Anda di halaman 1dari 20

MODUL 2 “NYERI

DADA”
OLEH : KELOMPOK 9
PEMBIMBING : dr. DWI ANGGITA
KELOMPOK 9
MUSDALIFAH EKA PRATIWI (110 2014 0011)
SITI RAMDHANI YUGIE PRAJAMUKTI (110 2014 0019)
IRMA NURWAHYU NINGSIH (110 2014 0026)
RAHMAT ARBIANSYAH H. (110 2014 0034)
RAHMIFAH PUTRI PRATIWI (110 2014 0040)
ANDI TITIN SUHARTINA RAHMAN (110 2014 0050)
MUHAMMAD FADEL ASYHAR (110 2014 0059)
HUSNIANSYARI (110 2014 0062)
FAUZIYAH ABIDAH (110 2014 0069)
NURBAITIL ATIQ (110 2014 0084)
SKENARIO 3
Seorang wanita 50 tahun masuk ke unit gawat darurat dengan keluhan nyeri
dada yang dirasakan tiba-tiba. Pada pemeriksaan fisik didapatkan nadi 110
kali/menit, tekanan darah 200/300 mmHg, tidak ada suara tambahan ataupun
murmur, tetapi ada edema pada ekstremitas.

Pada pemeriksaan EKG didapatkan pembesaran ventrikel kiri disertai pola


strain.

Selama pemeriksaan di UGD pasien mengeluh nyeri dada yang makin lama
makin berat, dan menjalar ke punggung
KATA KUNCI
■ Laki-laki, 50 tahun
■ Nyeri dada tiba-tiba
■ Pemeriksaan fisik didapatkan nadi 110 kali/menit, tekanan darah 200/300
mmHg
■ Tidak ada suara tambahan ataupun murmur
■ Edema pada ekstremitas
■ EKG didapatkan pembesaran ventrikel kiri disertai pola strain.
■ Nyeri dada makin memberat, menjalar ke punggung
PERTANYAAN
■ Apa pengaruh usia dan jenis kelamin terhadap keluhan pasien ?
■ Mengapa nyeri dada terjadi secara tiba-tiba ?
■ Bagaimana perbedaan nyeri dada cardio dan noncardio serta klasifikasinya?
■ Mengapa nyeri menjalar ke punggung?
■ Bagaimana patomekanisme pembesaran ventrikel kiri yang disertai pola strain ?
■ Apa penyebab edema pada ekstremitas ?
■ Adakah hubungan keluhan dengan hasil pemeriksaan fisik pasien ?
■ Bagaimana langkah-langkah diagnosis pada scenario ?
■ Apa saja differensial diagnosis kasus pada scenario? Jelaskan.
JAWABAN PERTANYAAN

1. Adakah pengaruh usia dan jenis kelamin terhadap keluhan pasien?

Menurut Cortas, mengatakan prevalensi terjadinya


hipertensi pada pria sama dengan wanita. Namun wanita
terlindung dari penyakit kardiovaskuler sebelum
menopause.
2. Mengapa nyeri dada datang tiba-tiba ?

Pada scenario, nyeri dada tiba-tiba yang dirasakan pasien


dikarenakan pasien menderita hipertensi. Penderita
hipertensi, koartasio aorta, trauma dinding dada
merupakan resiko tinggi untuk terjadinya pendesakan
aorta. Diagnosa dicurigai bila rasa nyeri dada depan yang
hebat timbul tiba- tiba atau nyeri interskapuler.
3. Bagaimana perbedaan nyeri dada cardio dan noncardio serta klasifikasinya?

NYERI DADA NYERI DADA


TIPIKAL ATIPIKAL
Selanjutnya..
Karakteristik Angina Non angina
Lokasi Retrosternal, difus Dibawah mamma kiri setempat
Penyebaran Lengan kiri, rahang, punggung Lengan kanan
Deskripsi nyeri Nyeri terus menerus, tajam, Tajam, seperti ditusuk-tusuk,
tertekan, seperti diperas, seperti seperti disayat-sayat
dipijit
Intensitas Ringan sampai berat Menyiksa
Lamanya Bermenit-menit Beberapa detik, berjam-jam,
berhari-hari
Dicetuskan oleh Usaha fisik, emosi, makan, Pernapasan, sikap tubuh, gerakan
dingin
Dihilangkan oleh Istirahat, nitrogliserin Apa saja
PENYAKIT PENYEBAB NYERI
DADA
System organ Penyebab
Jantung Penyakit arteri koroner, Penyakit katup aorta,
Hipertensi pulmona, Prolaps katup mitral,
Perikarditis
Vascular Diseksi aorta
Pulmonal Emboli paru, Pneumonia, Pleuritis.,
Pneumothoraks
Musculoskeletal Kostokondritis, Arthritis, Spasme otot, Tumor
tulang
Neural Herpes zozter
Gastrointestinal Penyakit tukak, Penyakit kolon, Hiatus hernia,
Pancreatitis, Kolesistisis
Emosional Ansietas, Depresi
4. Mengapa nyeri menjalar ke punggung?

■ Aorta pars descendance mengalami robekan


Nervus dan arteri menjalar hingga punggung
5.Bagaimana patomekanisme pembesaran ventrikel kiri yang disertai pola strain ?

Depresi asimetris segmen ST diikuti inverted gelombang T yang


lebar, keadaan tersebut disebut gambaran pola strain Ventrikel
Kiri (VK). Pada beberapa kasus pola strain VK gelombang T
dapat dalam sekali. Pola strain VK kronik dijumpai pada PJH
yang lama, sementara itu pola strain VK akut dapat terjadi pada
keadaan peningkatan tekanan darah yang mendadak.
6. Apa penyebab edema pada ekstremitas ?

Ventrikel jantung Atrium kanan gagal Darah


gagal memompa mengosongkan darah kembali ke
darah dengan adekuat vena

Plasma masuk Tekanan


Edema ke intertisial hidrostatik di
kapiler meningkat
7. Adakah hubungan keluhan dengan hasil pemeriksaan fisik pasien ?

Pada scenario, pasien mengalami hipertensi dan takikardi, manifestasi klinis


dari hasil pemeriksaan ini karena terjadi kerusakan endotel. Kerusakan
endotel dihubungkan dengan adanya peningkatan radikal bebas dan
mikroinflamasi. Radikal bebas menyebabkan penurunan bioavaibilitas NO
sehingga terjadi gangguan relaksasi vascular, sebaliknya terjadi peningkatan
reaktivitas kontraktil vascular. Sama halnya dengan mikroinflamasi.
Kerusakan endotel selanjutnya menyebabkan remodeling vascular dan
penurunan compliance yang akhirnya meningkatkan resistensi perifer.
8. Bagaimana langkah-langkah diagnosis pada scenario ?

ANAMNESIS
PEMERIKSAAN FISIK JANTUNG
PEMERIKSAAN PENUNJANG
9. Apa saja differensial diagnosis kasus pada scenario? Jelaskan.
ACUTE CORONARIA CARDIO MIOPATY
DISEKSI AORTA
SYNDROME HIPERTROPY
DEFINISI suatu istilah yang digunakan Diseksi aorta merupakan kejadian merupakan sekumpulan
untuk menggambarkan yang terjadi mendadak dimana penyakit jantung yang
spectrum keadaan atau darah mengalir menembus dinding ditandai dengan adanya
kumpulan proses penyakit yang aorta melalui robekan pada tunika penebalan pada dinding
meliputi angina pectoris tidak intima dan membelah lapisan
stabil (unstable angina), infark tengan sehingga terbentuk aliran ventrikel.
miokard tanpa elevasi segmen yang salah.
ST (NSTEMI), dan infark
miokard dengan elevasi segmen
ST (STEMI).

ETIOLOG - > Atherosklerosis Setiap penyakit yang melemahkan Genetik


I -Kolesterol tinggi tunika aorta adalah predisposisi
-Merokok untuk diseksi aorta termasuk
-Kurang aktivitas penuaan, hipertensi, sindrom
-Diabetes tipe 2 Marfan, Ehlers-Danlos, katup aorta
bicuspid (berhubungan dengan
degenerasi media) koarktasio, dan
sindrom Turner.
ACUTE CORONARIA CARDIO MIOPATY
DISEKSI AORTA
SYNDROME HIPERTROPY
PATOMEKANIS Penumpukan plak ateroma – Kelainan jaringan ikat, Pada beberapa penderita
ME Ruptur atau pecah - agregasi kelainan daun katup, penyakit ini diturunkan secara
trombosit – penyumbatan hipertensi kronik, dan autosomal dominan dan sebagian
pemb. Darah oleh trombus – aterosklerosis serta trauma heterogen. Mutasi gen B cardiac
darah yang di alirkan tidak (etiologi) menyebabkan myosin heavy chain bertanggung
sesuai kebutuhan organ – perubahan histopatologis jawab pada kira-kira setengah
iskemi miokard tunika media, hilangnya keluarga ini.
integritas dinding pembuluh Katup mitral bergeser ke
darah DISTENSI anterior karena hipertropi
AORTA. muskulus papilaris dan ruang
ventrikel kiri diisi oleh hipertropi
yang masif.
GEJALA KLINIS -Nyeri dada Nyeri dada akut, biasanya datang Lemah, mudah capek,
- sesak di daerah dada dengan gagal jantung kongestif. dispnea waktu bekerja,
-Mual dan muntah Kecelakaan serebrovaskular palpitasi, angina pectoris,
-Keringat dingin (melibatkan arteri karotis atau sistem pusing dan sinkop. Resiko
- tanda vital normal vertebrobasilar), sinkop, atau mati mendadak sering
serangan jantung. Pemfis, biasanya didapati pada anak yang
hipertensi, insufisiensi aorta akut asimtomatik. Nadi cepat,
dengan murmur diastolic. Hilangnya suara jantung I dan II
denyut nadi, penurunan tekanan biasanya normal.
darah, atau keduanya, biasanya
asimetris, juga ditemukan pada
banyak pasien.

PENATALAKSANAA -Terapi Bedah Beta-blocker


N Tirah baring, O2 2liter/jam, Farmakologi : obat-obat penurun Calsium channel blocker
Pasang EKG secara kontinyu tekanan darah.
-Nyeri :
Natrium sublingual, morfin
2,5 mg
-Antitrombotik
Aspirin (160-345 mg)
REFERENSI
1. Referensi : http://library.usu.ac.id/download/fk/gizi-bahri7.pdf
2. Buku Ajar Diagnostik Fisik oleh Mark H. Swartz hal 118
3. Harrison: Prinsip-prinsip Ilmu Penyakit Dalam hal 67
4. Referensi : Buku Ajar Patofisiologi Kedokteran Edisi 6. Hal : 548 ; 674
5. Repository USU “Pengaruh Penambahan Pola Strain Ventrikel Kiri pada Kriteria
sokolow_Iyon dalam menilai hipertrofi ventrikel kiri” Ngudiarto : FK UNDIP 2010
6. Kabo, Peter.Bagaimana Menggunakan Obat-Obat Kardiovaskuler secara Rasional. Jakarta :
Balai Penerbit FK UI. hal. 66-70
7. Gleadle, Jonathan. 2007. At a Glance Anamnesis dan Pemeriksaan Fisik. Jakarta:Erlangga
Medical Series. Halaman 112-137
8. Sanusi, Harsinen. 2007. Ilmu Diagnostik Fisik Interna. Makassar:Aesculapius. Halaman 49-
50
9. Sumber : www.medicastore.com
10. Referensi : Rilantono, Lili l.Penyakit Kardiovaskuler. Jakarta : Balai Penerbit FK UI. Halaman
482-485.
11. Repository.usu.ac.id / syndrome koroner akut / di akses pada 03 april 2016
12. PERKI, pedoman tatalaksana syndrome koroner akut
TERIMA KASIH.

Anda mungkin juga menyukai