Anda di halaman 1dari 13

* ASUHAN

KEPERAWATAN
ABRUPSIO PLASENTA
KELOMPOK 4
* Abrupsio plasenta (pelepasan plasenta prematur) didefinisikan sebagai lepasnya
plasenta yang tertanam normal dari dinding uterus baik lengkap maupun parsial pada
usia kehamilan 20 minggu atau lebih (ben – zion tabe, 1994). Abrupsio plasenta adalah
lepasnya plasenta dari tempat tertanamnya, sebelum waktunya (helen, 2006).

* Abrupsio plasenta adalah terlepasnya plasenta dengan implantasi normal sebelum


waktunya pada kehamilan yang berusia diatas 28 minggu (arief mansjoer, 2001).
Abrupsio plasenta adalah terlepasnya plasenta dari tempat implantasinya yang normal
pada uterus sebelum janin dilahirkan. Yang terjadi pada kehamilan 22 minggu atau
berat janin di atas 500 gr (Rustam 2002 ).

*DEFINISI
*KLASIFIKASI
Abrupsio plasenta dibagi menjadi 3 yaitu :
a. Abrupsio plasenta ringan

- Tanpa rasa sakit

- Pendarahan kurang dari 500 cc warna akan kehitam-hitaman

- Fibrinogen diatas 250 mg %

b. Abrupsio plasenta sedang

- Bagian janin masih teraba

- Perdarahan antara 500-100 cc

- Terjadi fetal distress

c. Abrupsio plasenta berat

- Abdomen nyeri, palpasi janin sukar

- Janin telah meninggal


Faktor penyebabnya belum diketahui, tetapi kondisi abrupsio
plasenta dapat dikaitkan dengan hal-hal berikut :

a.Tekanan darah tinggi pada ibu


b.Faktor trauma
c.Faktor paritas ibu
d.Faktor usia ibu
e.Faktor pengunaan kokain
f.Faktor kebiasaan merokok 
g.Riwayat abrupsio plasenta sebelumnya

*ETIOLOGI
Tanda dan gejala dari abrupsio plasenta ada empat.
* Perdarahan pervaginam atau perdarahan yang
tersembunyi di belakang plasenta.
* Uterus menjadi lunak atau lembek.
* Aktivitas uterus berlebihan tanpa relaksasi di antara
keduanya.
* Nyeri abdomen.

*Manifestasi Klinis
*Dua tipe utama dari kasus
abrupsio plasenta adalah
sebagai berikut:
*Abrupsio plasenta dengan perdarahan yang
tertutup, yang berarti perdarahan terjadi di belakang
plasenta, tetapi memiliki batas tegas karena posisi
hematom.
*Abrupsio plasenta dengan perdarahan terbuka,
yaitu perdarahan yang terlihat ketika pemisahan atau
pemotongan membran juga lapisan endrometrium dan
darah mengalir keluar mela
(Mitayani,2009)
* Pemeriksaan Diagnostik

*Laboratorium
*Pencitraan Pemeriksaan panggul secara ganda
(persiapan untuk melahirkan secara darurat) dan usg
menyingkirkan diagnosis plasenta previa.
*USG
(Ida Ayu dkk, 2005)
*KOMPLIKASI

* Perdarahan
* Gangguan pembekuan darah
* Penyulit pada janin
( Ida Ayu dkk,2005)
*Penatalaksanaan
* Tindakan restorasi cairan
Dapat memperbaiki hemodinamika dan mempertahan fungsi ekskresi sistema
urinaria. Tetapi apabila syok terjadi secara cepat dan telah berlangsung lama
(sebelum dirawat), umumnya akan terjadi gangguan fungsi ginjal yang ditandai
dengan oliguria ( produksi urin <30 ml/jam). Pada kondisi yang telah berat
dapat terjadi anuria yang mengarah pada nekrosis tubulus renalis. Setelah
restorasi cairan, lakukan tindakan untuk mengatasi gangguan tersebut dengan :

• Furosemida 40 mg dalam 11 kristaloid dengan 40-60 tetesan per menit.

• Bila belum berhasil, gunakan manitol 500ml dengan 40 tetesan per menit.

* Tindakan obstetrik
Persalinan diharapkan dapat terjadi dalam 3 jam, umumnya dapat pervaginam.

* Seksio sesarea
Janin hidup dan pembukaan belum lengkap
*PATHWAY
*ASUHAN
KEPERAWATAN
*TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai