Anda di halaman 1dari 21

ANEURISMA ARTERI

KOMUNIKANS POSTERIOR

dr. Muhamad Yunus, SpBS.


SMF BEDAH RSAM
ANATOMI
PENDAHULUAN
 Aneurysma (latin)  pelebaran
 Aneurisma  pelebaran lokal abnormal pada dinding
pembuluh darah  arteri
 Arteri normal 3 lapisan :
Intima  lapisan endothelial
 Tunika

 Tunika Media  lapisan otot


 Tunika Adventitia  lapisan jaringan ikat
 Kantung aneurisma  lapisan intima & adventitia
 Tipe aneurisma intrakranial : saccular, fusiform &
dissecting
 Insidensi SAB dari aneurisma yg pecah di AS : 1
kasus per 10.000 orang, 27.000 kasus baru SAB per
tahun.
 SAB wanita > pria = 2 : 1, usia 55-60 tahun
 Prevalensi pd org dewasa  1-5% atau 10-12 juta org AS
 50-80 %  tidak pecah
LOKASI
Anterior circulation aneurysms 86,5% :
- A-CommA  30%
- ICA pd asal P-CommA  25%
- Cabang MCA  20%
- Percabangan ICA  7,5%
- Arteri pericallosal/callosomarginal  4%

Posterior circulation aneurysms (vertebrobasiler) 10%


- Percabangan arteri basilar  7%
- Arteri posterior inferior cerebellar (PICA)  3%
P-CommA

P-CommA berasal dari posteromedial ICA

Lewat ke medial & inferior

Menembus Liliequist Membrane

Bergabung dengan PCA di lateral

Berakhir di percabangan arteri basilaris


ANEURISMA P-CommA

Tipe lesi P-CommA


- Di Posterior mendekati ke inferior
Membentang di medial incisura tentorium, menekan CN III ketika
CN III memasuki dura di processus clinoid posterior
- Di Lateral di atas tentorium
Hampir berlekatan dengan permukaan medial lobus temporal
P-CommA vs Carotid Cavernosus
 P-CommA :
- Midriasis pupil 99% kasus
- Lesi kecil, umumnya < 1 cm
- Nyeri kepala di retro orbita : worst headache of my
life

 Carotid Cavernosus :
- Tidak Midriasis  simpatis di dalam sinus 
kompresi
- Gangguan visus
- Neuropati beberapa saraf kranial
KLASIFIKASI HUNT & HESS

Grade Deskripsi Survival % Vasospasme


Grade I Asimptomatik, nyeri kepala ringan, 70% 22%
kaku kuduk ringan.
Grade II Parese nervus kranialis, nyeri kepala 60% 33%
sedang - berat, kaku kuduk.
Grade III Defisit fokal ringan, letargi, atau 50% 52%
konfusi.
Grade IV Stupor, hemiparesis sedang - berat, 20% 53%
decerebrasi awal.
Grade V Koma dalam, postur decerebrasi, 10% 74%
moribund
KLASIFIKASI WFNS

Grade GCS Focal Neurological Deficit

Grade I 15, Absent

Grade II 13-14 Absent

Grade III 13-14 Present

Grade IV 7-12 Present & Absent

Grade V <7 Present & Absent


GRADING SISTEM FISHER
(hubungan antara jumlah darah pada CT Scan dengan vasospasme)

Fisher Grup Blood on CT

1 No subarachnoid blood detected

2 Diffuse or vertical layers < 1 mm thick

3 Localized clot and/or vertical layer > 1 mm

4 Intracerebral or intraventricular clot with diffuse or no SAH


PEMERIKSAAN PENUNJANG
 Lumbal punksi  darah atau xantokrom
 Imaging  ukuran, lokasi & morfologi
CT Scan Kepala Non Kontras =
SAH
DSA (Digital substraction angiography )

Keuntungan Kerugiaan
1. Melihat pembuluh darah 1. Invasive
dengan jelas 2. Mahal
2. Dapat melihat fase-fase 3. Waktu lama
pembuluh darah 4. Sulit untuk direkonstruksi
3. Melihat colateral 5. Tidak dapat dilakukan di
EMG
6. Tidak dapat melihat
hubungan vaskular dengan
tulang
CTA (computer tomography angiography )
Keuntungan Kerugian
1. Non invasive 1. Terganggu artifak dari head
2. Waktu lebih sedikit (15 pin
menit) 2. Kurang dapat mendeteksi
3. Mudah untuk di rekonstruksi aneurisma dengan ukuran
4. Dapat mendeteksi vasospasm kecil
5. Dapat langsung di kerjakan 3. Tidak dapat melihat arteri
saat di EMG dengan yang sangat kecil
menggunakan monitor atau 4. Tidak dapat melihat aliran
suport lain colateral
6. Dapat melihat trombus dan 5. Tidak dapat melihat fase
struktur tulang dari pembuluh darah
MRA ( magnetic resonance angiography )
Keuntungan Kerugiaan

1. Non invasive 1. Terganggu artifak dari head


2. Potongan gambar lebih pin
kecil < 1 mm 2. Waktu pemeriksaan lebih
3. Mudah untuk di lama
rekonstruksi 3. Tidak dapat melihat aliran
4. Tanpa kontras colateral
5. Tanpa radiasi 4. Tidak dapat melihat fase
dari pembuluh darah
MANAJEMEN
 Ruptur :
- Nimodipin oral 60 mg setiap 4 jam selama 21 hari
- Triple H : hipertensi, hipervolemik & hemodilusi
 Hematokrit > 30%, CVP 8-12 mmHg

 Unruptur :
- Observasi
- Kraniotomi & kliping
- Endovaskular koiling
 Penanganan operatif ditunda pd awal kejadian  menghin-
dari brain swelling selama pembedahan
Clipping
Coiling

Anda mungkin juga menyukai