Anda di halaman 1dari 9

Kelompok 5

Dewi Tarita Sari


Herza Jumarta
Irtiara Sari
Maheza Putri Amanda
Nabila Meiliarani
Nur Kholida Nola A
Okta Andri Yani
Yuliana Dewi
TINJAUAN BUDAYA TENTANG PERAWATAN PALIATIF
Kebudayaan atau kultur dapat membentuk kebiasaan dan respons terhadap
kesehatan dan penyakit dalam segala masyarakat tanpa memandang tingkatannya.
Karena itulah penting bagi tenaga kesehatan untuk tidak hanya mempromosikan
kesehatan, tapi juga membuat mereka mengerti tentang proses terjadinya suatu
penyakit dan bagaimana meluruskan keyakinan atau budaya yang dianut
hubungannya dengan kesehatan.
Green dalam Notoatmodjo (2007) mengatakan bahwa perilaku manusia dari
tingkat kesehatan dipengaruhi oleh 2 faktor pokok yaitu faktor perilaku
( behaviour cause) dan faktor di luar perilaku (non-behaviour cause). Perilaku itu
sendiri terbentuk dari tiga factor, yaitu :

• Faktor Predisposisi ( predisposing factors).


• Faktor pendukung (enabling factors).
• Faktor pendorong (reinforcing factors).
• Contoh lainnya misalnya , sosial budaya mempengaruhi kesehatan adalah pandangan
suatu masyarakat terhadap tindakan yang mereka lakukan ketika mereka mengalami
sakit, ini akan sangat dipengaruhi oleh budaya, tradisi, dan kepercayaan yang ada
dan tumbuh dalam masyarakat tersebut. Misalnya masyarakat yang sangat mempercayai
dukun yang

memiliki kekuatan gaib sebagai penyembuh ketika mereka sakit, dan bayi yang
menderita demam atau diare berarti pertanda bahwa bayi tersebut akan pintar berjalan.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa social budaya sangat mempengaruhi kesehatan
 baik itu individu maupun kelompok.
Kebudayaan perilaku kesehatan yang terdapat dimasyarakat beragam dan sudah melekat
dalam kehidupan bermasyarakat. Kebudayaan tersebut seringkali berupa kepercayaan gaib.
Sehingga usaha yang harus dilakukan untuk mengubah kebudayaan tersebut adalah dengan
mempelajari kebudayaan mereka dan menciptakan kebudayaan yang inovatif sesuai dengan
norma, berpola, dan benda hasil karya manusia.
• Care merupakan cara yang dilakukan menilai budaya dalam proses
pengambilan keputusan dengan memperhatikan preferensi pasien atau keluarga,
memahami bahasa yang digunakan serta ritual-ritual budaya yang dianut pasien dan
keluarga Adapun panduan bagi
perawat paliatif sebagai berikut : Semua perawat harus mampu menilai
budaya pasien sebagai komponen yang tidak terpisahkan dalam memberikan  palliative
care  dan perawatan dirumah yang komperhensip mencakup pengambilan
keputusan,prrepernsi pasien, komunikasi keluarga, terapi komplementer, dan duka cita
bagi keluarga yang ditinggalkan, serta pemakaman dan ritual pemakaman pasien.
• Kajian Sosial Budaya Tentang Perawatan Paliatif
Salah satu faktor yang menentukan kondisi kesehatan masyarakat adalah perilaku
kesehatan masyarakat itu sendiri. Dimana proses terbentuknya perilaku ini dipengaruhi
oleh beberapa faktor. Salah satunya adalah faktor sosial budaya, bila faktor tersebut telah
tertanam dan terinternalisasi dalam kehidupan dan kegiatan masyarakat ada
kecenderungan untuk merubah perilaku yang telah terbentuk tersebut sulit untuk
dilakukan.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai