Anda di halaman 1dari 16

STTD

PRODI DIII PERKERETAAPIAN

Teknik Analisis
Perencanaan Transportasi Kereta Api

Kuliah # 8

ASPEK PRODUKTIVITAS
TRANSPORTASI KA
Proses bisnis kereta api
Level: 0
Standar/SOP

Gapeka

Hukum/UU

Permintaan Unit Angkutan (ton.km, pnp.km)


angkutan KA
Angkut
pnp/brg Mutu Angkutan (OTP, safety index)
dengan KA Nilai Angkutan ($, Rp, B/C)

Dana
Alat & bahan

SDM
Fokus manajemen perkeretaapian
– Serap input / demand yg tepat;
• mula2 tingkatkan demand sampai kapasitas terpenuhi,
lalu seleksi demand yg berpotensi paling menghasilkan,
jika masih kurang, ciptakan demand baru;
– Efektifkan mekanisme / sumberdaya;
• susun kombinasi yg tepat antara SDM, dana dan alat;
– Lancarkan proses;
• awasi bhw semua kegiatan dilaksanakan menurut
prosedur/aturan, namun terlalu banyak
arahan/campurtangan dpt membingungkan staff;
– Maksimalkan output.
Kontrak (janji) operasi KA

hantar muatan
dari setasiun asal
ke setasiun tujuan
dengan selamat dan tepat waktu
Produktivitas transportasi KA
Produktivitas penyelenggaraan usaha/bisnis kereta api (railway-
undertakings) diukur dari output proses bisnis KA dgn suatu
indikator kinerja (PI = performance indicators):
• indikator kinerja primer (KPI = key performance indicators)
– pnp.km (KPI angkutan pnp)
– ton.km (KPI angkutan brg)
– wpg (waktu peredaran grb)
• PI lainnya menyangkut produktivitas, bervariasi menurut
kebutuhan manajemen, a.l. yg berhubungan dgn:
– lintas rel (railway lines),
– lokomotif,
– gerbong,
– kereta,
– tenaga kerja (labour),
Produktivitas lintasan jalur rel
•• kepadatan
  jalur rel (track density), yaitu ukuran besarnya
traffic (muatan, lalu-lintas) yang dihasilkan oleh prasarana KA
(railway infrastructure),
• bisnis KA yg ekonomis tercermin pada tingkat penggunaan
aset (lintasan rel) yg tinggi,

=
Produktivitas lokomotif (1)
• produktivitas
  loko: yaitu ukuran volume muatan/traffic
yg dihasilkan oleh lokomotif,
• loko adalah aset yg mahal, penggunaan loko yg tinggi
akan mencerminkan tingkat kelayakan ekonomi,
Produktivitas lokomotif (2)
• ketersediaan lok (loc availability): kemampuan
perusahaan utk memelihara lokomotif dan
menyediakan suku-cadang,
– angka availability 90-95 persen (SO=95%),
• rata-rata jarak tempuh lok ~ kinerja loko dlm
ukuran jarak,
– lokomotif.km/hari
• rata-rata jam kerja lok ~ kinerja loko dlm
ukuran jam,
– lokomotif.jam/hari
Produktivitas gerbong (1)
•  
• produktivitas gerbong: yaitu ukuran volume muatan
(barang) yg dihasilkan oleh armada gerbong,
• tingkat penggunaan gerbong yg tinggi akan dapat
mencapai kelayakan ekonomi,
• gerbong harus selalu beredar; gerbong yg tidak
bergerak (walaupun bermuatan) tidak produktif,
• perhatikan bahwa gerbong dpt saja dimiliki oleh
perusahaan yg berbeda
Produktivitas gerbong (2)
•• rata-rata
  jarak tempuh gerbong (wagon km per day) ~ kinerja
gerbong dlm ukuran jarak,
grb.km per hari = : # hari operasi
angka rendah menunjukkan grb terlalu lama di empl (langsir) atau # grb
terlalu banyak (armada grb terlalu besar),

• perputaran gerbong (wagon cycle time) ~ rata-rata perputaran


gerbong per ton muatan,
hari per ton = : # ton muatan
angka tinggi menunjukkan grb terlalu lama di emplasemen (langsir), atau
rotasi grb kosong yg tdk efisien,
Produktivitas gerbong (3)
• rasio
  grb isi terhadap grb kos ~ produksi tiap km
pergerakan gerbong,
load to empty ratio =
rasio yg rendah indikasi gerakan gerbong (distribusi grb kos) yg tdk
efisien,
Produktivitas kereta (1)
• produktivitas
  kereta: yaitu ukuran jumlah pnp yg
diangkut oleh armada kereta,
• tingkat penggunaan krt yg tinggi akan membantu
kelayakan ekonomi operasi KA,
• jika dlm armada terdapat KRL/KRD (Multiple Unit),
maka # kereta dlm rangkaian MU ikut dihitung,
Produktivitas kereta (2)
• rata-rata
  jarak tempuh kereta (coach km per day) ~
kinerja kereta dlm ukuran jarak,
krt.km per hari = : # hari operasi
operasi KA pnp jarak jauh akan menghasilkan angka yang
lebih tinggi daripada KA pnp jarak dekat atau komuter
Produktivitas tenaga kerja KA
• produktivitas
  tenaga kerja kereta api: mengukur rata-
rata hasil produksi angkutan terhadap jumlah pegawai,
dinyatakan sebagai “satuan-angkutan” (transport
unit).
• perbandingan harus dilakukan setara, biasanya
produktivitas naker dibandingkan dgn angka standard
(UIC) atau dgn perusahaan KA sejenis di negara lain,

=
Produktivitas operasi KA
Produktivitas operasi KA juga dipengaruhi oleh berbagai
komponen lainnya, a.l.:
• kecepatan (speed),
• tekanan gandar (axle load),
• okupansi (# td terpakai),
• pnp.km,
• beban yg ditarik (hauling tonnage),
• ton.km,
• berat gerbong (tarra, BM, KM),
• grosstonne,
• KA.km
Produktivitas perusahaan KA
input:
policy, asset, tenaga-kerja
etos kerja &
kreativitas
proses:
pengembangan, lingkungan:
sistem bisnis, ekonomi
operasi, makro/mikro,
maintenance, pasar, customers
hub antar-moda,
hub antar-lembaga

output:
aset utilisation,
level of services, profit

Anda mungkin juga menyukai