Departemen Mikrobiologi
Fakultas Kedokteran Hewan
Universitas airlangga
Sterilisasi
Adalah suatu proses fisik atau kimia
untuk semua mikroorganisme.
Fisik
Panas – basah : AUTOCLAVE
Panas – kering : OVEN
FILTRASI
ULTRA VIOLET
PANAS – PEMBAKARAN
Kimia
Gas (GERMICIDAL GAS)
Metode sterilisasi yang digunakan tergantung
pada bahan atau alat yang akan digunakan.
PANAS – BASAH / LEMBAB
Contoh : pressure – cooker
Design : Panas dengan penguapan dibawah
tekanan (waktu).
lebih panas dibanding air mendidih (100 C /
212 F)
Semakin tinggi tekanan uap, semakin tinggi pula
temperatur yang di capai.
Jika uap dicampur dengan 50% udara pada tekanan
yang sama temperatur turun menjadi 112 C
Jika udara dilepaskan temperatur menjadi 100 C.
katup exhaust dibuka supaya semua udara keluar
dari autoclave sehingga tekanan naik dan
temperatur layak dicapai bila temperatur sudah naik
sehingga katup exhaust sebaiknya ditutup dan
mengobservasi melalui katup bypass / katup safety.
Autoclave dioperasikan pada : tekanan 15lb (1 atm),
121 derajat C untuk 15 – 20 menit.
Kisaran : 10lb (115 C) – 20lb (126 C).
Hal-hal yang perlu diperhatikan :
Pengaturan pembungkusan alat uap dapat bersirkulasi
dengan leluasa terlalu rapat tekanan menjadi naik /
waktu yang dibutuhkan lebih lama.
Isi botol < 2/3 volume meluap selama proses.
Volume kecil waktu dan temperatur normal untuk
sterilisasi volume besar lebih lama.
Bila memproses material basah dan kering serentak
gunakan waktu untuk basah.
Kosongkan udara.
Aliran uap terlihat dari katup bypass (aliran yang baik).
Waktu dimulai saat temperatur 121 C (pada tek. 15lb)
Akhir sterilisasi tekanan diturunkan pelan – pelan.
Saat membuka pintu autoclave adanya residu uap,
walau tekanan sudah 0.
PANAS – KERING
MRPK type sterilisasi dalam oven.
Oven type stove dan wall dapat digunakan.
Temperatur harus mencapai 165 C – 170 C. (329 F – 338 F)
170 C – 180 C : 2- 3 jam.
Dalam praktek : 165 C – 2jam.
Untuk oven type RT : 350 F (kurang lebih 175 C)
memuaskan (kertas, kapas, tali / ram kawat yang sedikit
kuning).
Tempatkan temperatur untuk kontrol.
Hindari pemanasan berlebih
hangus / pemanasan kurang.
sterilisasi kurang sempurna.
Dengan oven type RT : jangan tempatkan Mat. Dengan
pembungkus kertas dekat dengan heat coil.
Waktu sterilisasi dimulai setelah mencapai temperatur
yang benar.
Jangan mengisi oven terlalu penuh (waktu sterilisasi : 4
jam)
Berilah jarak antara barang.
Jangan membuka pintu oven selama sterilisasi efektif
dari sterilisasi terjamin.
Tempatkan tanda atau tulisan di pintu oven.
Semua mat. Dalam kondisi kering untuk mencegah
dekomposisi dari glas atau pecah.
Setelah sterilisasi, biarkan oven menjadi dingin sebelum
dibuka untuk mencegah penyusutan tiba – tiba.
Jangan tempatkan glassware pada permukaan dingin
pecah
Pindahkan glassware pada permukaan yang tidak dingin
(bantalan asbestol kain handuk) dan berilah tanda.
Indikator sterilisasi
perubahan warna dari kertas pembungkus,
benang atau ram kawat dengan warna thermorabil
STRIP INDIKATOR.
metode untuk mengetahui hasil sterilisasi
Strip kertas filter (+ spora bacillus
subtilis setelah sterilisasi pindahkan pada
media kultur inkubasikan pada 37 C – 7 hr ).
Ampul tersegel (+ spora B.Stereo
thermophilus) setelah sterilisasi kultur
inkubasi 55 C – 7 hr.
Secara aseptic inokulasikan cont cairan yang
disterilkan pada :
agar miring (untuk aerob)
THIOGLY COLLATE BROTH (untuk anaerob)
Inkubasikan pada 37 C (55 C untuk
THERMOPHILE) – 7 hari.
Jika pertunbuhan pada media proses sterilisasi
sangat memuaskan.
PANAS – PEMBAKARAN
dapat digunakan untuk mulut botol / tabung , aluminium foil,
ujung pinset, gunting dll.
Gunting dan pinset dicelupkan dulu dalam alkohol 95% bakar
pada api (posisi kebawah lihat gambar)
Jarum OSE untuk isolasi kuman bakarlah pada api dengan sudut
kurang lebih
80 derajat. Pegang jarum sedikit kedepan bakar sampai
merah.
* Aluminium Foil dengan tangan dan bakar sampai terasa panas
oleh tangan.
* Jika menggunakan Api untuk sterilisasi ada eter atau sejenis
area di sekitar api harus bebas dari bahan yang mudah meledak.
FILTRASI
adalah metode yang di anjurkan untuk zat – zat yang
tidak tahan panas, LAR, enzim, SUSP, virus dan
ekstrak jaringan.
Semua enzim dibagi dalam 2 kelompok :
DEPTH FILTER: Tersusun dari serabut – serabut
yang membentuk lembaran sehingga diantara
serabut terbentuk saluran yang berliku – liku
kontaminan dalam cairan yang di filter dapat terpisah
dapat memisahkan partikel, tidak dapat diketahui
ukuran partikel yang tertahan dengan pasti