LANSIA
DENGAN HIPERTENSI
Kelompok 1 :
Lansia adalah keadaan yang ditandai oleh WHO (World Health Organization) dan ISH (International Society
kegagalan seseorang untuk mempertahankan of Hypertension) mengelompokan hipertensi sebagai berikut:
keseimbangan terhadap kondisi stres fisiologis.
Kegagalan ini berkaitan dengan penurunan daya Kategori Sistolik Diastolik
kemampuan untuk hidup serta peningkatan (mmHg) (mmHg)
kepekaan secara individual (Efendi, 2009).
Optimal <120 <80
Normal <130 <85
tekanan darah tinggi adalah penyakit kronik Grade 1 (hipertensi ringan) 140-149 90-99
akibat desakan darah yang berlebihan dan hampir Sub group (perbatasan) 150-159 90-94
tidak konstan pada arteri. Tekanan dihasilkan Grade 2 (hipertensi sedang) 160-179 100-109
oleh kekuatan jantung ketika memompa darah.
Hipertensi berkaitan dengan meningkatnya Grade 3 (hipertensi berat) >180 >110
tekanan pada arterial sistemik baik diastolik Hipertensi sistolik terisolasi ≥140 <90
maupun sistolik atau kedua-duanya secara terus-
Sub-group (perbatasan) 140-149 <90
menerus (Sutanto,2010).
Jenis Hipertensi ETIOLOGI
Menurut (Herbert Benson, dkk, 2012) berdasarkan Penyebab hipertensi pada orang dengan lanjut usia
etiologinya hipertensi dibedakan menjadi dua, yaitu:
adalah terjadinya perubahan – perubahan pada :
1. Hipertensi esensial (hipertensi primer atau idiopatik)
• Elastisitas dinding aorta menurun
adalah hipertensi yang tidak jelas penyebabnya. Hal ini
ditandai dengan terjadinya peningkatan kerja jantung • Katub jantung menebal dan menjadi kaku
akibat penyempitan pembuluh darah tepi. Lebih dari
• Kemampuan jantung memompa darah menurun 1%
90% kasus hipertensi termasuk dalam kelompok ini.
Penyebabnya adalah multifaktor, terdiri dari faktor
setiap tahun sesudah berumur 20 tahun kemampuan
genetik, gaya hidup, dan lingkungan. jantung memompa darah menurun menyebabkan
menurunnya kontraksi dan volumenya.
• Kehilangan elastisitas pembuluh darah. Hal ini terjadi
2. Hipertensi sekunder, merupakan hipertensi yang karena kurangnya efektifitas pembuluh darah perifer
disebabkan oleh penyakit sistemik lain yaitu seperti :
untuk oksigenasi
renal arteri stenosis, hyperaldosteronisme,
hipertiroidisme, pheochromocytoma dan gangguan • Meningkatnya resistensi pembuluh darah perifer
hormone serta penyakit sistemik lainnya
Manifestasi klinik Komplikasi Hipertensi
◦ Stroke
1. Tidak ada gejala Dapat timbul akibat perdarahan tekanan tinggi di otak atau akibat
◦ Tidak ada gejala yang spesifik yang dapat embolus yang terlepas dari pembuluh non otak yang terkena tekanan
dihubungkan dengan peningkatan tekanan darah.
darah, selain penentuan tekanan arteri oleh ◦ Infrak miokardium
dokter yang memeriksa. Hal ini berarti Apabila arteri koroner yang aterosklerotik tidak menyuplai cukup
hipertensi arterial tidak akan pernah oksigen ke miokardium atau apabila terbentuk trombus yang
terdiagnosa jika tekanan arteri tidak terukur. menghambat aliran darah melalui pembuluh tersebut.
◦ Gagal ginjal
2. Gejala yang lazim Karena kerusakan progresif akibat tekanan tinggi pada kapiler-kapiler
◦ Nyeri kepala dan kelelahan ginjal, glomelurus. Dengan rusaknya glomelurus, darah akan mengalir
ke unit-unit fungsional ginjal, nefron akan terganggu dan dapat
◦ Sakit kepala, mimisan, jantung berdebar- berlanjut menjadi hipoksik dan kematian.
debar, sering buang air kecil di malam hari, ◦
Ensefalopati (kerusakan otak)
sulit bernafas, mudah lelah, wajah memerah,
telinga berdenging, vertigo, pandangan kabur. Dapat terjadi terutama pada hipertensi maligna. Tekanan yang sangat
(Kaplan N.M, 2010). tinggi pada kelainan ini menyebabkan peningkatan tekanan kapiler dan
mendorong cairan ke dalam ruang interstisium di seluruh susunan saraf
pusat (Huda Nurarif & Kusuma H, 2015).
Pathway Faktor predisposisi: usia, jenis kelamin, stress, kurang
olahraga, genetik, konsentrasi garam.
Hipertensi
Kerusakan vaskuler pembuluh darah
Perubahan struktur
vasokonstriksi
Gangguan sirkulasi
otak
Nyeri tengkuk/kepala
Sebutkan : Klien mengatakan cemas dengan kondisi nyeri ◦ Vertigo : √ ya, tidak
kepala yang saat ini agak sering dirasakan, soalnya sudah Sebutkan : Klien mengatakan pernah mengalami tiba-tiba
minum paramex nyeri kepala hilang sebentar tidak lama penglihatan gelap (kapoekan) lalu hilang keseimbangan
timbul lagi. dan nyaris pingsan, disertai nyeri kepala hebat, keluhan ini
◦ Bicara : √ normal, gagap, afasia, bloking sering kali di rasakan, dan klien tidak tahu penyebabnya
dan tidak berobat, hanya minum obat warung saja seperti
◦ Bahasa yang digunakan : Bahasa yang digunakan paramex.
indonesia dan sunda
Pada saat di kaji klien tampak meringis menahan nyeri
◦ Kemampuan membaca : √ bisa, tidak kepala yang dorasakan dan sesekali memijat kening dan
kepalanya sendiri.
◦ Kemampuan interaksi: √ sesuai, tidak.
Sebutkan : -
MINI MENTAL STATE EXAMINATION
(MMSE)
Nama pasien : Ny. S
Tanggal wawancara : 4 – Mei – 2020
Lingkungan ◦ Lain : ada kandang ayam, tapi cukup terawat, kondisi
◦ Jenis lantai rumah : tanah, √ tegel, kandang bersih
porselin
lainnya. Sebutkan : semen di pelur
◦ Kondisi lantai : licin, √ lembab, kering lainnya. Pengetahuan
Sebutkan : - ◦ Pengetahuan klien tentang kesehatan dirinya :
◦ Tangga rumah : √ Tidak ada Ada : aman (ada ◦ Klien mengatakan dia tidak pernah merasa drinya
pegangan), tidak aman mempunyai sakit berat, keluhan-keluhan yang
◦ Penerangan : √ Cukup, Kurang kadang-kadang timbul dia anggap biasa mungkin
◦ Tempat tidur : √ aman (pagar pembatas, tidak terlalu karena kelelahan saja.
tinggi), tidak aman ◦ Klien mengatakan tahu sedikit tentang penyakit
◦ Alat dapur : berserakan, √ tertata rapi darah tinggi, penyebab dan gejala, tetapi klien tidak
tahu kalau merokok bisa jadi salah satu timbulnya
◦ WC : Tidak ada, √ Ada : √ Aman (posisi duduk, ada gejala darah tinggi, dimana klien mempunyai
pegangan), Tidak aman (lantai licin, tidak ada kebiasaan merokok sehari habis 3 batang.
pegangan)
◦ Kebersihan lingkungan : √ Bersih (tidak ada barang
membahayakan), Tidak bersih dan tidak aman (pecahan
kaca, gelas, paku, dll.)
Konsep Diri
◦ Gambaran diri : Klien mengatakan khawatir dengan
kondisi nyeri kepala yang sering dirasakan, dan cemas
jika mempunyai tekanan darah tinggi.
Klien mengatakan takut stroke, klien berpikir kalau
sampai stroke tidak akan bisa melakukan apa-apa.
◦ Identitas diri : Klien mengatakan dengan jelas nama,
tanggal lahir lupa dan umurpun klien mengatakan
sekitar 65 tahun.
◦ Peran : Pada saat ini klien merupakan seorang nenek
dengan 11 orang cucu, kadang klien bekerja sebagai
ART paruh waktu (cuci setrika)
◦ Ideal Diri : Klien menginginkan hidupnya berguna
untuk orang lain
◦ Harga Diri : Klien sangat senang kalau berbincang
bincang dengan anak dan cucu-cucunya, klien merasa
berharga ketika bisa membantu nafkah keluarga
dengan bekerja.