1.Raecordil
2.Loperamide
3.Nifurxazide
4.Dioctahedral smectice
DAUN JAMBU BIJI SEBAGAI ZAT ANTI DIARE
Daun jambu biji Menurut Kartasapoetra (1996) mengandung zat-zat
penyamak (psiditanin) sekitar 9 %, minyak atsiri berwarna kehijauan yang
mengandung eugenol 0,4 %, minyak lemak 6 %, damat 3 %dan garam mineral
Psiditanin adalah tanin yang terdapat di dalam daun jambu biji. Tanin adalah
kumpulan senyawa organik amorf, bersifat asam, berasa cepat,
mengendapkan alkaloid dan glukosida dari lautan digunakan sebagai
penyamak dan untuk membuat tinta dari besi atau tanin juga kumpulan
senyawa yang mengandung fenol dan dapat mengendapkan protein. Minyak
atsiri adalah minyak yang menguap yang ditemukan pada tumbuhan aromatik
yang terdiri atas campuran dua atau lebih terpena tau campuran oleopten
dengan stearopten (essentia oil) dan minyak lemak adalah campuran atas
lemak dan esterriya (triglirserda) atau fatty oil minyak tanaman dan hewan
yang tidak menguap.
Secara tradisional daun jambu biji digunakan untuk mengobati penyakit-
penyakit seperti diare, sariawan, luka berdarah, kencing manis, keputihan,
haid tidak lancar, anti radang dan penghentian pendarahan (hemostatis).
Karena daun jambu biji dapat digunakan untuk membunuh atau menghambat
pertumbuhan bakteri, maka daun jambu biji dapat digolongkan sebagai zat
antimikrobia.
METODE PENELITIAN
WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan mulai Hari/ tanggal : Kamis, 23 Mei 2013 Waktu : 08.00
WIB – selesai Tempat : Laboratorium Biologi D11 Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam
JENIS PENELITIAN
Jenis penelitian yang dilakukan merupakan penelitian eksperimental dengan rancangan
sederhana (Post Test Control Group Design). Rancangan penelitian ini dengan 2
perlakuan 2 kali ulangan, maka unit percobaan ada 6 unit dengan menggunakan post test
VARIABEL PENELITIAN
1. Variabel bebas : pemberian dosis laksatif (jus daun asam jawa) dan antidiare (jus daun
jambu biji) pada tikus 2. Variable terikat : tekstur feses tikus 3. Variable control : berat
badan tikus
SAMPEL
1. Kelompok kontrol normal (P0): tikus dicekok aquades. 2. Kelomok perlakuan I (P1):
tikus dicekok dengan jus daun asam jawa 3ml/200 g bb 3. Kelomok perlakuan I (P1):
tikus dicekok dengan jus daun asam jawa 3ml/200 g bb kemudian di cekokin jus daun
jambu biji 2ml/200 g bb
HIPOTESIS
Ho = tidak ada pengaruh pemberian jus daun asam jawa dan jus daun jambu biji terhadap
tekstur feses tikus putih Ha = ada pengaruh pemberian jus daun asam jawa dan jus
daun jambu biji terhadap tekstur feses tikus putih
ALAT DAN BAHAN
Alat Bahan
a) sonde tikus a) tikus putih dengan bobot
b) gelas ukur badan berkisar 200 gram
c) timbangan digital
b) Aquadest
d) kandang
c) Jus daun asam jawa
d) Jus daun jambu biji
PRSEDUR KERJA
Tahap Persiapan
Menyiapkan zat laksatif yaitu jus daun
asam jawa yang muda dengan
ketentuan daun yang berada 6
tangkai dari ujung daun teratas, cuci
bersih lalu dibuat jus dengan
kosentrasi 40%, yaitu 40 g daun
asam jawa dilarutkan dalam 100 ml
akuades kemudian diblender,
disaring dan filtratnya sebagai bahan
uji. Menyiapkan zat antidiare berupa
daun jambu biji yang muda dengan
ketentuan daun yang berada 3
tangkai dari ujung daun teratas
secara terpisah dicuci bersih lalu
dibuat jus dengan kosentrasi 10%,
yaitu 10 g daun jambu biji dilarutkan
dalam 100 ml akuades kemudian
diblender, disaring dan filtratnya
sebagai bahan uji.
LANJUTAN
Pelaksanan penelitian
1) Membagi tikus secara random menjadi 3 kelompok masing-masing
kelompok terdiri dari 2 tikus
2) Menempatkan tikus dalam kandang, setiap kandang berisi 2 tikus dan
dikelompokan sesuai perlakuan
3) Sebelum perlakuan, tikus diadaptasikan dengan kondisi kandan dengan
tetap menberi makan dan minum 3 kali sehari.
4) Memberi perlakuan sesuai dengan alur kerja penelitian 1. Kelompok 1
(control normal) 2. Kelompok II Dua ekor tikus dicekok jus daun asam
jawa sebanyak 3ml /200 g bb. Diberikan secara oral pada tikus
menggunakan sonde. 3. Kelompok III Dua ekor tikus dicekok dengan
jus daun asam jawa sebanyak 3ml /200 g bb. Mengamati fesesnya empat
jam setelahnya. Kemudian dicekok dengan jus daun jambu biji sebanyak
2 ml / 200 g bb. Diberikan secara oral pada tikus menggunakan sonde.
5) Melakukan pengamatan terhadap tekstur feses yang dikeluarkan setiap
satu jam sampai feses kembali normal.
6) Membandingkan tekstur feses pada masing- masing kelompok.
7) Mencatat dalam tabel pengamatan.
TERIMA KASIH
METODE PENELITIAN
PENGARUH ANTIDIARE JUS DAUN JAMBU BIJI
(Psidium guajava) DAN LAKSATIF JUS DAUN
ASAM JAWA (Tamarindus indica) TERHADAP
TEKSTUR FESES TIKUS (Novergicus rattundus)
OLEH:
MUHAMMAD SYAMSIR MURSALI(O1A1 18 175)