1. Turunkan persamaan untuk menghitung kerapatan jika digunakan dua detektor yang saling
berdekatan.
Kecepatan kendaraan:
𝐷
𝑥𝑛̇ =
[(𝑡𝑜𝑛 )𝑛 ]𝐵 − [(𝑡𝑜𝑛 )𝑛 ]𝐴
𝐷
̇ =
𝑥̇ 𝑛+1
[(𝑡𝑜𝑛 )𝑛+1 ]𝐵 − [(𝑡𝑜𝑛 )𝑛+1 ]𝐴
Kerapatan:
𝑞 𝑞
𝑘= =
𝑢 𝑥̇ ̅
2. Waktu yang dibutuhkan delapan kendaraan untuk melintas suatu segmen jalan sepanjang 300
meter adalah masing-masing 20,6 detik; 21,7 detik; 19,8 detik; 20,3 detik; 22,5 detik; 18,5 detik;
19,0 detik; dan 21,4 detik.
Tentukan kecepatan rata-rata waktu dan kecepatan rata-rata ruang.
∑𝑛𝑡=1 𝑢𝑖
𝑢𝑡 =
̅̅̅
𝑛
117,68
𝑢𝑡 =
̅̅̅ = 14,71𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟/𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘 𝑎𝑡𝑎𝑢 52,96 𝑘𝑚/𝑗𝑎𝑚
8
𝑥𝑖 𝑘𝑒 𝐿𝑣 𝐿𝐷 𝑡0 𝑥̇ 𝑖 (m/s)
1 6 1,5 0,5 15,00
2 5,5 1,5 0,4 17,50
3 5,5 1,5 0,5 14,00
4 5 1,5 0,4 16,25
5 6 1,5 0,5 15,00
6 5 1,5 0,6 10,83
7 5 1,5 0,5 13,00
8 6,5 1,5 0,6 13,33
b) Nilai kecepatan rata-rata ruang dari arus
̅̅̅
𝐿𝑣 + 𝐿𝐷
𝑥̇ 𝑖 = 𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟/𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘
𝑡̅0
5,56 + 1,5
𝑥̇ 𝑖 = = 14,13 𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟/𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘
0,50
𝑘 = 9,439 𝑘𝑒𝑛𝑑/𝑘𝑚
4. Suatu model arus lalu lintas dikalibrasi untuk suatu segmen jalan bebas hambatan sebagai
berikut:
𝒌𝟐
𝐥𝐧 𝒖 = 𝟒, 𝟓 −
𝟕𝟐𝟎𝟎
Berdasarkan model tersebut, bangun model kecepatan-kerapatan dan tentukan nilai-nilai dari
kecepatan arus bebas ( u f ), kerapatan macet ( k j ), arus maksimum ( q m ), dan kerapatan pada
(ilustrasi sederhana, *tidak menggambarkan grafik persamaan yg ditinjau, hanya sebagai ilustrasi)
𝑘2
ln 𝑢 = 4,5 −
7200
𝑘2
ln 𝑢 = 4,5 −
7200
0
ln 𝑢𝑓 = 4,5 −
7200
ln 𝑢𝑓 = 4,5
𝑘2
ln 𝑢 = 4,5 −
7200
𝑘𝑗 2
ln 0 = 4,5 −
7200
𝑘𝑗 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑡𝑒𝑟𝑑𝑒𝑓𝑖𝑛𝑖𝑠𝑖
𝑑𝑞
Arus maksimum (𝑞𝑚 ) terjadi pada saat turunan q terhadap k = 0 (𝑑𝑘 = 0 )
𝑑𝑞
(𝑑𝑘 = 0 )
2
𝑘𝑚 2
𝑘𝑚
(90.02 𝑘𝑚 ) (𝑒 −7200 ) (−2𝑘𝑚 /7200) + (𝑒 −7200 ) (90.02) = 0
2
𝑘𝑚 2
𝑘𝑚
(90.02 𝑘𝑚 ) (𝑒 −7200 ) (−2𝑘𝑚 /7200) + (𝑒 −7200 ) (90.02) = 0
2
𝑘𝑚
(90.02 𝑒 −7200 ) (−2𝑘𝑚 2 /7200 + 1) = 0
2
(−2𝑘𝑚 /7200 + 1) = 0
2
−2𝑘𝑚 /7200 = −1
2
2𝑘𝑚 = 7200
𝑘𝑚 = 60 𝑘𝑒𝑛𝑑/𝑘𝑚
𝑘 2
− 𝑚
𝑢𝑚 = 90.02 𝑥 𝑒 7200
2 /7200
𝑢𝑚 = 90.02 𝑒 −60
𝑢𝑚 = 54,6 𝑘𝑚/𝑗𝑎𝑚
𝑞𝑚 = 𝑘𝑚 𝑥 𝑢𝑚
𝑞𝑚 = 60 𝑥 54,6
𝑞𝑚 = 3276 𝑘𝑒𝑛𝑑/𝑗𝑎𝑚