SISTEM IMUN MANUSIA

ANDI
ASIH
CLARIA
DESMINARIA
DEWI
EKA TRI
IIN
KRISTIN
MENTERIA
NURAZIZAH
PUTI
SAIFUL
SITI SARAH
ULFAH
VELLA
A. DEFENISI

Sistem imun melindungi tubuh dengan cara mengenali bakteri atau virus
yang masuk ke dalam tubuh, dan bereaksi terhadapnya. Ketika sistem
imun melemah atau rusak oleh virus tubuh akan lebih mudah terkena
infeksi oportunistik.
FUNGSI SISTEM IMUN
1. Penangkal “benda” asing yang masuk ke dalam tubuh
2. Untuk keseimbangan komponen dan fungsi tubuh
3. Sebagai pendeteksi adanya sel-sel abnormal, termutasi
atau ganas serta menghancurkannya.
ORGAN SISTEM IMUNITAS TUBUH
Sumsum tulang ;
• Tempat produksi sebagian besar sel darah
• Tempat pematangan sel B
Nodus limfa, tonsil, adenoid, appendix ;
• Memindahkan, menyimpan, menghasilkan limfosit
• Limfosit resident menghasilkan antibody dan sel T sensitized yang dilepas ke limpa
• Makrofag resident memindahkan mikroba & debris lain dari darah
Limpa ;
• Sewaktu masa janin limpa membentuk sel darah merah dan mungkin pada orang dewasa juga masih mengerjakannya
bila sumsum tulang rusak
• Menghasilkan limfosit
• Menghancurkan sel darah putih dan trombosit serta terlibat dalam perlindungan terhadap penyakit dan menghasilkan
zat-zat antibody
Timus ;
• Proses pematangan limfosit T
• Sekresi hormone timosin
SEL B,

Fungsi utama sel B adalah sebagai imunitas antibody

humoral. Masing-masing sel B mampu mengenali antigen
spesifik dan mempunyai kemampuan untuk mensekresi
antibody spesifik. Antibody bekerja dengan cara
membungkus antigen, membuat antigen lebih mudah
untuk difagositosis.
SEL T

mempunyai fungsi utama, yaitu :

1. Membantu sel B dalam memproduksi antibodi.
2. Mengenal dan menghancurkan sel yang terinfeksi virus.
3. Mengaktifkan makrofag dalam fagositosis.
4. Mengontrol ambang dan kualitas sistem imun.
FAGOSIT

Termasuk didalamnya adalah monosit dan makrofag,

fagosit mebersihkan tubuh dari sel yang rusak,
memulai respon imun dengan membawa APC
(Antigen precenting cells) pada limfosit, yang penting
dalam proses regulasi dan inflamasi respon imun, dan
membawa reseptor untuk sitokin.
KOMPONEN IMUNOLOGI DASAR
Sistem imun non spesifik
• Pertahanan Fisik.
• Pertahanan Larut.
• Pertahanan Humoral
 Interferon
 C-Reaktive Protein (CRP).
 
• Pertahanan Selular
 Fagosit
 Natural killer cel
 Sel mast
SAMBUNGAN KOMPONEN
IMUNOLOGI DASAR
Sistem Imun Spesifik
• Sistem Imun Spesifik Humoral
 Sistem imun spesifik humoral.
 Sistem imun spesifik selular.
 sel T naif (virgin).
 Sel T CD4* (Th1 dan Th2).
 Sel T CD8* (Cytotoxic T Lymphocyte (CTL)/ Tcytotixic/ Tcytolytic ).
 Sel Ts ( T supresor atau T regulator/Tr ).
E. ANTIGEN DAN ANTIBODY
TERBAGI MENJADI;

antigen menurut Epitop

antigen menurut specifisitas
antigen menurut ketergantungan terhadap sel T
antigen menurut sifat kimiawi
F. IMUNOGEN DAN HAPTEN
Epitop ; bagian dari antigen yang dapat membuat kontak fisik dengan
reseptor antibody, menginduksi pembentukan antibody, dapat diikat
dengan spesifik oleh bagian dari antibody atau reseptor antibody.

Super Antigen ; adalah molekul yang sangat paten terhadap mitogen sel
T.

Antibody ; golongan protein yang dibentuk sel plasma ( proliferasi sel B )

setelah terjadi kontak dengan antigen
G. REAKSI HIPERSENSITIVITAS
1. Reaksi Tipe I atau Reaksi Cepat
2. Reaksi Tipe II atau Reaksi Sitotoksik
3. Reaksi tipe III atau reaksi kompleks imun
4. Resiko Tipe IV atau Reaksi Hipersensitivitas lambat
5. Delayed Type Hypersensitivity (DTH), terbagi menjadi;
• Reaksi Tuberculin
• Dermatis Kontak
• Reaksi Granuloma.
KESIMPULAN

SISTEM IMUN MERUPAKAN PERTAHANAN TUBUH

TERHADAP INFEKSI. BERBAGAI KOMPONEN SYSTEM
IMUN BEKERJA SAMA DALAM SEBUAH RESPON IMUN.
APABILA SESEORANG SECARA IMUNOLOGIS
TERPAPAR PERTAMA KALI DENGAN ANTIGEN
KEMUDIAN TERPAPAR LAGI DENGAN ANTIGEN YANG
SAMA, MAKA AKAN TIMBUL RESPON IMUN SEKUNDER
YANG LEBIH EFEKTIF. SISTEM IMUN TERDIRI ATAS
ORGAN DAN JARINGAN LIMFOID TERMASUK DI
DALAMNYA SUMSUM TULANG, THYMUS, NODUS
LIMFA, LIMFA, TONSIL, ADENOID, APPENDIK, DAN
PEMBULUH LIMFA DAN MASING-MASING ORGAN
TERSEBUT MEMPUNYAI TUGASNYA TERSENDIRI.