Anda di halaman 1dari 30

GADAR DAN BENCANA

BHD

I WAYAN SURASTA
POLTEKKES DENPASAR JUR. KEPERAWATAN
ISTILAH
Gawat darurat adalah Suatu keadaan yang terjadinya mendadak
mengakibatkan seseorang atau banyak orang memerlukan penanganan /
pertolongan segera dalam arti pertolongan secara cermat, tepat dan
cepat. Apabila tidak mendapatkan pertolongan semacam itu maka korban
akan mati atau cacat / kehilangan anggota tubuhnya seumur hidup.

Keadaan darurat adalah keadaan yang terjadinya mendadak, sewaktu-


waktu / kapan saja, terjadi dimana saja, dan dapat menyangkut siapa saja
sebagai akibat dari suatu kecelakaan, suatu proses medik atau perjalanan
suatu penyakit.

Pertolongan pertama adalah perlakuan sementara yang diberikan pada


seseorang yang mengalami kecelakaan atau sakit mendadak sebelum
pertolongan definitif oleh dokter dapat diberikan / dilakukan pencegahan
agar tidak terjadi cedera yang lebih parah yang diberikan oleh orang
awam bukan dimasukkan dalam tindakan medik.
Perawatan kedaruratan meliputi pertolongan pertama, penanganan
transportasi yang diberikan kepada orang yang mengalami kondisi darurat
akibat rudapaksa, sebab medik atau perjalanan penyakit di mulai dari
tempat ditemukannya korban tersebut sampai pengobatan definitif
dilakukan di tempat rujukan.

Penanggulangan korban masal


Pada korban satu persatu dapat ditanggulangi secara beruntun atau bergilir.
Namun pada korban masal yang mana jumlah korban sedemikian
banyaknya sehingga tenaga atau fasilitas kesehatan tidak berimbang
maka perlu difikirkan suatu sistim penanganan yang tepat, yaitu :
Sistim Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT).

Mengacu pada dalil bahwa pertolongan harus cermat, tepat dan cepat agar
korban tidak mati atau cacat maka harus ditangani secara bersama dan
terpadu, oleh berbagai komponen penolong atau pertolongan.
Ini berarti penanganan harus dilakukan secara multi disiplin, multi profesi dan
multi sektor meliputi :
– Penanganan terhadap korban banyak / penyelamatan jiwa
– Dilakukan oleh penolong & pertolongan banyak
– Terjalin komunikasi dan koordinasi yang terkendali
– Menyangkut transportasi korban
– Tempat-tampat rujukan

Penyebab kegawatan
Segala sesuatu bisa berupa penyakit maupun trauma yang menyebabkan ancaman
terhadap fungsi-fungsi vital tubuh antara lain :
– Jalan nafas dan fungsi nafas
– Fungsi sirkulasi
– Fungsi otak dan kesadaran

Unit Gawat Darurat (UGD) adalah Unit/bagian yang memberikan pelayanan gawat
darurat kepada masyarakat yang menderita penyakit akut atau mengalami
kecelakaan
Kriteria pasien gawat darurat adalah mengalami kegawatan yang
menyangkut:

• Terganggunya jalan nafas, antara lain sumbatan jalan nafas oleh


benda asing, asma berat, spasme laryngeal, trauma muka yang
mengganggu jalan nafas dan lain-lain
• Terganggunya fungsi pernafasan, antara lain trauma thorak (tension
pneumotorak, masif hematotorak, emfisema, fraktur flail chest,
fraktur iga), paralisis otot pernafasan karena obat atau penyakit dan
lain-lain
• Terganggunya fungsi sirkulasi antara lain syok (hipovolumik,
kardiogenik, anafilaksis, sepsis, neurogenik), tamponade jantung dan
lain-lain
• Terganggunya fungsi otak dan kesadaran antara lain stroke dengan
penurunan kesadaran, trauma capitis dengan penurunan kesadaran,
koma diabetika, koma uremikum, koma hepatikum, infeksi otak,
kejang dan lain-lain
PENDAHULUAN
• Sekitar 45 – 75 % pasien
henti jantung (cardiac arrest) RJP
terjadi di rumah
• 95 % pasien henti jantung
PELUANG HIDUP
meninggal sebelum tiba di RS
• Kematian dapat dihindarkan
jika makin banyak orang TIDAK
mampu melakukan RJP 10 % RJP
• Kemungkinan hidup akan
berkurang 10 % setiap menit.

(CPR Fact & Statistics, AHA )


TIDAK DAPAT
MATI
SUPLAY OKSIGEN

3 – 8 MENIT
Apa itu Bantuan Hidup Dasar (BHD) ?
• Bantuan hidup dasar adalah bantuan yang
diberikan pada orang yang mengalami henti
jantung, henti nafas, atau keduanya
• Bantuan hidup dasar dilakukan agar peredaran
darah dan oksigen ke otak, jantung, dan organ
tubuh penting lain tidak berhenti walaupun
seseorang mengalami henti jantung, henti nafas,
atau keduanya
• Bantuan hidup dasar harus diberikan secepatnya
karena otak akan rusak dalam 2 menit pada
orang yang mengalami henti jantung, henti nafas,
atau keduanya
• Bantuan hidup dasar boleh diberikan oleh siapa
saja yang mampu melakukannya
TINDAKAN KEGAWAT DARURATAN
DANGER
Bebaskan dari bahaya
1. Menilai Tingkat Kesadaran Korban
     Tepuk/ goyang/ cubit bahu dan panggil namanya, jika tidak
ada jawaban & tidak buka mata, serta tangan kaki tidak gerak
-> disebut Tidak Sadar
 
2. Panggil Bantuan
    Orang terdekat -> teriak minta tolong
3. Cek Nadi (<10 detik) -> Jika Korban Tak Sadar
    a. Dewasa : Arteri Karotis
    b. Anak : Arteri Brakhialis
4. Lakukan Kompresi (Penekanan Dada) 30 kali
5. Bersihkan jalan napas.
     Buka mulut korban -> untuk melihat adanya sumbatan ->
teknik Cross Finger   ->   bersihkan sumbatan jika terlihat
-> teknik Swipe Finger
 
6. Buka jalan napas/ tengadahkan kepala
     Teknik head tilt chin lift (Non trauma)
atau Jaw Trust (Trauma Leher)
7. Berikan ventilasi/ bantuan napas  ->  2 kali
tiupan
8. Ulangi lagi kompresi 30 kali : Bantuan napas
2 kali hingga 5 siklus atau 2 menit
    1 siklus -> 30 kompresi dada : 2 ventilasi
9. Lakukan evaluasi -> setelah/ setiap 5 siklus atau 2 menit
     a. Jika nadi tidak teraba
          Lanjutkan kompresi dan ventilasi 5 siklus/ 2 menit
     b. Jika nadi teraba
          Lanjutkan cek pernapasan -> beri bantuan napas (20x/ 2
menit) jika napas tidak ada/ belum adekuat -> lakukan re-
evaluasi (nadi dan napas setelah 20x ventilasi/ 2 menit)
 
10. Atur posisi sisi mantab jika nadi korban
sudah ada dan napas adekuat
       ( frekuensi napas > 12 kali/ menit)
MATUR
SUKSMA
Triage dan bencana

Anda mungkin juga menyukai