Anda di halaman 1dari 10

MENINGITIS VIRUS

Neril Nazia
K1A1 15 094

Pembimbing
dr. Waode Sitti Asfiah Udu, M.Sc., Sp.A.

BAGIAN ILMU KESEHATAN ANAK


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
DEFINISI

Meningitis viral adalah peradangan meninges


(selaput otak dan sumsum tulang belakang)
yang disebabkan oleh infeksi virus, biasa juga
disebut meningitis aseptik.
Studi Global Burden of Disease (GBD) 2016
EPIDEMIOLOGI memperkirakan bahwa jumlah kasus
meningitis global meningkat dari 2,50 juta
pada 1990 menjadi 2,82 juta pada 2016.
Data dari USA menunjukan angka kejadian
meningitis virus Lebih dari 10.000 kasus yang
dilaporkan setiap tahun, namun kejadian
sebenarnya di lapangan diperkirakan bisa
mencapai 75.000 kasus.
Di Indonesia sendiri, menurut data
Kementerian Kesehatan, pada tahun 2010
jumlah kasus meningitis secara keseluruhan
mencapai 19.381 orang dengan rincian laki-laki
12.010 pasien dan wanita 7.371 pasien, dan
dilaporkan pasien yang meninggal dunia
sebesar 1.025 orang.
ETIOLOGI
- Enterovirus
- Herpes Simpleks
- Varicella Zoster
- Human Immunodeficiency Virus
- Mumps
- LCMV
- Arbovirus

FAKTOR RISIKO

- Anak dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah


- Anak yang tidak diimunisasi
PATOFISIOLOGI
Virus pada umumnya menggandakan dirinya pada
bagian infeksi awal dimana tempat permulaan
masuknya virus dapat melalui kulit, saluran
pernapasan, dan saluran pencernaan. Setelah masuk ke
tubuh virus tersebut dapat mencapai SSP melalui
hematogen
GEJALA KLINIS

1. Demam
2. Muntah
3. Tidak bisa minum atau menyusu
4. Sakit kepala atau nyeri di bagian belakang leher
5. Penurunan kesadaran
6. Kejang
7. Gelisah
8. Ubun-ubun cembung
9. Terdapat tanda tanda peningkatan TIK
10.Terdapat tanda rangsang meningeal
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Darah rutin

pungsi lumbal dan analisa cairan serebrospinal

Polymerase Chain Reaction (PCR)

CT Scan dan MRI


PENATALAKSANAAN

Terapi antibiotik empiris


 Usia 1-3 bulan
- Ampisilin 200-400 mg/kgbb/hari IV dibagi dalam 4 dosis ditambah
dengan sefotaxim 200-300 mg/kgBB/hari IV dibagi dalam 4 dosis, atau
- Ceftriaxone 100 mg/kgBB/hari IV dibagi dalam 4 dosis
Usia > 3 bulan
- Cefotaxim 200-300 mg/kgBB/hari IV dibagi dalam 3-4 dosis, atau
-Ceftriaxone 100 mg/kgBB/hari IV dibagi 2 dosis, atau
-Ampisilin 200-400 mg/kgBB/hari IV dibagi dalam 4 dosis ditambah
dengan kloramfenikol 100 mg/kgBB/hari dibagi dalam 4 dosis.

Kortikosteroid
dexamethasone 0,6 mg/kgbb/hari IV dibagi dalam 4 dosis selama 4 hari
Terapi anti virus
Pada meningitis dan ensefalitis herpes simpleks neonatal
pemberian asiklovir dalam dosis 20 mg / kg IV setiap 8 jam (60
mg/kgBB/hari) selama 21 hari saat ini direkomendasikan untuk
HSE neonatal. Dosis ini lebih tinggi daripada yang digunakan pada
anak-anak yang lebih tua dan orang dewasa (30 mg/kgBB/hari)
pemberian 3 kali sehari selama 21 hari

Antipiretik
Anti konvulsan
KOMPLIKASI

1. herniasi otak
2. hidrosefalus , empiema subdural, dan abses serebral
3. Komplikasi parah paling umum dari meningitis enteroviral
adalah meningoensefalitis, miokarditis, dan perikarditis.
Pada anak-anak, komplikasi neurologis dari infeksi
enteroviral dapat termasuk kelumpuhan lembek akut dan
rhombencephalitis
PROGNOSIS

Meningitis viral memiliki prognosis yang baik.


Penyembuhan total biasa terjadi. Pada meningitis
virus tanpa komplikasi, penyakit bersifat self
limiting disease dan akan mengalami
penyembuhan pada 7-10 hari. Walaupun prognosis
tergantung pada keparahan penyakit secara klinis,
etiologi, dan umur anak

Anda mungkin juga menyukai