D R . S A R N I WA T Y K S P . P D
DEFENISI
• alkohol
• Hernia hiatus
• obesitas
• Kehamilan
• Skleroderma
• rokok
• Obat-obatan ( antikolinergik, beta blocker, bronkodilator, CCB,
progestin, sedatif, antidepresi trisiklik )
PENDEKATAN
DIAGNOSIS
Pemeriksaa Pemeriksaa
Anamnesis
n fisik n penunjang
ANAMNESIS
• Pada pemeriksaan fisik tidak ada yang khas untuk GERD. Pada pemeriksaan
Laring dapat ditemukan inflamasi yang mengindikasikan GERD
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Jika keluhan tidak berat, jarang dilakukan pemeriksaan penunjang.
Pemeriksaan dilakukan jika keluhan berat atau timbul kembali setelah terapi.
– Esophagogastroduodenoscopy (EGD)
– Barium meal
– Continuous esophageal pH monitoring
– Manometri esofagus
– Stool occult blood test
– Pemeriksaan histopatologis
DIAGNOSIS BANDING
• Dispepsia
• Ulkus peptikum
• Kolik bilier
• Eosinophilic esophagitis
• Infeksi esofagitis
• Penyakit jantung koroner
• Gangguan motilitas esofagus
TATALAKSANA
• Nonfarmakologis :
– Modifikasi gaya hidup ( hentikan obat-obatan pencetus, kurangi
asupan makan makanan yang dapat menstimulasi sekresi asam :
kopi, coklat, keju dan bersoda)
– Menaikkan posisi kepala saat tidur jika keluhan sering dirasakan
pada malam hari
– Makan selambat-lambatnya 2 jam sebelum tidur.
TATALAKSANA
farmakologis :
• Histamine type-2 receptor antagonists ( H2 Ras)
• Proton pump inhibitors ( PPIs) : umumnya diberikan selama 8
minggu dengan dosis ganda
• Antasida hanya mengurangi gejala yang timbul
Tindakan invasif :
• Pembedahan anti refluks : laparoscopic Nissen Fundoplication
• Terapi endoskopi : Radiofrequency ablation, endoscopic suturing,
endoscopic implantation, endoscopic gastroplasty.
TERIMAKASIH........