Anda di halaman 1dari 24

Hubungan Oral Hygiene

dengan Karies

Pembimbing :
drg. Nursiah Nasution,
M.Kes

Melisa Ira Dika 712018070


Pendahuluan
Gigi dan mulut merupakan pintu gerbang
masuknya kuman dan bakteri sehingga dapat
mengganggu kesehatan organ tubuh lainnya.

Tujuan : - Mencegah penyakit gigi


dan mulut Salah satu masalah
- Mempertinggi daya tahan tubuh kesehatan gigi  karies
- memperbaiki fungsi mulut untuk gigi
meningkatkan nafsu makan
TINJAUAN PUSTAKA
ORAL HYGIENE

Oral hygiene  tindakan untuk membersihkan dan


menyegarkan mulut, gigi dan gusi, ditujukan untuk
menjaga kontiunitas bibir, lidah dan mukosa membran
mulut, dan mencegah terjadinya infeksi rongga mulut
Pemeliharaan Gigi

1. Cara Penyikatan Gigi


2. Dental Floss
3. Penggunaan pasta gigi yang
menggunakan fluoride
4. Penggunaan obat kumur
Faktor resiko terjadinya masalah pada oral
hygiene:
1. Masalah umum  karies, penyakit
periodontal, plak, halitosis, keilosis
2. Masalah mulut lain  Stomatitis, glositis,
gingivitis
Penilaian Oral Hygiene
Penilaian yang dapat digunakan untuk mengukur kebersihan gigi dan
mulut salah satunya yaitu OHI-S (Simplified Oral Hygiene Index)

1. Pemeriksaan skor
debris
Penilaian Oral Hygiene
2. Pemeriksaan Skor
Kalkulus

Indeks Kalkulus = Jumlah skor Jumlah/ bagian


yang diberi angka
Penilaian Oral Hygiene
OHIS adalah indeks oral debris ditambah dengan indeks
kalkulus
Skor OHIS
Level kebersihan Skor Level oral
oral dari debris/ debris/kalkulus hygiene
kalkulus yang
melekat

Baik 0-6 Baik 0-12


Sedang 7-18 Sedang 13-30
Buruk 19-30 Buruk 31-60
KARIES
Pembentukan lubang pada permukaan gigi yang
disebabkan oleh kuman atau bakteri yang berada di
dalam rongga mulut. proses kerusakan gigi tersebut
dimulai dari enamel dan dapat berlanjut ke dentin
ETIOLOGI
1. Faktor dalam  Komponen dari gigi dan saliva
(air ludah)

2. Faktor Luar 
Usia, kultur sosial dan ekonomi, Kesadaran, sikap,
dan perilaku individu terhadap kesehatan gigi
PATOFISIOLOGI
Karies gigi bisa terjadi apabila terdapat empat faktor
utama yaitu gigi, substrat, mikroorganisme, dan
waktu.

Plak di permukaan gigi, sukrosa, sisa makanan,


bakteri 
Asam laktat  penurunan pH pada rongga mulut
<5,5  demineralisasi
PATOFISIOLOGI
Demineralisasi  ion kalsium, fosfat dan mineral yg
lain berdifusi keluar enamel dan membentuk lesi di
bawah permukaan.
Remineralisasi  terjadi jika asam pada plak
dinetralkan oleh saliva.

Proses demineralisasi dan remineralisasi terjadi


secara bergantian.
PATOFISIOLOGI
Remineralisasi bergantung pada beberapa faktor (diet,
penggunaan fluor dan keseimbangan pH saliva.
Jika lapisan enamel masih utuh, lesi awal karies 
remineralisasi sempurna

Jika lapisan enamel rusak remineralisasi tidak terjadi sempurna


 demineralisasi terjadi terus-menerus  kerusakan terjadi ke
dentin  membentuk kavitas  karies gigi
PENCEGAHAN

1. Pemeliharaan kebersihan gigi dan mulut


2. Pengaturan pola makan
3. Periksakan gigi secara teratur, minimal 6 bulan
sekali
4. Pengaturan diet
5. Penggunaan fluor
PERAWATAN
1. Penambalan gigi
Bagian-bagian gigi yang telah terkena
infeksi, sebaiknya dibuang sehingga
dapat meniadakan kemungkinan terjadi
infeksi, setelah itu baru diadakan
penambalan untuk mengembalikan
bentuk semula dari gigi tersebut sehingga
pengunyahan dapat berfungsi kembali
dengan baik.
PERAWATAN

2. Pencabutan Gigi
Pencabutan gigi merupakan tindakan
terakhir yang dilakukan apabila tidak ada
lagi cara lain untuk mempertahankan gigi
tersebut di dalam rahang.
PENGARUH ORAL HYGIENE DENGAN
KARIES
Kesehatan rongga mulut memegang
peranan yang penting dalam
menciptakan pola hidup sehat, jika
kebersihan mulut tidak dipelihara
dengan baik, maka akan
menimbulkan berbagai penyakit di Penyakit periodontal dan
rongga mulut. karies gigi merupakan
akibat kebersihan mulut
yang buruk.
PENGARUH ORAL HYGIENE DENGAN
KARIES

Pengaruh oral hygiene buruk


menyebabkan
terjadinya penumpukan sisa-sisa
makanan yang akan membentuk plak.
Jika plak bakteri
bertambah banyak, gigi
akan mudah terkena
karies
Hal ini sesuai dengan pernyataan J. Leon Williams
presiden pertama American Dental Association (ADA)
bahwa kebersihan mulut yang baik akan mencegah
timbulnya karies
KESIMPULAN
1. Oral hygiene merupakan tindakan untuk
membersihkan dan menyegarkan mulut, gigi dan gusi.
2. Memeliharaan oral hygiene terdiri dari cara
penyikatan gigi, dental floss, Penggunaan pasta gigi
yang mengandung fluoride dan penggunaan obat
kumur.
3. Pengaruh oral hygiene buruk menyebabkan
terjadinya penumpukan sisa-sisa makanan yang akan
membentuk plak. Jika plak bertambah banyak maka
akan menjadi tempat bertumbuhnya bakteri sehingga
gigi akan mudah terkena karies
THANKS!

Anda mungkin juga menyukai