Anda di halaman 1dari 25

MTE

Carpal Tunnel Syndrome


&
Tarsal Tunnel Syndrome
Annisa Puja Ikrima
Zaujah N. Zulaisa

PEMBIMBING : dr. Frans Ferdinansyah, Sp.KFR


Carpal Tunnel Syndro
me
DEFINISI


Carpal Tunnel Syndrome (CTS) merupakan
neuropati akibat tekanan terhadap

n.medianus di dalam terowongan karpal pada
pergelangan tangan di bawah fleksor retinakulum
ANATOMI
Epidemiologi

Perempuan > laki-laki


Usia 40-50 tahun
Dengan penyakit sekunder:
penyakit reumatik, gout, gagal
ginjal kronis, atau kehamilan
Faktor Resiko
HEREDITER
METABOLIK

ENDOKRIN INFEKSI

DEGENERATIF
PEKERJAAN

PENYAKIT KOLAGEN
VASKULAR TRAUMA
Patofisiologi
Kompresi Mekanik  kompresi N. Medianus;
Ketegangan, tenaga berlebih, hiperfungsi, ekstensi
pergelangan tangan berkepanjangan atau berulang.

Insufisiensi mikro-vaskular kurangnya pasokan


darah menyebabkan penipisan nutrisi dan oksigen ke
saraf.

Getaran  efek dari penggunaan jangka panjang


alatyang bergetar pada saraf median di karpal tunel.
Gejala Klinis
 Nyeri dan/atau kesemutan, serasa diikat ketat, kaku gerak
 Bersifat terbakar, ditusuk, atau baal
 Penurunan cengkeraman kekuatan.
 Kelemahan dalam ibu jari
 Sensasi jari bengkak, (ada atau tidak terlihat bengkak)
 Kesulitan membedakan antara panas dan dingin.
Klasifikasi
Derajat 0 Derajat 1 Derajat 2 (Simptomatik Derajat 3
(Asimptomatik) (Simptomatik Intermitten) persisten) (Berat)

• Tidak ada gejala & • Parestesia tangan • Defisit neurologis • Atropi otot
tanda CTS intermitten sesuai dengan thenar
• Pemeriksaan • Defisit neurologis (-) distribusi • Pemeriksaan
konduksi saraf • Salah 1 test provokasi n.medianus EMG: fibrilasi/
sensorik & motorik mungkin (+) • Test provokasi (+) neuropati unit
mungkin • Pemeriksaan konduksi • Pemeriksaan motorik
ditemukan saraf sensorik & motorik konduksi saraf • Terapi operatif
kelainan (20% mungkin tidak normal sensorik & motorik
populasi) • Terapi konservatif mungkin tidak
• Tidak memerlukan normal
terapi • Terapi konservatif/
operatif
Diagnosis

Pemeriksaan
Anamnesis
penunjang
Pemeriksaan fisik
Phalen’s Test Tinel Test Reverse phalen Test

Flick’s
Sign
Pada inspeksi dan
palpasi dapat ditemukan Thenar Wasting
adanya atrofi otot-otot
thenar

Penderita diminta untuk


Wrist extension test melakukan ekstensi tangan
secara maksimal. Bila
dalam 60 detik timbul
seperti gejala CTS  (+)

Penderita diminta melingkarkan


ibu jari dan jari telunjuknya
pada botol atau gelas. Luthy’s sign (bottle’s
Bila kulit tangan tidak dapat sign)
menyentuh dindingnya  (+)
Konservatif
 Istirahatkan pergelangan tangan, OAINS,
 Pemasangan bidai pada posisi netral pergelangan tangan  2 – 3 minggu,
 Nerve Gliding  latihan berbagai gerakan (ROM),
 Injeksi steroid (deksametason 1 – 4 mg), vitamin B6 (piridoksin) 100 – 300
mg/hari selama 3 bulan.
 Fisioterapi  ultrasound diathermi, microwafe diathermi, paraffin.

Tatalaksana

Operatif
Splint atau Bidai

Exercise TENS
Edukasi
 Perbaiki cara menggenggam atau menggenggam alat benda
 Batasi gerakan tangan yang repetitif
 Istirahatkan tangan secara periodik
 Usahakan agar pergelangan tangan selalu dalam posisi netral
 Kurangi kecepatan dan kekuatan tangan agar pergelangan
tangan memiliki waktu untuk istirshat
 Latih otot-otot tangan dan lengan bawah dengan melakukan
peregangan secara teratur.
Tarsal Tunnel Syndrom
e
DEFINISI


Tarsal Tunnel Syndrome (TTS) gejala-gejala
neuropati yang timbul akibat penekanan n.

tibialis atau salah satu dari cabangnya yang
melewati di bawah flexor retinaculum

Posterior Tibial Nerve Neuralgia


•Tibialis posterior tendon
•Flexor digitorum longus tendon
•Posterior tibial artery & vein
•Tibial nerve
ANATOMI
•Flexor hallucis longus tendon
Etiologi

20-40%
Idiopatik • Tendonitis
• Trauma
• Repetitive stress
• SOL pada region tsb
• Penyakit sistemik
Gejala Klinis

 Nyeri dan/atau kesemutan, terutama saat beraktivitas


 Biasanya tidak tampak tanda-tanda inflamasi
 Pada keadaan kronis, terdapat kelemahan otot flexor dan
ekstensor ibu jari kaki
Diagnosis

Pemeriksaan
Anamnesis
penunjang
Pemeriksaan fisik
Tinel Test Dorsoflexion-Eversion
Test

Triple Compression Test


Konservatif
 Istirahatkan, OAINS
 Pemasangan bidai pada posisi netral  2 – 3 minggu,
 Injeksi steroid (deksametason 1 – 4 mg), vitamin B6 (piridoksin) 100 – 300
mg/hari selama 3 bulan.
 Fisioterapi  ultrasound diathermi, microwafe diathermi, TENS

Tatalaksana

Operatif
Splint atau Bidai

Exercise
Thank you

Anda mungkin juga menyukai