Anda di halaman 1dari 11

BAB I

TRIGONOMETRI

Tujuan Pembelajaran Umum:


1. Mahasiswa mampu memahami konsep dasar trigonometri, fungsi
trigonometri dan inversnya.
2. Mahasiswa mampu menggunakan konsep dasar fungsi trigonometri untuk
menyelesaikan masalah teknik mesin.

Tujuan Pembelajaran Khusus:


1. Mahasiswa dapat mengkonversi besaran sudut dari satuan derajat (menit
dan detik) ke radian dan sebaliknya.
2. Mahasiswa dapat menghitung panjang busur, kecepatan linier dan
kecepatan sudut.
3. Mahasiswa dapat menggambar fungsi trigonometri.
4. Mahasiswa dapat menghitung nilai fungsi trigonometri di satu titik dan
inversnya.
5. Mahasiswa dapat menggunakan identitas trigonometri untuk
menyederhanakan bentuk-bentuk trigonometri.
6. Mahasiswa dapat menggunakan rumus-rumus trigonometri.
7. Mahasiswa dapat mengubah bentuk penjumlahan sinus dan cosinus

1.1. Sudut

Salah satu satuan sudut adalah derajat. Besar satu derajat (1°) adalah dari besar
sudut satu lingkaran. Satu menit (1′) adalah derajat dan satu detik (1′′) adalah
menit atau derajat.

Contoh 1: 63,7° = 63° + 0,7(60 ) = 63°43′

Satu putaran (rotasi) adalah 2𝜋 radian atau 360°. Dengan kata lain, satu radian (rad)
adalah besar sudut satu lingkaran dibagi 2𝜋. Jadi,
°
1 radian = = 57,296°.

Keliling lingkaran dengan jari-jari r adalah 2𝜋𝑟 maka panjang sebuah busur s yang
sudut pusatnya  adalah hasil kali dan keliling lingkaran. Jadi,

𝜃
𝑠= . 2𝜋𝑟 = 𝑟𝜃,
2𝜋

dengan s tali busur lingkaran, r jari-jari lingkaran, dan  sudut pusat lingkaran.

Matematika untuk D3 Teknik Aeronautika 32


s


r

Gambar 1.1 Sebuah Busur s

Contoh 2: Sebuah lingkaran berjari-jari 30 inci, panjang busur yang mengelilingi


lingkaran adalah

𝑠 = 𝑟𝜃 = 30. = 20𝜋 inci

Hubungan antara kecepatan linear v dan kecepatan sudut  untuk jari-jari r adalah

𝑣 = 𝑟𝜔,

dengan  dalam radian per satuan waktu dan v adalah jarak per satuan waktu.

Contoh 3: Sebuah mobil bergerak dengan kecepatan 70 km/jam. Tentukan kecepatan


sudut dalam rpm (rotasi per menit) dan radian/detik roda mobil tersebut jika jari-jari
roda 30 cm!

Diketahui : v = kecepatan linear = 70 km/jam

r = jari-jari roda mobil = 30 cm

Ditanyakan :  = kecepatan sudut roda mobil dalam dan rpm

𝑣 7000 radian rad


𝜔= = = 64,815
𝑟 108 detik det

Karena 1 rad = rotasi dan 1 detik = menit, maka

60
𝜔 = 64,815. rpm = 618,93828 rpm
2𝜋

Jadi, kecepatan sudut roda mobil adalah 64,815 atau 618,93828 rpm.

Misalnya ada dua roda yang dihubungkan oleh seutas tali sedemikian sehingga
kecepatan linear dua roda tersebut sama. Jika r1 dan 𝜔 berturut-turut adalah jari-
jari dan kecepatan roda pertama, r2 dan 𝜔 berturut-turut adalah jari-jari dan kecepatan
roda kedua, maka berlaku 𝒗𝟏 = 𝒗𝟐 atau 𝝎𝟏 𝒓𝟏 = 𝝎𝟐 𝒓𝟐 .

Matematika untuk D3 Teknik Aeronautika 33


Contoh 4: Dua buah roda yang dihubungkan seutas tali bergerak dengan kecepatan
200 km/jam. Jika jari-jari roda pertama 22 cm, sedangkan roda kedua 34 cm, tentukan
kecepatan sudut kedua roda tersebut!

Diketahui : r1 = jari-jari roda pertama = 22 cm

r2 = jari-jari roda kedua = 34 cm

𝜔 = kecepatan sudut roda pertama

𝜔 = kecepatan sudut roda kedua

Ditanyakan : 𝜔 dan 𝜔

Misalnya v1 = v2 = v = kecepatan linear kedua roda tersebut. Diperoleh

200000 m
𝑣 = =𝜔 𝑟 =𝜔 𝑟
60 menit
20000 m
atau 𝑣 = = 𝜔 (0,22 m) = 𝜔 (0,34 m)
6 menit
20000 radian
Jadi, 𝜔 = = 15151,5151 rad/menit = 2411,43868 rpm
6 (0,22) menit

20000 radian
dan 𝜔 = = 1561,134 rad/menit = 1560,3426 rpm.
6 (0,34) menit

Latihan 1
1. Berapa jarak tempuh sebuah roda dengan radius 2 kaki yang menggelinding
sebanyak 150 putaran sepanjang permukaan tanah? Jawab: 600𝜋 kaki

2. Sebuah ban pada sebuah mobil memiliki garis tengah luar 2,5 kaki. Berapa
putaran tiap menit, ban mobil meluncur pada kecepatan 60 mil/jam?
(5280 kaki = 1 mil). Jawab: rpm.

3. Sebuah tali kipas melingkari dua buah roda. Berapa banyak putaran yang
dilakukan tiap detik oleh roda kecil yang jari-jarinya 6 inci dan roda besar yang
jari-jarinya 8 inci jika kecepatan sudut roda kecil 1000 rpm?
Jawab: 𝜔 = = 16,6 rpd. 𝜔 = .
= 12,5 rpd.

Matematika untuk D3 Teknik Aeronautika 34


1.2. Fungsi Trigonometri dan Inversnya
Fungsi trigonometri adalah fungsi yang periodik (berulang), sehingga untuk setiap y
dalam daerah hasilnya, terdapat tak terhingga banyaknya nilai x yang berpadanan
dengan y tersebut. Seperti ditunjukkan pada gambar kurva 𝑦 = sin 𝑥 di bawah ini,
untuk nilai y = ½ diperoleh nilai x yang tampak sebanyak 2 buah, yaitu 30° =
dan 180° = , yang tidak tampak tak terhingga banyaknya.

1. Grafik fungsi 𝑦 = sin 𝑥.

Gambar 1.2 Grafik 𝒚 = 𝐬𝐢𝐧 𝒙 dengan 𝒙 ∈ [𝟎, 𝟐𝝅]

2. Grafik fungsi 𝑦 = cos 𝑥.

Gambar 1.3 Grafik 𝒚 = 𝐜𝐨𝐬 𝒙 dengan 𝒙 ∈ [𝟎, 𝟐𝝅]

3. Grafik fungsi 𝑦 = tan 𝑥.

Matematika untuk D3 Teknik Aeronautika 35


Gambar 1.4 Grafik 𝒚 = 𝐭𝐚𝐧 𝒙 dengan 𝒙 ∈ [𝟎, 𝟐𝝅]

4. Grafik fungsi 𝑦 = cot 𝑥.

Gambar 1.5 Grafik 𝒚 = 𝐜𝐨𝐭 𝒙 dengan 𝒙 ∈ [𝟎, 𝟐𝝅]

Matematika untuk D3 Teknik Aeronautika 36


5. Grafik fungsi 𝑦 = sec 𝑥.

Gambar 1.6 Grafik 𝒚 = 𝐬𝐞𝐜 𝒙 dengan 𝒙 ∈ [𝟎, 𝟐𝝅]

6. Grafik fungsi 𝑦 = cosec 𝑥.

Gambar 1.7 Grafik 𝒚 = 𝐜𝐨𝐬𝐞𝐜 𝒙 dengan 𝒙 ∈ [𝟎, 𝟐𝝅]

Matematika untuk D3 Teknik Aeronautika 37


Walaupun demikian, dapat didefinisikan fungsi invers dari fungsi trigonometri dengan
mempersempit daerah asalnya supaya hanya memuat satu nilai x untuk setiap y yang
sepadan.

1. Fungsi Invers Sinus dan Cosinus

Dalam kasus sinus dan cosinus, fungsi dibatasi daerah asalnya, sedangkan daerah
hasilnya diambil seluas mungkin sehingga fungsi memiliki invers. Sebelum dibatasi,
daerah asal fungsi sinus dan cosinus adalah himpunan semua bilangan real. Agar
fungsi-fungsi ini memiliki invers, maka daerah asalnya dibatasi yaitu − ≤ 𝑥 ≤
untuk fungsi sinus dan 0 ≤ 𝑥 ≤ 𝜋 untuk fungsi cosinus. Grafik fungsi invers diperoleh
dengan mencerminkan grafik sinus maupun cosinus terhadap garis y = x. Dengan
pembatasan daerah asal ini, dapat didefinisikan fungsi invers sinus dan invers cosinus
sebagai berikut.

Definisi

Untuk memperoleh invers dari sinus dan cosinus, dilakukan pembatasan daerah asal
fungsi-fungsi ini pada selang − , dan [0, 𝜋] , sehingga

𝑥 = sin 𝑦 = arcsin 𝑦 ⟺ 𝑦 = sin 𝑥, dengan − ≤ 𝑥 ≤

𝑥 = cos 𝑦 = arccos 𝑦 ⟺ 𝑦 = cos 𝑥, dengan 0 ≤ 𝑥 ≤ 𝜋

Notasi: Lambang sin dapat ditulis sebagai arcsin dan cos sebagai arccos.
y
y

 

x
  

 





𝟏
𝒚 = 𝐬𝐢𝐧 𝒙 𝒚 = 𝐬𝐢𝐧 𝒙

𝝅 𝝅
Gambar 1.8 Grafik 𝒚 = 𝐬𝐢𝐧 𝒙, di − , dan 𝒚 = 𝐬𝐢𝐧 𝟏
𝒙 di [−𝟏, 𝟏]
𝟐 𝟐

Matematika untuk D3 Teknik Aeronautika 38


y
y

x
 




x

 

Gambar 1.9 Grafik 𝒚 = 𝐜𝐨𝐬 𝒙 di [0, 𝜋] dan 𝒚 = 𝐜𝐨𝐬 𝟏


𝒙 di [−𝟏, 𝟏]

Contoh 5 : Hitunglah!

a). sin √2 d). cos −

b). sin − e). cos(cos (0,6))


c). cos f). sin sin

Penyelesaian:

a). sin √2 = d). cos − =

b). sin − =− e). cos(cos 0,6) = 0,6


c). cos = f). sin sin =−

Untuk soal f, diperlukan pembahasan khusus mengapa jawabannya bukan


melainkan − . Hal ini disebabkan sin 𝑦 berada dalam selang − , . Jadi, nilai
sin 𝑦 tidak diperbolehkan keluar dari selang tersebut. Dengan demikian,

3𝜋 𝜋
sin sin = sin (−1) = −
2 2
2. Fungsi Invers Tangen

Fungsi tangen 𝑦 = tan 𝑥 akan memiliki invers jika daerah asalnya di − < 𝑥 < atau
𝝅 𝝅
ditulis − 𝟐 , 𝟐 , seperti ditunjukkan pada gambar di bawah ini. Nilai 𝑥 = ± tidak

Matematika untuk D3 Teknik Aeronautika 39


termasuk dalam daerah asal tersebut, karena fungsi tangen bernilai ±∞ (tak hingga)
pada titik-titik ini.

Definisi: Untuk memperoleh invers dari fungsi tangen, dilakukan pembatasan daerah
asal fungsi ini pada selang − , , sehingga

𝑥 = tan 𝑦 = arctan 𝑦 ⟺ 𝑦 = tan 𝑥, dengan − < 𝑥 <

Invers fungsi cotangen tidak akan dibahas di sini karena perannya dalam matematika
terapan tidak besar.
y

y




x
x
 

      












𝝅 𝝅
Gambar 1.10 Grafik 𝒚 = 𝐭𝐚𝐧 𝒙 di − , dan 𝒚 = 𝐭𝐚𝐧 𝟏
𝒙 di [−∞, ∞]
𝟐 𝟐

Contoh 6: Hitunglah!

a). tan (1) b). tan −√3 c). tan (−0,145) d). tan (tan 5,236)

Penyelesaian: a). tan (1) = b). tan −√3 = −

c). tan (−0,145) = −0,1439964 d). tan (tan 5,236) = −1,0471853

Untuk hasil c dan d diperoleh dengan menggunakan kalkulator.

3. Fungsi Invers Secan

Fungsi secan akan memiliki invers jika daerah asalnya berada di 0 ≤ 𝑥 ≤ 𝜋,


dengan 𝑥 ≠ , seperti ditunjukkan pada gambar di bawah ini. Fungsi secan tidak
terdefinisi di titik , karena nilai limit kiri dan limit kanannya berbeda di titik ini.
Perhatikan Gambar 2.9, nilai secan dari sebelah kiri menuju ∞, sedangkan dari
sebelah kanan menuju −∞.

Matematika untuk D3 Teknik Aeronautika 40


Definisi: Untuk memperoleh invers dari fungsi secan, dilakukan pembatasan daerah
asal fungsi ini pada selang 0, − ∪ , 𝜋 , sehingga

𝑥 = sec 𝑦 = arcsec 𝑦 ⟺ 𝑦 = sec 𝑥, dengan 0 ≤ 𝑥 ≤ 𝜋, 𝑥 ≠

Invers fungsi cosecan juga tidak akan dibahas di sini karena perannya dalam
matematika terapan tidak besar.

𝝅 𝝅
Gambar 1.11 Grafik Bagian Tebal 𝒚 = 𝐬𝐞𝐜 𝒙, dengan daerah asal 𝟎, − ∪ ,𝝅
𝟐 𝟐



       

Gambar 1.12 Grafik 𝒚 = 𝐬𝐞𝐜 𝟏


𝒙

Contoh 7: Hitunglah!

a). sec (−1) b). sec (2)

c). sec (−1,32) d). sec (30)

Penyelesaian:

a). Misalkan sec (−1) = 𝑦. Maka −1 = sec 𝑦. Sementara itu, sec 𝑦 = .

Jadi, = −1 atau cos 𝑦 = −1 .

Dengan demikian, 𝑦 = sec (−1) = cos (−1) = 𝜋

b). Misalkan sec (2) = 𝑦. Maka 2 = sec 𝑦. Sementara itu, sec 𝑦 = .

Matematika untuk D3 Teknik Aeronautika 41


Jadi, = 2 atau cos 𝑦 = .

Dengan demikian, 𝑦 = sec (2) = cos ( ) =

c). Misalkan sec (−1,32) = 𝑦. Maka −1,32 = sec 𝑦. Sementara itu, sec 𝑦 =

Jadi, = −1,32 atau cos 𝑦 = − ,

Dengan demikian, 𝑦 = sec (−1,32) = cos (−


,
) = 0,773𝜋.

d). Misalkan sec (30) = 𝑦. Maka 30 = sec 𝑦. Sementara itu, sec 𝑦 = .

Jadi, = 30 atau cos 𝑦 = .

Dengan demikian, 𝑦 = sec (30) = cos = 0,489𝜋 ≈ .

Latihan 2
A. Gambarlah grafik fungsi di kertas berpetak!

1. 𝑦 = 2 sin 𝑥 3. 𝑦 = sin 𝑥 −
2. 𝑦 = cos 2𝑥

B. Tentukan periode fungsi di bawah ini!

1. 𝑦 = 3 sin 2𝑥 3. 𝑦 = cos 𝑥 +
2. 𝑦 = tan 3𝑥

C. Hitunglah nilai invers fungsi dengan cara seperti pada Contoh 7!

1. cos − √2

2. tan −√3

3. sec −

4. cosec − √3

Matematika untuk D3 Teknik Aeronautika 42

Anda mungkin juga menyukai