A. PENGERTIAN Anoreksia adalah kelainan pola makan yang membuat seseorang mengalamai kelaparan atau tindakan menurunkan berat badan secara berlebihan. penurunan BB secara ekstrem pada orang dengan Anoreksia mengakibatkan masalah kesehatan hingga kematian. Orang dengan penyakit ini sering merasakan : 1. Lapar , tetapi menolak untuk makan 2. Memiliki ketakutan yang berlebihan dengan kegemukan 3. Merasa Kegemukan. B. PENYEBAB Penyebab Anoreksia masih belum diketahui secara jelas. sama seperti penyakit lainnya , anoreksia kemungkinanan merupakan penyakit yang melibatkan Faktor- faktor Biologis, Psikologis , Lingkungan. 1. Faktor Biologis
Meski belum bisa dipastikan jenis gen yang
terkait dengan Anoreksia, para ahli menduga kondisi ini dipicu oleh perubahan GEN. 2. Faktor Sosial
Umumnya pasien megalami masalah dengan
Orang Tua, Orang-orang terdekat, dan bisa picu kurangnya rasa emapati dalam keluarga. 3. Faktor Psikologis
Biasanya dipicu oleh faktor psikologis ,
misalnya trauma. Contohnya : Seorang Remaja dibully karena memiliki tubuh yang gemuk, bisa mengembangkan masalah makan hingga berujung Anoreksia. C. Gejala / Tanda-tanda • Perubahan warna jari-jari menjadi kebiruan • Penurunan BB yang ekstrem dan tidak sesuai dengan perkembangan • Rambut yang menipis, patah, / rontok • Menstruasi terganggu (bagi wanita) • Penampilan kurus berlebihan, hingga tulang terlihat menonjol • Adanya rambut-rambut halus yang menutupi tubuh (lanugo) • Dehidrasi • Membatasi asupan makanan secara berlebihan • Olahraga secara berlebihan • Menyangkal rasa lapar & menghindari makanan • Makan dalam jumlah yang sedikit / bahkan tidak makan sama sekali • Berbohong tentang apa yang dimakan, berapa jumlah makanan yang dimakan, kapan mulai makan, ataupun angka berat badan • Selalu melihat diri di cermin untuk melihat kekurangan yang dirasakan • Berkurangnya minat terhadap seks • Adanya rasa sakit di perut dan konstipasi D. PENGOBATAN • Dianjurkan untuk berkonsultasi ke dokter dan ahli kesehatan mental lainnya. • Penanganan penyakit anorexia biasanya, dikombinasikan antara terapi, pengawasan untuk menaikkan berat BB, serta saran- saran diet yang benar. • Penyakit Anorexia dapat diatasi melalui terapi berbasis keluarga dan terapi individual. • Terapi berbasis keluarga cukup efektif untuk anak-anak dan remaja. Namun, jika penderita sudah dewasa, maka terapi individu akan lebih sesuai. • Terapi individu dapat membantu untuk menormalkan pola makan, meningkatkan perilaku menaikkan berat badan, serta memperbaiki cara pandang penderita mengenai tubuhnya. Jika anda mengalami Anoreksia , berikut beberapa hal yang harus anda lakukan :
1.Jangan mengisolasi diri Anda dan beritahukan kondisi Anda
kepada orang-orang terdekat. 2.Tetap mengikuti perawatan yang telah dilakukan. 3.Tahan diri Anda untuk tidak terus-menerus menimbang berat badan ataupun mengecek bentuk badan Anda di depan cermin. 4.Berdiskusi dengan dokter atau ahli gizi Anda mengenai diet serta suplemen yang Anda butuhkan. Jika Keluarga, teman, dan lingkungan sekitar dapat membantu penderita dengan :
1.Memberitahukan bahwa menjadi terlalu kurus bukan
berarti menjadi lebih baik. 2.Mendukung penderita untuk jujur mengenai perasaannya. 3.Memberitahukan penderita bahwa Anda tidak ingin dia menjadi sempurna karena kesempurnaan itu tidak ada. 4.Menekankan pentingnya karakter penderita dan bukan fisiknya. 5.Membantu membangun harga diri penderita. 6.Mengajari penderita mengenai bahaya diet yang ekstrem. E. Obat-obat ANOREKSIA 1. Olanzapine
i. Cara Pemakaian & Dosis :
Obat ini dapat digunakan secara oral dan suntik Olanzapine tersedia dalam 5mg/tab , untuk penderita skizofrenia obat ini di konsumsi 5mg- 10mg 1xsehari , maksimal penggunaan tidak lebih dari 20mg/hari. ii. Interaksi Obat : ▫ Apabila dikonsumsi dengan fluvoxamine dapat menyebabkan tremor ▫ Menurunya efektivitas levodopa dan dopamin ▫ Hindari penggunaan diazepam atau obat darah tinggi lainnya karena dapat meningkatkan gejala hipotensi ▫ Apabila dikonsumsi dengan obat rifampicin atau obat anti kejang, dapat menurunkan efektivitas obat olanzapine iii. Efek Samping : ▫ Mengantuk ▫ Nyeri kepala ringan ▫ Bibir kering ▫ Nafsu makan meningkat ▫ Berat badan meningkat ▫ Nyeri perut ▫ Kesemutan nadi lemah 2. Citalopram i. Cara Pemakaian dan Dosis : Obat ini digunakan secara oral . Citalopram tersedia dalam bentuk tabet 20mg. Dosis awal : 20mg/hari. Dosis lanjutan : 20mg-40mg/hari . ii. Interaksi obat dengan makanan : ▫ Obat obat tertentu tidak boleh digunakan pada saat makan karena interaksi obat dapat terjadi ▫ Kondisi kesehatan yang dapat berinteraksi dengan citalopram : Bipolar (gangguan mood dan depresi) Pendarahan Glukoma Hiponatremia Kejang-kejang Serangan jantung iii. Efek samping : ▫ Merasa lelah dan mudah mengantuk ▫ Tidur bermasalah ▫ Mual yang ringan , diare , sakit perut, dan mulut kering ▫ Hoding tersumbat, bersin, sakit tenggorokan, dan batuk ▫ Mudah berkeringat dan sering buang air kecil , perubahan berat badan ▫ Gairah seks menurun, impoten , atau sulit orgasme. 3.Sertaline i. Cara Pemakaian Dan Dosis Obat : ▫ Digunakan secara oral , dosis untuk obat ini tergantung pada jenis kondisi. Obat ini biasanya dikonsumsi pada pagi atau malam hari. ▫ Depresi dan OCD ▫ Dosis Dewasa : 50mg/hr maksimum 200mg/hr. ii. Interaksi obat : ▫ Meningkatkan risiko kelebihan zat kimia serotoni jika digunakan bersamaan antibiotik ▫ Menghambat pembuangan obat jika digunakan dengan cimetidine ▫ Meningkatkan risiko pendarahan jika digunakan bersama dengan aspirin , obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) ▫ Menaikan risiko gangguan irama jantung jika digunakan bersmaan dengan antipsikotik iii. Efek Samping : ▫ Pusing ▫ Lemas ▫ Mengantuk ▫ Mual ▫ Diare atau konstipasi ▫ Sakit kepala ▫ Gelisah ▫ Mulut kering ▫ Kesemutan TERIMA KASIH