Anda di halaman 1dari 23

Gender dan kesehatan

mental
Aditya Putra Kurniawan
Fakultas Psikologi
Universitas Mercu Buana Yogyakarta
2020
Gangguan psikologis laki-laki dan perempuan

Lebih banyak tampil pada Lebih banyak tampil pada Laki-


Perempuan: laki:
• Depresi • Alkoholisme dan obat terlarang
• Gangguan cemas • Tingkah laku antisosial 
• Somatisasi • Transeksualisme
• Kepribadian histrionic • Judi patologis
• Kepribadian dependen • Kepribadian paranoid
• Fobia • Kepribadian antisosial
• Bulimia nervosa • Kepribadian kompulsif
• Gangguan makan • Gangguan eksplosif-agresif
Mitos atau fakta?

• Perempuan tiga kali lebih banyak melakukan percobaan bunuh diri,


sedangkan laki-laki yang meninggal karena bunuh diri emapt kali lebih
banyak dari perempuan
• Mayoritas pelaku kriminalitas dengan kekerasan adalah laki-laki
• Mayoritas korban kekerasan, termasuk kekerasan dalam rumah tangga dan
kekerasan seksual, adalah perempuan
• Lebih banyak perempuan yang datang ke konseling psikologis dibanding
laki-laki
• Perempuan lebih mudah berbagi perasaan dibandingkan laki-laki
• Laki-laki lebih rasional dan perempuan lebih perasa
• Apakah laki-laki terlahir sebagai sosok yang agresif, sedangkan perempuan
dilahirkan sebagai sosok yang punya kelembutan?
• Apakah kodrat laki-laki sebagai pemimpin dan kodrat perempuan mengurus
rumah tangga?
• Apakah kodrat laki-laki itu maskulin dan kodrat perempuan feminin?
• Apakah maskulin dan feminin adalah jenis kelamin biologis yang tidak dapat
diubah atau dipertukarkan?
• Apa perbedaan antara jenis kelamin biologis dan jenis kelamin sosial?
• Apa itu kodrat laki-laki dan perempuan
• Apakah ini kodrat laki-
laki dan perempuan?
• Ayah ke kantor, ibu
menyiapkan makanan?
SEX

Pembagian jenis kelamin antara laki-laki dan perempuan yang


merupakan pemberian Tuhan :
1. Bersifat biologis (organ biologis atau fungsi biologis),
2. Tidak bisa dipertukarkan, dimiliki sejak lahir atau kodrati,
3. Tidak bisa diubah dan bersifat universal (dimanapun dan
kapanpun).

Primer : ATRIBUT SEKS Sekunder :


a. Perempuan memiliki a. Perempuan berkulit
alat reproduksi, halus, pinggul lebar
rahim, vagina dan dan buah dada yang
indung telur (ovum) berkembang.
b. LakiLaki-laki b. LakiLaki-laki
memiliki penis, memiliki kumis,
sperma, testis, dan berotot dan bersuara
jakun. rendah.
GENDER
perbedaan laki-laki dan perempuan yang merupakan bentukan
sosial, bersifat non-biologis, bisa berubah dan dapat
dipertukarkan, bersifat kontekstual.
Gender disebut juga sebagai ”jenis kelamin” sosial.

ATRIBUT GENDER

Peran gender maskulin : keberanian, dominasi, tegas, pelindung,


pengayom, bersaing dsb.
Peran gender feminin : penurut, sopan, kelembutan, merawat,
mengasuh, dsb.
Laki-laki sebagai pemimpin, perempuan mengurus rumah tangga
Konstruksi Gender
Maskulin Feminin
Keberanian Kelembutan
Ketegasan Kasih sayang
Bersaing Mengayomi, mengasuh
Pemimpin Kepatuhan
Bekerja di luar rumah Mengurus rumah tangga
TNI/Polri, Ketua Bendahara, sekretaris

• Adakah perempuan yang memiliki keberanian, ketegasan,


mampu bersaing dan menjadi pemimpin?
• Adakah laki-laki yang memiliki kelembutan, kasing sayang,
mengasuh, dan mampu mengurus rumah tangga?
Gender
• Gender berkaitan dengan semua ciri, peran dan kegiatan yang
mempunyai kaitan dengan laki- laki dan perempuan.
• Gender berkaitan dengan bagaimana kita dipahami dan
diharapkan “menjadi laki- laki” dan “menjadi perempuan”.
• Gender berkaitan dengan bagaimana kita diharapkan untuk
berpikir dan bertindak sebagai laki- laki atau sebagai perempuan.
• Gender berkaitan dengan relasi kuasa atau siapa yang memiliki
kekuasaan
Perbedaaan Gender dan Kodrat

Kodrat : Gender :
• Berasal dari Tuhan • Berasal dari manusia-
• Tidak bisa dirubah konstruksi sosial-
budaya
• Tidak bisa ditukar
menurut waktu dan • Bisa dirubah
tempat • Bisa dipertukarkan
Cth : Laki- laki Mimpi menurut waktu dan
basah tempat
Perempuan mestruasi Cth : perempuan lemah
lembut, laki- laki kasar
Permasalahan gender dalam budaya patriarkhi

1. Terjadi pembakuan
• Peran gender maskulin : dianggap hanya pantas dilakukan laki-laki ; ct : menjadi
pemimpin, mencari nafkah, mengayomi,
• Peran gender feminin : dianggap hanya pantas dilakukan perempuan; ct : mengurus
anak, pekerjaan domestik,

2. Dalam Budaya patriarkhi menganggap bahwa peran gender maskulin dianggap


lebih pantas dihargai sehingga lebih banyak diberikan kelebihan dan keistimewaan
bagi pelakunya

Pembedaan inilah yang menimbulkan persoalan ketidakadilan gender


Dampak dari pembakuan peran gender

• Laki-laki berlomba-lomba menjadi maskulin sehingga kehilangan sisi feminin.


Banyak laki-laki yang menolak berbagi peran dalam rumah tangga karena hal itu
dianggap pekerjaan feminin yang pantas dilakukan perempuan.
• Banyak laki-laki menjadi hypermaskulin sehingga melakukan hal-hal yang
beresiko atas nama keberanian
• Perempuan kehilangan sisi maskulin, terutama keberanian dan ketegasan
sehingga tumbuh menjadi sosok yang pasif, penurut, tergantung, dan tidak
mampu memutuskan yang terbaik untuk dirinya sendiri
Kecenderungan gangguan/
masalah psikolog
Kecenderungan gangguan/ masalah psikologis
(lanjutan)
Bias gender dalam intervensi psikologi
Bias gender yang biasa dilakukan oleh
konselor dalam konseling psikologi

• Bias dalam ekspektansi dan devaluasi perempuan. Minat yang sama


namun diberikan label berbeda. Ketika menemukan klien laki-laki
lebih banyak menghabiskan waktu untuk bekerja maka akan dinilai
positif (tanggung jawab, aktualisasi diri), sementara itu jika pada
klien perempuan akan dinilai negatif (ambisius, pelarian,
mengabaikan keluarga, tidak laku, belum dapat pacar)
• Dalam konseling keluarga misalnya, konselor memiliki harapan
agar istri lebih sering melayani suami dan keluarga meskipun ia
juga pencari nafkah utama (beban ganda), mewajarkan perilaku
selingkuh suami ketika istri tidak memiliki waktu melayani
KETIMPANGAN GENDER L
A
• Ada situasi dan kondisi K
ketidaksetaraan dimana laki-laki
diposisikan lebih tinggi dari I-
perempuan sehingga timbul
kesenjangan terhadap AKSES,
L
PARTISIPASI, MANFAAT, dan A
KONTROL antara laki-laki dan PEREM
perempuan K
PUAN
I

ANAK

06/26/2020
KETIMPANGAN GENDER

• AKSES --> pendidikan, fasilitas kesehatan, informasi hukum, dan


sebagainya
• PARTISIPASI --> keterlibatan perempuan dalam proses
pengambilan keputusan
• MANFAAT --> dirasakannya hasil dari suatu
keputusan/program/kebijakan bagi perempuan
• KONTROL --> kekuatan untuk mengontrol sumberdaya

06/26/2020
Bentuk ketidakadilan gender
Stereotipe: Pada perempuan dilekatkan sifat negatif yang merugikan:
emosional, tidak rasional, sedangkan laki-laki sebaliknya
Beban Ganda: Banyak perempuan yang bekerja di dalam rumah dan di
luar rumah (mencari nafkah), dianggap sebagai sebuah
kewajaran. Jam kerja perempuan lebih banyak dari laki
– laki
Marginalisasi/ peminggiran: Marginalisasi lebih bersifat ekonomis,
misalkan dalam pembagian harta warisan laki- laki
didahulukan dari perempuan, Pekerjaan ibu rumah tidak
dihargai uang
Sub ordinasi/ penomorduaan

• Pendidikan perempuan dinomor duakan > pernikahan anak


perempuan
contoh kondisi NTT tamat SD perempuan 33 %, laki- laki 30,11 .
Tamat SLTA perempuan 1,02%, Laki- laki 2,52 %
• Perempuan yang menjadi pemimipin sedikit. Jabatan struktural,
Esalon II sebanyak 44 orang, laki- laki 40 orang (91 %), perempuan
4 orang (9 %)
Beban Ganda/ Majemuk

• Bekerja didalam rumah dan diluar rumah (mencari nafkah),


dianggap sebagai sebuah kewajaran. Jam kerja perempuan lebih
banyak/ tinggi dari laki - laki
Kekerasan terhadap perempuan

• Kekerasan fisik dan psikis


• Pelecehan dan Perkosaan
• Incest
• Penganiayaan
• Penelantaran

Anda mungkin juga menyukai