Anda di halaman 1dari 31

Diet Penyakit Sistem

Perkemihan
EVI IRMAYANTI, M.K.M
 Banyak jenis gangguan atau penyakit pada saluran perkemihan
 Pasien dengan gangguan sisitem perkemihan harus
memperhatikan asupan nutrisi yang dikonsumsinya agar
keadaannya tidak semakin parah
 Ada 3 gangguan yang sangat perlu dikuasai oleh perawat
dalam hal nutrisi pasien yaitu :
sindroma nefrotik (NS), gagal ginjal akut (GGA) dan gagal
ginjal kronik (GGK)
1. NS (Nefrotic Syndrome)

 Syndroma nefrotik merupakan keadaan klinik dimana terjadi


proteinuria massif ( > 3,5 g/hari), hipoalbuminemia, udema
dan hiperlipidemia, biasanya kadar nitrogen urea dalam darah
(BUN) normal.
NS

 Pada orang dewasa keadaan ini disebabkan oleh gangguan


sistemik (terutama diabetes, dan thrombosis vena renalis,
gangguan-gangguan sistemik tersebut secara sekunder juga
mempengaruhi ginjal atau mungkin juga akibat respon
abnormal terhadap obat-obatan atau allergen-alergen lainnya.
NS

 Pada anak, glomerulonefritis primer menjadi penyebab


terbanyak yaitu sekitar 95 % kejadian
NS

 Kejadian awal dari kebanyakan kasus ini merupakan suatu


reaksi antigen-antibodi  pada glomerulus  yang meningkatkan
permeabilitas Membran Dasar Glomerulus, proteinuria massif
dan hipoalbumia.
NS

 Pasien-pasien yang menderita sindroma nefrotik biasanya


mengeluarkan 5-15 gr protein per 24 jam. Hipoalbuminemia,
dengan menurunkan tekanan osmotic koloid (COP), cendrung
menimbulkan transudasi keluarnya cairan dari ruang vascular
ke ruang interstisium. Ini merupakan mekanisme langsung
penyebab terjadinya udema, hipovolumia akibat penurunan
NS

 Aliran Plasma Ginjal (RPF) dan Kecepatan Filtrasi Glomerular


(GFR) mengaktifkan reseptor volume antrium kiri. Akibatnya
terjadi peningkatanproduksi ADH.
 Garam dan air diiretensi oleh ginjal, sehingga memperberat
udema.
NS

 Berulangnya rangkaian kejadian tersebut mengakibatkan


terjadinya udema massif, tetapi jumlah protein yang
dikeluarkan tidak berbanding langsung dengan beratnya
udema,  karena setiap orang berbeda kecepatan sintetis
proteinnya untuk pengganti yang telah hilang.
 Penyebab hiperlipidemia yang sering menyertai sindroma
nefrotik tidak jelas. Kolesterol serum, fosfolipid dan
trigliserida biasanya mengalami peningkatan.
Tujuan Diet NS

1. Mengganti kehilangang protein terutama albumin


2. Mengurangi edema dan menjaga keseimbangan cairan tubuh
3. Memonitor hiperkolesterolimia dan penumpukan trigliserida
4. Mengontrol hipertensi
5. Mengatasi anoreksia
Syarat Diet NS

1. Energi cukup untuk mempertahankan keseimbangan nitrogen positif, yaitu


35 kkal/kg BBI/hari
2. Protein edang, yaitu 1,0 g/kg BBA, atau 0,8 g/kg BBA ditambah dengan
jumlah protein yang dikeluarkan melalui urine. Utamakan penggunaan
protein yang bernilai biologi tinggi.
3. Lemak sedang, yaitu 15 – 29 % dari kebutuhan energy total. Perbandingan
lemak jenuh, lemak jenuh tunggal dan lemak jenuh ganda adalah : 1: 1:1.
4. Karbohidrat sebagai sisa kebutuhan energy. Utamakan penggunaan
karbohidrat kompleks
Syarat Diet NS…

5. Natrium dibatasi, yaitu 1- 4 g sehari, tergantung berat ringannya edema.


6. Kolesterol dibatasi < 300mg, begitu pula gula murni, bila ada peningkatan
trigliserida darah.
7. Cairan disesuaikan dengan banyaknya cairan yang dikeluarkan melalui urine
ditambah 500 ml pengganti cairan yang dikeluarkan melalui kulit dan
pernafasan.
Jenis dan Indikasi Pemberian

 Karena gejala penyakit bersifat sangat individual, diet disusun


secara individual, dengan menyatakan banyak protein dan
natrium yang dibutuhkan didalam diet. Misalnya: Diet
Sindroma Nefrotik, Energi: 1750 kkal, Protein: 50 g, Na: 2 g.
Monitoring & Evaluasi

 Monitoring dan evaluasi dilakukan untuk melihat


perkembangan pasien terhadap:
1.      Asupan
2.      Status Gizi
3.      Hasil Laboratorium
4.      Keadaan Fisik dan Klinis
2. GGA (Gagal Ginjal Akut)

 Ginjal berfungsi untuk menyaring kelebihan cairan dan limbah dari darah,
yang kemudian akan dibuang melalui urine. Ginjal juga menjaga
keseimbangan kimiawi tubuh, membantu mengontrol tekanan darah dan
memproduksi hormon
 Gagal ginjal akut adalah kondisi medis yang muncul secara tiba-tiba, di mana
ginjal tidak mampu lagi menyaring zat sisa dari darah.
 Gangguan medis ini dapat terjadi dalam hitungan beberapa jam atau beberapa
hari saja (Akut)
GGA

 Bila seseorang mengalami GGA, berbagi upaya harus dilakukan untuk


mencegah terjadinya indikasi dialisis (Cuci Darah).
 Salah satu upayanya adalah penerapan diet
 Jenis diet yang diharuskan adalah Diet Rendah Protein (DRP) dan Diet
Rendah Garam (DRG)
Prinsip Diet GGA

 Kebutuhan Kalori: Asupan kalori yang memadai untuk mempertahankan


simpanan protein/ menjaga agar protein tidak terpakai dalam menghasilkan
tenaga, merupakan faktor yang sangat menentukan
 Asupan kalori dianjurkan sebesar 30/40 kal/kg BB/hari dengan asupan
tambahan jika terdapat demam atau infeksi
Prinsip Diet GGA…

 Pembatasan Protein bisa sampai 0,5-0,6 g/kg BB/ hari


 Asupan kalium harus dibatasi hingga < 3000 gram/hari
 Asupan garam harus dibatasi hingga 2-3 gram/hari
Diet yang dianjurkan

 Dapatkan banyak kalori dengan menambahkan mentega, krim, mayonaise


kedalam makan jika tidak terdapat keadaan kontraindikasi (misalnya klien
harus diet rendah lemak)
 Makan daging dengan porsi kecil (jangan >2 porsi/hari). Ukuran daging 30
gram ± sebesar ¼ telapak tangan
Diet yg dianjurkan…

 Hindari makanan yang banyak mengandung natrium seperti asinan, kue-kue


yang asin, kecap asin, dll)
 Batasi konsumsi susu s.d setengah gelas/ hari (± 1-2 sendok susu bubuk
/hari). Susu khusus untuk pasien gagal ginjal dapat diberikan sesuai keadaan
pasien
3. Gagal Ginjal Kronik (GGK)

 Penyakit gagal ginjal kronis adalah suatu kondisi jangka panjang dan bertahap
(Kronis) dimana ginjal tidak berfungsi secara normal untuk menyaring limbah
dan kelebihan cairan dari darah sebelum diteruskan untuk dibuang lewat urin.
 Saat penyakit gagal ginjal kronis mencapai tahap yang berat, jumlah zat
berbahaya dari cairan, elektrolit dan limbah akan menumpuk di dalam tubuh
dan mengganggu fungsi organ lain, sehingga dapat menyebabkan komplikasi.
Tanda dan Gejala GGK

 Penyakit gagal ginjal kronis muncul secara bertahap dalam jangka waktu
beberapa bulan atau tahun. Pada umumnya tidak ada gejala pada tahap awal
munculnya penyakit ini sampai ketika penyakit ginjal memasuki tahap lanjut.
 Banyak tanda awal dari gagal ginjal menyerupai kondisi penyakit lainnya,
sehingga membuat diagnosis menjadi sulit.
 Pemeriksaan urine dan tes darah adalah satu-satunya cara untuk mengetahui
ada atau tidaknya penyakit ini didalam tubuh.
Gejala awal GGK:

 Kelelahan dan rasa tidak sehat secara umum.


 Mual
 Kehilangan nafsu makan
 Gatal pada kulit terus menerus dan kulit menjadi kering
 Kehilangan berat badan tanpa sebab yang jelas.
Gejala GGK pada tahap lanjut :

 Kulit yang lebih gelap atau lebih terang  Merasa haus yang berlebihan
dari biasanya  Sering cegukan
 Rasa sakit pada tulang  Terganggunya periode menstruasi
 Kesulitan untuk konsentrasi atau
berpikir atau tetap waspada.
 Buang air kecil yang lebih sering atau
lebih jarang dari biasanya.
 Mati rasa pada tungkai
 Sesak napas
 Bengkak pada kaki, tangan dan
pergelangan kaki
 Sulit tidur (insomnia)
 Kedutan dan kram pada otot  Muntah
 Bau mulut/Halitosis  Kelelahan berat dan kelemahan.
 Mudah memar dan berdarah  Disfungsi seksual
GGK dapat menyebabkan komplikasi serius,
seperti:

 Tekanan darah tinggi yang tidak dapat dikontrol.


 Akumulasi cairan didalam paru–paru dan area tubuh lainnya.
 Defisiensi vitamin D yang akan berdampak pada kesehatan tulang.
 Kerusakan saraf yang akan mengakibatkan kejang.
Tujuan Diet GGK

 Mengatur keseimbangan cairan, elektrolit dan mineral dalam tubuh agar


meringankan beban kerja ginjal yang telah mengalami kerusakan dan
penurunan fungsi
 Agar ginjal tidak semakin rusak dan tidak terjadi komplikasi akibat gagal
ginjal, misalnya penyakit jantung atau edema paru
 Memenuhi kebutuhan energi pendeita agar dapat beraktivitas seperti orang
normal.
Prinsip Diet GGK:

1. Jenis Makanan lunak atau biasa


2. Sebagai sumber karbohidrat: gula pasir, selai, sirup, dan permen
3. Cukup energi dan rendah protein. Sebagai sumber protein, diutamakan protein
hewani, misalnya: susu, sapi,  daging, dan ikan. Banyaknya sesuai dengan
kegagalan fungsi ginjal penderita.
4. Sebagai sumber lemak, diutamakan lemak tidak jenuh, dengan kebutuhan sekitar
25% dari total energi yang diperlukan
5. Kebutuhan air, dianjurkan sesuai dengan jumlah urine 24 jam; sekitar 500 mililiter
melalui minuman dan makanan
6. Kebutuhan kalori, sekitar 35 Kkal/Kg berat badan/hari.
7. Dianjurkan juga mengonsumsi agar-agar karena selain mengandung sumber energi
juga mengandung serat yang larut.
Prinsip Diet GGK:

8. Membatasi asupan garam dapur jika ada hipertensi(darah tinggi) atau edema
(bengkak)
9. Membatasi Sumber karbohidrat seperti: nasi, jagung, kentang, makaroni, pasta,
hevermout, ubi
10. Membatas konsumsi Protein hewani, seperti: daging kambing, ayam, ikan,
hati, keju, udang, telur.
11. Membatasi konsumsi sayuran dan buah-buahan tinggi kalium, seperti: apel,
alpukat, jeruk, pisang, pepaya dan daun pepaya, seledri, kembang kol,
peterseli, buncis.
 Diet rendah protein I: Asupan protein 30 gr dan diberikan
kepada pasien dengan berat badan 50 kg. 
 Diet rendah protein II: Asupan protein 35 gr diberikan pasien
dengan berat badan 60 kg. 
 Diet rendah protein III: Asupan protein 40 gr diberikan kepada
pasien dengan berat badan 65 kg.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai