Anda di halaman 1dari 33

KIMIA MEDISINAL

Kelompok 1 (kelas K)

Rita A • Leha Q.
Febriana • Ni Nyoman
Metasari Hutapea • M. Fathi
• Rizka Azizah
Sara Yunita • Indra Ressy
Monaliza S. • Pony Mulyasri
Oktarina
Asiyah
Yos
Farakh
HORMON STEROID

 Hormon = zat yg dihasilkan kelenjar endokrin, dg


fungsi mengatur fungsi fisiologis organ dalam tubuh.
 Umumnya berstruktur kompleks , hingga sukar
diisolasi ataupun disintesa.
 Atas dasar struktur dibedakan : Hormon steroid dan
Hormon Non-Steroid

I. PENAMAAN DAN PENOMORAN HORMON STEROID


II. KLASIFIKASI
I. PENAMAAN DAN PENOMORAN HORMON STEROID
1. Struktur dasar : 12 17
13
11 16
C D
1 9
10 14 15
2 8
A B
3 7
5
4 6

2. Konfigurasi gugusan:
- konfigurasi beta (β) digambarkan dengan garis tebal
- konfigurasi alfa (α) digambarkan dengan garis putus
CH3 β -metil

CH3 α- metil
3. Dasar penamaan
Penamaan didasarkan atas senyawa asalnya (cholistan, androstan,
pregnan dan estran ): OH
C
C

C
C

ANDROSTAN TESTOSTERON
( 17-ß-HIDROKSI 4-ANDROSTEN 3-ON)

CH2OH
CH3

C O
CH2
C OH
C
O

C
C

PREGNAN
KORTISON (17α,21-DIHIDROKSI 4-PREGNEN-3,11,20-TRION)
II. KLASIFIKASI
Secara garis besar dibagi : A. Hormon Kortikosteroid
B. Hormon Kelamin (Seksogen)
A. Hormon Kortikosteroid : Adrenokortikal dan Adrenokortikoid
- Secara alamiah dihasilkan oleh bagian korteks kelenjar anak ginjal
(terutama aldosteron dan hidrokortison )
- Sekarang banyak dibuat secara sintetik atau semisintetik.
1. KLASIFIKASI:
Sesuai fungsi utamanya dibagi menjadi 2 golongan:
- Glukokortikoid, yg berfungsi mengendalikan produksi glukogen dari
protein (mis: kortison)
- Mineralkortikoid, yg berfungsi mengendalikan ekskresi Na,K,dan air
oleh ginjal ( mis: Aldosteron)
Atas dasar sifat retensi terhadap garam , dikelompokkan:
(a) Mineralkortikoid ( retensi garam tinggi); cont: Aldosteron,
Desoksikortikosteron, Fludrokortison
(b) Glukokortikoid retensi garam sedang ; cont: Kortison,Hidrokortison,
Prednison, Prednisolon.
(c) Glukokortikoid retensi garam rendah; cont : Deksametason,
Triamsinolon, Betametason.

2. Penggunaan dalam terapi


- Terutama sifat glukokortikoid, termasuk anti-inflamasi dan anti-alergi
- Penggunaan jangka panjang menyebabkan gejala hipertensi, edema
dan “ moon-face”
- Mineralokortikoid unt penyakit “Addisoni”, hipoglikemia, hipotensi,
berat badan berkurang.
3. Hubungan struktur dan aktivitas:
(a) Substitusi yg menaikkan aktivitas antiinflamasi dan glukokortikoid :
1-dehidro (Δ1) ; 6-α-fluoro
(b) Substitusi yg menurunkan aktivitas mineralokortika:
16α-hidroksi ; 16 α dan 16 β -metil ; 17 α-ketol
( c) Substitusi yg menaikkan sifat glukokortikoid dan mineralokortikoid ;
9 α-fluoro ; 9 α-kloro ; 2 α- metil

4. Produk yang penting:

(a) Mineralokortikoid:
(1) Desoksi kortikosteron asetat (DOCA)
(2) Fludrokortison
(3) Aldosteron
STRUKTUR :
C
H2 C O C CH 3

H 2C O C C C
C O O Senyawa ester,
C
dibuat scr C O O C
sintetik ;
C preparat : tablet, Ester lain:
PIVALAT
injeksi dlm minyak

O CH 2OH
DESOKSI KORTIKOSTERON ASETAT /DOCA O
H2C O C CH 3 C O
CH
C O O
C HO
OH C
HO
C

F O

ALDOSTERON
O

FLUDROKORTISON Mineralokortikoid alami; ada guigus


aldehid, bersifat reduktor
Senyawa ester , dibuat sintetik ( mereduksi Ag-amoniakal )
preparat : tablet
b. Glukokortikoid retensi garam sedang
(1) Kortison :
- Sintesa total atau semisintesa dari progesteron, CH 2OH

ergosterol, sapogenin C O
C
- Gugus 11-keto tiodak bentuk oksim dg hidroksilamin O
OH

dan tidak bentuk fenilhidrazon dgn fenilhidrazin


C

- Gugus 17-hidroksi kurang reaktif , tetapi gugus 21-


hidroksi segera bentuk ester dg asam organik
(kortison asetat)
O

- Preparat : tablet, injeksi KORTISON

(2) Hidrokortison ( Kortisol ):


CH 2OH
- Hormon utama yg dikeluarkan korteks adrenal atau
C O
dibuat dg mereduksi kortison asetat setelah 3-keto C
OH
dan 20-keto dilindungi dg fenilhidrazon HO

- Didalam tubuh kortison dapat diubah menjadi C

hidrokortison atau sebaliknya


- Dikenal bentuk : ester asetat,valerat, Na-suksinat,
Na-fosfat. Preparat : tablet, salep. O
HIDROKORTISON / KORTISOL
CH 2OH
(3) Prednisolon
C O
-11 β, 17,21- Trihidroksi pregnan -1-4 dien C
OH
3,20-dion HO

- Merupakan 1-dehidro analog hidrokortison C

- Dibuat secara mikrobiologis dari


hidrokortison
- Dalam perdagangan dikenal beberapa O

bentuk ester : asetat , suksinat, Na-fosfat PREDNISOLON


untuk injeksi
- Preparat : tablet, salep, injeksi. CH 2OH

C O
C
OH
(4) Prednison O

-17 α,21-Dihidroksi pregnan-1,4-dien C


3,11,20-trion
- Merupakan 1-Dehidro analog kortison
- Preparat : tablet O

PREDNISON
CH 2OH

c. Glukokortikoid retensi garam rendah


C O
C
(1) Metil prednisolon HO
OH

- Adanya α-metil pada C-6 menaikkan sifat C

glukokortikoid.
- Dalam perdagangan dikenal garam Na ester
suksinat. O
METIL PREDNISOLON
CH 3

CH 2OH
(2) Triamsinolon
C O

- Senyawa 9 α- Fluoro 16 α – hidroksi C


OH
HO
prednisolon OH

C
- Gugus 16 α – hidroksi menghilangkan sifat
retensi garam yg tidak diinginkan, meskipun F
diikuti penurunan sifat antiinflamasi
O
- Sifat antiinflamasi dtingkatkan dg TRIAMSINOLON
pembentukan senyawa ketol, misal; O
CH 3

C
Triamsinolon asetonat (topikal) CH 3
O

ASETONAT
CH 2OH
(3) Fluosinolon
C O
-Adanya 6 α – Fluoro meningkatkan sifat C
OH
antiinflamasi HO
OH
- Untuk penggunaan topikal digunakan C
bentuk asetonat
F

FLUOSINOLON F

(4) Betametason CH 2OH

-Adanya 9 α –Fluoro naikkan sifat C O

glukokortikoid, tetapi juga retensi garam C


OH
HO
-Adanya 16 β-metil menetralkan sifat CH 3
C
retensi garam, tetapi menurunkan sifat
antiinflamasi
F
- Diedarkan dalam bentuk : ester valerat,
asetat, benzoat, Na-fosfat O

BETAMETASON
(5) Deksametason
- Merupakan 16 epimer dari Betametason (16 α - metil )
- Dalam bentuk ester asetat, Na fosfat

CH 2OH

C O
C
OH
HO
CH 3
C

DEKSAMETASON
HORMON KELAMIN

Merupakan turunan steroid; molekulnya bersifat planar dan tidak lentur.


Kerangka dasarnya : siklopentanaperhidrofenantren yang bersifat
kaku (rigid).
3 aspek stereokimia H..kelamin yang penting diketahui karena
dapat mempengaruhi aktivitas :
1. Letak gugus pada cincin; aksial atau ekuatorial.
2. Posisi gugus pada bidang; konfigurasi  dan ; dan isomer cis atau
trans.
3. Konformasi cincin sikloheksan; bentuk kursi atau perahu.
Hormon kelamin dibagi 4; yaitu :
1. Hormon androgen
2. Hormon estrogen
3. Hormon progestin
4. Obat kontrasepsi
1. Hormon Androgen
seperti : testosteron dan dihidrotestosteron  dihasilkan oleh
testis; dan dalam jumlah yang lebih kecil oleh
korteks adrenalis dan ovarium.
Pada laki-laki hormon androgen mpy bbrp fungsi fisiologis; yaitu :
- Mengontrol dan perkembangan dan pemeliharaan organ kelamin
- Mempengaruhi kemampuan penampilan seksual
- Pertumbuhan tulang rangka dan otot rangka
- Merangsang perkembangan masa pubertas

Berdasarkan aktivitas H. androgen dibagi menjadi dua kelompok :


1. Senyawa androgenik; contoh : Testosteron;
metiltestosteron; fluoksimesteron; mesterolon;
dan metandrostenolon
2. Senyawa anabolik; contoh : oksimetolon;
stanozolol; nandrolon; dan etilestrenol
Struktur umum :

Testosteron
Hubungan struktur aktivitas :
a. Pemasukan gugus 3-keto dan 3-hidroksi dapat meningkatkan aktivitas
androgenik.
b. Gugus 17-hidroksi penting dalam hubungannya dengan pengikatan reseptor;
oleh karena lebih aktif dibandingkan 17-hidroksi.
c. 17-metiltestosteron lebih aktif dibanding 17-etiltestosteron
d. Substitusi atom halogen menurunkan aktivitas androgenik; kecuali
substitusipada atom C4 dan C9. Contoh : Fluoksimesteron (aktivitas androgenik
5-10 kali > testosteron. Analog testosteron : mesterolon dan
metandrostenolon. Metandrostenolon mempunyai aktivitas androgenik ± sama
dengan testosteron.
e. Hilangnya gugus metil pada C19 (19-norandrogen) meningkatkan aktivitas
metabolik. Contoh : nandrolon (nortestosteron) dan etilestrenol.

f. Adanya ikatan rangkap pada atom C5-C10 (tibolon); akan memperlemah


efek androgenik; demikian pula terhadap efek estrogenik dan
progestogenik.
2. Hormon estrogen
Estrogen  H. kelamin wanita; diproduksi oleh ovarium; plasenta; dan
korteks adrenalis. Pada laki-laki diproduksi oleh testis dan
korteks adrenalis.
Hormon estrogen alami pada manusia  estradiol; estron; dan estriol
Estradiol  dikeluarkan oleh ovarium estron estriol.
dehidrogenasi metabolisis
Berdasarkan sumbernya estrogen dibagi :
A. Estrogen steroid
1. Estrogen alami. Contoh : estradiol; estriol; dan estron
2. Estrogen teresterifikasi. Contoh : estradiol benzoat; estradiol
dipropionat; estradiol valerat; estradiol sipionat; dan estradiol
enantat.
3. Estrogen terkonjugasi. Contoh : senyawa estrogen terkonjugasi
4. Turunan semisintetik. Contoh : asam doisinolat; etinilestradiol;
mestranol; dan kuinestrol.

B. Estrogen non steroid (estrogen sintetik)


Contoh : benzestrol; dienestrol; dietilstilbestrol; heksestrol;
klorotrianisen dan metalenestril.

C. Antiestrogen (antagonis estrogen)


A. Estrogen Steroid
mengandung inti steroid; contoh : estron; estriol; estradiol;
etinilestradiol; mestranol dan kuinestrol.
Hubungan struktur aktivitas :
a. Allen dan Doissy; mengisolasi dari ekstrak ovarium wanita senyawa-
senyawa turunan steroid yang mempunyai aktivitas estrogenik; yaitu
estron; estriol dan 17-estradiol. Penelitian lebih lanjut
menunjukkan bahwa 17-estradiol mempunyai aktivitas estrogenik 3 kali
> estron dan 6 kali > estriol.
b. Pemasukan gugus OH pada posisi C6; C7 dan C11 menurunkan aktivitas
estrogenik. Dalam suasana basa kuat (KOH); cincin D dari estron akan
pecah  asam doisinolat (aktivitas estrogenik > estron). Menunjukkan
cincin D kurang berperan terhadap aktivitas estrogenik.
B. Estrogen Non Steroid
Hubungan struktur aktivitas turunan dietilstilbestrol
1. Yang aktif sebagai estrogenik  bentuk isomer trans; bentuk isomer cis
aktivitasnya rendah.

2. Gugus hidroksil fenol sangat penting untuk aktivitas estrogenik;


penggantian dengan gugus lain menurunkan aktiviitas secara drastis.
3. Aktivitas maksimum dicapai bila R3 dan R4 adalah gugus etil;
pengurangan atau penambahan jumlah atom C menurunkan aktivitas
estrogenik.
C. Antiestrogen (antagonis estrogen)
Adalah senyawa yang digunakan sebagai perangsang ovulasi karena
mempunyai efek langsung terhadap hipotalamus dalam meningkatkan
produksi Folicle Stimulating Hormone (FSH).
Contoh :
1. Klomifen sitrat (Profertil; Mestrolin)
Untuk pengobatan ketidaksuburan pada wanita (infertilitas;) dan
pengobatan oligosperma pada pria.

2. Human Menopausal Gonadotropin (HMG)


Adalah ekstrak yang diperoleh dari kelenjar pituitari manusia atau dari
urin wanita postmenopause. Untuk pengobatan infertilitas pada wanita
dan oligosperma pada pria.
3. Hormon Progestin
Adalah hormon kelamin laki-laki. Secara alamiah dihasilkan oleh korpus
luteum dan plasenta. Bagian terbesar dari progestin alami adalah
progesteron  hasil biosintesis kolesterol.

Berdasarkan struktur kimianya dibagi menjadi dua kelompok; yaitu : turunan


progesteron dan turunan testosteron.
a. Turunan progesteron
1. Progestin alami dan esternya; contoh : progesteron dan
hidroksiprogesteronkaproat.
2. Turunan progesteron; contoh : klormadinon asetat; didrogesteron;
medroksiprogesteron asetat dan megestrol asetat.
3. Turunan 19-norprogesteron; contoh : amadinon asetat dan nomegestrol
asetat.

b. Turunan testosteron
1. Turunan testosteron; contoh : dimetisteron dan etisteron
2. Turunan 19-nortestosteron; contoh : alilestrenol; etinidiol diasetat;
levonorgestrel; linestrenol; noretindron; noretinodrel; norgestrel dan
kuingestanol asetat.
Hormon progestin yang sering digunakan sebagai oral
kontrasepsi dalam bentuk kombinasi dengan H. estrogen adalah :
noretindron; levo-norgestrel; etinodiol diasetat dan
linestrenol.
Contoh :
1. Noretindron (noretisteron = Primolut N)
2. Norgestrel; mempunyai aktivitas penghambatan ovulasi >
noretindron dan juga mempunyai efek androgenik. Digunakan
untuk kontrasepsi oral dalam bentuk tunggal atau dikombinasi
dengan etinilestradiol; untuk mengontrol kelainan menstruasi atau
pengobatan endometriosis. Levo-norgestrel (1-Norgestrel) adalah
(-)-enantiomer; aktivitasnya 2 kali > campuran rasematnya
(norgestrel).
3. Etinodiol diasetat; terutama digunakan untuk kontrasepsi oral
dikombinasi dengan etinilestradiol.
4. Linestrenol (endometril)
5. Alilestrenol (Gestanon); digunakan untuk mencegah keguguran dan
memelihara kehamilan.
6. Gestrinon (Dimetriose)
4. Obat Kontrasepsi
Mekanisme kerja : Siklus menstruasi dikontrol oleh Luteinizing Hormone (LH)
dan Follicle Stimulating Hormone (FSH) berasal dari  berasal dari
adenohipofisis; 2 hormon hipotalamus; FSH Released Factor (FRF) dan
gonadorelin (GnRH)  ovarium dan saluran reproduksi.
FRF dan GnRH dapat merangsang pengeluaran LH dan FSH dari
adenohipofisis; sedangkan LH dan FSH merangsang ovarium 
memproduksi H.estrogen dan progestin.
Hubungan antara hipotalamus; kelenjar pititari; ovarium dan saluran
reproduksi pada siklus menstruasi.
Hari pertama menstruasi  kadar estrogen dan progestin
dalam plasma rendah. FH dan FSH meransang beberapa folikel
ovarium  berkembang lebih cepat dibanding yang lain.
Sesudah beberapa hari  hanya satu folikel yang berkembang
terus. Folikel tersebut mulai memproduksi estrogen yang dapat
menyebabkan penebalan endometrium uterus.
Setelah 14 hari  kadar LH; FSH dan estrogen dalam plasma
mencapai maksimum. Peningkatan kadar LH  folikel pecah;
melepaskan ovum yang masak dan folikel berubah menjadi
korpus luteum  mengeluarkan progesteron dan estrogen.
Peningkatan kadar progesteron dan estrogen  menghambat
kerja hipotalamus dan adenohipofisis melalui mekanisme
proses penghambatan kembali (Feed back mechanism) dan
merangsang pembentukan endometrium uterus.
Hari ke-25  bila tidak terjadi fertilisasi; produksi hormon
menurun  terjadi menstruasi.
Cara kerja H. progestin dan estrogen
sebagai kontrasepsi :
Mencegah proses ovulasi dengan cara menekan
produksi LH dan FSH melalui mekanisme
proses penghambatan kembali.
Bentuk sediaan obat kontrasepsi :
1. Tablet kombinasi H.progestin dan estrogen
2. Tablet hormon progestin
3. Injeksi H. progestin
4. Implant H.progestin dan
5. spermisida pada vagina
1. Digunakan secara oral selama 21-22 hari; diikuti dengan 6-7 hari tablet
plasebo. Tablet diberikan pada hari ke-5 sp hari ke-25 dari siklus
menstruasi.
Contoh kombinasi H.progestin dan estrogen pada kontrasepsi oral (Tabel):
2. Tablet tunggal H. progestin (pil mini)
Digunakan secara oral; setiap hari satu tablet.
Contoh :
1. Linestrenol 0.5 mg (Exluton)
2. Noretindron 0.35 mg (Micronor)
3. Norgestrel 0.075 (Ovrette)

3. Injeksi H.progestin
Diberikan secara IM dan efektif selama 3-6 bulan
Contoh :
1. suspensi medroksiprogesteron asetat 150 mg (Depo-Provera)
2. Noretindron enantat 200 mg dalam larutan minyak (Noristerat)

4. Implant H. progestin
Digunakan secara subdermal dan efektif selama 5-7 tahun.
Contoh : Levo-norgestrel 36 mg (Norplant)
5 . Spermisida pada vagina
Digunakan secara setempat dengan cara dimasukkan ke
vagina.Spermisida dapat membunuh spermatozoa
sehingga mencegah pembuahan ovum.
Dipasarkan dalam bentuk sediaan krim; jeli; supositoria.
Ada tiga kelompok spermisida vagina :
1. Senyawa asam; contoh : turunan fenol; asam borat
dan asam tartrat
2. Bakterisida; contoh : amonium kuartener dan fenil
merkuri nitrat
3. Surfaktan; contoh : lauret; nonoksinol dan
oktoksinol

Anda mungkin juga menyukai