• TERJADI ASIMETRI INFORMASI


Asimetri informasi bisa memicu masalah keagenan. Kondisi pemegang saham yang
tidak mengetahui informasi sedetail manajemen bisa dimanfaatkan oleh manajemen
yang lebih mengetahui informasi apa saja mengenai perusahaan untuk memperoleh
keuntungan pribadi.

Ada potensi agen menyembunyikan informasi. Bahkan agen bisa saja mempengaruhi
angka angka laporan yang disajikan yang bisa menguntungkan dirinya sendiri dan
merugikan pemegang saham.

Agen bisa saja memberikan informasi yang tidak benar kepada prinsipal. Seolah olah
perusahaan sedang berkinerja baik walaupun kenyataannya tidak demikian.
Ketidaktahuan prinsipal memberikan celah bagi manajemen untuk melakukan
manajemen laba (memanipulasi laporan keuangan) untuk kepentingan dirinya
sendiri.
MENGATASI MASALAH KEAGENAN

Ada beberapa cara yang bisa digunakan untuk mengatasi atau lebih
tepatnya meminimalkan konflik kepentingan yang terjadi antara
prinsipal dan agen, seperti yang diutarakan oleh Bathala(1994):

1. Menyamakan kepentingan manajemen


2. Pengawasan Good Corporate Governance (GCG)
3. Pemberian reward dan punishment (penghargaan dan
hukuman)
2. BONUS PLAN HYPOTHESIS

Dalam hipotesis ini, semua hal lain dalam keadaan tetap, para manajer perusahaan
dengan rencana bonus cenderung untuk memilih prosedur akuntansi dengan
perubahan laba yang dilaporkan dari periode masa depan ke periode masa kini.
Hipotesis ini tampaknya cukup beralasan.
Para manajer perusahaan, seperti orang-orang lain, menginginkan imbalan yang
tinggi. Jika imbalan mereka bergantung, paling tidak sebagian, pada bonus yang
dilaporkan pada pendapatan bersih, maka kemungkinan mereka bisa meningkatkan
bonus mereka pada periode tersebut dengan melaporkan pendapatan bersih setinggi
mungkin. Salah satu cara untuk melakukan ini adalah dengan memilih kebijakan
akuntansi yang meningkatkan laba yang dilaporkan pada periode tersebut
2. DEBT CONVENANT HYPOTHESIS

Pemegang obligasi dan kreditor lainnya ingin memastikan pelunasan pokok dan
bunga mereka. Untuk melindungi diri mereka sendiri, mereka memberlakukan
batasan pada peminjam untuk pembayaran dividen, pembelian kembali saham, dan
penerbitan utang tambahan. Batasan-batasan ini sering mengambil bentuk tindakan
dan rasio akuntansi. Perjanjian-perjanjian umum menyerukan pemeliharaan tingkat
modal kerja yang dapat diterima, cakupan bunga. kekayaan bersih, dan variabel
serupa.
3. POLITICAL COST HYPOTHESIS

Hipotesis biaya politik sering diuji dalam literatur penelitian sebagai hipotesis ukuran.
cukup untuk biaya dan tekanan politik. Semakin besar perusahaan, semakin besar
kemungkinan ia akan memilih metode akuntansi yang menurunkan laba dan
karenanya mengurangi tekanan politik. Salah satu contohnya adalah industri minyak.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai