Anda di halaman 1dari 16

Sejarah Pembentukan Otoritas Jasa

Keuangan (OJK)
2. Perkembangan 1. 14 Desember
Pasar modal di 1912 Veregining
Batavia diikuti voor de
dengan pembukaan Effectenhandel
pasar saham di OJK didirikan di
Surabaya dan Batavia.
Semarang.
3. 1940 Perang 4.Perkembangan
Dunia II Pasar modal di
pemerintah Batavia diikuti
kolonial dengan
menutup bursa pembukaan
pasar saham di
Surabaya dan
Semarang.
Sejarah Pembentukan Otoritas Jasa
Keuangan (OJK)
6. 1976 Dibentuk 5. 1952-1958
Badan Pelaksa Pasar Membuka
Modal kembali Bursa di
Jakarta dan
OJK bursa saham
berkembang
dengan pesat.
7. 1977-1987 8. Menteri
Pasar modal keuangan
berkembang mengeluarkan
dengan sangat Keputusan
lamban Menteri
Keuangan No.
1548/KMK.013/1
990 tentang
Pasar Modal
Sejarah Pembentukan Otoritas Jasa
Keuangan (OJK)
10. 10 November 9. Badan
1995 diluncurkan Pelaksana Pasar
Hukum Pasar Modal Modal berubah
yang berlaku efektif menjadi Badan
1 Januari 1996 OJK Pengawas Pasar
Modal

11. 1997 akibat 12. 2011


terjadinya krisis terbentuknya
keuangan , OJK yg pd
muncul ide tanggal 22
mendirikan November 2011
badan khusus 14. 31 Desember 2012 OJK mulai akan Bekerja dengan adanya Undang-
mengalihkan Fungsi, Tugas dan Wewenang Pengaturan,
dan Pengawasan Kegiatan Jasa Keuangan di Sektor Pasar undang No 21
Modal, Perasuransian, Dana Pensiun, Lembaga tahun 2011
Pembiayaan, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya dari tentang Otoritas
Menteri Keuangan dan Badan Pengawas Pasar Modal dan
Jasa Keuangan
Lembaga Keuangan ke OJK.
Sejarah Pembentukan Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

• 2011 terbentuknya OJK yg pd tanggal 22 November


2011 adanya Undang-undang No 21 tahun 2011
tentang Otoritas Jasa Keuangan.
• 31 Desember 2012 OJK mulai akan Bekerja dengan
mengalihkan Fungsi, Tugas dan Wewenang
Pengaturan, dan Pengawasan Kegiatan Jasa Keuangan
di Sektor Pasar Modal, Perasuransian, Dana Pensiun,
Lembaga Pembiayaan, dan Lembaga Jasa Keuangan
Lainnya dari Menteri Keuangan dan Badan Pengawas
Pasar Modal dan Lembaga Keuangan ke OJK.
VISI OJK
Menjadi lembaga
pengawas industri jasa
keuangan yang
terpercaya, melindungi
kepentingan konsumen
dan masyarakat, dan

VISI
mampu mewujudkan

V
industri jasa keuangan
menjadi pilar
perekonomian nasional
yang berdaya saing
global serta dapat
memajukan
kesejahteraan umum.
MISI OJK
1. Mewujudkan
terselenggaranya seluruh
kegiatan di dalam sektor
jasa keuangan secara
teratur, adil, transparan, dan
akuntabel;

MISI
2. Mewujudkan sistem

M
keuangan yang tumbuh
secara berkelanjutan dan
stabil;
3. Melindungi kepentingan
konsumen dan masyarakat.​​
TUJUAN OJK
1. Agar keseluruhan kegiatan di

T
dalam sektor jasa
keuangan:Terselenggara secara
teratur, adil, transparan, dan
Tujuan
akuntabel,
2. Mampu mewujudkan sistem
keuangan yang tumbuh secara
berkelanjutan dan stabil, dan
3. Mampu melindungi
kepentingan konsumen dan
masyarakat.
FUNGSI OJK

Menyelenggarakan

F
sistem pengaturan dan
pengawasan yang
terintegrasi terhadap
keseluruhan kegiatan di
Fungsi
sektor jasa keuangan.
TUGAS OJK

Melakukan pengaturan
dan pengawasan terhadap

T kegiatan jasa keuangan di


sektor Perbankan, sektor
Pasar Modal, dan sektor
IKNB.
Tugas
STRUKTUR ORGANISASI
STRUKTUR ORGANISASI OJK TERDIRI ATAS:
1. Dewan Komisioner OJK
2. Pelaksana Kegiatan Operasional

STRUKTUR DEWAN KOMISIONER TERDIRI ATAS:


1. Ketua merangkap anggota;
2. Wakil Ketua sebagai Ketua Komite Etik merangkap anggota;
3. Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan merangkap anggota;
4. Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal merangkap
anggota;
5. Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Dana Pensiun,
Lembaga Pembiayaan, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya
CONTROL merangkap anggota;
6. Ketua Dewan Audit merangkap anggota;
7. Anggota yang membidangi Edukasi dan Perlindungan
Konsumen;
8. Anggota Ex-officio dari Bank Indonesia yang merupakan
anggota Dewan Gubernur Bank Indonesia; dan
9. Anggota Ex-officio dari Kementerian Keuangan yang
merupakan pejabat setingkat Eselon I Kementerian Keuangan.
STRUKTUR ORGANISASI
PELAKSANA KEGIATAN OPERASIONAL TERDIRI ATAS:
1. Ketua Dewan Komisioner memimpin bidang Manajemen
Strategis I;
2. Wakil Ketua Dewan Komisioner memimpin bidang
Manajemen Strategis II;
3. Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan memimpin bidang
Pengawasan Sektor Perbankan;
4. Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal memimpin bidang
Pengawasan Sektor Pasar Modal;
5. Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Dana Pensiun,
Lembaga Pembiayaan, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya
memimpin bidang Pengawasan Sektor IKNB;
CONTROL 6. Ketua Dewan Audit memimpin bidang Audit Internal dan
Manajemen Risiko; dan
7. Anggota Dewan Komisioner Bidang Edukasi dan
Perlindungan Konsumen memimpin bidang Edukasi dan
Perlindungan Konsumen.
Nilai-Nilai
Integritas

Profesionalisme

Sinergi
NILAI
STRATEGIS
Inklusif OTORITAS
JASA
KEUANGAN.
Inklusif
Kode Etik Pegawai
Kode Etik Nilai Dasar
OJK Kode Etik
OJK

Komite
Etik

Peraturan Dewan
Komisioner
mengenai Kode
Etik OJK
Kode Etik Pegawai
Peraturan Dewan Komisioner mengenai Kode Etik OJK
telah dilakukan beberapa kali perubahan, yaitu:

1. Peraturan Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan


No 01/17/PDK/XII/2012 tentang Kode Etik OJK

2. Peraturan Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan


No 10/PDK.02/2013 tentang Perubahan atas PDK OJK No
01/17/PDK/XII/2012 tentang Kode Etik OJK

3. Peraturan Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan


No 43/PDK.02/2013 tentang Perubahan Kedua atas PDK
COLLABORATE OJK No 01/17/PDK/XII/2012 tentang Kode Etik OJK

4. Peraturan Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan


No 2/PDK.01/2017 tentang Perubahan Ketiga atas PDK
OJK No 01/17/PDK/XII/2012 tentang Kode Etik OJK

Anda mungkin juga menyukai