Anda di halaman 1dari 34

Evidence Based Practice:

Terapi Musik pada


Palliative Care
NAMA ANGGOTA KELOMPOK

01 Cucu Eka Pertiwi


(131611133007)

02 Regyana
(131611133013)
Mutiara Guti

03 Dwi Utari Wahyuning Putri


(131611133019)

04 Verantika
(131611133026)
Setya Putri

05 Rizki Jian Utami


(131611133032)

06 Muhammad
(131611133039)
Hidayatullah A.M

07 Annisa
(131611133045)
Fiqih I.
ATAR
L BELAKAN
G
Kanker diketahui dapat menimbulkan berbagai macam
keluhan diantaranya nyeri. NYERI adalah keluhan utama
yang paling sering diutarakan oleh penderita.

TERAPI MUSIK bermanfaat untuk managemen symtomp yang dapat mengurangi


sakit(atau nyeri) dan mual karena kanker, serta meningkatkan kualitas hidup secara psikologis.
P I C O T
Problem Intervention Comparison Outcome Time

Nyeri pada pasien kanker.


P I C O T
Problem Intervention Comparison Outcome Time

Memberikan terapi musik klasik.


P I C O T
Problem Intervention Comparison Outcome Time

1.Pemberian terapi murotal Al Quran untuk mengurangi


kecemasan pada penderita kanker
2.Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT) menurunkan
stress pasien kanker serviks
3.Pengaruh teknik relaksasi hand massage terhadap nyeri pada
pasien kanker payudara di yayasan kanker indonesia surabaya
4.Program self-management: atasi nyeri dan tingkatkan kualitas
hidup penderita kanker
P I C O T
Problem Intervention Comparison Outcome Time

Semua terapi music membantu mengekspresikan perasaan, membantu rehabilitasi fisik,memberi pengaruh positif terhadap kondisi suasana hati dan
emosi, meningkatkan memori,serta menyediakan kesempatan yang unik untuk berinteraksi dan membangun kedekatan emosional. Dengan demikian,
terapi musik diharapkan dapat membantu mengatasi stress, mencegah penyakit dan meringankan rasa sakit (Anugroho, 2012).
Jenis musik yang digunakan dalam terapi musik dapat disesuaikan dengan keinginan, seperti musik klasik, instrumentalis, dan slow music (Potter,
2005).

Musik digunakan untuk beberapa alasan antara lain:


a. Untuk meredakan rasa sakit yang berkaitan dengan anesthesia atau pengurangan sakit.
b. Untuk menenangkan pasien
c. Untuk mengurangi kegelisahan selama melahirkan.
d. Efek Mozart, adalah salah satu istilah untuk efek yang bisa dihasilkan sebuah musik yang
dapat meningkatkan intelegensia seseorang.
e. Refresing, pada saat pikiran seseorang lagi kacau atau jenuh, dengan mendengarkan music walaupun sejenak, terbukti dapat
menenangkan dan menyegarkan pikiran kembali.
f. Motivasi, hal yang hanya bisa dilahirkan dengan “feeling”tertentu. Apabila ada motivasi,semangatpun akan muncul.
g. Berbagai penelitian dan literatur menerangkan tentang manfaat musik untuk kesehatan, baik untuk kesehatan fisik maupun
mental, beberapa penyakit yang dapat ditangani dengan musik antara lain: kanker, stroke, dimensi, nyeri, gangguan
kemampuan belajar, dan bayi prematur (Laila, 2011).
P I C O T
Problem Intervention Comparison Outcome Time

Selama satu bulan, dan intervensi diberikan setiap hari, per hari
dilaksanakan dua kali yaitu pukul 15.00 dan 19.00 dengan durasi 15 menit
SCOPUS
KEYWORD :

Music therapy for palliative care

music therapy for pain management

music therapy for cancer

Strategi
Pencarian pencarian mendapatkan 10-20 jurnal,
GOOGLE SCHOOLAR
Simple PowerPoint Presentation
Literatur namun jurnal yang sesuai dengan
KEYWORD :
intervensi kami hanya 2-3 jurnal
Terapi Musik pada Penderita Kanker

sebanyak 30 jurnal yang ditemukan, namun yang


sesuai dengan intervensi kami hanya sebanyak 3
Simple PowerPoint Presentation
jurnal.

Setelah menemukan jurnal yang dimaksud kami melakukan pengkajian per jurnal atau literature review
dan juga membandingankan jurnal satu dengan yang lain, sehingga total jurnal yang sesuai dengan
topik kami ada 6 jurnal.
RANGKUMAN DARI RESEARCH
Ada pengaruh pemberian musik klasik Pachelbel Canon In D Major
terhadap skala nyeri pada pasien kanker payudara di RSUD Dr. H.
Soewondo Kendal.
Efektifitas Terapi Musik
terhadap Skala Nyeri pada Hasil ini sesuai dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh
Pasien Kanker Payudara di Abdurrasyid pada tahun 2009 yang menyatakan ada pengaruh terapi
Rumah Sakit Umum Dr. H distraksi mendengarkan musik klasik mozart terhadap penurunan skala
Soewondo Kendal nyeri pada pasien kanker di RS. Dharmais Jakarta, dengan hasil p < 0,05.
Penulis : Puji Lestari, Machmudah,
Elisa Musik dapat mempengaruhi fungsi-fungsi fisiologis, seperti respirasi,
Jurnal : S1 Ilmu Keperawatan denyut jantung dan tekanan darah (Djohan, 2006). Musik juga dapat
Kendal menurunkan kadar hormon kortisol yang meningkat pada saat stres.
Musik juga merangsang pelepasan hormon endorfin, hormon tubuh yang
memberikan perasaan senang yang berperan dalam penurunan nyeri
(Djohan, 2006).

Musik Mozart dipilih karena memiliki keungulan akan kemurnian dan


kesederhanaan bunyi-bunyi yang dimunculkannya, irama, melodi, dan
frekuensi tinggi pada musik Mozart merangsang dan memberi daya pada
HASIL daerahd-aerah kreatif dan motivasi dalam otak. Musik Mozart memberi
rasa nyaman tidak hanya ditelinga tetapi di jiwa juga yang
mendengarkannya. Musik Mozart sesuai dengan pola sel otak manusia,
karena musik Mozart begitu bervariasi dan kaya akan nada-nada dari
lembut hingga keras, dari lambat sampai cepat (Anonym, 2011).
RANGKUMAN DARI RESEARCH
Ada perbedaan intensitas nyeri pada pasien kanker sebelum dan
sesudah pemberian terapi musik klasik di Rumah Sakit Telogorejo
Semarang.
Perbedaan Intensitas Nyeri
pada Pasien Kanker
Musik dapat menyembuhkan nyeri kronis, ia bekerja pada sistem
Sebelum dan Sesudah syaraf otonom yaitu bagian sistem syaraf yang bertanggung jawab
Pemberian Terapi Musik mengontrol tekanan darah, denyut jantung, dan fungsi otak yang
Klasik di Rumah Sakit mengontrol perasaan dan emosi. Menurut penelitian, kedua sistem
Telogorejo Semarang tersebut bereaksi sensitif terhadap musik (Muttaqin, 2008, hlm.40).
Hal ini menunjukan bahwa terapi musik klasik Mozart dapat
Penulis : Andreas Endarto, mengatasi nyeri berdasarkan teori Gate Control, bahwa impuls nyeri
Ns.Ismonah. M.Kep. Sp.MB, dapat diatur atau dihambat oleh mekanisme pertahanan disepanjang sistem
Wulandari M, SKM,.M.Si saraf pusat (Farida, 2010, hlm.23).
Jurnal : STIKES Telogorejo
Semarang Stimulus yang menyenangkan dari luar seperti terapi musik juga dapat
merangsang sekresi endorfin, sehingga stimulus nyeri yang dirasakan oleh
pasien menjadi berkurang. Peredaan nyeri secara umum berhubungan
langsung dengan pertisipasi aktif individu, banyaknya modalitas sensori
yang digunakan, dan minat individu dalam stimulasi Oleh karena itu,
stimulasi otak akan lebih efektif dalam menurunkan nyeri (Tamsuri, 2007,
HASIL hlm.61). Mendengarkan musik secara teratur membantu tubuh santai
secara fisik dan mental sehingga membantu menyembuhkan dan
mencegah nyeri. Para ahli yakin setiap jenis musik klasik seperti
Mozart atau Beethoven dapat membantu sakit otot dan nyeri kronis
(Muttaqin, 2008, hlm.40).
RANGKUMAN DARI RESEARCH
intervensi SeLIMuT berpengaruh terhadap tingkat nyeri pasien kanker
paliatif. Pengaruh tersebut berupa penurunan nyeri pada kelompok yang
mendapatkan SeLIMuT, sedangkan pada kelompok yang tidak diberi terapi
Pengaruh Self-Selected justru terjadi peningkatan nyeri.
Individual Music Therapy
(SeLIMuT) Terhadap Tingkat Penurunan nyeri yang terjadi pada kelompok intervensi dapat dijelaskan
Nyeri Pasien Kanker Paliatif sebagai akibat dari karakteristik dan metode pemberian SeLIMuT. Musik yang
di RSUD Dr. Sardjito, digunakan dalam terapi merupakan musik pilihan yang disukai responden dari
Yogyakarta daftar lagu yang disediakan oleh peneliti. Jenis musik yang ditawarkan adalah
musik slow dengan tempo stabil. Metode yang digunakan dalam
Penulis : Nuzul Sri Hertanti terapi juga dapat memengaruhi penurunan nyeri melalui alat yang digunakan
Jurnal : Indonesian Journal of dalam mendengarkan musik, yaitu dengan earphone. Selain itu, juga
Cancer Vol. 9,No. 4 October- waktu, durasi, dan frekuensi terapi yang sesuai. Metode tersebut dapat
December 2015 meningkatkan kenyamanan dan ketenangan sehingga membuat pasien relaks
dan meningkatkan toleransi terhadap rasa nyeri. SeLIMuT berperan dalam
menurunkan nyeri dengan cara memengaruhi hipofisis otak untuk melepaskan
endorfin.

Musik juga menstimulasi sistem neurohormonal dan pelepasan


endorphin yang bereaksi pada reseptor spesifik di otak untuk mengubah
HASIL emosi, mood, dan fisiologi. Adanya respons psikofisiologi ini juga
dapat berpengaruh terhadap persepsi dan respons pasien
terhadap nyeri yang dirasakan.
RANGKUMAN DARI RESEARCH

Spiritual Emotional Freedom


Technique (SEFT) SEFT merupakan perpaduan teknik yang menggunakan
Menurunkan Stres Pasien energi psikologis dan kekuatan spiritual serta doa untuk
Kanker Serviks mengatasi emosi negative. SEFT efektif mengatasi stress
Penulis : Desmaniarti, Z dan Nani
karena didalamnya terdapat beberapa Teknik terapi yang
Avianti terangkum dan dipraktikkan secara sederhana, terpai
tersebut meliputi doa, NLP (Neuro Linguistic
Jurnal : Jurnal Ners Vol 9 No 1 April
2014: 91-96
Programming), Hypnoterapy, visualisasi, meditasi,
relaksasi, imagery dan desensitisasi (Zainudin,2008).
Stress merupakan salah satu bentuk emosi negative yang
dialami oleh seseorang dan dapat mengganggu
keamanan serta kenyamanan dalam melaksanakan tugas
kehidupan sehari-hari (Z, & Avianti, 2017). Stress pada
HASIL pasien kanker serviks terjadi karena ketidakmampuan
pasien dalam mengatasi ancaman psikologis yang
ditimbulkan oleh kondisi penyakit kanker serviks ynag
dikenal sebagai penyakit mematikan (Nelson, 2008)
RANGKUMAN DARI RESEARCH

Pengaruh Teknik Relaksasi


Hand Massage terhadap Hand massage merupakan langkah yang paling efektif
Nyeri pada pasien Kanker untuk meningkatkan relaksasi dan dijadikan sebagai
Payudara di Yayasan Kanker terapi paliatif (Kolcaba et al, 2004). Hand massage
Indonesia Surabaya
artinya memberikan stimulasi di bawah jaringan kulit
Penulis : Puput Nur Fadilah, Puji dengan memberikan rasa nyaman (Ackley et al, 2008).
Astuti, Wesiana Heris Santy
Jurnal : Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol Hand massage diberikan untuk menimbulkan efek yang
9 No 2, Agustus 2016, Hal 221-226 menyenangkan bagi pasien kanker payudara (Nur
Fadilah & Astuti, 2018). Apabila pasien kanker payudara
mempersepsikan sentuhan sebagai stimulus untuk rileks.
Kemudian akan muncul respon relaksasi. Relaksasi juga
dapat mengurangi rasa cemas akibat nyeri, sehingga
dapat mencegah nyeri bertambah berat. Cara kerja dari
HASIL masase in menyebabkan terjadinya pelepasan endorphin,
sehingga memblok transmisi stimulus nyeri (Potter &
Perry, 2005).
RANGKUMAN DARI RESEARCH

Konsep SM telah dipertimbangkan secara ilmiah sejak


Program Self Management : empat dekade lalu. Barlow, et al (2002),
Atasi Nyeri dan Tingkatkan mendefinisikannya sebagai kemampuan seseorang untuk
Kualitas Hidup Penderita menangani gejala dan segala konsekuensi akibat hidup
Kanker
dengan kondisi kronis, termasuk perubahan terapi, fisik,
Penulis : Ni Putu Purnama Sari sosial, dan gaya hidup. Lorig & Holman (2003)
Jurnal : Jurnal Ners LENTERA, mengidentifikasi tujuan SM adalah untuk menjaga
September 2014, vol 2 hal 39-47 kesejahteraan psikologis seseorang. Untuk itu penderita
penyakit kronis memiliki tiga tugas SM, yaitu: 1)
mengelola aspek medis dari penyakitnya, 2) mengelola
peran dalam kehidupan, termasuk perubahan peran
akibat penyakit, dan 3) mengelola konsekuensi psikologis
dari penyakit kronis. Agar dapat melaksanakan tugas-
tugas ini, penderita penyakit kronis memerlukan
HASIL keterampilan SM inti yang terdiri dari kemampuan untuk
memecahkan masalah, membuat keputusan,
menggunakan sumberdaya yang ada, bekerjasama
dengan tenaga kesehatan, dan mengambil tindakan.
RANGKUMAN DARI RESEARCH

Implementing a Palliative
Medicine Music Therapy Ada pengaruh pemberian terapi music terhadap penurunan
Program : A Quality tingkat kecemasan dan nyeri pada pasien dan anggota
Improvement Project keluarga yang berkunjung di layanan konsultasi di Mayo Clinic
(Rochester, Minnesota) pada Juni hingga 31 Desember 2016.
Penulis : Christina Wood, MA, MT- Terapi musik diberikan kepada 57 pasien dan 53 anggota
BC, Susanne M.Cutshall, Jacob J. keluarga. Survei pasien menunjukkan penurunan kecemasan dan
Strand nyeri. Semua pasien melaporkan bahwa terapi musik
Jurnal : American Journal of
Hospice & Palliative Medicine
memfasilitasi sebagai penghilang stres, relaksasi,
penghilang nyeri, dukungan spiritual, dukungan emosional,
dan perasaan sehat secara umum. Semua peserta
merekomendasikan layanan terapi musik kepada lainnya. Dokter
perawatan paliatif melaporkan bahwa terapi musik adalah nilai
tambah sebagai layanan holistik. Penyedia layanan yang
melengkapi survei juga berkomentar bahwa mereka terkejut
HASIL bahwa intervensi terapi music memberikan kelegaan bagi fisik
dan distress emosional. Bahkan pasien yang mengaku tidak suka
musik menemukan sesi terapi musik sebagai sesuatu hal yang
menyenangkan.
RANGKUMAN DARI RESEARCH

Standardizing Music
Characteristics for The
Manajement of Pain: A
Systematic Review and
Meta-Analysis of Clinical
Trials
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa musik
Penulis : Juan Sebastian Martin-
saavedra, Laura Daniela Vergara- tanpa lirik efektif untuk manajemen nyeri,
Mendez, Ivan Pradilla, Alberto terutama nyeri non-prosedural. Sepertinya
Velez-van-Meerbeke, Claudia
Talero-Gutierrez intervensi musik itu tidak boleh dilakukan melebihi
30 menit per sesi, dan jika diberikan selama
Jurnal : Complementary Therapies
in Medicine 41 (2018) 81-89 beberapa hari, dapat dilakukan selama 14–30 hari
tampaknya efektif. Untuk manajemen nyeri non-
HASIL prosedural, musik tanpa lirik memiliki efek
signifikan sebagai pereda nyeri sedang, dan
homogen, sehingga dianjurkan.
RANGKUMAN DARI RESEARCH

The Effectiveness of Music


Therapy for Terminally Ill
Patients: A Meta-Analysis
and Systematic Review

Penulis : Yinyan Gao, Mm, Yanping


Wei, MM, Weinjiao Yang, MM, Lili
Jiang, MM, Xiuxia Li, PhD
Jurnal : Journal of Pain and
Symptom Management Vol. 57 No.
2 February 2019

Studi meta-analisis ini menunjukkan bahwa terapi


HASIL musik berfungsi sebagai intervensi yang efektif
untuk mengurangi rasa nyeri dan gejala
psikologis pada pasien dengan kondisi terminal.
CRITICAL ANALYSIS
Insert the Sub Title of
Your Presentation
HASIL

intervensi SeLIMuT berpengaruh terhadap tingkat nyeri pasien kanker paliatif. Pengaruh tersebut berupa
penurunan nyeri pada kelompok yang mendapatkan SeLIMuT, sedangkan pada kelompok yang tidak
diberi terapi justru terjadi peningkatan nyeri. Hal ini berarti SeLIMuT memiliki pengaruh yang efektif
dalam menurunkan nyeri pasien kanker paliatif.

Jenis musik yang ditawarkan adalah musik slow dengan tempo stabil. Metode yang digunakan yaitu
dengan earphone. Selain itu, juga waktu, durasi, dan frekuensi terapi yang sesuai. Responden kelompok
intervensi mendengarkan terapi melalui earphone yang disambungkan dengan MP3 Player.
Penggunaan earphone lebih bersifat individual sehingga responden lebih dapat menikmati musik dan
tidak terganggu dengan kebisingan di lingkungan sekitar. Metode tersebut dapat meningkatkan
kenyamanan dan ketenangan sehingga membuat pasien relaks dan meningkatkan toleransi terhadap
rasa nyeri.

SeLIMuT berperan dalam menurunkan nyeri dengan cara memengaruhi hipofisis otak untuk
melepaskan endorfin. Musik yang didengarkan akan masuk melalui telinga, kemudian akan
menggetarkan gendang telinga dan mengguncang cairan yang ada di telinga bagian dalam. Musik juga
menggetarkan sel-sel berambut di dalam koklea, kemudian melalui saraf koklearis getaran tersebut KEKURANGAN
menuju ke otak dan memengaruhi hipofisis untuk melepaskan endorphin. Mendengarkan musik yang
Tidak dilakukan matching dalam
disukai juga berpengaruh terhadap sistem limbik dan saraf otonom. Pada sistem limbik, musik dapat pemilihan sampel penelitian
membangkitkan respons psikofisiologi melalui pengaruh pitch dan ritme musik. menjadi kelemahan dalam
penelitian ini sehingga bagi
KELEBIHAN peneliti selanjutnya diharapkan
Terapi musik memiliki kelebihan dapat melakukan penelitian
sebagai intervensi yang dapat dengan responden yang lebih
diterapkan secara sederhana, banyak dan meneliti pengaruh
noninvasif, perangsang relaksasi terapi musik pada masing-
nonfarmakologis yang aman, masing tingkat nyeri.
murah, dan efektif
Insert the Sub Title of
Your Presentation
HASIL
adanya perbedaan intensitas nyeri pada pasien kanker sebelum dan sesudah pemberian terapi musik klasik di Rumas Sakit Telogorejo
Semarang.

Musik dapat menyembuhkan nyeri kronis, ia bekerja pada sistem syaraf otonom yaitu bagian sistem syaraf yang bertanggung jawab
mengontrol tekanan darah, denyut jantung, dan fungsi otak yang mengontrol perasaan dan emosi. Menurut penelitian, kedua sistem
tersebut bereaksi sensitif terhadap musik (Muttaqin, 2008, hlm.40).

Hal ini menunjukan bahwa terapi musik klasik Mozart dapat mengatasi nyeri berdasarkan teori Gate Control, bahwa impuls nyeri
dapat diatur atau dihambat oleh mekanisme pertahanan disepanjang sistem saraf pusat (Farida, 2010, hlm.23). Teori Gate Control
dari Melzack dan Wall (1965 dalam Potter & Perry,2006, hlm. 1507) mengusulkan bahwa impuls nyeri dapat diatur atau dihambat oleh
mekanisme pertahanan di sepanjang sistem saraf pusat.

Musik klasik Mozart sendiri juga dapat merangsang peningkatan hormon endorfin yang merupakan substansi sejenis morfin yang
disuplai oleh tubuh(Farida, 2010, hlm.23). Sehingga pada saat neuron nyeri perifer mengirimkan sinyal ke sinaps, terjadi sinapsis
antara neuron perifer dan neuron yang menuju otak tempat seharusnya substansi P akan menghantarkan impuls. Pada saat tersebut,
endorfin akan memblokir lepasnya substansi P dari neuron sensorik, sehinnga transmisi impuls nyeri di medula spinalis menjadi
terhambat, sehingga sensasi nyeri menjadi berkurang (Potter & Perry,2006, hlm. 1507).

Stimulus yang menyenangkan dari luar seperti terapi musik juga dapat merangsang sekresi endorfin, sehingga stimulus nyeri yang
dirasakan oleh pasien menjadi berkurang. Peredaan nyeri secara umum berhubungan langsung dengan pertisipasi aktif individu,
banyaknya modalitas sensori yang digunakan, dan minat individu dalam stimulasi. Oleh karena itu, stimulasi otak akan lebih efektif
dalam menurunkan nyeri (Tamsuri, 2007, hlm.61). Mendengarkan musik secara teratur membantu tubuh santai secara fisik dan
mental sehingga membantu menyembuhkan dan mencegah nyeri. Para ahli yakin setiap jenis musik klasik seperti Mozart atau
Beethoven dapat membantu sakit otot dan nyeri kronis (Muttaqin, 2008, hlm.40).
KEKURANGAN
-
KELEBIHAN
-
Insert the Sub Title of
Your Presentation
HASIL
ada pengaruh pemberian musik klasik Pachelbel Canon In D Major terhadap skala nyeri pada pasien
kanker payudara di RSUD Dr. H. Soewondo Kendal.

Terapi musik adalah penggunaan musik untuk relaksasi, mempercepat penyembuhan, meningkatkan
fungsi mental dan menciptakan rasa sejahtera. Musik dapat mempengaruhi fungsi-fungsi fisiologis,
seperti respirasi, denyut jantung dan tekanan darah (Djohan, 2006). Musik juga dapat menurunkan
kadar hormon kortisol yang meningkat pada saat stres. Musik juga merangsang pelepasan hormon
endorfin, hormon tubuh yang memberikan perasaan senang yang berperan dalam penurunan nyeri
(Djohan, 2006).

Musik Mozart dipilih karena memiliki keungulan akan kemurnian dan kesederhanaan bunyi-
bunyi yang dimunculkannya, irama, melodi, dan frekuensi tinggi pada musik Mozart
merangsang dan memberi daya pada daerahdaerah kreatif dan motivasi dalam otak. Musik
karya Mozart memberi rasa nyaman tidak hanya ditelinga tetapi di jiwa juga yang
mendengarkannya. Musik Mozart sesuai dengan pola sel otak manusia, karena musik Mozart
begitu bervariasi dan kaya akan nada-nada dari lembut hingga keras, dari lambat sampai cepat
(Anonym, 2011).
KEKURANGAN
Pada penelitian ini, belum
diteliti lebih lanjut dengan
jumlah sampel yang lebih
besar, memilah-milah
KELEBIHAN stadium kanker,
Keunggulan terapi musik yaitu lebih murah menambah waktu
daripada analgesia, prosedur non-invasif, pemberian musik klasik
tidak melukai pasien, tidak ada efek samping, dan meneliti faktor-faktor
penerapannya luas, bisa diterapkan pada lain yang berpengaruh
pasien yang tidak bisa diterapkan terapi terhadap penilaian skala
secara fisik untuk menurunkan nyeri. nyeri pada pasien kanker
payudara.
Insert the Sub Title of
Your Presentation
HASIL
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh pemberian terapi music terhadap penurunan
tingkat kecemasan dan nyeri pada pasien dan anggota keluarga yang berkunjung di layanan konsultasi
di Mayo Clinic (Rochester, Minnesota) pada Juni hingga 31 Desember 2016.

Terapi musik diberikan kepada 57 pasien dan 53 anggota keluarga. Survei pasien menunjukkan
penurunan kecemasan dan nyeri. Semua pasien melaporkan bahwa terapi musik memfasilitasi sebagai
penghilang stres, relaksasi, penghilang nyeri, dukungan spiritual, dukungan emosional, dan perasaan
sehat secara umum. Semua peserta merekomendasikan layanan terapi musik kepada lainnya. Dokter
perawatan paliatif melaporkan bahwa terapi musik adalah nilai tambah sebagai layanan holistik.

Penyedia layanan yang melengkapi survei juga berkomentar bahwa mereka terkejut bahwa intervensi
terapi music memberikan kelegaan bagi fisik dan distress emosional. Bahkan pasien yang mengaku tidak
suka musik menemukan sesi terapi musik sebagai sesuatu hal yang menyenangkan

KEKURANGAN
-
KELEBIHAN
-
Insert the Sub Title of
Your Presentation
HASIL

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa musik tanpa lirik efektif


untuk manajemen nyeri, terutama nyeri non-prosedural. Sepertinya
musik itu intervensi tidak boleh melebihi 30 menit per sesi, dan jika
diberikan selama beberapa hari, melakukannya selama 14–30 hari
tampaknya efektif. Untuk manajemen nyeri non-prosedural, musik
tanpa lirik memiliki efek signifikan sebagai pereda nyeri sedang, dan
homogen, sehingga dianjurkan. KEKURANGAN
Karena data yang tidak mencukupi, tidak
ada karakteristik musik yang ideal
untuk manajemen nyeri yang
diidentifikasi menunjukkan bahwa
musik sebagai intervensi, memerlukan
standarisasi melalui bahasa yang objektif
seperti teori musik.
Tidak ada perbandingan untuk
mengevaluasi karakteristik mana memiliki
KELEBIHAN efek yang lebih kuat bisa dilakukan tetapi
- karakteristik ini tampaknya untuk
menjelaskan beberapa heterogenitas yang
diamati. Hasil ini mengkonfirmasi bahwa
intervensi mendengarkan musik harus
dirancang dan dijelaskan lebih objektif.
Insert the Sub Title of
Your Presentation
HASIL
Studi meta-analisis ini menunjukkan
bahwa terapi musik berfungsi sebagai
intervensi yang efektif untuk
mengurangi rasa nyeri dan gejala
KEKURANGAN
psikologis pada pasien dengan kondisi -
terminal.

KELEBIHAN
-
APLIKASI DAN
REKOMENDASI

jenis musik yang digunakan


yaitu musik klasik dengan lack
lyrics dan tempo yang lambat.

Mendengarkan musik dapat memproduksi zat endorphins


(substansi sejenis morfin yang disuplai tubuh yang dapat
mengurangi rasa sakit/nyeri) yang dapat menghambat
transmisi impuls nyeri disistem saraf pusat, sehingga sensasi
nyeri dapat berkurang, musik juga bekerja pada sistem limbik
yang akan dihantarkan kepada sistem saraf yang mengatur
kontraksi otot-otot tubuh, sehingga dapat mengurangi
kontraksi otot (Potter & Perry, 2011).
MANFAAT MUSIK :
 Musik menstimulasi sistem neurohormonal dan
pelepasan endorphin yang bereaksi pada reseptor spesifik di
otak untuk mengubah emosi, mood, dan fisiologi.
 Terapi musik lebih murah daripada analgesia, prosedur
non-invasif, tidak melukai pasien, tidak ada efek samping,
penerapannya luas, bisa diterapkan pada pasien yang tidak
bisa diterapkan terapi secara fisik untuk menurunkan nyeri.
 Untuk membantu mengurangi frustasi, sehingga pasien
mampu mengurangi penggunaan obat farmakologis yang
dapat menimbulkan multiple gejala.

Uraian pada analisis diatas menunjukan bahwa manfaat dari terapi musik ini mampu dan efektif mengurang nyeri pada
pasien. Maka dari itu, pengaplikasian terapi musik klasik ini sangat direkomendasikan guna untuk
meminimalisir perasaan nyeri yang dialami pasien, sehingga tidak timbul masalah-masalah yang baru
Thank You
SGD 6 A1-2016

Anda mungkin juga menyukai