Anda di halaman 1dari 27

KONSEP TUMBUH

KEMBANG PADA ANAK

Novi Istanti, S.Kep.,Ns.,M.Kep


PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN

 Pertumbuhan : • Perkembangan :
bertambahnya bertambahnya
ukuran kemampuan/keahlian,pr
ogresif dan koheren

 Terjadi sejak pembuahan sampai masa dewasa


 adanya masa percepatan atau masa perlambatan (laju
tumbuh kembang berlainan diantara organ tubuh)
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
 Tiga jenis tumbuh kembang

1. Tumbang fisik :
perubahan ukuran dan fungsi

2. Tumbang intelektual :
kepandaian komunikasi dan kemampuan
belajar

3. Tumbang emosional :
kemampuan membentuk ikatan emosional
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
TUMBUH KEMBANG ANAK
1. Faktor Herediter
 Faktor pertumbuhan yang dapat diturunkan
(herediter) adalah jenis kelamin, ras, dan kebangsaan.
 Jenis kelamin ditentukan sejak awal dalam
kandungan (fase konsepsi) dan setelah lahir, anak
laki – laki cenderung lebih tinggi dan berat daripada
anak perempuan dan hanya bertahan sampai usia
tertentu.
 Anak perempuan biasanya lebih awal mengalami
masa prapubertas sehingga kebanyakan pada usia
tersebut, anak perempuan lebih tinggi dan besar.
 Begitu anak laki – laki memasuki masa
prapubertas , akan berubah lebih tinggi dan besar
daripada anak perempuan.
 Ras atau suku bangsa dapat mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan anak.
 Beberapa suku bangsa menunjukkan karakteristik
yang khas misalnya suku asmat di irian jaya secara
turun temurun berkulit hitam, bangsa eropa dan
amerika cenderung tinggi dan besar.
2. Faktor Lingkungan
a. Lingkungan Pranatal
 Lingkungan di dalam uterus sangat besar
pengaruhnya terhadap perkembangan fetus terutama
ada selaput yang menyelimuti dan melindungi fetus
dari lingkungan luar.
 Beberapa kondisi lingkungan yang dapat
mengganggu tumbang janin adalah :
1) Gangguan nutrisi karena ibu kurang mendapat
gizi adekuat baik secara kualitas maupun kuantitas.
2) Gangguan endokrin pada ibu seperti menderita
diabetes mellitus.
3) Ibu yang mendapat terapi sitostatika atau yang
mengalami infeksi rubella, toksoplasma, sifilis dan
herpes.
b. Pengaruh budaya lingkungan
 Budaya keluarga atau masyarakat akan
mempengaruhi bagaimana mempersepsikan dan
memahami kesehatan serta berperilaku hidup
sehat
 Pola perilaku ibu yang sedang hamil dipengaruhi
oleh budaya yang dianutnya
 Setelah anak lahir, dibesarkan dengan pola asuh
keluarga yang juga dilandasi oleh nilai budaya
yang ada di masyarakat.
c. Status sosial dan ekonomi keluarga
 Anak yang dibesarkan dalam lingkungan
keluarga yang sosial ekonominya rendah akan
mendapat kesulitan untuk membantu mencapai
tingkat pertumbuhan dan perkembangan anak
yang optimal sesuai dengan tahapan usianya.
 Keluarga dengan latar belakang pendidikan yang
rendah seringkali tidak dapat, tidak mau dan tidak
meyakini pentingnya penggunaan fasilitas
kesehatan yang dapat menunjang tumbuh
kembang anaknya.
d. Nutrisi
 Tumbuh kembang anak membutuhkan zat gizi
yang esensial mencangkup protein, lemak,
karbohidrat, mineral, dan air yang harus
dikonsumsi secara seimbang dengan jumlah yang
sesuai kebutuhan pada tahapan usianya.
 Khusus selama periode tumbuh kembang yang
cepat seperti masa pranatal, usia bayi atau remaja
akan membutuhkan lebih banyak kalori dan protein.
 Asupan nutrisi yang berlebihan juga dapat
menimbulkan dampak yang buruk bagi kesehatan
anak.
e. Iklim atau cuaca
 Iklim tertentu dapat mempengaruhi status
kesehatan anak.
 Bayi dan anak – anak sangat rentan terhadap
penyakit menular, apabila daya tahan tubuh
sedang menurun yang juga akibat dari tidak
adekuatnya nutrisi maka dengan mudah terjangkit
penyakit menular .
 Pada beberapa tempat yang endemis untuk terjadi
wabah demam berdarah, terjadinya perubahan
cuaca akan berakibat meningkatnya angka kejadian
demam berdarah.
f. Olahraga / latihan fisik
 Olahraga atau latihan fisik berdampak pada

pertumbuhan fisik maupun perkembangan


psikososial anak.
 Secara fisik manfaat olahraga atau latihan yang
teratur dapat meningkatkan sirkulasi darah
sehingga akan meningkatkan suplai oksigen ke
seluruh tubuh.
 Olahraga juga akan meningkatkan aktivitas fisik
dan menstimulasi pekembangan otot dan
pertumbuhan sel
g. Posisi anak dalam keluarga
 Posisi anak sebagai anak tunggal, anak sulung,
anak tengah atau anak bungsu akan mempengaruhi
bagaimana pola anak diasuh dan dididik dalam
keluarga.
 Anak tunggal tidak mempunyai teman bicara dan
beraktivitas kecuali dengan orang tuanya.
 Kemampuan intelektual anak tunggal akan dapat
lebih cepat berkembang dan mengembangkan
harga diri yang positif karena secara terus menerus
berinteraksi dengan orang tua dan mendapatkan
stimulasi secara psikososial tetapi akan lebih
tergantung dan kurang mandiri.
3. Faktor Internal

a. Kecerdasan
 Kecerdasan dimiliki anak sejak dilahirkan.
 Anak yang dilahirkan dengan tingkat kecerdasan
tinggi dapat di dorong oleh stimulus lingkungan
untuk berprestasi secara cemerlang.
 Anak yang dilahirkan dengan tingkat kecerdasan
yang rendah tidak akan mencapai prestasi yang
cemerlang walaupun stimulus yang diberikan
lingkungan tinggi.
b. Pengaruh hormonal
Ada tiga hormon utama yang mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan anak yaitu :
 Hormon somatotropik

digunakan selama masa kanak – kanak yang


mempengaruhi pertumbuhan TB. Apabila
berlebih, menyebabkan gigantisme yaitu anak
tumbuh sangat tinggi dan besar dan apabila
kekurangan menyebabkan dwarfism atau
kerdil
 Hormon tiroid menstimulasi metabolisme tubuh
 Hormon gonadotropik menstimulasi
pertumbuhan sel intertitial dari testis untuk
memproduksi testosteron dan ovarium untuk
memproduksi estrogen.
 Selanjutnya testosteron akan menstimulasi
perkembangan karakteristik seks sekunder anak
laki – laki yaitu menghasilkan spermatozoa
sedangkan estrogen akan menstimulasi
perkembangan karakteristik seks sekunder anak
perempuan yaitu menghasilkan ovum.
c. Pengaruh emosi
 Anak belajar mengekspresikan perasaan dan
emosinya dengan meniru perilaku orang
tuanya.
 Orang tua adalah model peran bagi anak.
TEORI PERKEMBANGAN
Stages Piaget Erikson Freud
Age Cognitive Psychosocial Psychosexual
0-12 months Sensorimotor Trust vs. Mistrust Oral

1-2 years Sensorimotor Autonomy vs. Anal


Shame and Doubt

2-6 years Preoperational Initiative vs guilt Phallic

6-12 years Concrete Industry versus Latency


operations inferiority
(logical, but not abstract)

12-18 years Formal Intimacy vs. Genital


operations isolation role
confusion
Height and Weight Growth During the First Two Years

Height Weight
105 41.3 15 33.1
100 39.4 14 30.9
95 37.4 13 28.7
Boys
90 35.4 12 26.5
Boys
85 33.5 11 24.3
Centimeters

Kilograms
80 31.5 10 22.0

Pounds
Inches
75 29.5 9 19.8
75 27.6 8 17.6
65 25.6 7 15.4
Girls Girls
60 23.6 6 13.2

55 21.7 5 11.0

50 19.7 4 8.8

45 17.7 3 6.6

40 15.7 2 4.4
0 3 6 9 12 15 18 21 24 0 3 6 9 12 15 18 21 24

Age in Months Age in Months


Growth in Height and Weight from 2-18 Years
Height Weight
190 74.9 90 194.0

180 Boys 70.9 80 176.3


Boys
170 66.9 72 158.7
160 63.0 64 141.1
Centimeters

150 59.0 56 123.4

Kilograms

Pounds
140 55.1 48 105.8

Inches
130 51.2 40 88.2
120 47.2 32 70.5
110 43.3 24 52.9
Girls
100 39.4 16 35.3
Girls
90 35.4 8 17.6
80 31.5 0 0
2 4 6 8 10 12 14 16 18 2 4 6 8 10 12 14 16 18
Age in Years Age in Years
PERTUMBUHAN DAN KEMATANGAN SISTEM

Beberapa hal yang diperhatikan terkait dengan:


Perubahan proposional (BB, PB, LK)
Pertumbuhan gigi
Perubahan sensori
Sistem pernapasan
Sistem pencernaan
Sistem Integumen
Sistem imunologi
dll
PERKEMBANGAN MOTORIK
MOTORIK HALUS
 Pada usia bayi perkembangan motorik halus

mulai terjadi, pada tahap ini anak mulai


melibatkan pemakaian tangan dan jari untuk
menggenggam obyek.
 Biasanya menggenggam mulai terjadi pada 2-3

bulan pertama kehidupannya sebagai reflek


dan akhirnya akan menjadi gerakan yang
disadari.
USIA8-9 POLA TINGKAH LAKU
bulan
1 bulan Tangan pre dominan
3-4 bulan - Tangan mulai membuka
-- Mulai ada keinginan untuk melihat obyek tetapi lebih terlihat pada
mata dibandingkan tangan.
-- Jika diletakkan obyek pada tangan maka anak akan menggenggam
5 bulan - Secara sadar dapat menggenggam obyek
6-7 bulan -- Bayi telah dapat memanipulasi ketrampilan, sepertri bayi dapat
menggenggam botol, menggenggam kaki dan menariknya kemulut serta
memakannya
-- Telah dapat memindahkan obyek dari satu tangan ke tangan lain,
menggunakan satu tanga untuk menggenggam dan memegangnya terus
menerus
8-9 bulan -Bayi memberi genggaman atau menjepit dengan kasar
10 bulan -Dapat melepas dan mengambil barang serta memberikannya pada
orang lain
11 bulan Meletakkan obyek pada tempatnya dan memindahkannya lagi
12 bulan Mulai membangun menara dengan 2 kotak, tetapi kadang gagal
MOTORIK KASAR
 Perkembangan motorik kasar yang terjadi pada usia bayi
melibatkan kematangan postur, keseimbangan kepala,
merangkak, berdiri serta berjalan.
 Pada Usia 3 bulan bayi sudah dapat mengangkat kepala,
dan dapat menahan berat pada tangan dicapai bayi pada
usia 4 bulan. Sedangkan kontrol kepala sudah dapat
dilakukan bayi pada usia 4 - 6 bulan.
 Berguling dari arah perut ke punggung (tengkurap)
biasanya terjadi pada usia 5 bulan, setelah itu satu bulan
berikutnya bayi dapat berguling dari arah punggung ke
perut (telungkap), dan pada usia 7 bulan terdapat parachute
reflex yaitu ketika bayi masih pada posisi tengkurap
horisontal, tiba-tiba dijatuhkan, tangan dan jari pada posisi
ekstensi ke depan untuk mencegah jatuh.
 Perkembangan kemampuan bayi untuk duduk,
telah dimulai sejak bayi mulai dapat mengontrol
kepalanya, dan pada usia 4 bulan bayi sudah mulai
belajar duduk, bayi dapat duduk sendiri pada usia
7 bulan dengan menggunakan tangan sebagai
penyangga.
 Usia 8 bulan bayi sudah dapat duduk sendiri
dengan baik tanpa dukungan dan mulai
mengeksplorasi lingkungan, dan pada usia 10
bulan bayi sudah dapat melakukan perubahan
posisi dari posisi prone ke duduk.
 Locomotion, melibatkan kemampuan menahan berat,
mendorong kedepan dengan keempat ekstremitas, berdiri
dengan bantuan dan akhirnya dapat berjalan sendiri.
 Perkembangan dapat terlihat jelas pada usia 6-7 bulan
dimana bayi dapat mengangkat berat badannya dengan
menggunakan kaki sebagai pendorong, setelah itu pada
usia 9 bulan bayi mulai merangkak, berdiri dengan
berpengangan pada kursi tetapi tidak bisa bergerak ke
belakang kecuali dengan jatuh.
 Bayi mulai dapat jalan dengan berpegangan pada kursi
atau memegang kursi dengan kedua tangan pada usia 11
bulan, setelah itu pada usia 1 tahun bayi mulai berjalan
dengan berpegang pada tangan.
PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL
 Selain tumbuh kembang aspek fisis, pada usia
bayi harus pula diperhatikan tumbuh kembang
aspek intelektual dan aspek sosial.
 Dengan terjalinnya hubungan intelektual dan
sosial yang baik antara ibu/keluarga dan anak,
disertai faktor lingkungan yang menunjang,
kemajuan perkembangan seorang bayi dalam
kurun waktu 3 bulan berlangsung cukup
cepat.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai