Anda di halaman 1dari 45

BRONKOPNEUMONI

DENGAN STATUS GIZI BAIK


Case Based Discussion
Identitas Pasien
 Nama Penderita : An. M R M
 Umur : 6 Bulan 26 Hari
 02
01 Announcements
Jenis Kelamin : Laki-laki
Here you could describe the topic of the section
 Agama : Islam
 AlamatIn Depth
: Ngaluran RT 2/4 Tegalarum, Mranggen Demak
Here you could describe the topic of the section

 Nama Ayah
03 In Brief : Tn. S
 Umur Here you could: describe
45 tahunthe topic of the section
 Pekerjaan : Karyawan Swasta
 04
AlamatWelcome!
: Ngaluran RT 2/4 Tegalarum, Mranggen Demak
Here you could describe the topic of the section
 
 Nama Ibu
05 Events: Ny. N S
 Umur Here you could: describe
40 tahunthe topic of the section
 Pekerjaan : Buruh Pabrik
 Alamat : Ngaluran RT 2/4 Tegalarum, Mranggen Demak
Anamnesis

Alloanamnesis dengan Ibu penderita dilakukan pada tanggal 10 juli 2020 pukul 10.00 WIB di ruang
Baitunnisa 1 dan didukung dengan catatan medis.
Keluhan utama : Demam disertai batuk dan pilek
Anamnesis

Riwayat Penyakit Sekarang


2 Minggu SMRS pasien mengeluh batuk dan pilek disertai
demam. Batuk berdahak dan susah keluar. Sekret hidung
berwarna bening. Panas tidak tinggi, tidak berkeringat dingin
dan tidak menggigil. Batuk tidak disertai sesak maupun bunyi
grok-grok. Nafsu makan baik dan minum baik . BAB normal,
lembek berwarna kuning dan 1x sehari , BAK normal dengan
urin kuning dan jernih. Pasien tidak disertai mual dan juga
muntah. Bunyi ngik saat bernafas disangkal
Anamnesis

Saat masuk rumah sakit pasien terlihat kesulitan bernafas dan


panas tinggi. Sesak disertai dengan batuk yang memberat dan bunyi
grok grok namun pilek sudah berkurang. Tidak terdengar bunyi ngik
saat membuang nafas sehingga pasien dibawa oleh ibunya ke IGD
RSI-SA pada tanggal 8 juli 2020 pukul 10.00 WIB. Pasien memiliki
riwayat bronkhitis , dan tidak mempunyai riwayat alergi, maupun
tersedak makanan atau minuman.Anak tidak disertai mual (-) ,
muntah (-), nafsu makan menurun , minum (+), BAK Normal, BAB
Normal.
Riwayat Penyakit Dahulu
 Riwayat Penyakit Dahulu
- Penyakit Anak yang pernah diderita:
- Faringitis/Tonsilitis : disangkal Enteritis : disangkal
- Bronkitis : (+) Disentri basiler : disangkal
- Pnemonia : disangkal Disentri amoeba: disangkal
- Morbili : disangkal Typhoid abd. : disangkal
- Pertusis : disangkal Cacing : disangkal
- Varisela : disangkal Operasi : disangkal
- Difteri : disangkal Trauma : disangkal
- Malaria : disangkal Reaksi obat/ alergi : disangkal
• Polio : disangkal TB : disangkal
 Riwayat Penyakit Keluarga
Tidak ada anggota keluarga yang pernah mengalami sakit serupa (hanya
batuk-pilek atau demam tanpa sesak nafas).
 
 Riwayat Sosial Ekonomi
Pasien tinggal bersama bapak, ibu dan neneknya. Bapak bekerja sebagai
karyawan swasta, ibu sebagai buruh pabrik. Penghasilan bapak cukup
untuk kebutuhan sehari-hari. Biaya perawatan ditanggung oleh BPJS
Kesehatan non PBI.
Kesan ekonomi : Cukup
DATA KHUSUS
1. Riwayat Perinatal
Anak perempuan lahir dari ibu P2A0 hamil 37 minggu, Lahir normal
pervaginam, atterm, ditolong oleh bidan di RSUD Demak, BBL 3700
gram, Panjang badan lahir 49 cm, bayi langsung menangis, sehat,
kemerahan. antenatal care teratur.
Kesan : Kehamilan cukup bulan dan BBL normal
 
2. Riwayat Makan-Minum
ASI diberikan sejak lahir sampai sekarang. Sudah mendapat makanan
pendamping berupa bubur susu.
Kesan : Kualitas dan kuantitas makanan baik
Pemeriksaan status gizi ( Z score ) :
Umur : 6 Bulan 36 Hari
BB : 6,9 kg
TB : 65 cm
WAZ = 6,9- 7,6= -0,77 SD (Normal)
0,90
HAZ= 65 – 67,8= -1,03 SD (Normal)
2,70
WHZ = 6,9 – 7,1= -0,28 SD (Normal)
0,7
Kesan status gizi = Gizi Baik
3. Riwayat Pertumbuhan dan Perkembangan
- Mengangkat kepala, tersenyum : 1 bulan
- Miring, tertawa : 2 bulan
- Tengkurap : 3 bulan
- Duduk tanpa bantuan : 6 bulan
Kesan pertumbuhan dan perkembangan sesuai umur
4. Riwayat Imunisasi Dasarr

No Jenis Imunisasi Jumlah Dasar

1. BCG 1x 1 bulan
2. Polio 4x 0, 2,3,4 bulan
3. Hepatitis B 3x 0,2,3 bulan
4. DPT 3x 2,3,4 bulan

Kesan : Imunisasi Dasar Lengkap


Pemeriksaan Fisik

Dilakukan pada tanggal 10 juli 2020, pukul 10.00 WIB


 Berat badan : 6,9 kg
 Panjang Badan : 65 cm
 Nadi : 114 x/menit
 Suhu : 38oC (axilla)
 Frekuensi pernafasan : 30 kali/menit
Pemeriksaan Fisik
KEADAAN UMUM
Anak apatis, kurang aktif, lemas, tidak kejang
Kulit : Sianosis (-), Ikterus (-), Edema (-), Tanda Perdarahan (-), Sikatriks (-)
Kepala : Mesocephale, Uub Menutup
Mata : Pupil Isokor (3mm/3mm), Reflek Cahaya (+/+), Konjungtiva Anemis (-),
Sklera Ikterik (-), Strabismus (-), Hipertelorism (-)
Hidung : Nafas Cuping (-/-), Sekret (+/+), Deviasi Septum (-/-), Saddle Nose (-)
Mulut : Bibir Sianosis (-), Bibir Kering (+), Trismus (-), Lidah Kotor (-), Tremor (-)
Telinga : Low Set Ear (-/-), Discharge (-/-)
Leher : pembesaran kelenjar getah bening (-/-), bengkak (+), kaku kuduk (-), suspek
oedem glotis (+)

Kesan : Hidung bersekret (+/+)


Pemeriksaan Fisik

ABDOMEN
Inspeksi : Cembung
Perkusi : Timpani
Auskultasi : Bising usus (+) normal
Palpasi : Supel, nyeri tekan (+), perut papan (-)
Hepar : tidak teraba
Lien : tidak teraba

Kesan : abdomen dalam batas normal


Thorax
Paru
◦ Inspeksi : Hemithoraks dextra et sinistra simetris dalam keadaan statis dan dinamis,
retraksi supsternal dan interkostal (-)
◦ Palpasi : Stem Fremitus kanan = kiri , Krepitasi (-)
◦ Perkusi : Sonor di kedua lapang paru
◦ Auskultasi : suara dasar : vesikuler +/+ menurun, Suara tambahan : ronkhi basah halus nyaring (+/+),

Jantung
◦ Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak
◦ Palpasi : Ictus cordis teraba di ICS V 2 cm medial linea mid clavicula sinistra, tidak melebar
◦ Perkusi : Batas atas di ICS II linea parasternal sinistra
Batas kanan di ICS IV linea parasternal kanan
Batas kiri di ICS IV linea mid clavicula sinistra
◦ Auskultasi : BJ I-II normal, murmur (-), gallop (-), bising (-) Kesan :
Frekuensi = 114 x/menit SDV +/+ Menurun/melemah
Ronkhi basah halus nyaring
Pemeriksaan Fisik
EKSTREMITAS
  Superior Inferior
Akral dingin -/- -/-
Akral sianosis -/- -/-
Oedem -/- -/-
Capillary refill < 2 detik/< 2detik < 2 detik/< 2detik

GENITALIA : laki-laki, dalam batas normal


ANORECTAL : positif, dalam batas normal

Kesan : ekstremitas, genitalia, anorectal dalam batas normal


Pemeriksaan Fisik

PEMERIKSAAN NEUROLOGIS
Reflek fisiologis : (+) normal
Reflek patologis : babinski (-), chaddok (-)
Rangsang meningeal : kaku kuduk (-), Kernig sign (-)

Kesan : Pemeriksaan neurologis dalam batas normal


Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Laboratorium : Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan
8 Juli 2020 Hemoglobin 11,0 10,7 – 14,7 g/dL
Hematokrit 35,0 32 – 44 %
Leukosit 11,92 6,0 – 17,5 ribu/ uL
Eritrosit 4,17 (L) 3,8 – 5,2 juta/uL
Trombosit 303 229 – 553 ribu/uL
Eosinofil 0 (L) 1-5 %
Basofil 0,3 0-1%
Neutrofil 20,4 17-50%
Limfosit 30,2 20-7-%
Monosit 12,4 (H) 1-31%
MCV 69,3 73-105
MCH 29,4 21-33
MCHC 33,4 30-54
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Radiologi Foto
Thoraks (Non Kontras) (8 Juli 2020)

Interpretasi :
Cor : Bentuk dan letak normal
Pulmo : Corakan bronkovaskuler
meningkat
• Tampak infiltrate di perihiler kiri dan
parakardial kanan
• Hilus tidak tebal
• Diafragma dan sinus kostofrenikus kanan
kiri tidak tampak kelainan
Kesan : Cor tidak membesar
Gambaran Bronkopneumonia
Assesment
Bronkopneumoni
Status gizi baik
Assesment : Bronkopneumoni

 DD : -Bronkitis akut


- Bronkiolitis akut
IPDx : S = -
O = Lab. Darah Rutin dan, Foto thoraks
IPTx: Infus 2A1/2 8 tpm
Kebutuhan rumatan
Rumus Darrow
6,9 x 100 ml = 690 ml
Demam : (+ 1 derajat celcius ) = 12,5 % x 690 ml = 86,25 ml
Total kebutuhan cairan = 776,25 ml
=11643,75/1440 = 8 tpm
Assesment : Bronkopneumoni

 Paracetamol Jika Demam. Dosis anak 10-15mg/KgBB , Syrup ( 24mg/1ml )


BB Anak = 6,9 kg
Dosis Anak = 10x6,9kg = 69 mg  70 mg
15x6,9kg = 103,5 mg  100 mg
 Antibiotik  Inj Ceftriaxone 50-80 mg/kg
50 mg x 6,9 kg = 345 mg
80 mg x 6,9 kg = 552 mg  500 mg/hari  2x125 mg
 Metilprednisolone = 2x15 mg
 Triamcinolone 0,75 mg
Nalgestan 1/5
Cetirizine 1,5
3x1
Vestine 60 mg
Assesment : Bronkopneumoni

IPMx : tanda vital (SpO2 dan RR), keadaan umum/kesadaran


IPEx :
• Jelaskan kepada keluarga bahwa penyebab paling sering dari penyakit ini adalah
bakteri dan virus, atau kombinasi keduanya, sehingga lingkungan sekitar harus
dijaga kebersihannya dan awasi kontak dengan penderita yang sama
• Jelaskan kepada keluarga bahwa pengobatan untuk penyakit ini adalah dengan
antibiotika selama 7 hari tidak boleh terputus untuk mencegah terjadinya
resistensi obat
Assesment : Status Gizi Baik

Assesment : Gizi Baik


DD :
Gizi lebih
Gizi kurang
IP Dx: S: -
O: -
Assesment : Status Gizi Baik

IP Tx : Kebutuhan kalori (Laki-laki, 6 bulan, 6,9 kg)


= (61,0 x 6,9) – 51= 369,9 kkal/kgBB/hari
Yang terdiri dari :
- Karbohidrat : 60% x 369,9 = 221,94 kkal
- Lemak : 5-40% x 369,9 = 18,495 – 147,96
kkal
- Protein : 5-10% x 369,9 = 18,495 – 36,99
kkal
Assesment : Status Gizi Baik

IP Mx : Keadaan umum pasien, memantau berat badan


setiap bulan
IP Ex :
 Memberitahu ibu cara pemilihan dan penyajian
diet yang benar
 Makan makanan yang bergizi seimbang
 Menimbang berat badan secara rutin
Follow-up pasien
Waktu Hari ke-1 perawatan Hari ke-2 perawatan Hari ke-3 perawatan Hari Ke 4 Perawatan
Tanggal 8 Juli 2020 9 Juli 2020 10 Juli 2020 11 Juli 2020
Keluhan Batuk (+), Panas (+), sesak (+) Batuk pilek berkurang, Panas (-), sesak (-) Batuk, Panas, sesak berkurang Batuk (+), Panas (-), sesak (-), kondisi
membaik

Keadaan Umum Lemah Lemah Lemah Lemah


TTV :        
Nadi 100x/mnt isi cukup 100x/mnt isi cukup 100x/mnt isi cukup 99x/mnt isi cukup
RR 30x/mnt 26x/mnt 24x/mnt 24x/mnt
Suhu 38C(axilla) 37C(axilla) 36,8C(axilla) 36,8C(axilla)

Assesment Bronkopneumonia Bronkopneumonia Bronkopneumonia Bronkopneumonia


Terapi  Injeksi Ceftriaxon 2 x 125 mg  Injeksi Ceftriaxon 2 x 125 mg  Injeksi Ceftriaxon 2 x 125 mg  Injeksi Ceftriaxon 2 x 125 mg
 Injeksi Methylprednisolon 2 x 15  Injeksi Methylprednisolon 2 x 15  Injeksi Methylprednisolon 2 x 15  Injeksi Methylprednisolon 2 x 15
mg mg mg mg
 Injeksi Sanmol 75 mg k/  Injeksi Sanmol 75 mg k/  GAMES
Injeksi Sanmol 75 mg FOR
k/  Injeksi Sanmol 75 mg k/
COMMITTED TO SPORT
 Triamcinolon 0,75 mg Triamcinolon 0,75 mg  DEVELOPMENT
Triamcinolon 0,75 mg  Triamcinolon 0,75 mg
 Nalhestan 1/5  Nalhestan 1/5  Nalhestan 1/5  Nalhestan 1/5
 Cetirizin 1,5 Jupiter 3 
is the Cetirizin 1,5 3  Cetirizin 1,5 is the farthest3
Neptune  Cetirizin 1,5
3
 Vestein 60mgbiggest planet in ourSolar Vestein 60mg
System and x also the
x 
planet
Vestein from the Sun, the 
60mg x
fourth-largest in our Solar
Vestein 60mg
x
1 object in
fourth-brightest 1 System and also the 1 1
the sky densest
Tinjauan Pustaka
Definisi

Pneumonia merupakan infeksi yang mengenai


parenkim paru. Bronkopneumonia disebut juga
pneumoni lobularis, yaitu radang paru-paru
yang disebabkan oleh bakteri, virus, jamur dan
benda-benda asing. Bronkopneumonia
didefinisikan sebagai peradangan akut dari
parenkim paru pada bagian distal bronkiolus
terminalis dan meliputi bronkiolus
respiratorius, duktus alveolaris, sakus
alveolaris, dan alveoli
Etiologi
Etiologi
Etiologi

Gejala / penyakit penyerta Kemungkinan etiologi

Abses kulit / ekstra pulmoner S. aureus, S. group A


Otitis media, sinusitis, meningitis S. pneumoniae, H. influenzae
Epiglotitis, perkarditis H. Influenzae
Klasifikasi
Klasifikasi Anak usia < 2 bulan Anak usia 2 bulan – 5
tahun
Pneumonia sangat berat  Hipo/hipernatremi  Kesadaran turun
 Kesadaran turun  Tidak mau minum
 Kurang mau minum  Kejang
 Kejang  Stridor
 Wheezing  Sianosis sentral
 Stridor  Gizi buruk

Pneumonia berat  Tarikan dinding dada dalam yang  Tarikan dinding dada dalam
tampak jelas
 Dapat minum
 Takipnea
 Sianosis (-)

Pneumonia    Takipnue
 Tarikan dinding dada dalam (-)

Bukan pneumonia Tarikan dinding dada dalam (-), takipnea (-)


Patofisiologi
Pemeriksaan Fisik

bronkopneumonia Interstitial Pneumonia lobaris

- Lobularis - Interstitial - Segmental/lobus

- Ronki selalu - Pendataran diafragma - Konsolidasi


terdengar dan hiperinflasi
- Ronki (+) saat
- Dullness (-) - Ronki ±, wheezing + kongestif dan
resolusi
- Dullness (-)
- Dullness (+) di
lobus yang terkena
Kriteria Diagnosis

Klasifikasi Nafas cepat retraksi


< 2 bl Pneumonia + +
berat
Bukan Pneumonia - -
2 bl-5 th Pneumonia + +
berat
Pneumonia + -
Bukan Pneumonia - -
Diagnosis Banding
diagnosis Gejala klinis yang ditemukan

Bronkiolitis - episode pertama wheezing pada anak umur < 2 tahun


- hiperinflasi dinding dada
- ekspirasi memanjang
- gejala pada pneumonia juga dapat dijumpai kurang atau tidak ada respon dengan
bronkodilator
Tuberculosis (TB) - riwayat kontak positif dengan pasien TB dewasa
- uji tuberculin positif (≥10 mm, pada keadaan imunosupresi ≥ 5 mm)
- pertumbuhan buruk/kurus atau berat badan menurun
- demam (≥ 2 minggu) tanpa sebaba yang jelas
- batuk kronis (≥ 3 minggu)
pembengkakan kelenjar limfe leher, aksila, inguinal yang spesifik. Pembengkakan
tulang/sendi punggung, panggul, lutut, falang

Asma - riwayat wheezing berulang, kadang tidak berhubungan dengan batuk dan pilek
- hiperinflasi dinding dada
- ekspirasi memanjang
berespon baik terhadap bronkodilator
Penatalaksanaan
- Antibiotik awal (dalam 24-72 jam pertama) :
a. Neonatus dan bayi muda (< 2 bulan) :
 ampicillin + aminoglikosid (gentamisin)
 amoksisillin-asam klavulanat
 amoksisillin + aminoglikosid
 sefalosporin generasi ke-3
 
b. Bayi dan anak usia pra sekolah (2 bl-5 thn)
 beta laktam amoksisillin
 amoksisillin-amoksisillin klavulanat
 golongan sefalosporin
 kotrimoksazol
 makrolid (eritromisin)
 
c. Anak usia sekolah (> 5 thn)
 amoksisillin/makrolid (eritromisin, klaritromisin, azitromisin)
 tetrasiklin (pada anak usia > 8 tahun)
Indikasi Rawat Inap
Indikasi rawat
Kriteria rawat inap, yaitu :
 
Pada bayi
• Padasaturasi oksigen ≤ 92 %, sianosis
• frekuensi napas > 60 x/menit
• distress pernapasan, apneu intermitten, atau grunting
• tidak mau minum / menetek
• keluarga tidak bisa merawat dirumah

Anak
• saturasi oksigen ≤ 92 %, sianosis
• frekuensi napas ≥ 50 x/menit
• distress pernapasan
• grunting
• terdapat tanda dehidrasi
• keluarga tidak bisa merawat dirumah
Kriteria Pulang

Kriteria pulang:
• Gejala dan tanda pneumonia menghilang
• Asupan peroral adekuat
• Pemberian antibiotik dapat diteruskan
dirumah (peroral)
• Keluarga mengerti dan setuju untuk
pemberian terapi dan rencana kontrol
• Kondisi rumah memungkinkan untuk
perawatan lanjutan dirumah
Komplikasi
Komplikasi dari bronchopneumonia adalah :
 Atelektasis adalah pengembangan paru-paru yang tidak sempurna atau
kolaps paru merupakan akibat kurangnya mobilisasi atau refleks batuk
hilang.
 Empiema adalah suatu keadaan dimana terkumpulnya nanah dalam
rongga pleura terdapat di satu tempat atau seluruh rongga pleura.
 Abses paru adalah pengumpulan pus dalam jaringan paru yang meradang.
 Infeksi sitemik
- Endokarditis yaitu peradangan pada setiap katup endocardial
- Meningitis yaitu infeksi yang menyerang selaput otak
Thanks!

facebook.com/Freepik
@Freepik_Vectors
company/freepik-company

Anda mungkin juga menyukai