Anda di halaman 1dari 24

STRATEGI DAN PENDEKATAN

MUHAMMADIYAH DALAM GERAKAN


PEMBAHARUAN ISLAM DI INDONESIA

Kelompok 1/ kelas C :
Dhodo Nur Ikhwan {18631713}
Lutfia Vivi Andriyanti {18631646}
Windi Inas Wari {18631690}
KEMAJUAN PERADABAN ISLAM DALAM BERBAGAI BIDANG
1. Kesultanan Usmani
Didirikan oleh Usman, putra Artogol dari kabilah Oghuz di
Mongol. Awalnya datang ke Turki untuk meminta suaka politik
kepada penguasa Seljuk dari serangan tentara Mongol.
Pada masa pemerintahan Muhammad Al-Fatih Kesultanan
Usmani mengalami puncak kejayaan, dan dapat menaklukan
wilayah Byzantum serta Konstantinopel (1453 M). Kemajuan
Kesultanan Usmani ditunjukkan dalam bidang :
 Bidang Pemerintahan dan Militer
 Bidang Pengetahuan dan Budaya
 Bidang Agama
2. Kerajaan Safawi
Didirikan oleh Syah Ismail pada 907 H/1500 M di Tabriz, Persia
(Iran). Awalnya sebuah gerakan tarekat yang bernama Safawiyah
yang menjadi gerakan politik, dipimpin oleh Syekh Safifuddin Ishaq.
Gerakan ini memasuki wilayah politik dan pemerintahan karena
merupakan tarekat militer yang para pengikutnya berkeinginan
memainkan peran politik untuk memperkokoh kekuasaannya.
Kegiatan politik dipertajam pada pemerintahan Ismail, sehingga
Ismail dianggap sebagai pendiri Kerajaan Safawi.
Strategi ini berhasil mengusir kekuatan Uzbek di Khirazan pada
tahun 1598. Kemajuan Kerajaan Syafawi ditunjukkan dalam bidang :
 Bidang Pemerintahan dan Politik

 Bidang Ekonomi

 Bidang Ilmu pengetahuan

 Bidang Bangunan dan Seni


3. Kerajaan Mogul
Didirikan oleh Zahiruddin Babur (1482-1530 M) di India. Babur diwarisi
daerah Ferghana dari ayahnya ketika berusia 11 tahun. Berdirinya Kerajaan
Mogul di India menimbulkan serangan dari Kerajaan Hindu, serangan ini dapat
dikalahkan oleh Babur. Babur memerintah selama 30 tahun, setelah wafat
digantikan putranya, Humayun yang hanya memerintah selama 9 tahun karena
kondisi dalam negeri tidak aman dengan munculnya pemberontakan. Humayun
meninggal dan digantikan oleh anaknya yang berusia 14 tahun, Akbar. Urusan
pemerintahan diserahkan kepada Bairam Khan. Ketika Akbar dewasa, ia
memperluas wilayah dengan menaklukan daerah Chundar, Ghond, Orisa, dan
Asingah. Pemerintahan dijalankan secara militeristik, pemimpin daerah dipimpin
ileh seorang komandan (sipah saleh). Terjadi kemajuan di berbagai bidang,
misalnya ekonomi dan pertanian, yang dipacu oleh stabilitas politik yang aman
dan pemerintahan yang stabil. Karya Malik Muhammad Jayadi yang berjudul
“Padmayat” menjadi karya sastra yang paling menonjol. Demikian juga
pembangunan masjid indah dan megah yang berlapis mutiara yang disebut “Taj
Mahal”.
SEBAB-SEBAB KEMUNDURAN PERADABAN ISLAM

1. Krisis dalam Bidang Sosial Politik


Awalnya adalah rapuhnya penghayatan ajaran Islam, terutama yang
terjadi dikalangan para penguasa. Bagi mereka ajaran Islam hanya sekedar
diamalkan dari segi formalitasnya belaka, bukan lagi dihayati dan
diamalkan sampai kepada hakekat dan ruhnya. Pada masa itu ajaran
Islam dapat diibaratkan bagaikan pakaian, dimana kalau dikehendaki baru
dikenakan, akan tetapi kalau tidak diperlukan ia bisa digantungkan.
Akibatnya para pengendali pemerintahan memarjinalisasikan agama dalam
kehidupannya, yang mengakibatkan munculnya penyakit rohani yang
sangat menjijikkan seperti keserakahan dan tamak terhadap kekuasaan
dan kehidupan duniawi, dengki dan iri terhadap kehidupan orang lain
yang kebetulan sedang sukses. Akibat yang lebih jauh lagi adalah
muncullah nafsu untuk berebut kekuasaan tanpa disertai etika sama
sekali. Kepada bawahan diperas dan diinjak, sementara terhadap atasan
berlaku menjilat dan memuji berlebihan menjadi hiasan mereka.
2. Krisis dalam Bidang Keagamaan
Krisis ini berpangkal dari suatu pendirian sementara ulama
jumud (konservatif) yang menyatakan bahwa pintu ijtihad telah
tertutup. Untuk menghadapi berbagai permasalahan kehidupan
umat Islam cukup mengikuti pendapat dari para imam mazhab.
Dengan adanya pendirian tersebut mengakibatkan lahirnya sikap
memutlakkan semua pendapat imam-imam mujtahid, padahal
pada hakekatnya imam-imam tersebut masih tetap manusia biasa
yang tak lepas dari kesalahan.Kondisi dunia Islam yang dipenuhi
oleh ulama-ulama yang berkualitas dibuatnya redup dan pudarnya
nur Islam yang di abad-abad sebelumnya merupakan kekuatan
yang mampu menyinari akal pikiran umat manusia dengan terang
benderang.
3. Krisis bidang Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan
Krisis ini sesungguhnya hanya sekedar akibat dari adanya krisis
dalam bidang sosial politik dan bidang keagamaan. Perang salib
yang membawa kaum Nasrani Spanyol dan serangan tentara
mongol sama-sama berperangai barbar dan sama sekali belum
dapat menghargai betapa tingginya nilai ilmu pengetahuan. Pusat-
pusat ilmu pengetahuan baik yang berupa perpustakaan maupun
lembaga-lembaga pendidikan diporak-porandakan dan dibakar
sampai punah tak berbekas. Akibatnya adalah dunia pendidikan
tidak mendapatkan ruang gerak yang memadai. Lembaga-lembaga
pendidikan tinggi yang ada sama sekali tidak memberikan ruang
gerak kepada para mahasiswanya untuk melakukan penelitian dan
pengembangan ilmu. Cordova dan Baghdad yang semula menjadi
lambang pusat peradaban dan ilmu pengetahuan beralih ke kota-
kota besar Eropa.
PERLUNYA PEMURNIAN DAN PEMBAHARUAN
Pemurnian dan pembaharuan perlu dilakukan seluruhnya
akibat rapuhnya kalangan Muslim dalam untuk menentukan
masa depannya. Abduh berpendapat bahwa untuk memulai
pembaharuan dalam kalangan umat Islam, harus
mengembalikan pada pokok pokok keimanan yang dipandang
sebagai Islam yang sebenarnya. Abduh juga mengumandangkan
agar tidak mengimitasi buta segala bentuk kebudayaan Eropa
yang telah mewabah ke segala sektor.Dan dalam menerapkan
ajaran Islam, umat perlu selektif dalam menerapkan ajaran-
ajarannya. Artinya, Abduh menyerukan agar umat Islam
kembali dan berpegang kepada AlQur’an yang sudah pasti
menggambarkan semua syariat Allah atas kehidupan manusia.
Sebab Al-Quran secara gamblang menerangkan siklus
kemunduran, kehancuran, kejayaan, dan kebinasaan suatu
bangsa.
Lanjutan...

Ini perlu sekali diperhatikan oleh mereka sebab hingga saat ini
kaum Muslim di berbagai dunia telah kehilangan kemerdekaan
dan kemampuan untuk menentukan atau merancang nasib
mereka sendiri. Oleh karena itu perlu sekali ditekanan kepada
Al-Mujadid untuk berani tampil di pentas dunia dan membangun
dengan gagasan-gagasan Qurani-nya sebagai sebuah
sumbangan nyata terhadap peradaban Islam yang besar. Maka
dari situlah muslim akan mampu kembali bangkit dan meraih
posisi unggul yang pernah dicapai oleh generasi sebelumnya
pada masa Rasulullah dan para sahabatnya.
TOKOH-TOKOH PEMBAHARU DALAM DUNIA ISLAM

1. Al-Tahtawi
Rifa’ahh Badawi Rafi’ al-Tahtawi adalah pembawa pemikiran
pembaharuan yang besar pengaruhnya di pertengahan pertama
dari abad ke sembilan belas di Mesir. Dalam gerakan
pembaharuan Muhammad Ali Pasya, at-Tahtawi turut
memainkan peranan.Ia lahir pada tahun 1801 di Tahta, suatu
kota yang terletak di Mesir bagian selatan, dan meninggal di
Cairo pada tahun 1873. Ketika Muhammad Ali mengambil alih
seluruh kekayaan yang dikuasai itu, ia terpaksa belajar di masa
kecilnya dengan bantuan dari keluarga ibunya. Ketika berumur
16 tahun ia pergi ke Cairo untuk belajar di al-Azhar.
Pemikiran pembaharuan Al-Tahtawi
 Jika umat Islam ingin maju harus belajar ilmu pengetahuan
sebagaimana kemajuan yang terjadi Barat (Eropa). Untuk itu umat
Islam harus berani belajar dari Barat.
 Negara yang baik adalah Negara yang pandai meningkatkan

ekonomi rakyat, sebagaimana yang pernah terjadi pada zaman


Fir’aun.
 Kekuasaan Raja sangat absolut, sehingga perlu dibatasi oleh

Undang-undang Syariat yang yang dipimpin oleh majlis syura


(ulama). Oleh karena antara Raja dengan
 Umat Islam tidak boleh bersikap fatalis (pasrah dengan keadaan)

tanpa berusaha sekuat tenaga untuk mencapai cita-cita.


2. Jamaluddin Al-Afghani
Jamaluddin Al-Afghani adalah seorang pemimpin
pembaharuan dalam Islam yang tempat tinggal dan
aktivitasnya berpindah dari satu negara Islam ke negara Islam
lain. Pengaruh terbesar ditinggalkannya kalau uraian mengenai
pemikiran dan aktivitasnya dimasukkan ke dalam bagian
tentang pembaharuan di Mesir.Jamaluddin Al-Afghani lahir di
Afghanistan pada tahun 1839 dan meninggal dunia di Istambul
di tahun 1897. Di tahun 1864 ia menajdi penasehat Sher Ali
Khan. Beberapa tahun kemudian ia diangkat oleh Muhammad
A’zam Khan menjadi Perdana Menteri. Pada itu Inggris telah
mulai mencampuri soal politik dalam negeri Afghanistan dan
dalam pergolokan yang terjadi Al-Afghani memilih pihak yang
melawan golongan yang disokong Inggris.
Pemikiran pembaharuan Jamaluddin Al-Afghani
 Pemikiran Politik
Al-Afghani berpendapat bahwa kemunduran umat Islam disebabkan antara lain
karena umat telah meninggalkan ajaran-ajaran Islam yang sebenarnya. Ajaran qada dan
qadar telah berubah menjadi ajaran fatalisme yang enjadikan umat menjadi statis.
Sebab-sebab lain lagi adalah perpecahan di kalangan umat Islam sendiri, lemahnya
persaudaraan antara umat Islam dan lain-lain.
 Bentuk negara dan pemerintahan
Menurut Al-Afghani, Islam menhendaki bahwa bentuk pemerintahan adalah
republik. Sebab, di dalamnya terdapat kebebasan berpendapat dan kepala negara harus
tunduk kepada Undang-Undang Dasar. Pendapat seperti ini baru dalam sejarah politik
Islam yang selama ini pemikirnya hanya mengenal bentuk khalifah yang mempunyai
kekuasaan absulot.
Lanjutan…

 Sistem Demokrasi
Di dalam pemerintahan yang absulot dan otokratis tidak ada kebebasan
berpendapat, kebebasan hanya ada pada raja/kepala gegara untuk bertindak yan
tidak diatur oleh Undang-undang. Karena itu Al-Afghani menghendaki agar corak
pemerintahan absulot diganti dengan dengan corak pemerintahan demokrasi.
 Pan Islamisme / Solidaritas Islam
Al-Afghani menginginkan adanya persatuan umat Islam baik yang sudah merdeka
maupun masih jajahan. Gagasannya ini terkenal dengan Pan Islamisme. Ide besar ini
menghendaki terjalinnya kerjasama antara negara-negara Islam dalam masalah
keagamaan, kerjasama antara kepala negara Islam. Kerjasama itu menuntut adanya
rasa tanggung jawab bersama dari tiap negara terhadap umat Islam dimana saja
mereka berada, dan menumbuhkan keinginan hidup bersama dalam suatu komunitas
serta mewujudkan kesejahteraan umat Islam.
3. Muhammad Abduh
Muhammad Abduh (Delta Nil, 1849 – Alexandria, 11 Juli 1905 ) adalah
seorang pemikir muslim dari Mesir, dan salah satu penggagas gerakan
modernisme Islam. Beliau belajar tentang filsafat dan logika di Universitas
Al-Azhar, Kairo, dan juga murid dari Jamal al-Din al-Afghani, seorang filsuf
dan pembaharu yang mengusung gerakan Pan-Islamisme untuk menentang
penjajahan Eropa di negara-negara Asia dan Afrika. Abduh diasingkan dari
Mesir selama enam tahun pada 1882, karena keterlibatannya dalam
Pemberontakan Urabi. Di Libanon, Abduh sempat giat dalam
mengembangkan sistem pendidikan Islam. Pada tahun 1884, ia pindah ke
Paris, dan bersalam al-Afghani menerbitkan jurnal Islam The Firmest Bond.
Salah satu karya Abduh yang terkenal adalah buku berjudul Risalah at-
Tawhid yang diterbitkan pada tahun 1897
Pemikiran pembaharuan Muhammad Abduh
 Pembaharuan dibidang Sosial Keagamaan
Menurut Muhammad Abduh, sebab yang membawa kemunduran umat Islam
adalah faham jumud yang terdapat dikalangan umat Islam. Karena faham jumud
ininlah umat Islam tidak menghendaki perubahan, umat Islam setatis tidak mau
menerima perubahan dan umat Islam berpegang teguh tradisi.
Pokok pemikiran di bidang Keagamaan :
 Kemajuan agama Islam itu tertutup oleh umat Islam sendiri,dimana umat Islam beku
dalam memahami ajaran Islam,dihapalkan lapadznya tapi tidak berusaha mengamalkan
isi kandungannya.
 Akal mempunyai kedudukan yang sangat tinggi dalam agama Islam

 Ajaran Islam sesuai dengan pengetahuan modern begitu pula Ilmu Pengetahuan

modern pasti sesuai dengan ajaran Islam


SEJARAH MASUK ISLAM DI INDONESIA
Pada abad 7 masehi, Islam sudah sampai ke Nusantara. Para Dai yang
datang ke Indonesia berasal dari jazirah Arab yang sudah beradaptasi
dengan bangsa India yakni bangsa Gujarat dan ada juga yang telah
beradaptasi dengan bangsa Cina, dari berbagai arah yakni dari jalur sutera
(jalur perdagangan) dakwah mulai merambah di pesisir-pesisir Nusantara.
Sejak awal Islam tidak pernah membeda-bedakan fungsi seseorang untuk
berperan sebagai dai (juru dakwah). Kewajiban berdakwah dalam Islam
bukan hanya kasta (golongan) tertentu saja tetapi bagi setiap masyarakat
dalam Islam. Sedangkan di agama lain hanya golongan tertentu yang
mempunyai otoritas menyebarkan agama, yaitu pendeta. Sampainya dakwah
di Indonesia melalui para pelaut-pelaut atau pedagang-pedagang sambil
membawa dagangannya juga membawa akhlak Islami sekaligus
memperkenalkan nilai-nilai yang Islami. Masyarakat ketika berbenalan
dengan Islam terbuka pikirannya, dimuliakan sebagai manusia dan ini yang
membedakan masuknya agama lain sesudah maupun sebelum datangnya
Islam.
Lanjutan...

Sebagai contoh masuknya agama Kristen ke Indonesia ini


berbarengan dengan Gold (emas atau kekayaan) dan glory (kejayaan
atau kekuasaan) selain Gospel yang merupakan motif penyebaran
agama berbarengan dengan penjajahan dan kekuasaan. Sedangkan
Islam dengan cara yang damai. Begitulah Islam pertama-tama
disebarkan di Nusantara, dari komunitas-komunitas muslim yang
berada di daerah-daerah pesisir berkembang menjadi kota-kota
pelabuhan dan perdagangan dan terus berkembang sampai
akhirnya menjadi kerajaan-kerajaan Islam dari mulai Aceh sampai
Ternata dan Tidore yang merupakan pusat kerajaan Indonesia
bagian Timur yang wilayahnya sampai ke Irian jaya
PERKEMBANGAN DAKWAH ISLAM DI INDONESIA

Di abad 13 Masehi berdirilah kerajaan-kerajaan Islam diberbagai


penjuru di Nusantara. Yang merupakan moment kebangkitan
kekuatan politik umat khususnya didaerah Jawa ketika kerajaan
Majapahit berangsur-angsur turun kewibawaannya karena konflik
internal. Hal ini dimanfaatkan oleh Sunan Kalijaga yang membina
di wilayah tersebut bersama Raden Fatah yang merupaka
keturunan raja-raja Majapahit untuk mendirikan kerajaan Islam
pertama di pulau Jawa yaitu kerajaan Demak. Bersamaan dengan
itu mulai bermunculan pula kerajaan-kerajaan Islam yang lainnya,
walaupun masih bersifat lokal. Pada abad 13 Masehi ada fenoma
yang disebut dengan Wali Songo yaitu ulama-ulama yang
menyebarkan dakwah di Indonesia.
Wali Songo mengembangkan dakwah atau melakukan proses
Islamisasinya melalui saluran-saluran:

 Perdagangan

Dengan cara tersebut, banyak pedagang Indonesia memeluk agama Islam dan
merekapun menyebarkan agamaIslam dan budaya Islam yang baru dianutnya kepada
orang lain. Dengan demikian, secara bertahap agama dan budaya Islam tersebar dari
pedagang Gujarat/India, Persia, dan Bangsa Arab kepada bangsa Indonesia. Proses
penyebaran Islam melalui perdagangan sangat menguntungkan dan lebih efektif
dibanding cara lainnya.
 Pernikahan
Di antara para pedagang Islam ada yang menetap di Indonesia. Hingga sekarang di
beberapa kota di Indonesia terdapat kampung Pekojan. Sebagian dari para pedagang
ini menikah dengan wanita Indonesia, Maka banyak keluarga raja atau bangsawan
masuk Islam. Kemudian diikuti oleh rakyatnya, dengan demikian Islam cepat
berkembang.
Lanjutan…

 Pendidikan (pesantren)
Perkembangan Islam yang cepat menyebabkan muncul tokoh ulama atau mubalig yang
menyebarkan Islam melalui pendidikan dengan mendirikan pondok-pondok pesantren. Dan
di dalam pesantren itulah tempat pemuda pemudi menuntut ilmu yang berhubungan
dengan agama Islam. Yang jika para pelajar tersebut selesai dalam menuntut ilmu mengenai
agama Islam, mereka mempunyai kewajiban untuk mengajarkan kembali ilmu yang
diperolehnya kepada masyarakat sekitar. Yang akhirnya masyarakat sekitar menjadi
pemeluk agama Islam.
 Seni dan budaya
Wali Songo menggunakan wayang sebagai media dakwah dengan sebelumnya mewarnai
wayang tersebut dengan nilai-nilai Islam. Yang menjadi ciri pengaruh Islam dalam
pewayangan diajarkannya egaliterialisme yaitu kesamaan derajat manusia di hadapan Allah
dengan dimasukannya tokoh-tokoh punakawam seperti Semar, Gareng, Petruk, dan Bagong.
Para Wali juga menggubah lagu-lagu tradisional (daerah) dalam langgam Islami, ini berarti
nasyid sudah ada di Indonesia ini sejak jaman para wali.
Lanjutan…

 Melalui Dakwah di Kalangan Masyarakat


Di kalangan masyarakat Indonesia sendiri terdapat juru-juru dakwah yang menyebarkan Islam di lingkungannya,
antara lain : Dato'ri Bandang menyebarkan agama Islam di daerah Gowa (Sulawesi Selatan), Tua Tanggang Parang
menyebarkan Islam di daerah Kutai (Kalimantan Timur), Seorang penghulu dari Demak menyebarkan agama Islam
di kalangan para bangsawan Banjar (Kalimantan Selatan), Para Wali menyebarkan agama Islam di Jawa.

 Wali yang terkenal ada 9 wali, yaitu :


1. Sunan Gresik (Maulana Malik Ibrahim)
2. Sunan Ampel (Raden Rahmat)
3. Sunan Bonang (Makdum Ibrahim)
4. Sunan Giri (Raden Paku)
5. Sunan Derajat (Syarifuddin)
6. Sunan Kalijaga (Jaka Sahid)
7. Sunan Kudus (Jafar Sodiq)
8. Sunan Muria (Raden Umar Said)
9. Sunan Gunung Jati (Faletehan)
KESIMPULAN

Pembaharuan Islam sebenarnya merupakan hakikat pembaharuan yang


merujuk kepada makna kata tajdid (gerakan pembaharuan), tajdid disnini
mencerminkan suatu tradisi yang berlanjut, yaitu suatu yang
menghidupkan kembali keimanan Islam beserta praktik-praktiknya dalam
komunitas kaum muslimin. Dengan tujuan pembaharuan Islam untuk
mengembalikan semua bentuk kehidupan keagamaan pada zaman awal
Islam sebagaimana dipraktikkan pada masa Nabi Muhammad SAW da
menjawab tantanga zaman.
Pada abad 13 Masehi ada fenoma yang disebut dengan Wali Songo yaitu
ulama-ulama yang menyebarkan dakwah di Indonesia. Wali Songo
mengembangkan dakwah atau melakukan proses Islamisasinya melalui
saluran-saluran: Perdagangan, pernikahan, pendidikan (pesantren), seni
dan budaya, dan melalui dakwah di kalangan masyarakat.
SEKIAN
TERIMAKASIH DAN
SEMOGA BERMANFAAT

Anda mungkin juga menyukai