Anda di halaman 1dari 32

Modul 3

Berdebar - debar
Blok Kardiovaskuler

Oleh : Kelompok 9
Tutor : dr. hanna aulia namirah
Kelompok 9
 SITI RAMDHANI YUGIE PRAJAMUKTI (110 2014 0019)
 MUSDALIFAH EKA PRATIWI (110 2014 0011)
 IRMA NURWAHYU NINGSIH (110 2014 0026)
 RAHMAT ARBIANSYAH H. (110 2014 0034)
 RAHMIFAH PUTRI PRATIWI (110 2014 0040)
 ANDI TITIN SUHARTINA RAHMAN (110 2014 0050)
 MUHAMMAD FADEL ASYHAR (110 2014 0059)
 HUSNIANSYARI (110 2014 0062)
 FAUZIYAH ABIDAH (110 2014 0069)
 NURBAITIL ATIQ (110 2014 0084)
SKENARIO
3
Seorang wanita, 75 tahun masuk ke rumah sakit akibat baru saja
mengalami pingsan yang berulang dan kejang – kejang. Sebelumnya
sering timbul rasa debar – debar disertai perasaan pusing dan lemas.
Tidak ada riwayat sakit dada, sesak napas, sianosis maupun edema
tungkai. Pada pemeriksaan fisis, TD 180/80 mmHg dan nadi 32/menit
teratur. Intensitas S1 pada apex jantung sangat bervariasi. Terdengar
bising sistolik ejeksi der.II/VI pada basis jantung dan sekali – sekali
terdengar bunyi jantung yang keras. CXR menunjukkan kardiomegali
tanpa adanya tanda - tanda bendungan paru.
Kata Sulit
Kardiomegali : dimana ukuran jantung
melebihi ukuran normalnya.

Intensitas S1 : Keadaan tingkatan atau


ukuran intensnya bunyi jantung

Bising sistolik ejeksi derajat II/VI : bising yang


terjadi akibat darah yang dipompa keluar ventrikel
melewati katup yang sempit
Interpretasi Data :
 TD : 180/80 mmHg = Isolated systolyc hipertention
 Nadi : 32x/menit = Bradikardi
 Bising sistolik ejeksi der.II/VI = Bising yang lemah tetapi mudah

terdengar
Kata Kunci
 Wanita 75 tahun
 Pingsan berulang
 Sering berdebar-debar, pusing (+) dan lemas (+)
 Riwayat sakit dada (-), sesak nafas (-), sianosis (-), edema tungkai (-)
 Pemeriksaan fisik : tekanan darah 180/80 mmhg, nadi : 32x/menit
 Intensitas S1 pada apeks jantung bervariasi
 Bising sistol ejeksi derajat II/VI
 Cardiomegali (+), tanda-tanda bendungan paru (-)
Pertanyaan
1. Mengapa terjadinya hipertensi dan bradikardi?
2. Apa penyebab terjadinya pingsan yang berulang?
3. Bagaimana patomekanisme terjadinya berdebar-debar?
4. Mengapa bisa terdengar bising sistolik ejeksi pada pasien ini?
5. Apa penyebab terjadinya kardiomegali pada pasien ini?
6. Apa perbedaan palpitasi karena kardio dan non kardio?
7. Differential diagnosis dan langkah-langkah diagnosis :
- Sick sinus syndrome
- Adam stokes syndrome
8. Apa saja faktor penyulit dari gejala yang diderita pasien pada skenario?
9. Bagaimana proses patologis pada sistem konduksi jantung yang menimbulkan gejala palpitasi?
10. Apa keterkaitan gejala berdebar-debar disertai pusing dan lemas?
11. Bagaimana tindakan dan terapi di UGD pada pasien ini?
12. Bagaimana prognosis penyakit-penyakit kardiovaskular dengan keluhan palpitasi?
JAWABAN PERTANYAAN
Hipertensi dan Bradikardi

Hipertensi

Hipertensi Primer Hipertensi sekunder

Cushing reflex. [diakses tanggal 10 April 2016]. Tersedia di: http://signsandsyndromes.com/cushing-reflex


Medical conditions diseases. Bradikardia. 2006 [diakses tanggal 11 april 2016]. Tersedia di:
http://www.persify.com/id/perspectives/medical-conditions-diseases/bradikardia-_-951000103104
Sinkop
Hilangnya kesadaran pada setiap
jenis sinkop disebabkan oleh
penurunan oksigenasi pada bagian-
bagian otak yang merupakan bagian Iskemia yang lama
kesadaran. Terdapat penurunan mengakibatkan nekrosis
aliran darah, penggunaan oksigen jaringn otak pada daerah
serebral, resistensi serebrovaskuler perbatasan dari perfusi
yang dapat ditunjukkan. Jika anatara daerah vaskuler
iskemia hanya berakhir beberapa dari arteri serebralis
menit, tidak terdapat efek otak. mayor.

Morag R. Syncope. 2010 Oct [diakses tanggal 11 april 2016]. Tersedia di: http://emedicine.medscape.com/article/811669-overview
Palpitasi
Kerusakan
atrium, katup, CO Baroreseptor
efusi perikard

Curah Jantung Medulla


Saraf Simpatis
meningkat Oblongata

PALPITASI Vasokonstriksi,
TD meningkat
Kabo, Peter. Bagaimana menggunakan obat-obat kardiovaskuler secara rasional. Edisi ke-5. Jakarta : Balai Penerbit FK UI: 2014. h.176-179
Sistem Konduksi Jantung
palpitasi kardio dan non kardio
K - Disebabkan karena adanya - Kerusakan Katup Jantung
A kerusakan di jantung itu sendiri - Stenosis mitral
R
-Saat istirahat biasanya palpitasi contoh - Regurgitasi mitral
D
mereda - Stenosis aorta
I
O - Regurgitasi aorta

-Penyebab utamanya bukan dari


K jantung, tapi merupakan pengaruh
N A dari organ lain
- Hipertiroid
O R -Saat istirahat belum tentu
N D
contoh - Kecemasan
palpitasinya mereda, tergantung - Kaget psikologi
I dari pengaruh pencetus
O
palpitasinya.
PENYEBAB
KARDIOMEGALI

HIPERTENSI KARDIOMIOPATI

GANGGUAN
ANEMIA
TIROID

HIPERTENSI PULMONAL

PENYAKIT KATUP JANTUNG

Mediskus. Jantung bengkak definisi, penyebab, gejala, dan pengobatan. 2014 Feb 25 [diakses tanggal 11 April 2016]. Tersedia di:
www.mediskus.com/penyakit/jantung-bengkak
Langkah – Langkah diagnosis

Anamnesis

Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan Penunjang
Diferensial Diagnosa
SICK SINUS SYNDROME ADAM STOKES SYNDROME

Kehilangan kesadaran tiba-tiba yang


Nama untuk sekelompok gangguan irama sementara karena penurunan cardiac
jantung (aritmia) yang terjadi akibat nodus output yang disebabkan oleh perubahan
DEFINISI
sinus (pacemaker alami jantung) tidak mendadak denyut jantung atau irama
berkerja semestinya. jantung.

Kebanyakan pasien dengan aritmia yang


- Degenerative disertai dengan sinkop memiliki beberapa
- Riwayat operasi gangguan konduksi  atrioventrikuler (A-V)
ETIOLOGI - Idiopatik selama atau antara serangan Adam –
- Amiloidosis jantung Stokes syndrome. Penyebab
terseringnya adalah blok jantung yang
sempurna.

Jay, H Stein MD, penyunting. Panduan klinik ilmu penyakit dalam. Edisi ke-3. Jakarta: Balai Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2001. h. 22-53
SICK SINUS SYNDROME ADAM STOKES SYNDROME

- Lemah
- Pingsan - Mual - Pusing
GEJALA - Sakit kepala - Kelelahan - Penglihatan kabur
KLINIS
- Nyeri dada - Palpitasi - Penurunan denyut nadi
- Kebingungan - Sesak nafas - Sinkop dengan/tidak disertai kejang-
kejang

Syndrome ini dapat menyebabkan detak


jantung yang lambat secara permanen (sinus Gangguan pada konduksi jantung
bradikardi) atau suatu blockade penuh antara melibatkan jaringan A-V. Dalam situasi
pacemaker dan atrium (penahanan sinus ini, blok jantung lengkap atau semprna
PATO-
dimana impuls dari pacemaker gagal untuk seringkali disebabkan karena nekrosis
FISIOLOGI
membuat atrium berkontraksi). Bila ini terjadi miokard atau infark yang meluas yang
pelepasan pacemaker rendah didalam atrium melibatkan bundle braches.
atau bahkan didalam ventrium biasanya
berubah

David C. Sick sinus syndrome. Medline plus. 2012 [diakses tanggal 11 april 2016]. Tersedia di:
http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/000161.htm
SICK SINUS SYNDROME ADAM STOKES SYNDROME

Penyesuaian obat-obat yang digunakan untuk


mengatasi gejala-gejala yang ada
PENATA- - Trysodium salt of ethyleconamid
Pemasangan alat pacu jantung buatan.
LAKSANAAN
Penanganan tambahan untuk detak jantung - Terapi pacemaker
yang cepat

- Elektrokardiography (EKG) - Elektrokardiography (EKG)


[SND (sinus node dysfunction)]
- CKMM – CKMB
PEMERI- - EKG tambahan seperti holter, yaitu alat
KSAAN potable yang bisa dibawa di dalam kantong
PENUNJANG atau dipasang di ikat pinggang untuk
merekam aktivitas jantung selama 24 jam
atau lebih

Mayo Clinic. Sick sinus syndrome. 2011 [diakses tanggal 11 april 2016]. Tersedia di:
http://www.mayoclinic.org/disease-conditions/sick-sinus-syndrome/basics/definition/con-20029161
GAMBARAN EKG SICK SINUS SYNDROME
ADAM-
STOKES
SYNDROME
Faktor penyulit dari gejala yang di derita pada scenario

Berdasarkan skenario didapatkan bahwa pasien mengalami hiprtensi yang


tidak diketahui penyebabnya atau disebut juga hipertensi esensial atau yang
umum disebut hipertensi primer. Berdasarkan derajat hipertensi pasien The
Joint National Committee on Prevention, Detection, Evaluation, and Treatment
of High Blood Pressure (JNC 7) tergolong derajat II

.Hipertensi adalah penyakit multifaktorial yang timbul


terutama karena intraksi antara faktor-faktor resiko tertentu.
Misalnya diet dan asupan garam, sistem saraf simpatis,
pengaruh sistem otokrin setempat yang berperan pada
sistem renin, angitensin dan aldosteron.

Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, K MS, Setiati S, penyunting. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II. Edisi ke-5. Jakarta: Penerbitan
Interna Publishing; 2009. h. 1080-1081 
Proses patologis pada sistem konduksi jantung yang
menimbulkan gejala palpitasi
Premature Atrial
Contraction

Asdis H Ahmad, penyunting. Harisson prinsip-prinsip ilmu penyakit dalam volume I. Edisi ke-13. Jakarta: Balai Penerbit Buku Kedokteran
EGC; 1999. h. 74
Premature
Ventricle
Contraction

Asdis H Ahmad, penyunting. Harisson prinsip-prinsip ilmu penyakit dalam volume I. Edisi ke-13. Jakarta: Balai Penerbit Buku Kedokteran
EGC; 1999. h. 74
Supraventricular
Tachycardia

Asdis H Ahmad, penyunting. Harisson prinsip-prinsip ilmu penyakit dalam volume I. Edisi ke-13. Jakarta: Balai Penerbit Buku Kedokteran
EGC; 1999. h. 74
Paroxymal
Supraventricular
Tachycardia

Asdis H Ahmad, penyunting. Harisson prinsip-prinsip ilmu penyakit dalam volume I. Edisi ke-13. Jakarta: Balai Penerbit Buku Kedokteran
EGC; 1999. h. 74
Atrial
Fibrillation

Asdis H Ahmad, penyunting. Harisson prinsip-prinsip ilmu penyakit dalam volume I. Edisi ke-13. Jakarta: Balai Penerbit Buku Kedokteran
EGC; 1999. h. 74
Atrial Flutter

Asdis H Ahmad, penyunting. Harisson prinsip-prinsip ilmu penyakit dalam volume I. Edisi ke-13. Jakarta: Balai Penerbit Buku Kedokteran
EGC; 1999. h. 74
Keterkaitan gejala-gejala pada skenario
Volume darah sistemik menurun Penurunan aliran darah di
(bradikardi) otak (pusing)

Sel-sel dalam tubuh kekurangan O2 (lemas &


lelah)

Di kompensasi dengan meningkatnya kontraksi


ventrikel kiri (hipertensi)

Jika berlangsung lama akan terjadi pingsan


(sinkope)

- Asdis H Ahmad, penyunting. Harisson prinsip-prinsip ilmu penyakit dalam volume I. Edisi ke-13. Jakarta: Balai Penerbit Buku Kedokteran EGC; 1999. h. 74
- Rilantono, Lily I. Penyakit kardiovaskular (PKV). Jakarta: Badan Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2013. h. 46-47
PENANGANAN PADA PENDERITA
PENYAKIT KARDIOVASKULER DENGAN PALPITASI
DI UGD
Berikan oksigen nasal Ukur TDV, TD, suhu
kanul, 3-4 liter/menit

posisikan pasien. dengan


posisi duduk atau
berbaring 45 derajat
Pasang monitor dan EKG

Setelah diperiksa,
interpretasi EKG. Maka
berikan terapi.

Jika dispneu kasih infus RL

Rilantono, Lily I. Penyakit kardiovaskular (PKV). Jakarta: Badan Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2013. h. 46
prognosis penyakit-penyakit kardiovaskular
dengan keluhan palpitasi
Kebanyakan individu normal dapat merasakan peningkatan aktivitas
jantung saat ada stress fisik maupun emosi. Jika kemudian muncul
perasaan tidak nyaman akibat peningkatan aktivitas jantung maka
disebut palpitasi atau rasa berdebar. Palpitasi dapat terjadi tanpa adanya
penyakit jantung yang serius misalnya saat ansinitas, namun dapat pula
menjadi kondisi yang potensial mengancam jiwa.

Jika keluhan palpitasi timbul tanpa aktivitas fisik berat penyebab lain
harus dicari, misalnya adanya gagal jantung, anemia, tirotoksikosis dan
fibrilasi atrium. Frekuensi nadi yang tidak teratur mengesankan adanya
fibrilasi atrium, frekuensi nadi yang cepat lebih dari 150 kali permenit
mengesankan adanya takikardi supraventrikular.

Rilantono, Lily I. Penyakit kardiovaskular (PKV). Jakarta: Badan Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2013. h. 46-47
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai