Anda di halaman 1dari 8

TAYAMMUM

IG : @syukron.muchtar
Sub Materi
1. Pengertian Tayammum
2. Dalil Disyari’atkannya Tayammum
3. Media yang dapat Digunakan untuk
Tayammum
4. Tata Cara Tayammum Nabi SAW
5. Pembatal Tayammum
Pengertian Tayammum

Secara bahasa Secara istilah


Al Qosdu ‫ ) ) القَصْ ُد‬yang Sebuah peribadatan kepada
berarti maksud Allah berupa mengusap
wajah dan kedua tangan
dengan
menggunakan sho’id yan
g bersih
(Syarhul Mumti’ ‘ala Zaadil
Mustaqni’  hal. 231/I)
Dalil Disyari’atkannya Tayammum

Al-Qur’an As-Sunnah
‫ضى أَ ْو َعلَى َسفَ ٍر أَ ْو َجا َء أَ َح ٌد ِم ْن ُك ْم‬ َ ْ‫َوإِ ْن ُك ْنتُ ْم َمر‬ « ‫َو ُج ِعلَ ْت ُ ترْ بَتُ َها َ لنَا طَهُورًا إِ َذا َ ْلم َ ن ِج ِد‬
‫ِم َن ْال َغائِ ِط أَ ْو اَل َم ْستُ ُم النِّ َسا َء فَلَ ْم تَ ِج ُدوا َما ًء فَتَيَ َّم ُموا‬ ‫» ْال َما َء‬
ُ‫ص ِعي ًدا طَ ِّيبًا فَا ْم َسحُوا ِب ُوجُو ِه ُك ْم َوأَ ْي ِدي ُك ْم ِم ْنه‬ َ
“Dijadikan bagi kami (ummat Nabi
“Dan jika kamu sakit atau dalam
perjalanan atau kembali dari tempat
Muhammad shollallahu ‘alaihi
buang air atau berhubungan badan was sallam ) permukaan bumi
dengan perempuan, lalu kamu tidak sebagai thohur/sesuatu yang
memperoleh air, maka digunakan untuk
bertayammumlah dengan permukaan besuci[ (tayammum) jika kami
bumi yang baik (bersih); sapulah tidak menjumpai air”
mukamu dan tanganmu dengan tanah
(HR. Muslim no. 522)
itu”.
(QS. Al Maidah : 6)
Media yang dapat Digunakan untuk
Tayammum

ِ ‫لِى َوألُ َّمتِى َمس‬ ‫ ُكلُّهَا‬ ُ‫ت األَرْ ض‬


ً‫ْجداً َوطَهُورا‬ ِ َ‫ُج ِعل‬
“Dijadikan (permukaan.) bumi seluruhnya bagiku
(Nabi shollallahu ‘alaihi was sallam) dan ummatku
sebagai tempat untuk sujud dan sesuatu yang
digunakan untuk bersuci”
(HR. Ahmad no. 22190)
Tata Cara Tayammum Nabi SAW

‘Ammar bin Yasir RA:


ُ ‫ص ِعي ِد َك َما تَ َم َّر‬
‫غ‬ َّ ‫ت فِى ال‬ ُ ‫ فَتَ َم َّر ْغ‬، ‫ فَلَ ْم أَ ِج ِد ْال َما َء‬، ‫ْت‬
ُ ‫اج ٍة فَأَجْ نَب‬ َ ‫بَ َعثَنِى َرسُو ُل هَّللا ِ – صلى هللا عليه وسلم – فِى َح‬
‫ب ِب َكفِّ ِه‬ َ َ‫ ف‬. » ‫ك أَ ْن تَصْ نَ َع هَ َك َذا‬
َ ‫ض َر‬ َ ‫ان يَ ْكفِي‬
َ ‫ال « إِنَّ َما َك‬ َ َ‫ك لِلنَّبِ ِّى – صلى هللا عليه وسلم – فَق‬ ُ ْ‫ فَ َذ َكر‬، ُ‫ال َّدابَّة‬
َ ِ‫ت َذل‬
َ ‫ أَ ْو‬، ‫ظ ْه َر َكفِّ ِه ِب ِش َمالِ ِه‬
ُ‫ ثُ َّم َم َس َح بِ ِه َما َوجْ هَه‬، ‫ظ ْه َر ِش َمالِ ِه بِ َكفِّ ِه‬ َ ‫ ثُ َّم َم َس َح ِبهَا‬، ‫ضهَا‬ ِ ْ‫ضرْ بَةً َعلَى األَر‬
َ َ‫ض ثُ َّم نَف‬ َ
Rasulullah shallallahu ‘alaihi was sallam mengutusku untuk suatu keperluan,
kemudian aku mengalami junub dan aku tidak menemukan air. Maka aku
berguling-guling di tanah sebagaimana layaknya hewan yang berguling-guling di
tanah. Kemudian aku ceritakan hal tersebut kepada Nabi shallallahu ‘alaihi was
sallam. Lantas beliau mengatakan, “Sesungguhnya cukuplah engkau
melakukannya seperti ini”. Seraya beliau memukulkan telapak tangannya ke
permukaan bumi sekali pukulan lalu meniupnya. Kemudian beliau mengusap
punggung telapak tangan (kanan)nyadengan tangan kirinya dan mengusap
punggung telapak tangan (kiri)nya dengan tangan kanannya, lalu beliau
mengusap wajahnya dengan kedua tangannya”
(HR. Bukhori no. 347)
Praktek tayammum Nabi SAW
1. Memukulkan kedua telapak tangan ke permukaan bumi
dengan sekali pukulan kemudian meniupnya.
2. Kemudian menyapu punggung telapak tangan kanan dengan
tangan kiri dan sebaliknya.
3. Kemudian menyapu wajah dengan dua telapak tangan.
4. Semua usapan baik ketika mengusap telapak tangan dan
wajah dilakukan sekali usapan saja.
5. Bagian tangan yang diusap adalah bagian telapak tangan
sampai pergelangan tangan saja atau dengan kata lain tidak
sampai siku seperti pada saat wudhu
6. Tayammum dapat menghilangkan hadats besar semisal janabah,
demikian juga untuk hadats kecil.
7. Tidak wajibnya urut/tertib dalam tayammum
Pembatal Tayammum
‫فَإِ َذا َو َج َد ْال َما َء‬.‫ين‬
َ ِ‫ َوإِ ْن لَ ْم يَ ِج ْد ْال َما َء َع ْش َر ِسن‬، ‫ص ِعي ُد ُوضُو ُء ْال ُم ْسلِ ِم‬
َّ ‫ ال‬
ُ‫ق هَّللا َ َو ْليُ ِم َّسهُ بَ َش َرتَه‬
ِ َّ‫فَ ْليَت‬
“Seluruh permukaan bumi (tayammum)
merupakan wudhu bagi seluruh muslim jika ia
tidak menemukan air selama sepuluh tahun (kiasan
bukan pembatasan angka), apabila ia telah
menemukannya hendaklah ia bertaqwa kepada
Allah dan menggunakannya sebagai alat untuk
besuci”
(HR. Ahmad no. 21408)

Anda mungkin juga menyukai