̅ (𝑖; 𝑚, 𝑛; 𝑎) menunjukkan banyaknya lintasan dari 𝐴(1,0) ke 𝐵(𝑚, 𝑛) yang selalu berada
(1) Jika 𝑁
di bawah garis 𝑦 = 𝑥 − 𝑎 dan tidak menyentuh garis tersebut, maka untuk 𝑖 > 𝑎 ≥ 0, 𝑚 >
𝑛 ≥ 0, 𝑚 ≥ 𝑖,
̅ (𝑖; 𝑚, 𝑛; 𝑎) = (𝑚 + 𝑛 − 1) − (𝑚 + 𝑛 − 1)
𝑁
𝑛 𝑚−𝑎
Pembuktian :
Rumus diatas dapat dibuktikan menggunakan rumus Lemma 1, dengan 𝑖 diganti menjadi 𝑖 − 𝑎
dan 𝑚 diganti menjadi 𝑚 − 𝑎, sehingga :
̅ (𝑖; 𝑚, 𝑛; 𝑎) = 𝑁
𝑁 ̅ (𝑖 − 𝑎; 𝑚 − 𝑎; 𝑛)
̅ (𝑖; 𝑚, 𝑛; 𝑎) = (𝑚 − 𝑎 + 𝑛 − 𝑖 − 𝑎) − (𝑚 − 𝑎 + 𝑛 − 𝑖 − 𝑎)
𝑁
𝑛 𝑚−𝑎
̅ (𝑖; 𝑚, 𝑛; 𝑎) = (𝑚 + 𝑛 − 1) − (𝑚 + 𝑛 − 1)
𝑁
𝑛 𝑚−𝑎
̅ (𝑖, 𝑚, 𝑚) menunjukkan banyak lintasan dari 𝐴(𝑖, 0) ke 𝐵(𝑚, 𝑚) menyentuh garis 𝑦 = 𝑥
(2) Jika 𝑁
untuk pertama kali dan hanya sekali saja saat titik lintasan berada pada 𝐵(𝑚, 𝑚), maka untuk
𝑖 ≥ 0, 𝑚 > 𝑛 ≥ 0, 𝑚 ≥ 𝑖,
𝑖 2𝑚 − 𝑖
̅ (𝑖; 𝑚, 𝑚)𝑓 =
𝑁 ( ), 𝑚≥𝑖>0
2𝑚 − 𝑖 𝑚
Pembuktian :
Rumus diatas dapat dibuktikan menggunakan rumus Lemma 2(1), dengan 𝑎 = 0 dan 𝑛 diganti
menjadi 𝑚 − 1, sehingga :
̅ (𝑖; 𝑚, 𝑚)𝑓 = 𝑁
𝑁 ̅(𝑖; 𝑚, 𝑚 − 1; 0)
̅ (𝑖; 𝑚, 𝑚)𝑓 = (𝑚 + 𝑚 − 1 − 𝑖 ) − (𝑚 + 𝑚 − 1 − 𝑖 )
𝑁
𝑚−1 𝑚−0
̅ (𝑖; 𝑚, 𝑚)𝑓 = (2𝑚 − 1 − 𝑖 ) − (2𝑚 − 1 − 𝑖 )
𝑁
𝑚−1 𝑚
̅ (𝑖; 𝑚, 𝑚)𝑓 = (2𝑚−1−𝑖)! − (2𝑚−1−𝑖)!
𝑁 (𝑚−1)!(𝑚−𝑖)! 𝑚!(𝑚−1−𝑖)!