Anda di halaman 1dari 76

MANAJEMEN RESIKO

PENGAWASAN NORMA KESELAMATAN


DAN KESEHATAN KERJA ( K3 )

MANAJEMEN RISIKO & ANALISA KECELAKAAN

MRA
SANKSI
Manajemen Resiko
Pasal 12
Pengurus atau pengusaha yg melanggar ketentuan
Pasal 2, Pasal 4 ayat (1), diancam dengan hukuman
sesuai dgn ketentuan Pasal 15 ayat (2) UU No.
1/1970 ttg Keselamatan Kerja

PENGAWASAN

Pasal 13
Pengawasan terhadap ditaatinya Peraturan Menteri
ini dilakukan oleh pegawai pengawas
ketenagakerjaan

5
PENDAHULUAN
 SDM dengan jabatan tertentu belum tentu

Memiliki kemampuan yang relevan

 Diperlukan penambahan/peningkatan pada

jabatan tertentu

 Dalam proses kelengkapan promosi personil

 Diperlukan waktu yang cukup dan tepat

 Diperlukan efisiensi dan efektifitas

dalam bekerja Risk Management


PENDAHULUAN
• Setiap aktivitas kerja/bisnis yang dilakukan
selalu akan bertemu dengan ketidakpastian.
• Ketidakpastian dalam kerja/bisnis akan
menimbulkan resiko dalam bisnis.
• Resiko akan memberikan ancaman (biaya,
kerugian, dll) bagi perusahaan.
• Setiap resiko yang terjadi di dalam aktivitas
bisnis harus senantiasa diminimalisasi .

Risk Management
Pengertian Risiko
• Risiko adalah peluang terjadinya hasil yang tidak
diinginkan.
• Risiko adalah ketidakpastian atas terjadinya suatu
peristiwa.
• Risiko adalah penyimpangan hasil aktual dari hasil yang
diharapkan.
• Risiko adalah probabilitas sesuatu hasil yang berbeda.
• Risiko merupakan kemungkinan terjadinya keadaan
yang merugikan bagi suatu perusahaan / institusi
beserta dampaknya terkait dengan waktu, biaya, serta
kinerja.
• Segala peristiwa (event) yang memiliki kemungkinan
akan terjadi (likehood), dan dapat berdampak (impact)
negatif. 8
KONSEP RESIKO

Hazard  Peril  Losser


• Hazard adalah keadaan bahaya yang dapat
memperbesar kemungkinan terjadinya peril
(bencana).
• Peril adalah suatu peristiwa/kejadian yang dapat
menimbulkan kerugian atau bermacam kerugian.
• Losser adalah kerugian yang diderita akibat kejadian
yang tidak diharapkan tapi ternyata terjadi.

Risk Management
Macam-macam risiko
1. Menurut sifatnya risiko dapat dibedakan :
a. Risiko yang tidak disengaja (Risiko Murni)
adalah risiko yang apabila terjadi akan
menimbulkan kerugian dan terjadinya tanpa
di sengaja, misalnya terjadi kebakaran,
bencana alam, pencurian, pengelapan dan
pengacauan.

Risk Management
Macam-macam risiko
1. Menurut sifatnya risiko dapat dibedakan :
a. Risiko yang tidak disengaja (Risiko Murni)
adalah risiko yang apabila terjadi akan
menimbulkan kerugian dan terjadinya tanpa
di sengaja, misalnya terjadi kebakaran,
bencana alam, pencurian, pengelapan dan
pengacauan.

Risk Management
Macam-macam risiko
1. Menurut sifatnya risiko dapat dibedakan :
b. Risiko yang disengaja (Risiko
Spekulatif) adalah risiko yang sengaja
ditimbulkan, agar terjadinya ketidakpastian
memberi keuntungan, seperti hutang-
piutang, perjudian, perdagangan
berjangka.

Risk Management
Macam-macam risiko
1. Menurut sifatnya risiko dapat dibedakan :

c. Risiko fundamental adalah risiko yang


penyebabnya tidak dapat dilimpahkan kepada
seseorang dan yang menderita tidak hanya satu
atau beberapa orang saja, seperti banjir angin
topan dan sebagainya.

Risk Management
Macam-macam risiko
1. Menurut sifatnya risiko dapat dibedakan :

d. Risiko khusus adalah risiko yang bersumber


pada peristiwa yang mandiri dan umumnya
mudah diketahui penyebabnya, seperti kapal
kandas, pesawat jatuh dan tabrakan mobil.

Risk Management
Macam-macam risiko
1. Menurut sifatnya risiko dapat dibedakan :

e. Risiko dinamis adalah risiko yang timbul


karena perkembangan dan kemajuan
masyarakat di bidang ekonomi, tehnologi,
seperti risiko ke usangan, risiko diluar
angkasa. Kebalikan risiko statis, seperti
hari tua, kematian.

Risk Management
2. Dapat tidaknya risiko dialihkan kepada
pihak lain, dapat dibedakan :
– Risiko yang dapat dialihkan kepada
pihak lain, dengan mempertangguhkan
suatu objek yang akan terkena risiko
kepada pihak asuransi.
– Risiko yang tidak dapat dialihkan pada
pihak lain.
Manajemen Resiko

3. Menurut sumber/penyebab timbulnya risiko


dapat dibedakan :
a. Risiko intern yaitu risiko yang berasal dari
dalam perusahaan sendiri, seperti kecelakaan
kerja, kerusakan aktiva karena karyawan,
mismanajemen dsb.
b. Risiko ekstern yaitu risiko yang berasal dari
luar perusahaan, seperti penipuan,
persaingan, fluktuasi harga, perubahan politik.
.
UPAYA PENANGGULANGAN RISIKO

1. Mengadakan pencegahan dan penanggulangan


terhadap kemungkinan terjadinya peristiwa yang
menimbulkan kerugian.
2. Melakukan retensi artinya mentolerir terjadinya
kerugian, dengan membiarkan terjadinya kerugian
dan untuk mencegah terganggunya operasi
dengan menyediakan dana untuk
penanggulangannya.

Risk Management
Manajemen Resiko

3. Melakukan pengendalian terhadap risiko,


seperti melakukan perdagangan
berjangka.
4. Mengalihkan/memindahkan risiko kepada
pihak lain, yaitu dengan cara
mengadakan kontrak pertangguhan
(asuransi) dengan perusahaan asuransi
terhadap risiko tertentu.
Risk Management
Pengertian Manajemen Risiko
• Suatu proses mengidentifikasi, pengukuran, dan kontrol keuangan
dari sebuah risiko yang mengancam aset dan penghasilan dari
sebuah perusahaan atau proyek yang dapat menimbulkan kerugian
atau kerusakan (Smith 1990)
• Suatu pendekatan yang komprehensif untuk menangani semua
kejadian yang menimbulkan kerugian (Clough and Sears 1994)
• Suatu aplikasi dari manajemen umum yang mencoba untuk
mengidentifikasi, mengukur, dan menangani sebab dan akibat dari
ketidakpastian pada sebuah organisasi (William 1995)
• Suatu proses logis dalam usahanya untuk memahami eksposur
terhadap suatu kerugian (Dorfman 1998)

Risk Management 20
Mengapa Manajemen Risiko Penting?
• Terkait dengan sikap orang atau organisasi
ketika menghadapi risiko berbeda-beda.
• Sangat berpengaruh terhadap kelangsungan
perusahaan.
• Bisa untuk mengukur suatu risiko yang terjadi
pada perusahaan.
• Membantu perusahaan mengambil keputusan
yang baru bagi perusahaan.
• Memberi efek positif terhadap bumi.

Risk Management 21
Tujuan dan Manfaat Manajemen
Risiko
• Membantu perusahaan menghindari semaksimal mungkin
biaya-biaya yang terpaksa harus dikeluarkan.
• Mewujudkan Good Corporate Governance yang lebih baik.
• Melindungi perusahaan dari risiko signifikan yang dapat
menghambat pencapaian tujuan dan mengamankan aset
perusahaan yang meliputi sumber daya manusia, aktiva dan
reputasi.
• Menciptakan kesadaran dan kepedulian insan perusahaan
terhadap pentingnya manajemen risiko bagi perusahaan.
• Membantu manajemen untuk memutuskan apakah risiko
yang dihadapi perusahaan akan dihindari atau diambil.

Risk Management 22
Manajemen Resiko
LANGKAH-LANGKAH MANAJEMEN RESIKO

Mengidentifikasi dan
Menaksir resiko

Memonitor Resiko Menetapkan Kebijakan

Melaksanakan Kebijakan dan


Mengatur Resiko

Memperkenalkan dan Menguji Rencana jika


terjadi hal yang tidak diinginkan
Hak Tenaga Kerja

a. Pengangkutan dr TKP ke RS terdekat atau ke rmh


b. Pemeriksaan, pengobatan dan atau perawatan di RS
c. Biaya pemakaman

(Santunan berupa uang)


a. SBU sbg pengganti upah
b. Cacad sbgn utk selama-2nya
c. Cacad Total utk selama-2nya
d. Kematian

Saudara Janda/duda/anak Ahli waris


sedarah (tanggungan) yg ditjk TK

Pengusaha/
Pihak lain 24
Manajemen Resiko
RESIKO UTAMA GANGGUAN KEAMANAN
• KEANDALAN PEMBANGKIT, JARINGAN DAN
BANGUNAN
• ASSET PERUSAHAAN
– SISTEM INFORMASI
– PERALATAN
– PROSES MASUK / KELUAR BARANG
– DOKUMEN PERGUDANGAN, DLL
• SISTEM KEPEGAWAIAN KARYAWAN
• LINGKUNGAN PERUSAHAAN
• KETERTIBAN PERATURAN / PERUNDANGAN

Risk Management 25
TABEL PRESENTASE CACAT
Persentase Santunan Cacat Tetap Sebagian dan Cacat
Lain-lainnya
%x
Macam Cacat Tetap Sebagian
Upah
1. Lengan kanan dr sendi bahu ke bwh 40
2. Lengan kiri dr sendi bahu ke bwh 35
3. Lengan kanan dr atau dr atas siku ke bwh 35
4. Lengan kiri dr atau dr atas siku ke bwh 30
5. Tangan kanan dr atau dr atas pergelangan ke bwh 32
6. Tangan kiri dr atau dr atas pergelangan ke bwh 28
7. Kedua belah kaki dr pangkal paha ke bwh 70
8. Sebelah kaki dr pangkal paha ke bwh 35
9. Kedua belah kaki dr mata kaki ke bwh 50
10.Sebelah kaki dr mata kaki ke bwh 25
11.Kedua belah mata 70
12.Sebelah mata atau diplopia pd penglihatan dekat 35

27
%x
Macam Cacad Tetap Sebagian
Upah
13. Pendengaran pd kedua belah telinga 40
14. Pendengaran pd sebelah telinga 20
15. Ibu jari tangan kanan 15
16. Ibu jari tangan kiri 12
17. Telunjuk tangan kanan 9
18. Telunjuk tangan kiri 7
19. Salah satu jari lain tangan kanan 4
20. Salah satu jari lain tangan kiri 3
21. Ruas pertama telunjuk kanan 4,5
22. Ruas pertama telunjuk kiri 3,5
23. Ruas pertama jari lain tangan kanan 2
24. Ruas pertama jari lain tangan kiri 1,5
25. Salah satu ibu jari kaki 5
26. Salah satu jari telunjuk kaki 3

28
%x
Macam Cacad Tetap Sebagian
Upah
27. Salah satu jari kaki lain 2
28. Terkelupasnya kulit kepala 10-30
29. Impotensi 30
30. Kaki memendek sebelah : Kurang dr 5 cm 10
5 – 7,5 cm 20
7,5 atau lebih 30
31. Penurunan daya dengar kedua belah telinga stp 10 Db. 6
32. Penurunan daya dengar sebelah telinga stp 10 Db. 3
33. Kehilangan daun telinga sebelah 5
34. Kehilangan kedua belah daun telinga 10
35. Cacad hilangnya cuping hidup 30
36. Perforasi sekat rongga hidung 15
37. Kehilangan daya penciuman 10

29
%x
Macam Cacat Tetap Sebagian
Upah
38. Hilangnya kemampuan kerja phisik
50% – 70% 40
25% – 50% 20
10% – 25% 5
39. Hilangnya kemampuan kerja mental tetap 70
40. Kehilangan sebgn fungsi penglihatan stp kehilangan
efisiensi tajam penglihatan 10% 7
41. Apabila efisiensi penglihatan kanan dan kiri berbeda,
maka efisiensi penglihatan binokuler dgn rumus
kehilangan eff penglihatan (3 x % eff penglihatan
terbaik) + % eff penglht terburuk. Setiap kehilangan
eff tajam penglihatan 10% 7
42. Kehilangan penglihatan warna 10
43. Setiap kehilangan lapangan pandang 10% 7

30
Fungsi Pokok Manajemen
Risiko

1. Menemukan kerugian potensial.


2. Mengevaluasi kerugian potensial.
3. Memilih metode/cara yang tepat atau
menentukan kombinasi yang tepat untuk
menanggulangi kerugian.

Risk Management 31
Fungsi Pokok Manajemen Risiko

1. Menemukan kerugian potensial.


– Kerusakan phisik dari harta aset.
– Kehilangan pendapatan atau kerugian lain akibat terganggunya
operasi perusahaan.
– Kerugian akibat tuntutan hukum dari pihak lain.
– Kerugian akibat penipuan, tindakan kriminal lain, dan
ketidakjujuran karyawan.
– Kerugian akibat “keyman” meninggal dunia, sakit atau menjadi
cacat.
Metode yang digunakan antara lain dengan inspeksi phisik di
tempat kerja, mengadakan angket ke semua pihak di perusahaan,
dan menganalisa variabel aliran proses bisnis.
32
Fungsi Pokok Manajemen Risiko
2. Mengevaluasi kerugian potensial.
– Besarnya probabilitas terjadinya kerugian, artinya
memperkirakan jumlah kemungkinan terjadinya
kerugian selama suatu periode tertentu atau
berapa kali terjadinya kerugian selama suatu
periode tertentu (biasanya 1 tahun).
– Besarnya keparahan dari kerugian, artinya menilai
besarnya kerugian yang diderita, yang biasanya
dikaitkan dengan besarnya pengaruh kerugian,
terutama terhadap finasial perusahaan.

Risk Management 33
Fungsi Pokok Manajemen Risiko
3. Memilih metode/cara yang tepat atau menentukan kombinasi
yang tepat untuk menanggulangi kerugian.
– Mengurangi kemungkinan timbulnya risiko, mengurangi
dampak risiko, atau keduanya.
– Menahan risiko, mengabaikan risiko yang terjadi dibeberapa
situasi karena akan lebih baik jika kita menghadapi sendiri
risiko.
– Memindahkan risiko, dengan membagi kemungkinan
timbulnya risiko atau dampak risiko ke pihak lain.
– Menghindari risiko, cara paling mudah tapi tidak optimal.
Contoh : jika ingin mendapat keuntungan dari bisnis maka
mau tidak mau kita harus menghadapi risiko.

Risk Management 34
Sasaran Manajemen Risiko
• Terciptanya seluruh insan perusahaan yang paham
akan pengelolaan risiko yang dihadapi perusahaan
guna mendukung tujuan perusahaan.
• Terkelolanya semua risiko signifikan yang dapat
mempengaruhi pencapaian sasaran perusahaan
setiap tahun yang meliputi sasaran strategis, sasaran
operasional, ketaatan terhadap peraturan, dan
kehandalan laporan manajemen.

Risk Management 35
Strategi Penerapan Manajemen Risiko
• Membentuk fungsi yang bertanggungjawab secara profesional
untuk mengkoordinasikan penerapan manajemen risiko
secara terintegrasi untuk seluruh unit kerja.
• Mengintegrasikan wewenang dan tanggung jawab setiap
pihak yang terlibat dalam penerapan manajemen risiko ke job
description perusahaan.
• Meningkatkan kompetensi sumber daya manusia dalam
bidang manajemen risiko.
• Mengintegrasikan manajemen risiko ke dalam proses bisnis
perusahaan.

Risk Management 36
Alur Proses Manajemen Resiko
• Penetapan Ruang Lingkup >>Menetapkan strategi, kebijakan
organisasi dan ruang lingkup manajemen risiko yang akan
dilakukan.
• Identifikasi risiko >> Mengidentifikasi organisasi dan konteks
manajemen risiko. Yaitu mempelajari bentuk organisasi dan
mengidentifikasikan konteks manajemen resiko yang terkait
• Analisis risiko >> Dilakukan dengan menentukan tingkatan
probabilitas dan konsekuensi yang akan terjadi. Kemudian
ditentukan tingkatan risiko yang ada dengan mengalikan kedua
variabel tersebut (probabilitas X konsekuensi).
• Evaluasi risiko >> Membandingkan tingkat risiko yang ada dengan
kriteria standar

Risk Management
Alur Proses Manajemen Resiko

• Pengendalian risiko >> Melakukan penurunan derajat


probabilitas dan konsekuensi yang ada dengan menggunakan
berbagai alternatif metode, bisa dengan transfer risiko, dan lain-
lain.
• Monitor dan Review >> Monitor dan review terhadap hasil
sistem manajemen risiko yang dilakukan serta mengidentifikasi
perubahan-perubahan yang perlu dilakukan.
• Komunikasi dan konsultasi >> Komunikasi dan konsultasi
dengan pengambil keputusan internal dan eksternal untuk
tindak lanjut dari hasil manajemen risiko yang dilakukan
• Peningkatan kesadaran >>Strategi peningkatan kesadaran
dengan metode pelatihan dan pendidikan.
Risk Management
Prinsip Manajemen Risiko
• Transparansi, agar seluruh potensi risiko pada suatu aktivitas dijabarkan
secara terbuka, jadi tidak boleh disembunyikan.
• Pengukuran yang akurat, mensyaratkan investasi berkesinambungan untuk
berbagi alat dan teknik yang akan digunakan.
• Informasi berkualitas dan tepat waktu, sangat menentukan akurasi
pengukuran dan kualitas keputusan yang diambil, dan sebaliknya apabila
tidak akan berisiko fatal.
• Diversifikasi, menuntut pola pemantauan yang konstan dan konsisten
seiring dengan berbagai perubahan yang terjadi.
• Independensi, tidak hanya sekedar berbicara kewenangan dan tanggung
jawab tetapi juga tentang visi perusahaan dan hubungan antar unit dalam
merespon risiko tertentu.
• Pola keputusan yang disiplin, tergantung bagaimana manajemen
memutuskan cara terbaik untuk menggunakan alat dan teknik tertentu.
• Kebijakan, mensyaratkan tujuan dan strategi harus dirumuskan dalam
policy, manual dan prosedur yang jelas. 39
Kerangka Kerja Manajemen Risiko
• Memahami tujuan organisasi.
• Kebijakan Manajemen Risiko.
• Pengintegrasian ke dalam proses organisasi.
• Akuntabilitas.
• Sumber Daya.
• Pengembangan Komunikasi dan pelaporan internal maupun
eksternal.
• Penerapan proses Manajemen Risiko.
• Pemantauan dan pengkajian kerangka kerja.
• Perbaikan kerangka kerja secara berkelanjutan.

Risk Management 40
Proses Manajemen Risiko

• Penerapan secara sistematik kebijakan


manajemen, prosedur dan praktik manajemen
dalam pelaksanaan tugas.
• Menetapkan konteks.
• Melakukan assesmen risiko meliputi
identifikasi, analisa, dan evaluasi risiko.
• Perlakuan terhadap risiko.
• Pemantauan dan pengkajian risiko.
41
Identifikasi Risiko
• Suatu proses untuk mengidentifikasi peristiwa
yang memiliki unsur ketidakpastian yang
secara negatif mempengaruhi pencapaian
sasaran. Pengaruh terhadap sasaran yang
bersifat positif disebut sebagai peluang
(opportunity), sedangkan yang berdampak
negatif disebut risiko (risk)

Risk Management
42
Analisa Risiko
Adalah suatu metode analisis yang meliputi
faktor penilaian, karakterisasi, komunikasi,
manajemen dan kebijakan yang berkaitan
dengan risiko tersebut.

Risk Management 43
Tahapan Analisa Risiko
1. Identifikasi Hazard
2. Proyeksi Risiko
3. Penilaian Risiko
4. Manajemen Risiko

Risk Management 44
Evaluasi Risiko
Adalah untuk membuat keputusan berdasar
pada hasil analisa risiko tentang perlunya
perlakuan dan prioritas perlakuan terhadap
risiko.
Dalam beberapa keadaan evaluasi risiko
dipakai untuk analisa yang lebih jauh.

Risk Management 45
Antisipasi Pengamanan & Manajemen
Resiko
ANCAMAN
THREAT

Antisipasi Pengamanan
RESIKO • Materi
RISK • Jiwa
Perlindungan Harta /
• Informasi
Kehilangan

Pengawasan
• Latar Belakang
• Identifikasi
Manajemen Resiko TUJUAN
• Analisa
• Penilaian
• Manajemen
Kaji Ulang

Risk Management 46
JENIS / MACAM GANGGUAN KEAMANAN
EKSTERNAL
KONTIGENCY
NO. KONFENSIONAL TRANS KONTIGENCY BUKAN PERISTIVA
NASIONAL KEJAHATAN

1. PENCURIAN TERRORISME KERUSUHAN MOGOK KERJA GEMPA BUMI


2. PENIPUAN CYBER CRIME DEMO ANARKI PEMBAKARAN BANJIR
3. PERUSAKAN PEROMPAKAN PENJARAHAN KEC. KERJA LONGSOR
4. PEMERASAN NARKOBA KONFLIK MASSA PERTANAHAN ANGIN TOPAN
5. PEMBAKARAN KEBIJAKAN OMBAK
6. PENGANIAYAAN SOSIAL BESAR
7. PENYELUNDUPAN SABOTASE TSUNAMI
8. PENCEMARAN PERS. BISNIS
9. PEMALSUAN
10. MIRAS/ JUDI

Risk Management 47
Manajemen Resiko
LAPORAN KECELAKAAN
Alasan keengganan melaporkan kecelakaan
. Takut tindakan disiplin
. Khawatir catatan penilaian negatif (koduite)
. Khawatir akan reputasi
. Takut diobati
. Tidak menyukai petugas medik
. Menghindari terhentinya pekerjaan
. Ingin menjaga catatan pribadi yang bersih
. Menghindari pertanyaan
. Melindungi tingkah laku orang lain
. Tidak memahami pentingnya laporan kecelakaan

Risk Management 48
TABEL PRESENTASE CACAT
Konversi Hari Kerja Hilang karena Cacat Anatomis atau
Cacat Fungsi dan Kematian Akibat Kecelakaan Kerja

A. Untuk Kerugian Dari Anggota Badan Karena Cacat Tetap


atau Menurut Ilmu Bedah
1.        Tangan dan Jari-jari
Amputasi seluruh Jari-jari (hari)
atau sebagian dari
tulang Ibu Jari Telunjuk Tengah Manis Kelingking
Ruas ujung 300 100 75 60 50
Ruas tengah - 200 150 120 100
Ruas pangkal 600 400 300 240 200
Telapak (antara
jari-jari dan 900 600 500 450 -
pergelangan)

Tangan sampai pergelangan 3000

50
Manajemen Resiko
B.        Kehilangan Fungsi
Satu mata 1800 hari

Kedua mata dalam satu kasus kecelakaan 6000 hari

Satu telinga 600 hari


Kedua telinga dalam satu kasus kecelakaan 3000 hari

C. Lumpuh Total dan Mati


Lumpuh total yang menetap 6000 hari
Mati 6000 hari

Catatan : Untuk setiap luka ringan dengan tidak ada amputasi tulang
kerugian hari kerja adalah sebesar jumlah hari
sesungguhnya selama si korban tidak mampu bekerja.
Manajemen Resiko
2.        Kaki dan Jari-jari
Ibu Jari Jari-jari lainnya
Amputasi seluruh atau sebagian dari tulang
(hari) (hari)
Ruas ujung 150 35
Ruas tengah - 75
Ruas pangkal 300 150

Telapak (antara jari-jari dan pergelangan) 600 350

Kaki sampai pergelangan 2400

3.        Lengan
Tiap bagian dari pergelangan sampai siku 3600 hari
Tiap bagian dari atas siku sampai sambungan bahu 4500 hari
4.        Tungkai
Tiap bagian di atas mata kaki sampai lutut 3000 hari
Tiap bagian di atas lutut sampai pangkal paha 4500 hari
Perhitungan
FR dan SR
SIMULASI
Perhitungan

Severity Rate dan

Frequency Rate
Manajemen Resiko
KASUS 1

• PT PAPAN ATAS - JIEP Pulogadung


Jakarta memiliki 700 orang tenaga
kerja,dengan sistem kerja 5 hari
dalam seminggu dan 8 jam sehari,
mempunyai data kecelakaan,

• Tahun berjalan hingga bulan


Desember Tahun 2015 , tercatat
sebagai berikut :
Manajemen Resiko
KASUS 1
• 1 orang meninggal dunia
• 1 orang mengalami cacat mata sebelah kanan karena
cipratan bahan kimia
• 3 orang mengalami cacat buntung pada bagian jari
telunjuk sampai pangkal
• 4 orang cacat buntung kaki kanan sampai lutut
• 5 orang dirawat di rumah sakit masing 10 hari
• Lainnya tidak menimbulkan kehilangan hari kerja

– Hitung FR & SR -nya


Kasus 1 :

• 1 orang meninggal dunia


• 1 orang mengalami cacat mata sebelah kanan
karena cipratan bahan kimia
• 3 orang mengalami cacat buntung pada bagian jari
telunjuk sampai pangkal
• 4 orang mengalami cacat buntung kaki kanan
sampai lutut
• 5 orang dirawat di rumah sakit masing 10 hari
• Lainnya tidak menimbulkan kehilangan hari kerja

– Hitung dan kerjakan FR & SR

57
Menghitung FR & SR

Frequency Rate WORKING DAY / HOURS LOSS


1 org meninggal dunia = 6000 hr hilang
1 org cacat mata sebelah kanan = 1800 hr hilang
3 org buntung Jari telunjuk sd pangkal= 3x400 = 1200 hr hilang
4 org buntung kaki kanan sd lutut = 4 x 3000 = 12000 hr hilang
5 orang dirawat di rumkit = 5 x 10 = 50 hr
hilang
-
Total hari hilang = ................ . ????? hr hilang

 Jumlahkan secara ber urut , kemudian


-
gunakan rumus constanta yang sudah ada.
58
Menghitung SR

Berapa jumlah hari


yang hilang ???
Menghitung SR
Perhitungannya :

• SR = 21.050 X 1.000.000
700 X 40 X 50
= .......... ???? Hari.
Menghitung SR
Perhitungannya :

Frequency Rate WORKING HOURS LOSS


1.000.000 sudah ketentuan 10 6
40 = Jumlah jam kerja perminggu
50 minggu pertahun
Menghitung SR
Perhitungannya :

• SR = 21.050 X 1.000.000
700 X 40 X 50

= ....... Hari.
Menghitung FR
Perhitungannya kejadian dalam setahun :

• FR = 14 X 1.000.000
700 X 40 X 50
=
10 kali.
Manajemen Resiko
Severity Rate HILANGNYA HARI KERJA
Frequency Rate WORKING HOURS LOSS
1 org meninggal dunia = 6000 hr hilang
1 org cacat mata sebelah kanan = 1800 hr hilang
3 org buntung Jari telunjuk sd pangkal= 3x400 = 1200 hr hilang
4 org buntung kaki kanan sd lutut = 4 x 3000 = 12000 hr hilang
5 orang dirawat = 5 x 10 = 50 hr hilang
Total hari hilang = ................. ????? hr hilang

Berapa jumlah hari


yang hilang ???
Manajemen Resiko
Perhitungannya :

• SR = 21.050 X 1.000.000
700 X 40 X 50
= .......... ???? hari

Berapa jumlah jam


kerja yang hilang ???
Frequency Rate
CALCULATION EVENT LOSS IN A YEAR
1.000.000 sudah ketentuan 10 6
40 = Jumlah jam kerja perminggu
50 minggu pertahun
Perhitungannya :
• SR = 21.050 X 1.000.000
700 X 40 X 50

= ....... HARI.
Manajemen Resiko
Perhitungannya :

• FR = 14 X 1.000.000
700 X 40 X 50
=
10 kali.
67
• FR = 14 X 1.000.000 Manajemen Resiko
700 X 40 X 50
• = 10 kali ( Event ).

Kesimpulan :
Pada Tahun 2015 di PT Papan Atas
terjadi kecelakaan sebanyak 10 kali
dalam setiap 1.000.000 jam kerja
yang mengakibatkan hilangnya jam
kerja sebanyak .............. hari kerja
( ...... : 24 ) 68
Manajemen Resiko

TIBA SAATNYA
POST TEST 69
ARE YOU READY..???
•It’s time
to relax and fun

SIMULASI
Training
Sebuah perusahaan PT UCI Enterprises – Medan
Subcontraktor Jalan Tol dan Besi Pancang yang
memiliki 950 orang tenaga kerja, sistem kerja 5 hari
dalam seminggu dan 8 jam sehari, mempunyai data
kecelakaan sebagai berikut, dalam tahun 2015,
tercatat sebagai berikut : 71
Pekerja dgn 15 kali
terjadi kecelakaan,
dengan perincian :
72
Pekerja dgn 15 kali terjadi kecelakaan, dgn perincian
Pekerja dengan usia muda 2 orang meninggal dunia
Pekerja baru 1 orang mengalami cacat telinga sebelah kanan
Pekerja tidak berpengalaman 1 orang mengalami cacat
buntung pada bagian ibu jari sampai pangkal
Personil yang immune-compromised, 1 orang mengalami
cacat lutut kanan sampai paha.
Personil dengan kondisi kesehatan khusus 5 orang
dirawat di rumah sakit masing 10 hari
Personil yang dalam pengobatan khusus P3K Lainnya
tidak menimbulkan kehilangan hari kerja

73
– Hitung FR & SR
nya berdasarkan
rumus Costanta A
& B yang ada

• Rumus penilaian
FR dan SR ..........

Total hari hilang = ................. ????? hr hilang


Berapa kali kejadian kecelakaan dalam setahun 74
= ................. ????? kecelakaan terjadi.
TERIMA KASIH ,

ROSIHAN NOOR
Nah semoga perkenalan
materi perhitungan SR & FRiko
sesi ketiga ini berkesan.

TERIMA KASIH
Salam dan hormat,

Best regards,
Rosihan Noor

SESI KEDUA DAN PERPISAHAN TERAKHIR

Anda mungkin juga menyukai