Anda di halaman 1dari 20

SIX SIGMA

OLEH
DIAN SANTOSO MANALU
1514051070
PENGERTIAN
Six Sigma merupakan sebuah metodologi terstruktur
untuk memperbaiki proses yang difokuskan pada usaha
mengurangi variasi proses (process variances) sekaligus
mengurangi cacat (produk/jasa yang diluar spesifikasi)
dengan menggunakan statistik dan problem solving tools
secara intensif. Pernyataan lain mengatakan six sigma
merupakan suatu besaran yang bisa diterjemahkan sebagai
sebuah proses yang memeilki defects Opourtunity
Defect
Six Sigma adalah metodologi manajemen untuk pemecahan masalah
yang
dapat diterapkan untuk semua jenis proses bisnis untuk mengidentifikasi
dan menghilangkan penyebab kecacatan untuk meningkatkan proses
bisnis utama dan penghematan biaya. Produk/Service disebut
memiliki
DEFECT jika terdapat sekurang-kurangnya satu spesifikasi yang
tak
dipenuhi.
KONSEP

 Six sigma merupakan Ukuran statistik terhadap


kinerja sebuah proses atau sebuah produk,

Six sigma dalam penerapanya memilki tujuan yang


mencapai nyaris sempurna untuk perbaikan atau
peningkatan kinerja,

Sistem manajemen untuk mencapai kepemimpinan


bisnis terdepan dan kinerja kelas dunia.
TUJUAN
 Memangkas waktu pembuatan produk
Menemukan dan mengurangi dan meminimalisir
factor-factor penyebab kecacatan
Mengurangi waktu siklus dan biaya operasi
Meningkatkan produktifitas
Memenuhi kebutuhan pelanggan dengan baik
Memperoleh keuntungan lebih besar
PERSPEKTIF

• Penjelasan presepektif six


sigma dapat diuraikan dalam
dua perspektif :
– Perspektif statistik
– Perspektif metodologi
Perspektif statistik
• Dalam statistik sigma dikenal sebagai standar
deviasi yang menyatakan nilai simpangan terhadap
nilai tengah.
• Suatu proses dikatakan baik apabila berjalan
pada suatu rentang yang telah
ditetapkan.Rentang tersebut memiliki 2 batas
yaitu batas atas batas bawah. Apabila proses
yang terjadi di luar rentang maka disebut cacat.
• Proses Six Sigma adalah proses yang hanya
menghasilkan DPMO (defect permillion opportunity)
Perspektif metodologi

• Six Sigma merupakan pendekatan menyeluruh


untuk menyelesaikan suatu masalah dan
peningkatan proses melalui fase DMAIC
(Define, Measure, Analyze, Improve, Control)
• Konsep DMAIC merupakan inti analisis six sigma
yang menjamin voice of costumer berjalan dengan
baik dalam keseluruhan proses sehingga produk
yang dihasilkan sesuai keinginan dan memuaskan
pelanggan.
DMAIC
• Define adalah fase penentuaan masalah,
penetapan persyaratan pelanggan,
mengetahui CTQ (Critical to Quality).
• Meas adalah fase pengukuran terhadap
tingkat kecacatan pelanggan (Y).
• Analyze adalah fase menganalisis faktor-
faktor penyebab masalah/cacat (X).
• Improve adalah fase peningkatan proses (X)
dan menghilangkan faktor penyebab cacat.
• Control adalah fase pengontrolan kinerja
proses (X) untuk menjamin cacat tidak
muncul.
Manfaat penerapan Six Sigma
 Menghasilkan sukses yang berkelanjutan
 Mengatur tujuan kinerja bagi setiap orang
 Memperkuat nilai kepercayaan kepada pelanggan
 Mempercepat proses perbaikan
 Melakukan perubahan strategi
3 Kelemahan Six
Sigma

 Perencanaannya perlu waktu yang cukup lama


 Perlunya ketekunan dan keuletan dalam menjalankan
strategi ini karena mendapatkan suatu produk yang baik
harus melalui pemantauan secara teratur
 Perlu SDM yang terlatih dan kompetitif karena
dituntut untuk terus mengurangi produk cacat 
PENERAPAN

Six Sigma merupakan Konsep peningkatan kualitas yang


memberikan toleransi kesalahan atau cacat. Semakin
banyak cacat yang terjadi pada proses, menunjukkan
semakin rendahnya kualitas proses yang ada.

Anggapan tingkat keberhasilan sebesar 99%


merupakan suatu hasil yang sangat baik. Namun
pada dasarnya Kesalahan yang hanya dalam 1
persen sebenarnya dapat berpengaruh buruk
terhadap kepuasan pelanggan.
Pernyataan dibawah menunjukkan bahwa pencapaian 99%
belum tentu baik dan kecil nilai cacatnya. Maka dari itu dengan
penerapan six sigma diharapkan dapat meminimalisir cacat
sekecil mungkin.
Benar-benar
Benar-benar Manajemen yang
Manajemen yang
mengutamakan
mengutamakan proaktif
proaktif
pelanggan
pelanggan

Manajemen
Manajemenyang
yang Kolaborasi
Kolaborasitanpa
tanpa
berdasarkan
berdasarkandata
data batas
batas
dan
danfakta
fakta

Fokus
Fokuspada
padaproses,
proses, Selalu mengejar
Selalu mengejar
manajemen
manajemendandan kesempurnaan
kesempurnaan
perbaikan
perbaikan
ELEMEN-ELEMEN KRITIS
 Benar-benar
mengutamakan pelanggan
 KOLABORASI TANPA
BATAS
Dalam Six Sigma, fokus
pelanggan menjadi prioritas Tanpa batas artinya
utama. Sebagai contoh, mematahkan penghalang-
ukuran kinerja Six Sigma penghalang dan memperbaiki
dimulai dengan pelanggan. team work di lini atas dan lini
Perbaikan-perbaikan Six bawah, dan lintas lini
Sigma ditentukan oleh organisasional.
pengaruhnya terhadap .
kepuasan dan nilai pelanggan.
 FOKUS PADA PROSES, MANAJEMEN, DAN PERBAIKAN

Dalam Six Sigma, proses adalah tempat di mana tindakan dimulai. Entah
dalam perencanaan produk dan jasa, pengukuran kinerja, perbaikan
efisiensi, dan kepuasan pelanggan. Six Sigma memposisikan proses
sebagai kendaraan kunci dan sukses.

 MANAJEMEN PROAKTIF

Dalam penjelasan paling sederhana, menjadi proaktif adalah bertindak


sebelum terjadinya peristiwa, ketimbang beraksi terhadap peristiwa.
Tetapi dalam dunia nyata, manajemen proaktif berarti membuat
kebiasaan yang terlalu sering diabaikan dalam praktik bisnis, yakni
menentukan tujuantujuan yang ambisius dan sering menilainya,
menentukan prioritas yang jelas, dan fokus pada pencegahan masalah
ketimbang mengatasi masalah.
 MANAJEMEN YANG Selalu mengejar
DIGERAKKAN OLEH DATA DAN kesempurnaan
FAKTA
Dorongan untuk sempurna
Six Sigma mengambil konsep dan toleransi kegagalan,
pada tingkat yang baru dan dua ide yang kedengaran
lebih powerful. Disiplin Six mengandung makna
Sigma dimulai dengan kontradiksi. Tetapi pada
menjelaskan ukuran-ukuran apa dasarnya kedua ide tersebut
yang menjadi kunci untuk saling melengkapi. Tidak
mengukur kinerja bisnis, dan ada perusahaan yang akan
kemudian menerapkan data dan memasuki Six Sigma tanpa
analisis sedemikian rupa untuk meluncurkan ide-ide serta
membangun pemahaman pendekatan baru yang
terhadap variabel-variabel kunci senantiasa melibatkan
dan hasil-hasil optimal beberapa resiko.
5 Faktor penting dalam
implementasi Six Sigma
• Dukungan dari Top level.
 Six sigma menawarkan pencapaian yang terukur
yang tidak akan mampu ditolak oleh pemimpin
perusahaan, yang dikerjakan oleh seorang super star
yg sangat tahu apa yg harus dilakukan di bidangnya
(Black Belt, Project Champion, Executive Champion).
• Tim yang hebat.
 Para Executive Champion, Deployment
Champions, Project Champions, Master Black
Belts, Black Belts, dan Green Belts adalah orang-
orang yg terlatih dengan baik untuk mengerjakan
proyek Six Sigma.
• Training yg berbeda dgn yg pernah ada.
 Anggota proyek Six Sigma adalah mereka yg pernah
ditraining secara khusus dengan biaya antara
$15,000-$25,000 per Black Belt, yg akan dibayar
melalui saving yg didapat dari setiap proyek Six
Sigma.
• Alat ukur yg baru.
 Dengan menggunakan DPMO (Defects Per Million
Opportunities) yang berhubungan erat dgn Critical to
Quality (CTC) yg diukur berdasarkan persepsi
customer, yg bisa dibandingkan antar departemen
atau divisi dalam satu perusahaan.
• Tradisi perusahaan yg baru.
 Yaitu mempromosikan usaha untuk melakukan
peningkatan kualitas secara terus menerus.
Kesimpulan
• Penerapan Six Sigma dalam perusahaan sangat

potensial karena bagi konsumen dapat


mengurangi kecacatan dalam suatu produk/jasa
sehingga konsumen merasakan kepuasan
sedangkan bagi produsen dapat meningkatkan
profit perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai