MTE Low Back Pain-Desti
MTE Low Back Pain-Desti
3
FAKTOR RESIKO
• Berusia setengah baya atau lebih tua.
• Jenis kelamin laki-laki.
• Pernah mengalami cedera punggung
sebelumnya.
• Wanita hamil.
KLASIFIKASI
• Berdasarkan Perjalanan Klinis
– Acute Low Back Pain
– Chronic Low Back Pain
5
Tanda dan Gejala
• Simple Back Pain (LBP sederhana) dengan
karakteristik
– Adanya nyeri pada daerah lumbal atau
lumbosacral tanpa penjalaran atau keterlibatan
neurologis
– Nyeri mekanik, derajat nyeri bervariasi setiap
waktu, dan tergantung dari aktivitas fisik
– Kondisi kesehatan pasien secara umum adalah
baik
6
RED FLAG
Tanda bahaya (keadaan yang serius pada LBP)
9
Pemeriksaan fisik umum
• Inspeksi
• Palpasi
• Pemeriksaan neurologik:
Pemeriksaan sensorik
Pemeriksaan motorik
Pemeriksaan refleks
10
Pemeriksaan yang sering dilakukan pada
pasien LBP
11
12
13
14
15
Pemeriksaan Penunjang
• X-ray
• Mielograf
• Computer Tomography Scan (CT-scan) dan
Magnetic Resonance Imaging (MRI)
Penatalaksanaan
1. Medikamentosa:
- nonopioid : NSAID, aspirin, paracetamol
- relaksan otot: eperison, tizanidin, diazepam
2. Nonmedikamentosa: Edukasi.
17
Olahraga utk penguatan otot-otot dan meningkatkan fleksibilitas pinggang
mengurangi kekambuhan. Olahraga beban ringan, seperti:
Berenang, bersepeda dan berjalan. (memperkuat otot perut dan punggung tnp
peregangan berlebihan pd punggung)
Edukasi cara yang baik mengangkat beban.
Pemilihan alas kaki mempengaruhi postur tubuh.
Obat-obatan:
Analgesik standar (Paracetamol, codein, dan dehidrokodein)
NSAID: penghambat siklooksigenase (ibuprofen, naproxen, diklofenak) dan
penghambat siklooksigenase-2 (nabumeton, etodolak dan meloxicam)
Analgesik kuat: potensi sedang (meptazinol dan pentazosin), potensi kuat
(buprenorfin, tramadol) dan potensi sangat kuat (diamorfin dan morfin)
Relaxan otot: esperison HCl.
Andidepresan/antikonvulsan: amitriptilin atau gabapentin.
a. Terapi Konservatif
1. Tirah baring
2. Korset lumbal
untuk mencegah timbulnya eksaserbasi akut
atau nyeri pada NPB kronis
mengurangi beban pada diskus serta dapat
mengurangi spasme.
3. Latihan
segera setelah
nyeri menghilang.
stres minimal:
jalan kaki, naik
sepeda atau
berenang.
memelihara
fleksibilitas
fisiologik, kekuatan
otot, mobilitas sendi
dan jaringan lunak.
pemanjangan
otot, ligamen dan
tendon sehingga
aliran darah
semakin meningkat.
YANG PERLU DIPERHATIKAN OLEH
PENDERITA NYERI PUNGGUNG BAWAH
1. WAKTU BERDIRI
Jangan memakai sepatu dengan hak
tinggi
Jangan berdiri waktu yang lama, selingi
dengan jongkok
Berdiri dengan satu kaki diletakkan
lebih tinggi untuk mengurangi
hiperlordosis lumbal Bila mengambil sesuatu di tanah,
jangan membungkuk, tapi tekuklah
lutut
Bila mengangkat benda berat,
renggangkan kedua kaki lalu tekuklah
lutut dan punggung tetap tegak dan
angkatlah barang tersebut sedekat
mungkin dengan tubuh
2. WAKTU BERJALAN
Berjalanlah dengan posisi tegak, rileks dan jangan
tergesa-gesa
3. WAKTU DUDUK
Pilihlah tempat duduk dengan kriteria :
Busa jangan terlalu lunak
Bila duduk seluruh punggung harus sebanyak
mungkin kontak dengan kursi
4. WAKTU TIDUR
Waktu tidur punggung dalam keadaan mendatar ( jangan pakai alas dari per )
5. OLAH RAGA
Hindari oleh raga beregu, satu lawan satu karena akan
meningkatkan stress pada punggung
– Dianjurkan oleh raga perorangan seperti renang dan jogging.
PENCEGAHAN