Anda di halaman 1dari 19

DISENTRI

BAGIAN ILMU KESEHATAN ANAK


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
Pembimbing : dr. Hj. Musyawarah, Sp.A
Kelompok 1

Habi Septiati Musin

Nurzulifa

Bilqis Queen GS

Wa Ode Naafi Sari

Sitti Nur Aisyah Purnama


DEFINISI

Disenteri adalah diare yang disertai darah. Sebagian besar


episode disebabkan oleh Shigella dan hampir semuanya
memerlukan pengobatan antibiotik.
EPIDEMIOLOGI

Di dunia sekurangnya 200 juta kasus dan 650.000


kematian terjadi akibat disentri basiler pada anak-
anak dibawah usia 5 tahun. Kebanyakan kuman
penyebab disentri basiler ditemukan di Negara
berkembang dengan kesehatan lingkungan yang
10% masih kurang. Disentri amoeba hampir menyebar
di seluruh dunia terutama di Negara yang
40%
20% berkembang yang berada didaerah tropis

30%
ETIOLOGI

Shigella

Entamoeba histolytica

Escherichia coli (E. coli)

Campylobacter
Salmonella
PATOFISIOLOGI DISENTRI Feces
berdarah

Ileum Invasi ke
Mikroorganisme Lambung
(Shigella spp. atau terminalis sel epitel
Entamoeba
(bertahan dari atau colon mukosa
histolytica) pH rendah) bagian usus
distal

Meningkatka
Nekrosis sel Infiltrasi n CAMP
sel radang Hipersekresi cairan (+)
epitel
mukosa
di usus Toksin

Feces Mual dan muntah,


lembek, Feces berdarah, Feces
lendir, Nyeri Perut dan berlendir dan
berdarah tenesmus ani, lembek/ cair
serta Demam
DIAGNOSIS

• Tanda untuk diagnosis disenteri adalah BAB cair, sering dan disertai
dengan darah yang dapat dilihat dengan jelas.
• Shigellosis menimbulkan tanda radang akut meliputi:
 Nyeri perut
 Demam
 Kejang
 Letargis
 Prolaps rektum
• Di samping itu sebagai diare akut bisa juga menimbulkan dehidrasi, gang-
guan percernaan dan kekurangan zat gizi.

• Pemeriksaan feses rutin dapat dilakukan untuk menemukan penyebab disentri.


TATALAKSANA
5 Lintas Diare

1.Cairan
2.Zinc
3.Nutrisi
4.Antibiotik (Kausatif)
5.Edukasi
TANPA DEHIDRASI
Rencana terapi A

Tanpa dehidrasi
Cairan rehidrasi oralit dengan menggunakan NEW ORALIT diberikan 5-10 mL/kg BB setiap
diare cair atau berdasarkan usia, yaitu umur < 1 tahun sebanyak 50-100 mL, umur 1-5 tahun
sebanyak 100-200 mL, dan umur di atas 5 tahun semaunya. Dapat diberikan cairan rumah
tangga sesuai kemauan anak. ASI harus terus diberikan.
DEHIDRASI RINGAN SEDANG
Rencana terapi b

Dehidrasi ringan-sedang
Cairan rehidrasi oral (CRO) hipoosmolar diberikan sebanyak 75 mL/kgBB
dalam 3 jam untuk mengganti kehilangan cairan yang telah terjadi dan
sebanyak 5-10 mL/ kgBB setiap diare cair.
Rehidrasi parenteral (intravena) diberikan bila anak muntah setiap diberi minum walaupun telah
diberikan dengan cara sedikit demi sedikit atau melalui pipa nasogastrik. Cairan intravena yang
diberikan adalah ringer laktat atau KaEN 3B atau NaCl dengan jumlah cairan dihitung berdasarkan
berat badan. Status hidrasi dievaluasi secara berkala.
• Berat badan 3-10 kg : 200 mL/kgBB/hari
• Berat badan 10-15 kg : 175 mL/kgBB/hari
• Berat badan > 15 kg : 135 mL/kgBB/hari
DEHIDRASI BERAT
Rencana terapi c

 Diberikan cairan rehidrasi parenteral dengan ringer laktat atau ringer asetat 100
mL/kgBB dengan cara pemberian:
 Umur kurang dari 12 bulan: 30 mL/kgBB dalam 1 jam pertama, dilanjutkan 70 mL/
kgBB dalam 5 jam berikutnya
 Umur di atas 12 bulan: 30 mL/kgBB dalam ½ jam pertama, dilanjutkan 70 mL/kgBB
dalam 2,5 jam berikutnya
 Masukan cairan peroral diberikan bila pasien sudah mau dan dapat minum, dimulai
dengan 5 mL/kgBB selama proses rehidrasi
PENGGANTIAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT

•Metode Pierce Berdasarkan


keadaan klinis:
-Dehidrasi ringan: 5% x
KgBB
-Dehidrasi sedang: 8% x
KgBB
- Dehidrasi berat:10% x
kgBB
Zinc

Zink elemental diberikan selama 10-14 hari meskipun anak telah tidak
mengalami diare dengan dosis:
• Umur di bawah 6 bulan: ½ tablet (10 mg) per hari

• Umur di atas 6 bulan: 1 tablet (20) mg per hari


Nutrisi

ASI dan makanan dengan menu yang sama saat anak sehat sesuai umur
tetap diberikan untuk mencegah kehilangan berat badan dan sebagai
pengganti nutrisi yang hilang.
• Penanganan dehidrasi dan pemberian makan sama dengan diare akut.
• Yang paling baik adalah pengobatan yang didasarkan pada hasil pemeriksaan tinja
rutin, apakah terdapat amuba vegetatif.
Jika positif maka berikan metronidazol dengan dosis 50 mg/kg/BB dibagi tiga dosis
selama 5 hari.
Jika tidak ada amuba, maka dapat diberikan pengobatan untuk Shigella.
• Beri pengobatan antibiotik oral (selama 5 hari), yang sensitif terhadap
sebagian besar strain shigella.
• Beri tablet zinc sebagaimana pada anak dengan diare cair tanpa dehidrasi.
PENCEGAHAN
• Disentri tersebar karena kebersihan yang buruk. Untuk meminimalkan risiko
terkena penyakit ini, jaga selalu kebiasaan hidup bersih dan sehat.
• Cuci tangan dengan sabun setelah menggunakan toilet atau sebelum dan
sesudah makan, baik untuk diri sendiri maupun untuk orang lain/anak.
• Bila Anda bepergian, jangan minum air setempat kecuali telah direbus selama
paling sedikit 10 menit. Atau gunakan  air kemasan atau minuman bersoda
dari kaleng atau botol yang masih dalam kondisi bersegel.
• Jangan minum dari air mancur umum atau membersihkan gigi dengan air
keran.
• Jangan makan buah segar atau sayuran yang tidak bisa dikupas sebelum
makan.
• Jangan makan atau minum produk susu, keju atau susu yang mungkin belum
dipasteurisasi.
• Jangan makan atau minum apa pun yang dijual oleh PKL (kecuali minuman
dari kaleng benar disegel atau botol).
KOMPLIKASI

Kekurangan Kalium, demam tinggi, prolaps rekti, kejang, dan


sindroma hemolitik-uremik dikelola sesuai standard pengelolaan yang berlaku.

Anda mungkin juga menyukai