Erni Susanti
PO.62.31.3.16.231
Jenis – Jenis Penyakit
A. OSTEOARTRITIS
Osteoartritis (OA), yang secara resmi dikenal sebagai artritis
degeneratif atau penyakit sendi degeneratif, adalah bentuk artritis
yang paling umum. Obesitas, penuaan, jenis kelamin perempuan,
etnis kulit putih, kepadatan tulang yang lebih besar, dan cedera
penggunaan berulang yang terkait dengan atletik telah diidentifikasi
sebagai faktor risiko. OA tidak berasal sistemik atau autoimun,
tetapi melibatkan penghancuran tulang rawan dengan peradangan
asimetris. Ini disebabkan oleh penggunaan sendi yang berlebihan,
sedangkan RA adalah gangguan autoimun sistemik yang
menyebabkan peradangan sendi simetris.
OBESITAS
(obesity)
Gangguan sendi
bawaan dan
mekanis (Congenital OSTEOARTRITIS Penuaan (aging)
and mechanical
derangement of
joints)
• A. PRINSIP
Energi diberikan cukup
Protein diberikan cukup
Lemak diberikan sedang
Karbohidrat diberikan tinggi
Cairan diberikan cukup
B. SYARAT
• Energi sesuai dengan kebutuhan tubuh bila berat
badan berlebih atau kegemukan asupan energy
sehari dikurangi secara bertahap sebanyak 500 –
1000 kkal dari kebutuhan energi normal hingga
tercapai berat badan normal
• Protein cukup yaitu 1,0 – 1,2 gram / kg BB atau 10-
15% dari kebutuhan energy total.
• Lemak sedang yaitu 10-20% dari kebutuhan dari
kebutuhan energy total . lemak berlebih dapat
menghambat pegeluaran asam urat atau purin
melalu urin
• Karbohidrat dapat diberikan lebih banyak yaitu 65 – 75 %
darikebutuhan energy total . karena kebanyakan pasie gout
mempunyai berat badan lebih maka dianjurkan untuk
menggunakan sumber karbohidrat kompleks
• Hindari bahan makanan sumber protein yang mempunai
kandungan purin >150 mg /100 gram
• Vitamin dan mineral cukup sesuai dengan kebutuhan
• Cairan disesuaikan dengan urin yang dikeluarkan setiap
rata rata asupan cairan yang di anjurkan 2 -2 ½ liter hari
Makanan yang dianjurkan dan tidak
dianjurkan
Bahan Makanan yang Boleh
dikonsumsi (Mengandung 0 – 15 mg per
100 gr bahan makanan):
• Semua makanan sumber tenaga seperti :
• Serealia, nasi, jagung, macaroni, mie, bihun, ubi, singkong, tales, sagu, gula
dan tepung-tepungan.
• Havermauth diberikan dalah jumlah terbatas.
• Minyak/lemak diberikan dalam jumlah terbatas.
• Makanan sumber zat pembangun seperti : Telur, susu dan hasil olahannya seperti
keju.
• Makanan sumber zat pengantur : semua macam sayuran sekehendak kecuali
yang termasuk dalam bahan makanan yang dibatasi.
• Semua macam buah-buahan
• Minuman : semua macam minuman kecuali yang mengandung alkohol.
• Bumbu : semua bumbu secukupnya.
Bahan Makanan yang Tidak Boleh
dikonsumsi (Mengandung 150 – 800 mg per 100 gr
bahan makanan):
• Jerohan (ginjal, jantung, limpa, paru-paru, otak dan
hati), ekstrak daging (abon, dendeng)
• Minuman atau makanan yang mengandung alkohol
• Sarden / Makanan dalam kaleng
• Burung dara, bebek, angsa
• Udang, kerang, kepiting, remis, herring
• Emping
• Ragi (tape)
NCP
• Skrining Gizi
• Skrining gizi untuk penderita gout arthritis bisa dilakukan secara sederhana
dan cepat untuk mengidentifikasi individu yang mengalami kekurangan gizi
atau yang berisiko terhadap permasalahan gizi. Pada proses skrining gizi,
semua tahapan dalam melakukan skrining harus di lakukan secara saksama
untuk mendapatkan hasil yang baik dan akurat. Pihak yang membantu ahli
gizi dalam proses skrining gizi antara lain perawat, teknisi gizi, keluarga
pasien, dokter serta tenaga kesehatan yang lain. Formulir skrining gizi yang
bisa digunakan untuk penderita gout arthritis antara lain Short Form Mini
Nutritional Assesment (MNA-SF), Nutrition Risk Index (NRI), Geriatric
Nutrition Risk Index (GNRI), Nutrition Screening Initiative (NSI) serta
Canadian Nutrition Screening Tool.
NCP
• Asuhan Gizi Pada Pasien Gout Arthritis
a. Assesment Gizi (pengkajian gizi) meliputi :