Anda di halaman 1dari 30

TEGANGAN, MUATAN, DAN ENERGI DI

DALAM SEBUAH RANGKAIAN

Presented By :

1. Novelia Prima (14033055)


2. Tri Septiani (14033061)

MATA KULIAH LISTRIK MAGNET


UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2016
TUJUAN
1. Menentukan besar arus listrik yang mengalir dalam
rangkaian dengan nilai tegangan dan tahanan tetap.
2. Menyelidiki pengaruh tegangan terhadap kuat arus.
3. Menyelidiki pengaruh tahanan terhadap kuat arus.
4. Menentukan besar muatan listrik dalam rangkaian.
5. Menentukan besar energi dalam suatu rangkaian.
6. Menyelidiki pengaruh tegangan terhadap besar energi.
7. Menyelidiki pengaruh tahanan terhadap besar energi.
8. Menyelidiki pengaruh tahanan terhadap besar energi.
ALAT DAN BAHAN

Alat :

• Baterai/ catu Bahan :


Daya
• Seperangkat laptop/ • Resitor
komputer • Kabel penghubung
• Multimeter digital
TEORI DASAR
Hukum
Rangkaian
Tegangan
Arus Listrik
Rangkaian
Tegangan
Hukum
Arus Listrik
Listrik
Ohm
Listrik
Ohm

E
ne
rg
i
D
al
a
m
R
an
g
ka
ia
n
Li
st
ri
k
RANGKAIAN LISTRIK
Rangkaian listrik adalah hubungan beberapa alat
listrik yang membentuk suatu sistem kelistrikan.
Rangkaian listrik dengan aliran arus listrik merupakan
rangkaian listrik tertutup dan rangkaian listrik tanpa
aliran listrik merupakan rangkaian listrik terbuka.
TEGANGAN LISTRIK
Besarnya perbedaan muatan listrik tersebut disebut sebagai
tegangan listrik. Tegangan listrik memiliki satuan volt (V).

Tegangan listrik terjadi apabila :


• Antara pasangan elektron yang rapat dan kurang rapat.
• Antara tempat yang mempunyai kerapatan elektron yang
tinggi dan rendah
• Antara tempat yang kekurangan elektron dan yang
kelebihan elektron
ARUS LISTRIK

Arus listrik terjadi akibat beda potensial


(tegangan listrik) antara kedua kutub
dengan muatan listrik yang berbeda

DC = Direct AC = Alternating
Current Current
HUKUM OHM
Bunyi Hukum Ohm :
‘’Kuat arus dalam suatu rangkaian sebanding dengan
tegangan pada ujung - ujung rangkaian dan berbanding
terbalik dengan hambatan rangkaian.’’

R=V/I
ENERGI DALAM RANGKAIAN
LISTRIK
Energi listrik adalah energi yang disebabkan oleh
mengalirnya muatan listrik dalam suatu rangkaian
listrik tertutup.

W=Vlt
PROSEDUR KERJA
1. Menghidupkan komputer/laptop yang akan digunakan.
2. Membuka aplikasi yang akan digunakan (tegangan, muatan, dan energi di dalam rangkaian).
3. Mengukur kuat arus listrik dengan memerhatikan angka yang ditunjuk pada ampermeter, dengan
memvariasikan nilai tahanan dan menetapkan salah satu nilai tegangan dari catu daya. Misalnya
V=3 Volt.
4. Memasukkan data yang didapat pada tabel 1 a.
5. Mengukur kuat arus listrik dengan cara memvariasikan nilai tegangan, kemudian menetapkan
nilai tahanan. Misalnya R = 40 Ohm. Kemudian juga memasukkan data pada tabel 1b.
6. Mengulangi langkah no 5 dan memasukkan data pada tabel 2.
7. Memperhatikan pengaruh tegangan masukan terhadap arus yang dihasilkan.
8. Mengulangi langkah no 3 dan memasukkan data hasil pengukuran pada tabel 3.
9. Memerhatikan pengaruh tahanan terhadap kuat arus.
10. Mengatur nilai tegangan dan hambatan agar mendapatkan nilai arus yang diinginkan. Selanjutnya
memvariasikan kuat arus yang melewati suatu rangkaian.
11. Menghitung jumlah muatan yang melewati suatu titik (misalnya pada tahanan) selama rentang
waktu tertentu. Misalnya selama 30 s.
12. Memasukkan data yang didapat pada tabel 4.
13. Mengukur kuat arus pada ampermeter dengan memvariasikan nilai tegangan sumber dari tahanan.
14. Menghitung waktu yang dibutuhkan oleh muatan yang telah dipilih
tadi untuk bergerak dari potensial tinggi ke potensial rendah
dengan menggunakan stopwatch.
15. Memasukkan nilai tegangan, tahanan, kuat arus, dan waktu pada
tabel 5.
16. Mengulangi langkah no 5 dan menghitung waktu yang dibutuhkan
satu muatan untuk bergerak dari kutub positif baterai ke kutub
negatif baterai.
17. Memerhatikan pengaruh tegangan terhadap energi dalam
rangkaian.
18. Memasukkan data hasil pengukuran pada tabel 6.
19. Mengulangi langkah 3 dan menghitung waktu yang dibutuhkan oleh
satu muatan untuk bergerak dari potensial tinggi ke potensial
rendah.
20. Memasukkan data hasil pengukuran pada tabel 7 dan memerhatikan
pengaruh tahanan terhadap energi yang dihasilkan.
21. Mengulangi langkah no 13 sampai 15 dan memasukkan data pada
tabel 8.
22. Memerhatikan pengaruh kuat arus terhadap besar energi.
23. Menutup aplikasi yang digunakan.
24. Mematikan laptop.
TABEL HASIL PENGOLAHAN 1A
Menentukan besar arus listrik yang mengalir dalam rangkaian
dengan nilai tegangan tetap

N V (Volt) R (Ω) Iu (A) Ih (A) % KSR


O (%)

1 4 10 0,4 0,4 0

2 15 0,2675 0,2675 0

3 20 0,2 0,2 0

4 25 0,15 0,16 6,25


Besar arus listrik yang mengalir dengan tegangan tetap
4.5

3.5
Tegangan (Volt)

2.5

1.5

0.5

0
0.4 0.27 0.2 0.15

Arus (A)
TABEL HASIL PENGOLAHAN 1B
Menentukan besar arus listrik yang mengalir dalam rangkaian
dengan nilai tahanan tetap

N V (Volt) R (Ω) Iu (A) Ih (A) % KSR (%)


O

1 1 20 0,05 0,05 0

2 2 0,1 0,1 0

3 3 0,15 0,15 0

4 4 0,2 0,2 0
Besar arus yang mengalir dengan tahanan tetap
25

20
Hambatan (Ohm)

15

10

0
0.05 0.1 0.15 0.2

Arus (A)
TABEL HASIL PENGOLAHAN 2
Menyelidiki pengaruh tegangan terhadap kuat arus.

NO V (Volt) R (Ω) Iu (A) Ih (A) % KSR (%)

1 1 30 0,03 0,03 0

2 2 0,0625 0,067 6,7

3 3 0,1 0,1 0

4 4 0,125 0,13 3,8


Pengaruh tegangan terhadap kuat arus
0.14

0.12

0.1

0.08
Aruss (A)

0.06

0.04

0.02

0
1 2 3 4

Tegangan (Volt)
TABEL HASIL PENGOLAHAN 3
Menyelidiki pengaruh tahanan terhadap kuat arus.

N V (Volt) R (Ω) Iu (A) Ih (A) % KSR (%)


O

1 4 35 0,1125 0,114 1,5

2 30 0,125 0,133 6,2

3 25 0,15 0,16 6,25

4 20 0,2 0,2 0
Pengaruh tahanan terhadap kuat arus
0.25

0.2
Arus (A)

0.15

0.1

0.05

0
35 30 25 20

Tahanan (Ohm)
TABEL HASIL PENGOLAHAN 4
Menentukan besar muatan listrik dalam rangkaian

N I (A) t (s) Qu (c) Qh (c) % KSR (%)


O

1 0,2 40 8 8 0

2 0,3 12 12 0

3 0,4 15,5 16 3,1

4 0,5 19 20 5
TABEL HASIL PENGOLAHAN 5

Menentukan besar energi dalam suatu rangkaian.

NO V (Volt) R (Ω) I (A) tu (Sekon) Eh ( J )

1 1 10 0,1 83 8,3

2 2 10 0,2 42,02 16,8

3 3 15 0,2675 31,6 25,359

4 4 15 0,35 25,18 35,25


TABEL HASIL PENGOLAHAN 6

Menyelidiki pengaruh tegangan terhadap besar energi.

N V (Volt) R (Ω) I (A) tu (Sekon) Eh ( J )


O

1 2 20 0,1 84 16,8

2 3 0,15 56,05 25,22

3 4 0,2 42,19 33,752

4 5 0,25 33,62 42,025


Menyelidiki Pengaruh Tegangan Terhadap Besar Energi
45

40

35

30
Energi (J)

25

20

15

10

0
2 3 4 5

Tegangan (Volt)
TABEL HASIL PENGOLAHAN 7

Menyelidiki pengaruh tahanan terhadap besar energi


N V (Volt) R (Ω) I (A) tu (Sekon) Eh ( J )
O

1 4 10 0,4 21,18 33,88

2 15 0,2675 31,51 33,71

3 20 0,2 41,88 33,50

4 25 0,15 52,65 31,59


Menyelidiki Pengaruh Tahanan terhadap Besar Energi
34.5

34

33.5

33
Energi (J)

32.5

32

31.5

31

30.5

30
10 15 20 25

Tahanan (Ohm)
TABEL HASIL PENGOLAHAN 8

Menyelidiki pengaruh tahanan terhadap besar energi


N V (Volt) R (Ω) I (A) tu (Sekon) Eh ( J )
O

1 6 10 0,6 14,17 51,01

2 15 0,4 21,22 50,93

3 20 0,3 28,15 50,67

4 25 0,2375 35,21 50,17


Menyelidiki Pengaruh Tegangan terhadap Energi
51.2

51

50.8

50.6
Energi (J)

50.4

50.2

50

49.8

49.6
6 6 6 6

Tegangan (Volt)
KESIMPULAN
1. Besar arus listrik dalam sebuah rangkaian dapat
ditentukan dengan menggunakan hukum ohm
V = I . R  I = V/R  R = V/I
2. Tegangan sebanding dengan kuat arus ( V ~ I ).
Semakin besar tegangan, maka arus juga akan
semakin besar.
3. Tahanan berbanding terbalik dengan kuat arus ( I ~ ).
Semakin besar tahanan, maka arus yang mengalir
dalam rangkaian akan semakin kecil.
4. Banyaknya muatan listrik yang mengalir dalam
rangkaian dapat ditentukan dengan menggunakan
persamaan Q = I . t
KESIMPULAN
5. Besar energi listrik dapat ditentukan dengan
E=Q.V
E=V.I.t
6. Semakin besar tegangan yang diberikan, semakin besar
pula energi yang dihasilkan dalam suatu rangkaian.
7.Tahanan memiliki hubungan yang sebanding dengan
energi dalam rangkaian. Semakin besar tahanan, maka
energy akan semakin besar pula.
8. Kuat arus yang besar akan menghasilkan energi yang
besar pula ( I ~ E ).

Anda mungkin juga menyukai