OLEH:
Kelompok 4
PEMBIMBING:
dr. Miniartiningsih Sam, M.Kes., Sp.A
Asma sebagai gangguan inflamasi
kronik Yang berhubungan dengan
obstruksi saluran respiratori dan
hiperresponsif bronkus, yang secara
klinis ditandai dengan adanya
wheezing, batuk, dan sesak napas
yang berulang.
International Consensus on (ICON)
Pediatric Asthma
DEFINISI
EPIDEMIOLOGI
03 Pemeriksaan
Penunjang
Anamnesis
01 02
Pemeriksaan
Fisik
Anamnesi
s
Keluhan :
wheezing dan atau batuk berulang
merupakan Manifestasi klinis yang
diterima luas sebagai titik awal diagnosis
asma
Karakteristik yang khas
Gejala respiratori asma berupa • Gejala timbul secara episodik atau berulang.
kombinasi dari batuk, wheezing, sesak • Timbul bila ada faktor pencetus.
napas, rasa dada tertekan, dan produksi o Iritan: asap rokok, asap bakaran sampah, asap obat
sputum. Chronic recurrent cough (batuk nyamuk, suhu dingin, udara kering, makanan minuman dingin,
kronik berulang,BKB) dapat menjadi
penyedap rasa, pengawet makanan, pewarna makanan.
petunjuk awal untuk membantu
diagnosis asma. o Alergen: debu, tungau debu rumah, rontokan hewan,
serbuk sari.
o Infeksi respiratori akut karena virus, selesma, common
cold, rinofaringitis
o Aktivitas fisis: berlarian, berteriak, menangis, atau tertawa
berlebihan.
Lanjutan… • Adanya riwayat alergi pada pasien atau keluarganya.
• Variabilitas, yaitu intensitas gejala bervariasi dari waktu ke
waktu, bahkan dalam 24 jam. Biasanya gejala lebih berat pada
malam hari (nokturnal).
m er
Pe
isi k
f
Dalam keadaan sedang Perlu dicari gejala alergi lain
bergejala batuk atau sesak, pada pasien seperti
Dalam keadaan stabil dapat terdengar wheezing, dermatitis atopi atau rinitis
tanpa gejala tidak baik yang terdengar alergi, dan dapat pula
ditemukan kelainan langsung (audible( wheeze), dijumpai tanda alergi seperti
atau yang terdengar dengan allergic shiners atau
stetoskop geographictongue.
Pemeriksaan
Penunjang
• Uji fungsi paru dengan spirometri sekaligus
uji reversibilitas dan untuk menilai variabilitas.
Pada fasilitas terbatas dapat dilakukan Jika terindikasi dan fasilitas tersedia,
pemeriksaan dengan peakflowmeter lakukan pemeriksaan untuk mencari
kemungkinan diagnosis banding,
• Uji cukit kulit (skin prick test), eosinofil total misalnya uji tuberkulin, foto sinus
paranasalis, foto toraks, uji refluks
darah, pemeriksaan IgE spesifik. gastroesofagus, uji keringat, uji Gerakan
silia, uji defisiensi imun, Ctscan
• Uji inflamasi saluran respiratori: FeNO toraks,endoskopi respiratori (rinoskopi,
laringoskopi, bronkoskopi).
(fractional exhaled nitricoxide), eosinofil
sputum.
20
Penatalaksanaan Asma
Obat asma
Obat pereda (reliever): meredakan serangan atau
Tujuan gejala asma bila sedang timbul
Mencapai dan mempertahankan Obat pengendali (controller) : digunakan untuk
kendali asma mencegah serangan asma :
Menjamin tercapainya tumbuh Steroid anti inflamasi inhalasi atau sistemik,
kembang anak secara optimal antileukotrien, kombinasi steroid–agonis β2 kerja
panjang, teofilin lepas lambat, dan anti-
imunoglobulin E.
23
Jenis alat inhalasi sesuai usia
Umur Alat Inhalasi
<5 tahun • Nebulizer dengan masker
• Metered Dose Inhaler (MDI) dengan spacer :
aerochamber, optichamber, babyhaler.
5-8 tahun • Nebulizer dengan mouth piece
• MDI dengan spacer
• Dry Powder Inhaler (DPI): diskhaler, easyhaler,
swinghaler, turbuhaler.
>8 tahun Nebulizer dengan mouth piece
MDI dengan atau tanpa spacer
DPI: diskhaler, swinghaler, turbuhaler.
24
Obat Pengendali Asma
Steroid inhalasi
menekan inflamasi saluran respiratori dan Agonis β2 kerja panjang (Long
berperan penting dalam tatalaksana
jangka panjang asma. Pemberian steroid Acting β2 –agonist, LABA):
inhalasi setara dosis budesonid 100-200
μg per hari kombinasi bersama steroid inhalasi terbukti
memperbaiki fungsi paru dan menurunkan angka
kekambuhan asma, mencegah spasme bronkus
yang dipicu olahraga dan mampu memproteksi
lebih lama dibanding agonis β2 inhalasi kerja
pendek.
Antileukotrien Teofilin lepas lambat
memiliki efek bronkodilatasi kecil dan dapat diberikan tunggal atau
bervariasi, mengurangi gejala termasuk kombinasi dengan steroid
batuk, memperbaiki fungsi paru, mengurangi inhalasi
inflamasi jalan napas dan mengurangi
eksaserbasi.
Anti-immunoglobulin
E (Anti-Ig E)
omalizumab adalah antibody monoklonal yang
mampu mengurangi kadar IgE bebas dalam
serum. Diberikan pada pasien asma yang telah
mendapat steroid inhalasi dosis tinggi dan
agonis β2 kerja panjang namun masih sering
eksaserbasi dan terbukti asma karena alergi.
TATA LAKSANA SERANGAN ASMA
Serangan asma adalah episode peningkatan yang
progresif (perburukan) dari gejala-gejala batuk,
sesak napas, wheezing, rasa dada tertekan, atau
berbagai kombinasi dari gejala-gejala tersebut.
Serangan asma biasanya mencerminkan gagalnya
tata laksana asma jangka panjang, atau adanya
pajanan dengan pencetus.
Derajat keparahan serangan asma
30
Alur tata laksana serangan
asma pada anak di fasyankes
dan rumah sakit
31
32
Thank you!
33