Anda di halaman 1dari 23

MORBILI

Oleh :

Wa Ode Riski Ekawati D. (K1A1 11 023)

Pembimbing:
dr. Miniartiningsih Sam. M. kes, Sp.A

BAGIAN ANAK
KENDARI
2020
PENDAHULUAN
E2
ID
SL

Pada tahun 1980, sebelum


Campak, morbili, measles
Indonesia merupakan imunisasi dilakukan
adalah penyakit virus akut
negara dengan tingkat secara luas, diperkirakan
yang disebabkan oleh
insiden tertinggi ketiga di lebih 20 juta orang di
virus campak. Penyakit ini
Asia Tenggara, dengan dunia terkena campak
sangat infeksius, dapat
demikian, hingga kini dengan 2,6 juta kematian
menular sejak awal masa
campak masih menjadi setiap tahun yang
prodromal sampai lebih
masalah kesehatan yang sebagian besar adalah
kurang 4 hari setelah
krusial di Indonesia anak-anak di bawah usia
munculnya ruam
lima tahun

kejadian campak cenderung terjadi pada daerah yang cakupan imunisasi rendah.
Pemberian vitamin A tidak cenderung mencegah kejadian campak, tetapi berfungsi

in t
untuk menurunkan komplikasi. Vitamin A yang diberikan pada saat bayi bertujuan

o
erP
untuk meningkatkan status gizi bayi sehingga imunitasnya meningkat saat diberikan

owP
imunisasi campak dan akan meningkatkan efektifitas dari imunisasi campak.

of
er
ow
eP
Th
DEFENISI : campak merupakan
penyakit virus akut , sangat
menular dan ditandai dengan 3
stadium yakni stadium
prodromal, erupsi dan
penyembuhan

ETIOLOGI : Campak disebabkan oleh


virus RNA famili paramyxoviridae,
genus Morbilivirus. Virus ini dari
famili yang sama dengan virus
gondongan (mumps), virus
parainfluenza, virus human
metapneumovirus, dan RSV
(Respiratory Syncytial Virus)

i nt
CARA PENULARAN: melalui

rPo
we
percikan ludah atau droplet

Po
of
r
we
Po
SL
ID
E4

Th
eP
ow
er
of
P ow
erP
o in t
SL
ID
E5
PATOMEKANISME

Th
eP
ow
er
of
P ow
erP
o in t
MANIFESTASI KLINIS CAMPAK
E6
ID
SL

Stadium prodromal (2-4 hari).


Demam tinggi terus menerus (≥38,50 C) yang disertai batuk, pilek,
faring hiperemis dan nyeri menelan. Stomatitis, serta mata merah
(konjungtivitis) dan fotofobia. Tanda patognomik ialah eritema mukosa
pipi didepan molar tiga yang disebut sebagai bercak koplik. Kadang-
kadang stadium ini disertai juga dengan diare.

Stadium erupsi
Pada demam hari ke-4 atau 5, muncul ruam makulopapular, didahului
oleh peningkatan suhu dari sebelumnya. Ruam secara bertahap muncul
dari batas rambut dibelakang telinga, lalu menyebar kewajah, dan

in t
o
erP
akhirnya ke estremitas. Ruam tersebut bertahan selama 5-6 hari.

owP
.

of
er
ow
eP
Th
MANIFESTASI KLINIS CAMPAK
E7
ID
SL

Stadium penyembuhan
Setelah 3 hari, ruam berangsur-angsur menghilang sesuai
urutan timbulnya. Ruam akan menjadi kehitan
(hipopigmentasi) dan mengelupas. Serta baru akan
menghilang setelah 1-2 minggu. Penderita campak sangat
infeksius sejak 1-2 hari sebelum stadium prodromal, hingga
4 hari setelah ruam menghilang

in t
o
erP
owP
of
er
ow
eP
Th
DIAGNOSIS CAMPAK
E8
ID
SL

Anamnesis
●Adanya demam tinggi terus menerus 38,5˚C atau lebih disertai
batuk, pilek, nyeri menelan, mata merah dan silau bila terkena
cahaya (fotofobia), seringkali diikuti diare.
●Pada hari ke 4-5 demam timbul ruam kulit, didahului oleh suhu
yang meningkat lebih tinggi dari semula. Pada saat ini anak dapat
mengalami kejang demam.
●Saat ruam timbul, batuk dan diare dapat bertambah parah sehingga
anak mengalami sesak napas atau dehidrasi. Adanya kulit
kehitaman dan bersisik (hiperpigmentasi) dapat merupakan tanda
penyembuhan

in t
o
erP
owP
of
er
ow
eP
Th
DIAGNOSIS CAMPAK
E9
ID
SL

Pemeriksaan Fisik
●Stadium prodromal: berlangsung 2-4 hari, ditandai dengan demam
yang diikuti dengan batuk, pilek, faring merah, nyeri menelan,
stomatitis, dan konjungtivitis. Tanda patognomonik timbulnya
enantema mukosa pipi di depan molar tiga disebut bercak Koplik.
●Stadium erupsi: ditandai dengan timbulnya ruam makulopapular
yang bertahan selama 5-6 hari. Timbulnya ruam dimulai dari batas
rambut di belakang telinga, kemudian menyebar ke wajah, leher,
dan akhirnya ke ekstremitas.
●Stadium penyembuhan (konvalesens): setelah 3 hari ruam
berangsur-angsur menghilang sesuai urutan timbulnya. Ruam kulit
menjadi kehitaman dan mengelupas yang akan menghilang setelah

in t
o
1-2 minggu

erP
owP
of
er
ow
eP
Th
DIAGNOSIS CAMPAK
0
E1
ID
SL

Pemeriksaan Penunjang
●Darah tepi: jumlah leukosit normal atau meningkat apabila ada
komplikasi infeksi bakteri.
●Pemeriksaan imunoglobulin M (IgM): sudah dapat terdeteksi sejak
hari pertama dan ke-2 setelah timbulnya ruam dan dapat tetap
terdeteksi setidaknya sampai 1 bulan sesudah infeksi.
●Pemeriksaan untuk komplikasi
 Ensefalopati: dilakukan pemeriksaan cairan
serebrospinalis, kadar elektrolit darah,dan analisis gas
darah
 Enteritis: feses lengkap
 Bronkopneumonia: dilakukan pemeriksaan foto dada dan

in t
analisis gas darah

o
erP
owP
of
er
ow
eP
Th
SL
ID
E1
1

Th
eP
ow
er
of
P ow
erP
o in t
SL
ID
E1
2

Th
eP
ow
er
of
P ow
erP
o in t
SL
ID
E1
3

Th
eP
ow
er
of
P ow
erP
o in t
SL
ID
E1
4

Th
eP
ow
er
of
P ow
erP
o in t
PENATALAKSANAAN
5
E1
ID
SL

Pengobatan bersifat suportif, terdiri dari:


•Pemberian cairan yang cukup
•Kalori yang sesuai dan jenis makanan yang disesuaikan
dengan tingkat kesadaran dan adanya komplikasi
•Suplemen nutrisi
• Beri antipiretik bila demam
•Antibiotik diberikan apabila terjadi infeksi sekunder
•Anti konvulsi apabila terjadi kejang
•Pemberian vitamin A

in t
o
erP
.

owP
of
er
ow
eP
Th
SL
ID
E1
6

Th
eP
ow
er
of
P ow
erP
o in t
Penatalaksaan Campak dengan Komplikasi

7
E1
ID
SL

Pneumonia
Ringan : kotrimoksasol (4 mg TMP/kg BB/kali) 2 kali sehari selama 3 hari
atau Amoksisilin (25 mg/kg BB/kali) 2 kali sehari selama 3 hari. Untuk
pasien HIV diberikan selama 5 hari.

Berat : Beri oksigen, Beri ampisilin/amoksisilin (25-50 mg/kgBB/kali IV


atau IM setiap 6 jam), yang harus dipantau dalam 24 jam selama 72 jam
pertama. Bila anak memberi respons yang baik maka diberikan selama 5
hari. Selanjutnya terapi dilanjutkan di rumah atau di rumah sakit dengan
amoksisilin oral (15 kg/kgBB/kali tiga kali sehari) untuk 5 hari berikutnya.

in t
o
erP
owP
of
er
ow
eP
Th
Lanjutan....
8
E1
ID
SL

Otitis media
- penyebab tersering : Streptococus pneumonia, Hemophilus influenzae dan
Moraxella catharrhalis, diberikan Amoksisilin (15 mg/kgBB/kali 3 kali sehari) atau
Kotrimoksazol oral (4 mg TMP/kgBB/kali dan 20 mg SMZ/kgBB/kali dua kali sehari)
selama 7–10 hari.
- Jika ada nanah dalam telinga, ajarkan ibu cara mengeringkannya dengan wicking
(membersihkan telinga 3x/sehari hingga nana mengering).
- Jika nyeri telinga atau demam tinggi (≥ 38,5°C), berikan parasetamol.
- Antihistamin tidak diperlukan untuk pengobatan OMA, kecuali jika terdapat juga
rinosinusitis alergi.

in t
o
erP
owP
of
er
ow
eP
Th
Lanjutan....
9
E1
ID
SL

Luka pada mulut


- Jika ada luka, mintalah ibu untuk membersihkan mulut anak dengan
air bersih yang diberi sedikit garam, minimal 4x/sehari.
- Berikan gentian violet 0.25% pada luka di mulut setelah di bersihkan.
- Jika luka di mulut menyebabkan berkurangnya asupan makanan, beri
makanan melalui NGT.

in t
o
erP
owP
of
er
ow
eP
Th
KOMPLIKASI CAMPAK
0
E2
ID
SL

 Laringitis akut
 Bronkopneumoni
 Kejang demam
 Ensefalitis
 Subacute Sclerosing Panencephalitis (SSPE)
 Otitis media
 Enteritis dan diare persisten
 Konjungtvitis
.

in t
o
erP
owP
of
er
ow
eP
Th
PENCEGAHAN CAMPAK
1
E2
ID
SL

Pencegahan campak dapat dilakukan dengan melengkapi


imunisasi campak dan MMR (Measles, Mumps, Rubella).

in t
o
erP
owP
of
er
ow
eP
Th
PROGNOSIS CAMPAK
2
E2
ID
SL

Prognosis baik apabila pada anak dengan keadaan umum


yang baik, tetapi menjadi buruk pada anak dengan keadaan
menderita penyakit kronis atau bila ada komplikasi.

in t
o
erP
owP
of
er
ow
eP
Th
SL
ID
E2
3

TERIMA KASIH

Th
eP
ow
er
of
P ow
erP
o in t

Anda mungkin juga menyukai