Tugas Referat Skizofrenia
Tugas Referat Skizofrenia
Disusun Oleh :
Pembimbing :
Dr. Taufik Hidayanto, Sp.KJ
DEFINISI &
EPIDEMIOLOGI
DEFINISI
• Asalnya dari bahasa Yunani : ”schizo” artinya terbagi/terpecah dan
”phrenia” yang berarti jiwa (Videbeck, 2008).
• Skizofrenia merupakan gangguan kejiwaan dan kondisi medis
yang mempengaruhi fungsi otak manusia, mempengaruhi fungsi
normal kognitif, mempengaruhi emosional dan tingkah laku (Depkes
RI, 2015).
• Gangguan jiwa skizofrenia sifatnya adalah ganguan yang lebih
kronis dan melemahkan dibandingkan dengan gangguan mental lain
SEJARAH
• Emil Kraepelin (1898) teori dementia preacox
• Eugene Bleuler (1911) schizophrenia (menunjukkan
terpisahnya pikiran, emosi dan perilaku) dengan ciri 4A:
• Asosiasi
• Afek
• Autisme
• Ambivalensi
01 Faktor Genetika
02 Faktor Biokimia
03 Faktor Neurobiologi
04 Faktor Psiko-sosial
1.Faktor Genetika
Angka kesakitan :
03
03 saudara tiri ialah 0,9 - 1,8%
saudara kandung 7 – 15%
anak dengan salah satu orangtua yang menderita skizofrenia
7 – 16%
kedua orangtua menderita skizofrenia 40 – 68%
kembar dua telur (heterozigot) 2 -15%
kembar satu telur (monozigot) 61 – 86%.
.
Hipotesis Dopamin
Faktor
keluarga
Pseudomutual
& pseudohostile Ekspresi emosi
Kriteria diagnosis skizofrenia pada PPDGJ-III atau ICD-10 yakni sebagai berikut :
A. Harus ada sedikitnya satu gejala berikut ini yang sangat jelas (dan biasanya
dua gejala atau lebih bila gejala-gejala tersebut kurang jelas) :
1. Isi pikiran
a. Thought echo yaitu isi pikiran dirinya sendiri yang berulang atau bergema
dalam kepalanya dan isi pikiran ulangan, walaupun isinya sama, namun
kualitasnya berbeda
b. Thought incertion or withdrawal yaitu isi pikiran yang asing dari luar masuk
ke dalam pikirannya atau isi pikirannya diambil keluar oleh sesuatu dari luar
dirinya
c. Thought broadcasting yaitu isi pikirannya tersiar keluar sehingga orang lain
atau umum mengetahuinya.
2. Waham atau Delusinasi
a. Delusion of control yaitu waham tentang dirinya dikendalikan oleh
suatu kekuatan tertentu dari luar
b. Delusion of influence yaitu waham tentang dirinya dipengaruhi oleh
suatu kekuatan tertentu dari luar
c. Delusion of passivity yaitu waham tentang dirinya tidak berdaya
dan pasrah terhadap suatu kekuatan dari luar
d. Delusion perception yaitu pengalaman indrawi yang tak wajar, yang
bermakna sangat khas bagi dirinya, biasanya bersifat mistik atau
mukjizat
3. Halusinasi berupa suara yang berkomentar secara terus menerus
terhadap perilaku pasien yang mendiskusikan perihal pasien di antara
mereka sendiri atau jenis suara halusinasi lain yang berasal dari salah
satu bagian tubuh.
4. Waham-waham menetap lainnya, yang menurut budaya setempat
dianggap tidak wajar dan sesuatu yang mustahil, misalnya perihal
keyakinan agama atau politik tertentu atau kemampuan di atas manusia
biasa
B. Atau paling sedikitnya dua gejala dibawah ini yang harus selalu ada secara jelas :
1) Halusinasi yang menetap dari panca indera apa saja , apabila disertai baik
oleh waham yang mengambang maupun yang setengah berbentuk tanpa
kandungan afektif yang jelas, ataupun disertai oleh ide-ide berlebihan (over-
valued ideas) yang menetap, atau apabila terjadi setiap hari selama
berminggu-minggu atau berbulan-bulan terus menerus.
2) Arus pikiran yang terputus (break) atau yang mengalami sisipan (interpolation)
yang berakibat inkoherensia atau pembicaraan yang tidak relevan atau
neologisme.
3) Perilaku katatonik seperti keadaan gaduh gelisah (excitement), posisi tubuh
tertentu (posturing) atay fleksibilitas cerea, negativisme, mutisme, dan stupor.
4) Gejala negatif seperti sikap apatis, bicara yang jarang dan respons emosional
yang menumpul tidak wajar, biasanya yang mengakibatkan penarikan diri dari
pergaulan sosial dan menurunya kinerja sosial, tetapi harus jelas bahwa
semua hal tersebut tidak disebabkan oleh depresi atau medikasi neureptika.
C. Adapun gejala-gejala khas tersebut diatas telah berlangsung
selama kurun waktu satu bulan atau lebih (tidak berlaku untuk
setiap fase nonpsikotik prodromal)
D. Harus ada suatu perubahan yang konsisten dan bermakna
dalam mutu keseluruhan (overall quality) dari beberapa aspek
perilaku pribadi (personal behavior), bermanifestasi sebagai
hilangnya minat, hidup tak bertujuan, tidak berbuat sesuatu,
sikap larut dalam diri sendiri (self absorbed attitute), dan
penarikan diri secara sosial.
Berdasarkan ICD-10 dan PPDGJ III, untuk mendiagnosa skizofrenia harus
ada sedikitnya satu gejala berikut ini yang jelas (dan biasanya dua gejala
atau lebih bila gejala-gejala itu kurang tajam atau kurang jelas)
Suspiciousness Anhedonia
• Gangguan afektif dan dorongan kehendak, serta gangguan proses pikir umumnya menonjol.
Halusinasi dan waham mungkin ada tetapi biasanya tidak menonjol. Dorongan kehendak dan yang
bertujuan hilang serta sasaran ditinggalkan, sehingga perilaku penderita memperlihatkan ciri khas,
yaitu perilaku tanpa tujuan dan tanpa maksud. Adanya suatu preokupasi yang dangkal dan bersifat
dibuat-buat terhadap agama, filsafat dan tema abstrak lainnya, makin mempersukar orang memahami
jalan pikiran pasien.
F20.2 Skizofrenia Katatonik
Pedoman Diagnostik berdasarkan PPDGJ
• Tidak memenuhi kriteria untuk diagnosis skizofrenia paranoid, herbefrenik, atau katatonik
(b) sedikitnya ada riwayat satu episode psikotil< yang jelas di masa lampau yang memenuhi kriteiia
untuk diagnosis skizofrenia;
(c) sedikitnya sudah melampaui hurun waktu satu tahun dimana intensitas dan frekuensi gejala
yang nyata seperti waham dan halusinasi telah sangat berkurang (rninimal) dan telah timbul
sindrom "negatif' dari skizofrenia;
(d) tidak terdzipat dementia atau penyakit/gangguan otak organil< Jain, depresi kronis atau
institusionalisasi yang dapat menjelaskan disabilitas negatif tersebut
F20.6 Skizofrenia Simpleks
Pedoman Diagnostik Berdasarkan PPDGJ
• Diagnosis skizofrenia simpleks sulit dibuat secara meyakinkan karena tergantung pada
pemantapan perkembangan yang berjalan perlahan dari skizofrenia residual
- Gejala “negatif” yang khas dari skizofrenia residual tanoa didahului riwayat halusinasi waham,
atau manifestasi lain dari episode psikotik dan
- Disertai dengan perubahan-perubahan perilaku pribadi yang bermakna, bermanifestasi sebagai
kehilangan minat yang mencolok, tidak berbuat sesuatu, tanpa tujuan hidup, dan penarikan diri
secara social
• Gangguan ini kurang jelas gejala psikotiknya dibandingkan sub tipe skizofrenia lainnya.
F20.8 Skizofrenia Lainnya
F20.9 Skizofrenia YTT
Tatalaksana
Tatalaksana
Mencakup berbagai metode
untuk meningkatkan kemampuan
sosial, kecukupan diri,
keterampilan praktis, dan
Terapi Mengontrol dengan cepat
komunikasi interpersonal pada
beberapa psikosis akut.
pasien skizofrenia Psikososial Pasien tidak berespon dengan
obat-obatan dapat membaik
dengan terapi kejang listrik
Terapi
Farmakoterapi Kejang
Listrik
Antipsikotik Golongan 1
Antipsikotik Golongan 2
Thank you