Anda di halaman 1dari 22

KELOMPOK III

ANOREKSIA

1. ANDI DIVA NABILA


2. NOVA AGUSTINA
3. NUR HANIFAH

Kelas : XII – 3 FARMASI


A. PENGERTIAN
Anoreksia adalah kelainan pola makan yang
membuat seseorang mengalamai kelaparan atau
tindakan menurunkan berat badan secara
berlebihan. penurunan BB secara ekstrem pada
orang dengan Anoreksia mengakibatkan
masalah kesehatan hingga kematian.
Orang dengan penyakit ini sering merasakan :
1. Lapar , tetapi menolak untuk makan
2. Memiliki ketakutan yang berlebihan dengan
kegemukan
3. Merasa Kegemukan.
B. PENYEBAB
Penyebab Anoreksia masih belum diketahui
secara jelas. sama seperti penyakit lainnya ,
anoreksia kemungkinanan merupakan penyakit yang
melibatkan Faktor- faktor Biologis, Psikologis ,
Lingkungan.
1. Faktor Biologis

Meski belum bisa dipastikan jenis gen yang


terkait dengan Anoreksia, para ahli menduga
kondisi ini dipicu oleh perubahan GEN.
2. Faktor Sosial

Umumnya pasien megalami masalah dengan


Orang Tua, Orang-orang terdekat, dan bisa picu
kurangnya rasa emapati dalam keluarga.
3. Faktor Psikologis

Biasanya dipicu oleh faktor psikologis ,


misalnya trauma.
Contohnya : Seorang Remaja dibully karena
memiliki tubuh yang gemuk, bisa
mengembangkan masalah makan hingga
berujung Anoreksia.
C. Gejala / Tanda-tanda
• Perubahan warna jari-jari menjadi kebiruan
• Penurunan BB yang ekstrem dan tidak sesuai dengan
perkembangan
• Rambut yang menipis, patah, / rontok
• Menstruasi terganggu (bagi wanita)
• Penampilan kurus berlebihan, hingga tulang terlihat
menonjol
• Adanya rambut-rambut halus yang menutupi tubuh
(lanugo)
• Dehidrasi
• Membatasi asupan makanan secara berlebihan
• Olahraga secara berlebihan
• Menyangkal rasa lapar & menghindari makanan
• Makan dalam jumlah yang sedikit / bahkan tidak makan
sama sekali
• Berbohong tentang apa yang dimakan, berapa jumlah
makanan yang dimakan, kapan mulai makan, ataupun
angka berat badan
• Selalu melihat diri di cermin untuk melihat kekurangan
yang dirasakan
• Berkurangnya minat terhadap seks
• Adanya rasa sakit di perut dan konstipasi 
D. PENGOBATAN
• Dianjurkan untuk berkonsultasi ke dokter dan ahli kesehatan
mental lainnya. 
• Penanganan penyakit anorexia biasanya, dikombinasikan antara
terapi, pengawasan untuk menaikkan berat BB, serta saran-
saran diet yang benar.
• Penyakit Anorexia dapat diatasi melalui terapi berbasis
keluarga dan terapi individual.
• Terapi berbasis keluarga cukup efektif untuk anak-anak dan
remaja. Namun, jika penderita sudah dewasa, maka terapi
individu akan lebih sesuai.
• Terapi individu dapat membantu untuk menormalkan pola
makan, meningkatkan perilaku menaikkan berat badan, serta
memperbaiki cara pandang penderita mengenai tubuhnya.
Jika anda mengalami Anoreksia , berikut beberapa
hal yang harus anda lakukan :

1.Jangan mengisolasi diri Anda dan beritahukan kondisi Anda


kepada orang-orang terdekat.
2.Tetap mengikuti perawatan yang telah dilakukan.
3.Tahan diri Anda untuk tidak terus-menerus menimbang berat
badan ataupun mengecek bentuk badan Anda di depan
cermin.
4.Berdiskusi dengan dokter atau ahli gizi Anda mengenai diet
serta suplemen yang Anda butuhkan. 
Jika Keluarga, teman, dan lingkungan sekitar dapat membantu
penderita dengan :

1.Memberitahukan bahwa menjadi terlalu kurus bukan


berarti menjadi lebih baik.
2.Mendukung penderita untuk jujur mengenai perasaannya. 
3.Memberitahukan penderita bahwa Anda tidak ingin dia
menjadi sempurna karena kesempurnaan itu tidak ada. 
4.Menekankan pentingnya karakter penderita dan bukan
fisiknya. 
5.Membantu membangun harga diri penderita.
6.Mengajari penderita mengenai bahaya diet yang ekstrem.  
E. Obat-obat ANOREKSIA
1. Olanzapine

i. Cara Pemakaian & Dosis :


 Obat ini dapat digunakan secara oral dan suntik
 Olanzapine tersedia dalam 5mg/tab , untuk
penderita skizofrenia obat ini di konsumsi 5mg-
10mg 1xsehari , maksimal penggunaan tidak lebih
dari 20mg/hari.
ii. Interaksi Obat :
▫ Apabila dikonsumsi dengan fluvoxamine dapat
menyebabkan tremor
▫ Menurunya efektivitas levodopa dan dopamin
▫ Hindari penggunaan diazepam atau obat darah
tinggi lainnya karena dapat meningkatkan gejala
hipotensi
▫ Apabila dikonsumsi dengan obat rifampicin atau
obat anti kejang, dapat menurunkan efektivitas
obat olanzapine
iii. Efek Samping :
▫ Mengantuk
▫ Nyeri kepala ringan
▫ Bibir kering
▫ Nafsu makan meningkat
▫ Berat badan meningkat
▫ Nyeri perut
▫ Kesemutan nadi lemah
2. Citalopram
i. Cara Pemakaian dan Dosis :
 Obat ini digunakan secara oral . Citalopram
tersedia dalam bentuk tabet 20mg.
 Dosis awal : 20mg/hari.
 Dosis lanjutan : 20mg-40mg/hari .
ii. Interaksi obat dengan makanan :
▫ Obat obat tertentu tidak boleh digunakan pada
saat makan karena interaksi obat dapat terjadi
▫ Kondisi kesehatan yang dapat berinteraksi dengan
citalopram :
 Bipolar (gangguan mood dan depresi)
 Pendarahan
 Glukoma
 Hiponatremia
 Kejang-kejang
 Serangan jantung
iii. Efek samping :
▫ Merasa lelah dan mudah mengantuk
▫ Tidur bermasalah
▫ Mual yang ringan , diare , sakit perut, dan mulut
kering
▫ Hoding tersumbat, bersin, sakit tenggorokan, dan
batuk
▫ Mudah berkeringat dan sering buang air kecil ,
perubahan berat badan
▫ Gairah seks menurun, impoten , atau sulit orgasme.
3.Sertaline
i. Cara Pemakaian Dan Dosis Obat :
▫ Digunakan secara oral , dosis untuk obat ini
tergantung pada jenis kondisi. Obat ini biasanya
dikonsumsi pada pagi atau malam hari.
▫ Depresi dan OCD
▫ Dosis Dewasa : 50mg/hr maksimum 200mg/hr.
ii. Interaksi obat :
▫ Meningkatkan risiko kelebihan zat kimia serotoni
jika digunakan bersamaan antibiotik
▫ Menghambat pembuangan obat jika digunakan
dengan cimetidine
▫ Meningkatkan risiko pendarahan jika digunakan
bersama dengan aspirin , obat antiinflamasi
nonsteroid (OAINS)
▫ Menaikan risiko gangguan irama jantung jika
digunakan bersmaan dengan antipsikotik
iii. Efek Samping :
▫ Pusing
▫ Lemas
▫ Mengantuk
▫ Mual
▫ Diare atau konstipasi
▫ Sakit kepala
▫ Gelisah
▫ Mulut kering
▫ Kesemutan
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai