Anda di halaman 1dari 7

Kehamilan Ektopik

Suatu kehamilan yang pertumbuhan sel telur yang telah


dibuahi tidak menempel pada dinding endometrium
kavum uteri.

Kejadian ini sering diakibatkan karena sel telur yang telah


dibuahi dalam perjalanannya ke endometrium tersendat
dan tumbuh di luar rongga rahim. Akan terjadi ruptur
apabila janin berkembang lebih besar dari tempat
nidasinya
Klasifikasi KET berdasarkan lokasi
 Kehamilan Tuba Fallopii
Pars ampullaris (55 %), pars ismika (25 %), pars
fimbriae (17 %) dan pars interstisialis (2%)
 Kehamilan ektopik lain <5 % dan terjadi di

serviks uterus, ovarium, atau abdominal.


 Kehamilan intraligamenter

 Kehamilan heterotropik, merupakan kehamilan

ganda dimana satu janin intrauterine, dan satu


janin lagi kehamilan ektopik
Etiologi

Faktor Tuba
Faktor Abnormalitas Zigot Faktor Ovarium
Adanya peradaangan atau
Zigot tumbuh terlalu cepat Ovarium memproduksi ovum
infeksi pada tuba
sehingga tersendat dalam yang ditangkap oleh tuba
menyebabkan lumen tuba
perjalanannya kontralateral
menyempit

Faktor lain
Faktor Hormonal
Pemakaian IUD dan
Pil KB hanya mengandung
menyebabkan peradangan
hormon progresteron sehingga
pada endometrium dan
menyebabkan gerakan tuba
endosalping sehingga terjadi
melambat
KET
Manifestasi Klinik

Nyeri pada perut bagian bawah yang


bersifat mendadak

Pendarahan per vaginum

Amenorea
Diagnosis Kehamilan Ektopik
PEMERIKSAAN FISIK PEMERIKSAAN PENUNJANG
 Uji goyang serviks/ slinger
 Pada pemeriksaan USG didapatkan
mudigah/janin ekstrauterine
pijn (+) dan nyeri pelvik  Kuldosentesis (pungsi kavum
 Adanya hematokel
Douglas) didapatkan darah yang
rektouterina (darah kehitaman dan cepat membeku
terkumpul di kavum Douglas)  Penurunan Hb dan Ht diperiksan
 Adanya hematosalping tiap 1 jam sebanyak 3 kali.
Hb -> n : 12 -16 gr/dL
 Kavum Douglas menonjol
Ht -> n : 37 – 43 %
dan nyeri raba karena isi  Lekukositosis tapi apabila melebihi
darah 20.000 µg/ dl maka disebut infeksi
 Uterus membesar dan tidak  Tes HCG kemungkinan +
sesuai usia kehamilan  Laparoskopi
Tata Laksana
 Laparotomi, dengan pertimbangan kondisi anatomi
pelvis, kemampuan teknik bedah mikro dokter bedah.
 Salpingostomi (pengangkatan hasil konsepsi di 1/3
distal tuba)
 Salpingektomi (pengangkatan seluruh tuba tempat
nidasi)
 Apabila belum ruptur, dapat diberikan kemoterapi
seperti metotreksat 1 mg/IV dan faktor sitrovorum
0,1 mg/kg IM selang seling selama 8 jam

Anda mungkin juga menyukai