Anda di halaman 1dari 14

Kelompok 3 Acute Kidney Injury (AKI) dan child abuse

1. Adhid Thiya Catra (1440118001)


2. Firda yuningsih (1440118026)
3. Elia ningsih (1440118019)
4. Suci Arlenia (1440118073)
5. Khoirul Umam (1440118034)
6. Putri Nurul Hikmah (1440118058)
7. Setiawati Nurhasanah ( 1440118064)
8. Buyung Ramdo (1440118012)
9. Nailul Ifadah (1440118048)
Definisi Acute Kidney Injury (AKI)
Acute Kidney Injury (AKI) adalah penurunan cepat (dalam jam hingga minggu)
laju filtrasi glomerulus (LFG) yang umumnya berlangsung reversibel, diikuti
kegagalan ginjal untuk mengekskresi sisa metabolisme nitrogen, dengan/ tanpa
gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit.
Definisi child abuse
child abuse merupakan suatu tidak kekerasan kekerasan (fisik dan/atau mental),
eksploitasi (ekonomi, seksual) dan diskriminasi dalam tulisan ini selanjutnya
disebut anak yang mengalami berbagai perlakuan salah
Klasifikasi
1. Akut kidney injury
ADQI mengeluarkan sistem klasifikasi AKI dengan kriteria RIFLE yang terdiri
dari 3 kategori (berdasarkan peningkatan kadar Cr serum atau penurunan LFG atau
kriteria UO) yang menggambarkan beratnya penurunan fungsi ginjal
2. Child Abuse
- Dalam keluarga
- Diluar Keluarga
Etiologi
1. Akut Kidney Injury
Etiologi AKI dibagi menjadi 3 kelompok utama berdasarkan patogenesis AKI, yakni (1)
penyakit yang menyebabkan hipoperfusi ginjal tanpa menyebabkan gangguan pada parenkim ginjal
(AKI prarenal,~55%); (2) penyakit yang secara langsung menyebabkan gangguan pada parenkim
ginjal (AKI renal/intrinsik,~40%); (3) penyakit yang terkait dengan obstruksi saluran kemih (AKI
pascarenal,~5%). Angka kejadian penyebab AKI sangat -tergantung dari tempat terjadinya AKI
2. Child Abuse
Menurut Helfer dan Kempe dalam Pillitery ada 3 faktor yang menyebabkan child abuse, yaitu
- Orang tua memiliki potensi untuk melukai anak-anak
- Menurut pandangan orang tua anak terlihat berbeda dari anak lain
- Adanya kejadian khusus : Stress. Stressor yang terjadi bisa jadi tidak terlalu berpengaruh
jika hal tersebut terjadi pada orang lain.
Manifestasi klinis Akut kidney injury
1. Dapat terjadi oliguria, terutama apabila kegagalan disebabkan oleh iskemia atau obstruksi.
Oliguria terjadi karena penurunan GPR
2. Nekrosis tubulus toksik dapat berupa non-oliguria (haluaran urine banyak) dan terkait
dengan dihasilkannya volume urine encer yang adekuat

3. Tampak peningkatan BUN dan nilai kreatinin serum menetap


4. Hiperkalemia berat dapat mengarah pada disritmia dan henti jantung
5. Asidosis progresif, peningkatan konsentrasi fosfat serum, dan kadar kalsium serum rendah
6. Anemia, karena kehilangan darah akibat lesi uremik gastrointestinal, penurunan masa
hidup sel-sel darah merah, dan penurunan pembentukan eritropoetin
Manifestasi klinis child abuse
Akibat pada fisik anak, antara lain: Lecet, hematom, luka bekas gigitan, luka bakar, patah tulang,
perdarahan retinaakibat dari adanya subdural hematom dan adanya kerusakan organ dalam lainnya.
Sekuel/cacat sebagai akibat trauma, misalnya jaringan parut, kerusakan saraf, gangguan pendengaran,
kerusakan mata dan cacat lainnya akibat pada tumbuh kembang anak. Pertumbuhan dan perkembangan
anak yang mengalami perlakuan salah, pada umumnya lebih lambat dari anak yang normal, yaitu
1. Pertumbuhan fisik anak pada umumnya kurang dari anak-anak sebayanya yang tidak mendapat
perlakuan salah.
2. Perkembangan kejiwaan juga mengalami gangguan
3. Emosi
4. Konsep diri
5. Agresif
6. Hubungan sosial
7. Akibat dari penganiayaan seksual
Patofisiologi Akut kidney injury
Dalam keadaan normal aliran darah ginjal dan laju filtrasi glomerolus relatif konstan yang diatur oleh suatu
mekanisme yang disebut otoregulasi. Dua mekanisme yang berperan dalam autoregulasi ini adalah

1.Reseptor regangan miogenik dalam otot polos vascular arteriol aferen

2.Timbal balik tubuloglomerular

Selain itu norepinefrin, angiotensin II, dan hormon lain juga dapat mempengaruhi autoregulasi. Pada gagal
ginjal pre-renal yang utama disebabkan oleh hipoperfusi ginjal. Pada keadaan hipovolemi akan terjadi penurunan
tekanan darah, yang akan mengaktivasi baroreseptor kardiovaskular yang selanjutnya mengaktifasi sistim saraf
simpatis, sistim rennin-angiotensin serta merangsang pelepasan vasopressin dan endothelin-I (ET-1), yang merupakan
mekanisme tubuh untuk mempertahankan tekanan darah dan curah jantung serta perfusi serebral. Pada keadaan ini
mekanisme otoregulasi ginjal akan mempertahankan aliran darah ginjal dan laju filtrasi glomerulus (LFG) dengan
vasodilatasi arteriol afferent yang dipengaruhi oleh reflek miogenik, prostaglandin dan nitric oxide (NO), serta
vasokonstriksi arteriol afferent yang terutama dipengaruhi oleh angiotensin-II dan ET-1
Komplikasi akut kidney injury

1. Retensi cairan akibat kegagalan fungsi ginjal dapat menyebabkan edema


atau gagal jantung kongestif

2. Gangguan elektrolit dan pH dapat menimbulkan ensefalopati

3. Apabila hiperkalemia parah (≥ 6,5 miliekuivalen per liter) dapat terjadi


disritmia dan kelemahan otot
Komplikasi child abuse

1. perkembangan otak yang terbelakang


2. ketidakseimbangan antara kemampuan social, emosional, dan kognitif
3. gangguan bahasa yang spesifik
4. peningkatan penyakit kronis seperti penyakit jantung, kanker, paru-paru, hati, obesitas dan
tekanan darah tinggi

5. kesulitan berbahasa dan penglihatan


Penatalaksanaan akut kidney injury
Penatalaksanaan pada klien gagal ginjal akut dilakukan secara komprehensif baik
dari disiplin medis, nurse practitionist, nutritionist, dan lain sebagainya. Berikut ini
adalah manajemen penatalaksanaan pada klien gagal ginjal akut (Judith, 2002)

Tata laksana umum secara umum yang harus dilakukan pada klien gagal ginjal akut
adalah memberlakukan dan mengawasi secara ketat diet tinggi kalori dan rendah protein,
natrium, kalium dengan pemberian suplemen tambahan. Jumlah kebutuhan kalori
disesuaikan dengan umur dan berat badan. Dan yang paling penting adalah membatasi
asupan cairan. Untuk mengontrol kadar elektrolit yang tidak seimbang dalam tubuh,
maka perlu tindakan dialisis (hemodilysis/ peritoneal dialysis).
Pencegahan dapat dilakukan dengan mengurangi
Penatalaksanaan kemungkinan
child abuse terjadinya kekerasan
pada anak dan di rumah tangga. Pencegahan primer dapat dilakukan dengan melakukan
pendidikan kesehatan tentang child abuse dan mengidentifikasi resiko terjadinya child
abuse. Hal yang dapat dilakukan oleh perawat adalah dengan memberikan pendidikan
kepada keluarga tentang pertumbuhan dan perkembangan anak, serta cara menghadapi
stress saat menjadi orang tua.
Pencegahan dan penanggulangan penganiayaan dan kekerasan pada anak adalah melalui:

1. Pelayanan Kesehatan

2. Keluarga

3. individu
ASUHAN KEPERAWATAN Akut Kidney Injuri
Pengkajian :

Diagnosa : Defisit volume cairan b.d fase deuresis dari gagal ginjal akut

Tujuan: dalam waktu 1x24 jam defisit volume cairan dapat teratasi

Kriteria evaluasi:

klien tidak mengeluh pusing, membrane mukosa lembap, turgor kulit normal, TTV dalam batas normal, CRT < 3
detik, urine > 600 ml/hari.

Laboratorium: nilai hematokrit dan protein serum meningkat, BUN / kreatinin menurun

Intervensi

1. Monitoring status cairan (turgor kulit, membrane mukosa, urine output

2. Auskultasi TD dan timbang berat badan

3. Kaji warna kulit, suhu, sianosis, nadi perifer, dan diaforesis, secara teratur

4. Kolaborasi Pertahankan pemberian cairan secara intravena


ASUHAN KEPERAWATAN child abuse

Pengkajian

Diagnosa: Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan ketidakmampuan memakan, mencerna, dan
mengabsorpsi makanan karena faktor psikologis.

NOC: setelah dilakukan tindaan keperawatan maka pasien menunjukkan adanya perubahan status gizi; asupan
makanan, cairan, dan gizi. Ditandai dengan indikator berikut: rentang nilai 1-5: tidak adekuat, ringan, sedang, kuat
dan adekuat total.

Intervensi:

1. Mengidentifikasi faktor faktor yang mempengaruhi nafsu makan pasien.

2. Memantau hasil labotarium seperti hasil albumin dan elektrolit.

3. Pengelolaan nutrisi dengan memantau kandungan nutrisi dan kalori asupan gizi yang dikonsumsi pasien.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai