Oleh :
Pembimbing:
dr. Miniartiningsih Sam. M. kes, Sp.A
BAGIAN ANAK
KENDARI
2020
PENDAHULUAN
E2
ID
SL
kejadian campak cenderung terjadi pada daerah yang cakupan imunisasi rendah.
Pemberian vitamin A tidak cenderung mencegah kejadian campak, tetapi berfungsi
in t
untuk menurunkan komplikasi. Vitamin A yang diberikan pada saat bayi bertujuan
o
erP
untuk meningkatkan status gizi bayi sehingga imunitasnya meningkat saat diberikan
owP
imunisasi campak dan akan meningkatkan efektifitas dari imunisasi campak.
of
er
ow
eP
Th
DEFENISI : campak merupakan
penyakit virus akut , sangat
menular dan ditandai dengan 3
stadium yakni stadium
prodromal, erupsi dan
penyembuhan
i nt
CARA PENULARAN: melalui
rPo
we
percikan ludah atau droplet
Po
of
r
we
Po
SL
ID
E4
Th
eP
ow
er
of
P ow
erP
o in t
SL
ID
E5
PATOMEKANISME
Th
eP
ow
er
of
P ow
erP
o in t
MANIFESTASI KLINIS CAMPAK
E6
ID
SL
Stadium erupsi
Pada demam hari ke-4 atau 5, muncul ruam makulopapular, didahului
oleh peningkatan suhu dari sebelumnya. Ruam secara bertahap muncul
dari batas rambut dibelakang telinga, lalu menyebar kewajah, dan
in t
o
erP
akhirnya ke estremitas. Ruam tersebut bertahan selama 5-6 hari.
owP
.
of
er
ow
eP
Th
MANIFESTASI KLINIS CAMPAK
E7
ID
SL
Stadium penyembuhan
Setelah 3 hari, ruam berangsur-angsur menghilang sesuai
urutan timbulnya. Ruam akan menjadi kehitan
(hipopigmentasi) dan mengelupas. Serta baru akan
menghilang setelah 1-2 minggu. Penderita campak sangat
infeksius sejak 1-2 hari sebelum stadium prodromal, hingga
4 hari setelah ruam menghilang
in t
o
erP
owP
of
er
ow
eP
Th
DIAGNOSIS CAMPAK
E8
ID
SL
Anamnesis
●Adanya demam tinggi terus menerus 38,5˚C atau lebih disertai
batuk, pilek, nyeri menelan, mata merah dan silau bila terkena
cahaya (fotofobia), seringkali diikuti diare.
●Pada hari ke 4-5 demam timbul ruam kulit, didahului oleh suhu
yang meningkat lebih tinggi dari semula. Pada saat ini anak dapat
mengalami kejang demam.
●Saat ruam timbul, batuk dan diare dapat bertambah parah sehingga
anak mengalami sesak napas atau dehidrasi. Adanya kulit
kehitaman dan bersisik (hiperpigmentasi) dapat merupakan tanda
penyembuhan
in t
o
erP
owP
of
er
ow
eP
Th
DIAGNOSIS CAMPAK
E9
ID
SL
Pemeriksaan Fisik
●Stadium prodromal: berlangsung 2-4 hari, ditandai dengan demam
yang diikuti dengan batuk, pilek, faring merah, nyeri menelan,
stomatitis, dan konjungtivitis. Tanda patognomonik timbulnya
enantema mukosa pipi di depan molar tiga disebut bercak Koplik.
●Stadium erupsi: ditandai dengan timbulnya ruam makulopapular
yang bertahan selama 5-6 hari. Timbulnya ruam dimulai dari batas
rambut di belakang telinga, kemudian menyebar ke wajah, leher,
dan akhirnya ke ekstremitas.
●Stadium penyembuhan (konvalesens): setelah 3 hari ruam
berangsur-angsur menghilang sesuai urutan timbulnya. Ruam kulit
menjadi kehitaman dan mengelupas yang akan menghilang setelah
in t
o
1-2 minggu
erP
owP
of
er
ow
eP
Th
DIAGNOSIS CAMPAK
0
E1
ID
SL
Pemeriksaan Penunjang
●Darah tepi: jumlah leukosit normal atau meningkat apabila ada
komplikasi infeksi bakteri.
●Pemeriksaan imunoglobulin M (IgM): sudah dapat terdeteksi sejak
hari pertama dan ke-2 setelah timbulnya ruam dan dapat tetap
terdeteksi setidaknya sampai 1 bulan sesudah infeksi.
●Pemeriksaan untuk komplikasi
Ensefalopati: dilakukan pemeriksaan cairan
serebrospinalis, kadar elektrolit darah,dan analisis gas
darah
Enteritis: feses lengkap
Bronkopneumonia: dilakukan pemeriksaan foto dada dan
in t
analisis gas darah
o
erP
owP
of
er
ow
eP
Th
SL
ID
E1
1
Th
eP
ow
er
of
P ow
erP
o in t
SL
ID
E1
2
Th
eP
ow
er
of
P ow
erP
o in t
SL
ID
E1
3
Th
eP
ow
er
of
P ow
erP
o in t
SL
ID
E1
4
Th
eP
ow
er
of
P ow
erP
o in t
PENATALAKSANAAN
5
E1
ID
SL
in t
o
erP
.
owP
of
er
ow
eP
Th
SL
ID
E1
6
Th
eP
ow
er
of
P ow
erP
o in t
Penatalaksaan Campak dengan Komplikasi
7
E1
ID
SL
Pneumonia
Ringan : kotrimoksasol (4 mg TMP/kg BB/kali) 2 kali sehari selama 3 hari
atau Amoksisilin (25 mg/kg BB/kali) 2 kali sehari selama 3 hari. Untuk
pasien HIV diberikan selama 5 hari.
in t
o
erP
owP
of
er
ow
eP
Th
Lanjutan....
8
E1
ID
SL
Otitis media
- penyebab tersering : Streptococus pneumonia, Hemophilus influenzae dan
Moraxella catharrhalis, diberikan Amoksisilin (15 mg/kgBB/kali 3 kali sehari) atau
Kotrimoksazol oral (4 mg TMP/kgBB/kali dan 20 mg SMZ/kgBB/kali dua kali sehari)
selama 7–10 hari.
- Jika ada nanah dalam telinga, ajarkan ibu cara mengeringkannya dengan wicking
(membersihkan telinga 3x/sehari hingga nana mengering).
- Jika nyeri telinga atau demam tinggi (≥ 38,5°C), berikan parasetamol.
- Antihistamin tidak diperlukan untuk pengobatan OMA, kecuali jika terdapat juga
rinosinusitis alergi.
in t
o
erP
owP
of
er
ow
eP
Th
Lanjutan....
9
E1
ID
SL
in t
o
erP
owP
of
er
ow
eP
Th
KOMPLIKASI CAMPAK
0
E2
ID
SL
Laringitis akut
Bronkopneumoni
Kejang demam
Ensefalitis
Subacute Sclerosing Panencephalitis (SSPE)
Otitis media
Enteritis dan diare persisten
Konjungtvitis
.
in t
o
erP
owP
of
er
ow
eP
Th
PENCEGAHAN CAMPAK
1
E2
ID
SL
in t
o
erP
owP
of
er
ow
eP
Th
PROGNOSIS CAMPAK
2
E2
ID
SL
in t
o
erP
owP
of
er
ow
eP
Th
SL
ID
E2
3
TERIMA KASIH
Th
eP
ow
er
of
P ow
erP
o in t